Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

“PERENCANAAN USAHA BIDANG KESEHATAN (PERAWATAN GERIATRIC)”

Dosen Pembimbing : Yuni Astuti, S.Kep., Ners., M.Kes.

Disusun oleh : Kelompok II / 3-B

1. Tata Yulia Deasal Sabella P1337420418026

2. Aprilia Dwi Winarni P1337420418030

3. Wulan Sari P1337420418032

4. Anis Sri Hartanti P1337420418034

5. Adellia Puspitasari P1337420418036

6. Siti Improhatun P1337420418038

7. Eka Sumiyatun P1337420418040

8. Zellina Putri Ramadhani P1337420418042

9. Alvianny Ika Yuli A. P1337420418044

10. Kartika Dwi Widyawati P1337420418046

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII-KEPERAWATAN BLORA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkah dan karunia-

Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan membahas

“Perencanaan Usaha Bidang Kesehatan (Perawatan Geriatric)” dalam bentuk makalah.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu

Yuni Astuti, S.Kep., Ners., M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan

yang telah memberikan penugasan ini. Dalam pembuatan makalah ini, kami merasa masih

banyak kekurangan-kekurangan mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Blora, 28 September 2020

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru / Latar Belakang…………………… 4

B. Tujuan……………………………………………………………………….. 6

C. Manfaat……………………………………………………………………… 6

BAB II PROYEK YANG DIUSULKAN

A. Bentuk Perusahaan……………………………………………………………. 7

B. Bidang Usaha…………………………………………………………………. 7

C. Sasaran………………………………………………………………………… 8

D. Aspek Pemasaran………………..…………………………………………….. 8

E. Aspek Manajemen……………………..………………………………………. 11

F. Aspek Keuangan………………………..……………………………………… 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru / Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hasil

proyeksi Dinas Kependudukan menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia

selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 205,1 juta jiwa

pada tahun 2000 menjadi 273,1 juta jiwa di tahun 2025.

Salah satu ciri kependudukan Indonesia adalah persebaran penduduknya yang

tidak merata. Banyak dari penduduk Indonesia tinggal di wilayah Pulau Jawa. Hal

tersebut juga berpengaruh dengan tingkat perekonomian penduduknya. Sebuah wilayah

dengan penduduk yang padat memiliki berbagai aspek penting dalam kehidupannya.

Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat di butuhkan oleh setiap manusia hal ini

tercermin dari banyaknya jumlah penderita yang datang ke pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pengobatan dan perawatan, mereka datang dari berbagai golongan yang

berbeda, mulai dari golongan ekonomi kelas atas hingga ekonomi kelas bawah.

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan

masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan

visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah di kembangkan termasuk

pelayanan kesehatan di rumah. Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 di peroleh hasil :

97,7% menyatakan perlu di kembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3%

mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9%

menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan ijin operasional.

4
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini dapat menyebabkan berbagai

pelayanan dalam memberikan service yang lebih memuaskan klien, hal ini berdampak

pada tingginya tarif rumah sakit yang tidak mampu di tanggung oleh masyarakat biasa.

Tingginya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dan kurang nya perawatan yang di

berikan oleh rumah sakit menyebabkan LOS (Leng of Stay/lama tinggal di RS) menjadi

semakin panjang sehingga banyak diantara penderita/keluarga merasa keberatan

dengan biaya yang harus di bayar untuk biaya perawatan di RS. Hal ini terjadi hampir

di semua bangsal perawatan.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang di berikan kepada individu,

keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,

mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian, dan

meminimalkan kecacatan akibat suatu penyakit. Pelayanan yang bersifat holistic ini

akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah

atau lebih di kenal dengan istilah home health care.

Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa pendirian dan

pembangunan jasa pelayanan kesehatan berupa perawatan kunjungan (visiting nurse)

mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan paripurna nya perawatan

kesehatannya. Selain itu hal ini akan sangat menguntungkan masyarakat karena lebih

efektif, efisien, dan terjamin karena di kelola dan di jalankan oleh tenaga-tenaga

professional.

5
Home care di latar belakangi oleh permintaan keluarga klien lansia yang di

haruskan opname sedangkan tempat di rawat inap penuh sementara untuk ke RS

mereka merasa keberatan dalam hal biaya.

B. Tujuan

Tujuan Geriatric Home Care adalah :

1) Mempersingkat lama rawat pasien usia lanjut di rumah sakit sehingga menghemat

biaya

2) Meminimalkan risiko re-opname pasien usia lanjut akibat perawatan yang kurang

tepat di rumah

3) Bersifat slow-stream rehab yang di harapkan dapat mengembalikan kemandirian

pasien usia lanjut pasca-opname sehingga tidak merepotkan keluarga

4) Memberikan kenyamanan bagi pasien usia lanjut yang menderita penyakit terminal

agar dapat menikmati waktu bersama keluarga di rumah, tidak perlu opname di

rumah sakit sehingga menghemat biaya

C. Manfaat

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang di

berikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk

meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat

kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit.

6
BAB II

PROYEK YANG DIUSULKAN

A. Bentuk Perusahaan

Geriatric Home Care merupakan suatu perusahaan berbentuk PT (Perseroan

Terbatas). PT terdiri dari pemegang saham yang memiliki tanggung jawab secara terbatas

sesuai dengan besaran modal yang di tanamkan. Keunggulan dari bentuk perusahaan ini

adalah memiliki kelangsungan perusahaan yang lebih terjamin, mudah untuk mendapatkan

kredit bank serta saham yang di miliki bisa di perjual belikan.

B. Bidang Usaha

Geriatric Home Care merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan

kesehatan. Secara khusus, proyek ini melakukan CGA (kajian paripurna geriatri) terhadap

pasien dan memberikan advise yang bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitative.

Contoh layanan kesehatan oleh Geriatric Home Care :

1) Ganti kateter, NG

2) Perawatan luka

3) Klisma

4) Oral care

5) Genital hygiene

6) Edukasi keluarga klien tentang cara perawatan pasien geriatri di rumah

7
C. Sasaran

1) Pasien usia lanjut dalam fase pemulihan dari kondisi medis akut, sepulang opname

yang belum bisa mandiri

2) Pasien usia lanjut dengan immobilisasi (bedridden)

3) Pasien usia lanjut yang memerlukan perawatan paliatif di rumah untuk penyakit

terminal

4) Pasien demensia yang tidak cukup stabil secara fisik dan emosional untuk di bawa

ke rumah sakit (sangat mudah agitasi)

D. Aspek Pemasaran

1) Peluang pasar

Masih sedikitnya instansi pelayanan kesehatan berupa home care di daerah Blora,

membuat pendirian Geriatric Home Care ini menjadi prospek usaha yang cemerlang dan

mampu berkembang di ranah instansi kesehatan. Apalagi Geriatric Home Care ini akan

menjadi home care yang melayani kebutuhan dasar lansia pertama di wilayah kabupaten

Blora. Selain itu, pengobatan dan perawatan di rumah sakit akan membutuhkan biaya

yang cukup besar karena biaya-biaya lain di luar biaya perawatan (biaya menginap, biaya

transportasi, dan lain-lain), serta akan menyita waktu yang tidak sedikit bagi keluarga

yang menunggunya.

Terkadang rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang harus di rawat inap

(opname) karena jumlah bangsalnya yang sudah terisi penuh. Terlepas dari hal itu,

tindakan perawatan yang dilakukan di rumah sakit menjadi suatu trauma psikologis

tersendiri bagi pasien. Suasana rumah sakit yang tidak kondusif untuk pengobatan dan

perawatan juga akan menggangu proses penyembuhan pasien. Pelayanan kesehatan di

rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu di kembangkan karena telah

menjadi kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan

8
memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan

keperawatan kesehatan di rumah atau home care.

2) Daerah pemasaran

Geriatric Home Care menjadikan pasien-pasien yang di rawat di rumah sakit

umum Blora, PKU Muhammadiyah, dan RS Permata sebagai daerah pemasarannya

secara khusus, serta seluruh masyarakat di wilayah Blora secara umumnya. Namun tidak

menutup kemungkinan Geriatric Home Care juga melayani customer-costumer di

wilayah luar Blora dan sekitarnya.

3) Persaingan dan strategi bersaing

Home care di wilayah Blora masih dapat di hitung dengan jari dan belum banyak

jumlahnya. Bahkan di wilayah Kabupaten Blora sendiri pembangunan Geriatric Home

Care akan menjadi pelopor dan yang pertama. Oleh karena itu, Geriatric Home Care

tidak mengalami permasalahan yang mendalam dalam hal bersaing dengan home care

lain. Namun banyaknya rumah sakit, rumah bersalin, maupun klinik akan menjadi

pesaing tersendiri karena masyarakat belum mengenal istilah maupun kinerja dari sebuah

home care. Masyarakat masih beranggapan bahwa prosedur pengobatan dan perawatan

sepenuhnya dilakukan dari, oleh, dan di rumah sakit. Untuk itu Geriatric Home care

berusaha untuk mempromosikan pelayanannya dan menjalin kerjasama dengan berbagai

instansi kesehatan dari tingkat Rumah Sakit Umum (RSU) hingga puskesmas-puskesmas

di wilayah Blora dan sekitarnya.

9
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care, maka Geriatric Home

Care senantiasa mengutamakan pelayanan sebagai berikut :

a. Kemudahan

Meliputi kemudahan untuk di hubungi oleh klien, mendapatkan informasi, dan

kemudahan untuk membuat janji.

b. Selalu tepat janji

Sangat penting untuk membina hubungan saling percaya antara masyarakat dengan

institusi home care swasta.

c. Sesuai standar yang di tetapkan

Hal ini merupakan ciri professional baik dalam melaksanakan tindakan, kualitas

tenaga ahli, maupun manajemen perusahaan.

d. Responsif

Bersifat tanggap terhadap keluhan, kebutuhan, dan harapan klien.

e. Relasi

Mengembangkan hubungan kerjasama secara internal dan eksternal untuk

memperbaiki kualitas layanan.

10
E. Aspek Manajemen

Meliputi organisasi, aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek kepemilikan, aspek

yuridis, aspek lingkungan, dan sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjadi

bahan analisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan harus

ramah lingkungan.

F. Aspek Keuangan

1) Kebutuhan dana

Dana yang di butuhkan untuk pembangunan Geriatric Home Care di

alokasikan untuk :

a) Bangunan :

Tanah seluas 108 m2

Gedung 2 lantai

Property kantor

Teknis :

Mobil ambulance 1 unit

Sepeda motor 2 unit

Sarana Komunikasi 2 HP dan 1 telepon kantor

Medis :

Peralatan kesehatan

Bahan baku perawatan kesehatan

Perpajakan :

Pajak listrik (per bulan)

Pajak telepon dan internet (per bulan)

Pajak kendaraan bermotor (per tahun)

Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun)

11
Mengurus perijinan

Gaji pegawai

b) Sumber dana

Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana

internal (misalnya modal yang di setor, laba yang di tahan, penyusutan) dan

modal eksternal (misalnya saham-saham, obligasi, dan pinjaman). Sumber

dana dapat diperoleh dari pemilik PT, rumah sakit, kredit, dan investor lainnya.

c) Proyeksi neraca

Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan kekayaan serta untuk

mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva

tetap, pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.

d) Proyeksi rugi-laba

Proyeksi rugi-laba dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba

atau rugi di masa yang akan datang. Komponen rugi-laba meliputi proyeksi

penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi-laba bersih.

e) Kriteria investasi

Geriatric Home Care merupakan suatu usaha di bidang jasa pelayanan

kesehatan. Investasi perusahaannya pun tidak begitu banyak, misalnya mobil

ambulance, motor, alat kesehatan, dan lain-lain. Alat-alat kesehatan yang

digunakan tidak terlalu mahal harganya. Sedangkan untuk kendaraan maupun

property lain misalnya telepon dan komputer memiliki masa guna yang panjang

(long life), sehingga untuk pengadaan kembalinya sangat memungkinkan tidak

mengalami low benefit.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha pelayanan kesehatan berupa home care masih sangat sedikit dan belum

banyak di kembangkan di Indonesia maupun di wilayah Blora pada khususnya.

Banyaknya pasien dengan kasus-kasus terminal yang tidak memungkinkan untuk

dilakukannya perawatan secara kontinyu di rumah sakit karena keterbatasan ruangan

untuk menampung pasien membuat usaha Geriatric Home Care layak untuk di dirikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.geriatri.id/artikel/162/home-care-pada-geriatri di akses pada Hari Senin, 28

September 2020 pukul 13:24 WIB.

https://salamadian.com/pengertian-perusahaan-bentuk-manfaat-dan-jenis-jenis-perusahaan/ di

akses pada Hari Senin, 28 September 2020 pukul 13:26 WIB.

Materi Kewirausahaan oleh dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan.

14

Anda mungkin juga menyukai