Rihab Wit D - 19702251025 - Uts PBK

ULANGAN TENGAH SEMESTER
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
Dosen Pengampu:
Drs. Wardan Suyanto M.A., Ed.D.
Disusun oleh:
RIHAB WIT DARYONO
19702251025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
PELATIHAN KONSTRUKSI GEDUNG DAN BANGUNAN SIPIL
PADA JABATAN KERJA AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
1. PENGANTAR
Pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) yang menjadi program prioritas dalam pembangunan nasional telah memasuki
tahun ke lima untuk periode 2015-2019, sehingga sangat diperlukan percepatan dalam
pelaksanaannya. Untuk mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur, percepatan
pembangunan infrastruktur bidang PUPR tentunya membutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kompeten, sebagai modal utama dalam mencapai keberhasilan
mewujudkan infrastruktur PUPR yang berkualitas dan handal.
Badan Pengembangan SDM pada T.A 2018 telah menyelenggarakan pelatihan
baik pelatihan yang bersifat teknis maupun manajemen sebanyak 426 angkatan dengan
jumlah peserta sebanyak 12.320 orang. Beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan
diantaranya adalah Perencanaan Teknis, Pengawasan Mutu Pekerjaan, Manajemen
Pengelolaan Infrastruktur, Pelathan Padat Karya, PISK, Bidang Konstruksi,
Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, dll. Pelathan tersebut diselenggarakan
berdasarkan kebutuhan unit organisasi di lingkungan Kementerian PUPR.
Mengacu UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, mengamanatkan
bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur. Sektor jasa konstruksi merupakan kegiatan masyarakat mewujudkan
bangunan yang berfungsi sebagai pendukung atau prasarana aktivitas sosial ekonomi
kemasyarakatan guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Jasa Konstruksi
beserta peraturan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan.
Pengembangan kompetensi bagi setiap tenaga kerja bidang usaha jasa konstruksi
agar lebih kompeten. Maka Balai Latihan Kerja menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
baik teknis ataupun manajemen salah satunya Pelatihan Ahli Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung yang informasinya dituangkan dalam Program Pelatihan. Program
Pelathan sendiri berisi informasi tentang jenis pelatihan, struktur kurikulum Pelatihan Ahli
Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, lokasi penyelenggaraan, jadwal pelaksanaan
serta persyaratan dan target peserta pelathan. Selain itu pelatihan didesain dengan
memperhatkan siklus manajemen infrastruktur dan fungsi yang ada di unit organisasi
agar semua tenaga kerja dapat memilih jenis pelathan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerjanya sesuai dengan fungsi masing-masing.
Pada Bidang Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung kualitas pelatihan akan
ditingkatkan berorientasi pada outcome dilaksanakan melalui peningkatan kualitas
pengajar yang didesain telah memiliki portofolio sesuai dengan bidang yang diampu,
Sertifikat Keahlian (SKA) dari asosiasi profesi terkait, teknik pengajaran juga materi.
Metode pelathan jarak jauh (gabungan e-learning dan tatap muka) diperbanyak agar
tenaga kerja yang sulit meninggalkan pekerjaan dapat tetap meningkatkan
kompetensinya. Diharapkan dengan adanya Pelatihan Konstruksi Gedung dan
Bangunan Sipil pada Jabatan Kerja Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
1
ini setiap Unit Organisasi dapat secara aktf menugaskan tenaga kerja untuk mengikut
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan strategis masing-masing Unit Organisasi.
2. PENTINGNYA MASALAH
Mengacu UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur. Dan tercapainya pembangunan naasiona. Jadi apabila
seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan
dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat
menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang
seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu,
mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai dengan volume dan dimensi yang
ditentukan, dengan kualitas sesuai dengan standar dan mutu/spesifikasi, selesai dalam
tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan
terukur, serta untuk mengukur produktifitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan
biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
3. TUJUAN DAN SASARAN

Pengembangan Pelatihan Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
diperlukan langkah-langkah penyusunan yang harus ditempuh oleh seorang penyusun
program pelatihan. Salah satu yang harus ditempuh diantara langkah tersebut adalah
melakukan Training Need Analysis (TNA). Pelaksanaan TNA, tidak hanya terbatas
kepada penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi saja, tetapi juga untuk
menyusun program latihan yang bersifat pesanan (trainer made) maupun program
pelatihan yang berorientasi kepada pemenuhan keterampilan untuk jabatan-jabatan
tertentu di perusahaan. Dalam praktek pelaksanaan program pelatihan ini, masih banyak
ditemui program pelatihan yang disusun tidak berdasarkan TNA, sehingga hasil
pelatihannya seringkali tidak memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan TNA Pelatihan Ahli
Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, merupakan hal yang sangat penting/strategis
dalam penyusunan program pelatihan baik pelatihan yang berbasis kompetensi maupun
pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk
disusun pedoman TNA pelatihan ini yang dirancang seminimal mungkin untuk menjadi
pedoman oleh pihak-pihak terkait dalam melaksanakan TNA.
Tujuan Pedoman Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analysis/TNA)
adalah agar dapat disusun program pelatihan yang tepat berdasarkan hasil analisis
kebutuhan Pelatihan Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, untuk mendapatkan
pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja pemegang sertifikat
kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan
pengakuan tersebut adalah:
2
1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan
melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia
kerja.
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan
oleh negara lain atau standar Internasional, agar di kemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement – MRA).
3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi
industri/usaha secara institusional dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan
profesi atau para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus
dan pemberlakuan secara Nasional.
4. GAP (KESENJANGAN) EXPECTED AND ACTUAL PERFORMANCE

Untuk mengetahui permasalahan dalam kesenjangan yaitu mengidentifikasi
kesenjangan antara standar dan kinerja. Cara ini adalah dengan membandingkan antara
standar (hasil analisis objek) dengan kinerja (analisis calon peserta). Kesenjangan
antara kedua hal tersebut disebut sebagai masalah. Keharusan memiliki sertifikat
keahlian dan/atau keterampilan mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja
yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan
perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa
konstruksi.
EXPECTED
ACTUAL
PERFORMANCE MASALAH
PERFORMANCE
(STANDAR)
1. UU No 2 Tahun 1. Tenaga pekerja Kualitas skill dalam
2017 tentang Jasa sebagian perusahaan perancangan dan atau
Konstruksi beserta pada sektor jasa pelaksanaan, dan atau
peraturan konstruksi tidak pengawasan, dan atau
pelaksanaannya memiliki sertifikat uji pemeliharaan di bidang
menyatakan bahwa kompetensi atau konstruksi gedung dan
tenaga kerja yang sertifikat ahli bangunan sipil masih dibawah
melaksanakan kompetensi Ahli standar, terutama skill dalam:
perencanaan, Rekayasa Konstruksi 1. Melakukan kegiatan
pelaksanaan, dan Bangunan Gedung rekayasa konstruksi yang
pengawasan 2. Minimal 3 (tiga) tahun meliputi,
konstruksi harus dalam perancangan 2. Menganalisis kondisi
memiliki sertifikat dan atau lingkungan dan membuat
keahlian dan/atau pelaksanaan, dan rancang bangun,
keterampilan. atau pengawasan, 3. Membuat spesifikasi dan
2. Keputusan Menteri dan atau melakukan kajian teknologi
Ketenagakerjaan pemeliharaan di terkait dengan desain
Republik Indonesia bidang konstruksi konstruksi,
No. 106 Tahun 2015 bangunan gedung. 4. Membuat metode kerja, dan
tentang penetapan merancang sumber daya
SKKNI kategori dan
3
EXPECTED
ACTUAL
PERFORMANCE MASALAH
PERFORMANCE
(STANDAR)
konstruksi gedung 5. Menyusun standar quality
pada jabatan kerja qontrol.
ahli rekayasa Penyebab masalah kinerja
konstruksi anatara lain:
bangunan gedung 1. Pekerja bekerja asal-asalan
bahwa harus dan banyak membuat
minimal mempunyai kesalahan;
pengalan kerja 3 2. Sering terjadi kecelakaan
tahun dan kerja;
mempunyai 3. Pegawai sering absen atau
sertifukat. tidak berada di tempat
kerjanya;
4. Pimpinan sering marah, dan
staf tidak mengerti mengapa
pimpinannya marah.
Untuk memahami yang sebenarnya terjadi diperlukan observasi dan wawancara

antara lain:
1) Mengamati keadaan tempat kerja dengan seksama (pekerjanya, cara bekerja,
suasana bekarja secara umum).
2) Melakukan dialok atau interview dengan staf yang ada atau dengan konsumen.
3) Melakukan review terhadap hasil kerja yang berupa dokumen.
4) Melakukan pengkajian intensif terhadap hasil produksi.
Hasil penelitian mungkin akan berwujud :

Gejala-gejala Kemungkinan Masalah
Pekerja bekerja asal-asalan 1. Job Assignment tidak jelas
2. Target yang harus dicapai tidak dipahami
pekerja
3. (Menurut pekerja) insentif tidak menarik
4. Proses pengawasan tidak jalan
Sering terjadi kecelakaan 1. Pekerja tidak memiliki skill bekerja yang
kerja memadai
2. Peralatan dan sarana kerja tidak memadai
3. Supervisi kerja tidak jalan
4
5. SOLUSI PENYELESAIAN
Perlu dilakukan pelatihan konstruksi gedung bangunan sipil untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja pegawai. Untuk mengetahui kebutuhan pelatihan tersebut, perlu
dilakukan proses pelaksanaan TNA pelatihan konstruksi gedung bangunan sipil.
A. Analisis Standar Kompetensi

Proses ini dilakukan mencermati standar kompetensi, untuk memperoleh unit-unit
kompetensi yang harus dikuasai calon peserta untuk suatu pekerjaan/jabatan tertentu
yang akan dilaksanakan. Masing-masing unit kompetensi tersebut diperoleh dari
kelompok:
1) Unit kompetensi umum
2) Unit kompetensi inti/fungsional
3) Unit kompetensi khusus/spesifik dan atau pilihan
4) Unit kompetensi penunjang.
B. Analisis Profil Kompetensi Yang Dikehendaki

Proses analisis terhadap kompetensi yang dikehendaki ini dilakukan apabila:
1) Belum tersedia standar kompetensi yang sesuai
2) Pelatihan dilakukan berdasarkan profil/kompetensi yang dikehendaki (pesanan
yang non standar atau tailor made training).
Dalam hal ini analisis dilakukan dengan mencermati profil kompetensi yang
dikehendaki (dipesan), sehingga diperoleh gambaran unit-unit kompetensi yang
diperlukan, selanjutnya sama dengan analisis Standar Kompetensi yakni :
1) Unit kompetensi umum
2) Unit kompetensi inti/fungsional,
3) Unit kompetensi khusus/spesifik dan atau pilihan.
Setelah diketahui unit-unit Kompetensi yang dikehendaki, maka diuraikan lebih
lanjut kedalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel, panduan
penilaian, pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan, dan sikap atau aspek
kritisi serta kompetensi kunci.
C. Analisis Jabatan/Pekerjaan
proses analisis jabatan/pekerjaan ini dilakukan terhadap deskripsi atau uraian
jabatan/pekerjaan tersebut, sehingga diperoleh : fungsi, tugas pokok, rincian tugas,
rincian kegiatan, dan elemen kegiatan dari jabatan/pekerjaan tersebut, sehingga
diperoleh: Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang diperlukan.
D. Analisis Informasi Pasar Kerja

Proses analisis informasi pasar kerja dilakukan dengan mencermati jenis-jenis
pekerjaan yang ada dalam informasi pasar kerja, yang meliputi:
1) Jabatan/pekerjaan yang dibutuhkan/lowongan jabatan/pekerjaan;
2) Sektor atau lapangan usaha yang membutuhkan calon tenaga kerja;
3) Tugas pokok calon tenaga kerja;
4) Persyaratan jabatan/ pekerjaan yang diperlukan untuk calon tenaga kerja.
Selanjutnya, dari informasi pasar kerja akan disusun kebutuhan pelatihan.
5
E. Analisis Calon Peserta Pelatihan (Analisis Target Populasi/Skills Audit)
F. Penetapan Gap (Kesenjangan) Hasil Analisis Obyek dengan Hasil Analisis

Calon Peserta
Gap/kesenjangan kompetensi dapat ditetapkan dengan membandingkan hasil
analisis calon peserta dengan hasil analisis obyek yang terdiri dari:
1) Standar Kompetensi,
2) Profil kompetensi yang dikehendaki,
3) Jabatan/pekerjaan,
4) Informasi pasar kerja.
G. Penetapan Kebutuhan Pelatihan

Setelah ditetapkan gap/kesenjangan kompetensi, selanjutnya melakukan
identifikasi unit-unit kompetensi yang menjadi kebutuhan pelatihan.
Untuk menetapakan kebutuhan pelatihan dilakukan melalui dua tahap yaitu:
1) Berdasarkan pertimbangan KKNI.
2) Berdasarkan unit unit kompetensi pekerjaan yang ada ditempat kerja.
H. Program Pelatihan
Setelah ditetapkan kebutuhan pelatihan selanjutnya dapat disusun Program
pelatihan yang diatur dalam pedoman tersendiri.
6. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Jasa Konstruksi Provinsi Yogyakarta dan di
dengan kualifikasi usaha kategori kecil (K), kategori menengah (M1), (M2), dan kategori
besar (B1). Pengkategorian kualifikasi usaha industri jasa konstruksi sebagai berikut.
Kemampuan melaksanakan
Kualifikasi Sub-kualifikasi
pekerjaan
Orang Perseorangan P 0 s.d. Rp 300 juta
Usaha Perorangan P2 0 s.d. Rp 300 juta
K1 0 s.d. Rp 1 Milyar
Usaha Kecil K2 0 s.d. Rp 1.75 Milyar
K3 0 s.d. Rp 2.5 Milyar
M1 0 s.d. Rp 10 Milyar
Usaha Menengah
M2 0 s.d. Rp 50 Milyar
B1 0 s.d. Rp 250 Milyar
Usaha Besar
B2 0 s.d. tak terbatas
6
7. SAMPEL PENGAMBILAN DATA
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan ini adalah 15 badan usaha jasa
kontruksi yang bergerak dalam bidang jasa pengawas lapangan dari 136 badan usaha
yang tergabung dalam INKINDO. Sampel badan usaha yang diambil tidak mencapai
seluruh daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta karena dalam pencarian data yang
sudah dilakukan sampel yang dimiliki mencakup 2 kabupaten yaitu, Sleman dan Kota
Yogyakarta. Untuk kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Wonosari tidak dimasukkan
karena perusahaannya sulit ditemukan dan terdapat perusahaan yang membuat kantor
sementara yang pusatnya tetap di kota.
Nama Peserta Jabatan Kelas

No. Alamat
Perusahaan Diklat Kerja Perusahaan
Jl.Garuda 185 B
RT/RW 05/30
Hendra
1 CV. Archira Karyawan Gejayan K1
Dewata
Condongcatur
Depok Sleman
Jl.Tluki I/181
Perumnas CC
CV. Asri Mulia Hery Rt.05 Rw.22
2 Karyawan K2
Konsultan Susanto Ngringin,
Condongcatur,
Depok
Jl. Palagan
Tentara Pelajar
CV. Multi Citra M. Aulia Nur Gang Gambir
3 Karyawan K3
Graha Ramadhan No.21 RT.03
RW.35 Jongkang
Sleman
Jl.Ponpes Sunan
Ampel No.02
PT. Pola Data Maya Banjeng RT.010
4 Karyawan M1
Consultant Prabawati RW.034,
Maguwoharjo,
Depok Sleman
PT. Tumoto Jl.Mojo No.18
5 Karya Iwan Karyawan Baciro M2
Konsultanindo Gondokusuman
Jl.Pakuningratan
PT. Titimatra
6 Esmansyah Karyawan No.76 B
Tujutama
Yogyakarta
7
8. METODE PENGUMPULAN DATA
a. Kuisioner
Kuisioner/Angket digunakan untuk mengumpulkan data. Kuisioner sendiri
merupakan daftar pertanyaan yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
memperoleh data dari sumber secara langsung. Metode ini digunakan sebagai
pelengkap untuk metode wawancara. Kuisioner/Angket diisi oleh peserta
menggunakan metode google form dengan alamat
https://forms.gle/Lj5LUy2j7h3whBLr8 yang telah disediakan dan telah dikirim
melalui email masing-masing responden. Kuisioner mencakup Daftar Unit
Kompetensi, sebagai berikut.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber yakni PT. Pola Data Consultant
dan CV. Asri Mulia Konsultan untuk memperoleh data pelengkap yang tidak ada
di angket/kuisioner.
9. INSTRUMEN PENGUMUPULAN DATA

Kuisioner keseluruhan berisi 27 elemen kompetensi yang terbagi 8 judul unit
kompetensi. Kuisioner disusun dengan skala linier dengan rentang pilihan 5 yaitu:
Rentang 1: Sangat Tidak Penting
Rentang 2: Tidak Penting
Rentang 3: Cukup Penting
Rentang 4: Penting
Rentang 5: Sangat Penting
Dengan contoh butir pernyataan nomor 1:
Membuat ringkasan peraturan perundangundangan terkait dengan pekerjaan
konstruksi
Skala Instrumen Sangat Tidak Penting ← →Sangat Penting
Skor 1 2 3 4 5
Pengkategorian judul unit kompetensi dan elemen kompetensi sebagai berikut.

JUDUL UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
Membuat ringkasan peraturan
1 perundangundangan terkait dengan
Menerapkan Peraturan pekerjaan konstruksi
Perundang Undangan Terkait Menyusun rencana penanggulangan
Pekerjaan Konstruksi dan Sistem terhadap potensi bahaya dan resiko
A 2
Manajemen Keselamatan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta
Kesehatan Kerja dan Lingkungan pencemaran lingkungan
(SMK3L) Melaksanakan Sistem Manajemen
3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3- L)
8
JUDUL UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
Mengevaluasi pelaksanaan Sistem
4 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (SMK3-L)
Menginterpretasikan informasi dan
1 instruksi kerja yang diterima terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan
Melakukan Komunikasi di Tempat
B Mengomunikasikan instruksi kerja
Kerja 2
kepada pihak terkait
Melaksanakan koordinasi dengan pihak
3
terkait
Mengevaluasi Kondisi 1 Melakukan tinjauan ke lapangan
Lingkungan (Site) di Lokasi 2 Melakukan verifikasi data hasil survei
C Rencana Gedung Sesuai dengan
Melakukan analisis data untuk pekerjaan
Analisis Mengenai Dampak 3
perencanaan
Lingkungan (AMDAL)
Melakukan konsultasi desain dengan
1
pihak terkait
2 Menyiapkan desain konstruksi
Membuat Rancang Bangun
Melakukan perancangan dan kajian
D Konstruksi Berdasarkan Desain 3
teknologi untuk konstruksi bangunan
Arsitektur
4 Merancang pelengkap bangunan
Membuat gambar desain dan gambar
5
detail
Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan
1 dan bahan dari dalam dan luar negeri
Merancang Persyaratan Teknis yang relevan
E
Konstruksi Bangunan Gedung Mengevaluasi gambar rencana dan
2
gambar kerja
3 Menyusun spesifikasi teknis
Menginventarisir data dan kondisi
1
lapangan
Membuat Metode Kerja Pekerjaan
Merancang alternatif metode kerja sesuai
F Konstruksi Terkait Rekayasa 2
dengan desain struktur
Desain Konstruksi
Menetapkan metode kerja yang paling
3
efisien
Menyiapkan dokumen untuk menyusun
1
pedoman quality control
Menyusun Standar Quality
Mengidentifikasi target mutu yang sesuai
G Control Hasil Rekayasa 2
dengan spesifikasi teknis
Konstruksi
Menyusun pedoman pelaksanaan
3
pemeriksaan mutu (quality control)
1 Mengidentifikasi kendala di lapangan
Melakukan Rekayasa Ulang
H 2 Merancang metode rekayasa konstruksi
Konstruksi
3 Membuat rekayasa ulang konstruksi
9
10. HASIL PENGUMUPULAN DATA
Pengumuplan data dilakukan dengan google form dengan alamat
https://forms.gle/Lj5LUy2j7h3whBLr8 yang telah disediakan dan telah diisi oleh
peserta sebagai responden yang telah ditentukan yaitu berjumlah 6 karyawan dari
6 perusahaan yang ada di kabupaten Sleman dan Kota Yogyarta di Provinsi DIY.
Jumlah pertanyaan adal 27 buah bitir.
Nama Peserta Jabatan
Reponden CP
Perusahaan Diklat Kerja
Hendra 087727732013
1 CV. Archira Karyawan
Dewata hendra.dewata7797@gmail.com
CV. Asri Mulia Hery 081578829812
2 Karyawan
Konsultan Susanto putrahery35@gmail.com
M. Aulia
CV. Multi 081382125453
3 Nur Karyawan
Citra Graha muhammad15aulia018@gmail.com
Ramadhan
PT. Pola Data Maya 085740041656
4 Karyawan
Consultant Prabawati mayaprabawati2@gmail.com
PT. Tumoto
085640123594
5 Karya Iwan Karyawan
iwansonjoyo17@gmail.com
Konsultanindo
PT. Titimatra 081717299050
6 Esmansyah Karyawan
Tujutama esmansyah12@gmail.com
Hasil perolehan data dari 6 responden sebagai berikut.
Responden
No Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6
Membuat ringkasan peraturan
1 perundangundangan terkait dengan pekerjaan 4 4 5 5 4 4
konstruksi
Menyusun rencana penanggulangan terhadap
2 potensi bahaya dan resiko keselamatan dan 5 5 5 5 3 5
kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan
Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan
3 5 5 5 5 4 5
dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3- L)
4 Mengevaluasi pelaksanaan SMK3-L 5 4 5 5 5 4
Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja
5 5 5 5 5 4 5
yang diterima terkait pelaksanaan pekerjaan
Mengomunikasikan instruksi kerja kepada pihak
6 5 5 5 5 3 4
terkait
7 Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait 5 5 5 5 4 4
8 Melakukan tinjauan ke lapangan 5 4 5 5 3 5
9 Melakukan verifikasi data hasil survei 5 4 5 5 5 4
Melakukan analisis data untuk pekerjaan
10 5 5 5 5 5 4
perencanaan
11 Melakukan konsultasi desain dengan pihak terkait 5 4 5 5 3 4
12 Menyiapkan desain konstruksi 5 5 5 5 4 5
Melakukan perancangan dan kajian teknologi
13 5 5 5 5 5 5
untuk konstruksi bangunan
10
Responden
No Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6
14 Merancang pelengkap bangunan 5 4 4 5 4 5
15 Membuat gambar desain dan gambar detail 5 5 5 5 3 5
Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan dan
16 5 5 5 5 5 5
bahan dari dalam dan luar negeri yang relevan
17 Mengevaluasi gambar rencana dan gambar kerja 5 4 5 5 4 4
18 Menyusun spesifikasi teknis 5 5 5 5 5 5
19 Menginventarisir data dan kondisi lapangan 5 5 5 5 4 5
20 Merancang alternatif metode kerja desain struktur 4 5 5 5 5 4
21 Menetapkan metode kerja yang paling efisien 5 5 5 5 5 5
Menyiapkan dokumen untuk menyusun pedoman
22 5 4 5 5 5 4
quality control
Mengidentifikasi target mutu yang sesuai dengan
23 5 5 5 5 5 5
spesifikasi teknis
Menyusun pedoman pelaksanaan pemeriksaan
24 5 5 5 5 4 5
mutu (quality control)
25 Mengidentifikasi kendala di lapangan 5 5 4 5 4 5
26 Merancang metode rekayasa konstruksi 5 5 5 5 5 4
27 Membuat rekayasa ulang konstruksi 5 4 5 5 4 5
Jumlah 134 128 136 139 119 130
Data rekapitulasi dari 6 responden, sebagai berikut:
Sangat Tidak Cukup

Responden Tidak Penting Penting Sangat Penting
Penting Penting
1 0 0 0 2 25
2 0 0 0 9 28
3 0 0 5 2 25
4 0 0 0 0 27
5 0 0 0 11 11
6 0 0 0 11 16
Pelatihan Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil

Pada Jabatan Kerja Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan
Gedung
3%
0%
20%
77%
Sangat Tidak Penting Tidak Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting
11
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
1
27/3/2020 Formulir tanpa judul
Formulir tanpa judul

Bagaimanakah menurut anda kompetensi yang telah diselenggarakan pada pelatihan dan
diklat Ahli Rekayasa dan Konstruksi Bangunan Gedung?
* Wajib
1. Alamat email *
2. Membuat ringkasan peraturan perundangundangan terkait dengan pekerjaan

konstruksi *
Tandai satu oval saja.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Penting Sangat Penting
3. Menyusun rencana penanggulangan terhadap potensi bahaya dan resiko

keselamatan dan kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit 1/8
4. Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (SMK3- L) *
1 2 3 4 5
5. Mengevaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dan Lingkungan (SMK3-L) *
1 2 3 4 5
6. Menginterpretasikaninformasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan

pelaksanaan pekerjaan *
1 2 3 4 5
7. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada pihak terkait *
1 2 3 4 5
8. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait *
1 2 3 4 5
9. Melakukan tinjauan ke lapangan *
1 2 3 4 5
10. Melakukan verifikasi data hasil survei *
1 2 3 4 5
11. Melakukan analisis data untuk pekerjaan perencanaan *
1 2 3 4 5
12. Melakukan konsultasi desain dengan pihak terkait *
1 2 3 4 5
13. Menyiapkan desain konstruksi *
1 2 3 4 5
14. Melakukan perancangan dan kajian teknologi untuk konstruksi bangunan *
1 2 3 4 5
15. Merancang pelengkap bangunan *
1 2 3 4 5
16. Membuat gambar desain dan gambar detail *
1 2 3 4 5
17. Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan dan bahan dari dalam dan luar negeri
yang relevan *
1 2 3 4 5
18. Mengevaluasi gambar rencana dan gambar kerja *
1 2 3 4 5
19. Menyusun spesifikasi teknis *
1 2 3 4 5
20. Menginventarisir data dan kondisi lapangan *
1 2 3 4 5
21. Merancang alternatif metode kerja sesuai dengan desain struktur *
1 2 3 4 5
22. Menetapkan metode kerja yang paling efisien *
1 2 3 4 5
23. Menyiapkan dokumen untuk menyusun pedoman quality control *
1 2 3 4 5
24. Mengidentifikasi target mutu yang sesuai dengan spesifikasi teknis *
1 2 3 4 5
25. Menyusun pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu (quality control) *
1 2 3 4 5
26. Mengidentifikasi kendala di lapangan *
1 2 3 4 5
27. Merancang metode rekayasa konstruksi *
1 2 3 4 5
28. Membuat rekayasa ulang konstruksi *
1 2 3 4 5
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google.
Formulir
FORMULIR DALAM GOOGLE FORM
LAMPIRAN
DATA HASIL PENELITIAN
1
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 1

Bagaimanakah menurut anda kompetensi yang telah diselenggarakan pada pelatihan dan diklat Ahli
Rekayasa dan Konstruksi Bangunan Gedung?
Alamat email *
hendra.dewata7797@gmail.com
Membuat ringkasan peraturan perundangundangan terkait dengan pekerjaan konstruksi *
1 2 3 4 5
Menyusun rencana penanggulangan terhadap potensi bahaya dan resiko keselamatan dan
kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan *
1 2 3 4 5
Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNjnj_P7PMlLWBt4lw5o2AQLjhA1sAnM3… 1/6
Mengevaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (SMK3-L) *
1 2 3 4 5
Menginterpretasikaninformasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan

1 2 3 4 5
Mengomunikasikan instruksi kerja kepada pihak terkait *
1 2 3 4 5
Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait *
1 2 3 4 5
Melakukan tinjauan ke lapangan *
1 2 3 4 5
Melakukan verifikasi data hasil survei *
1 2 3 4 5
Melakukan analisis data untuk pekerjaan perencanaan *
1 2 3 4 5
Melakukan konsultasi desain dengan pihak terkait *
1 2 3 4 5
Menyiapkan desain konstruksi *
1 2 3 4 5
Melakukan perancangan dan kajian teknologi untuk konstruksi bangunan *
1 2 3 4 5
Merancang pelengkap bangunan *
1 2 3 4 5
Membuat gambar desain dan gambar detail *
1 2 3 4 5
Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan dan bahan dari dalam dan luar negeri yang
relevan *
1 2 3 4 5
Mengevaluasi gambar rencana dan gambar kerja *
1 2 3 4 5
Menyusun spesifikasi teknis *
1 2 3 4 5
Menginventarisir data dan kondisi lapangan *
1 2 3 4 5
Merancang alternatif metode kerja sesuai dengan desain struktur *
1 2 3 4 5
Menetapkan metode kerja yang paling efisien *
1 2 3 4 5
Menyiapkan dokumen untuk menyusun pedoman quality control *
1 2 3 4 5
Mengidentifikasi target mutu yang sesuai dengan spesifikasi teknis *
1 2 3 4 5
Menyusun pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu (quality control) *
1 2 3 4 5
Mengidentifikasi kendala di lapangan *
1 2 3 4 5
Merancang metode rekayasa konstruksi *
1 2 3 4 5
Membuat rekayasa ulang konstruksi *
1 2 3 4 5
Formulir
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 2

Alamat email *
putrahery35@gmail.com
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNji2c8zPw4ng5PBJs5DeSysIxeSYusWy… 1/6

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
relevan *
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Formulir
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 3

Alamat email *
muhammad15aulia018@gmail.com
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNj7o7Z2Va9zfPv9kdaLYAl-8F3kdvtWTvY… 1/6

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
relevan *
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Formulir
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 4

Alamat email *
mayaprabawati2@gmail.com
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNiK6jSwsWoD17lH4JpNVndJ_LVbDnV… 1/6

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
relevan *
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Formulir
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 5

Alamat email *
iwansonjoyo17@gmail.com
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNjfQcNABel6mb0NsNqrTKw3M2-weZ… 1/6

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
relevan *
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Formulir
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN 6

Alamat email *
esmansyah12@gmail.com
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

(SMK3- L) *
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1KwfsvVo1QJ_WQNlXVhMTe58RTsIhvxbHf4vKQzXRxmI/edit#response=ACYDBNjtJOBAM-VpVV36uh-QMDqBlJLqheS… 1/6

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
relevan *
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Formulir

Rihab Wit D - 19702251025 - Uts PBK

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rihab Wit D - 19702251025 - Uts PBK

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ULANGAN TENGAH SEMESTER

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

3. TUJUAN DAN SASARAN

4. GAP (KESENJANGAN) EXPECTED AND ACTUAL PERFORMANCE

Untuk memahami yang sebenarnya terjadi diperlukan observasi dan wawancara

Hasil penelitian mungkin akan berwujud :

A. Analisis Standar Kompetensi

B. Analisis Profil Kompetensi Yang Dikehendaki

D. Analisis Informasi Pasar Kerja

F. Penetapan Gap (Kesenjangan) Hasil Analisis Obyek dengan Hasil Analisis

G. Penetapan Kebutuhan Pelatihan

6. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Nama Peserta Jabatan Kelas

9. INSTRUMEN PENGUMUPULAN DATA

Pengkategorian judul unit kompetensi dan elemen kompetensi sebagai berikut.

Hasil perolehan data dari 6 responden sebagai berikut.

Data rekapitulasi dari 6 responden, sebagai berikut:

Sangat Tidak Cukup

Pelatihan Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil

Formulir tanpa judul

2. Membuat ringkasan peraturan perundangundangan terkait dengan pekerjaan

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

3. Menyusun rencana penanggulangan terhadap potensi bahaya dan resiko

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

4. Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

5. Mengevaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

6. Menginterpretasikaninformasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

7. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada pihak terkait *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

8. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

9. Melakukan tinjauan ke lapangan *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

10. Melakukan verifikasi data hasil survei *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

11. Melakukan analisis data untuk pekerjaan perencanaan *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

12. Melakukan konsultasi desain dengan pihak terkait *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

13. Menyiapkan desain konstruksi *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

14. Melakukan perancangan dan kajian teknologi untuk konstruksi bangunan *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting

15. Merancang pelengkap bangunan *

Tandai satu oval saja.

Sangat Tidak Penting Sangat Penting