Anda di halaman 1dari 1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EPISTEMOLOGI DO’A

1.Pengertian Epistemologi do’a (Ushul Al-Du’a)

Arti kata ushul al-du’a dari segi bahasa terdiri dari 2 suku kata yaitu ushul dan al-du’a.

Ushul berarti asal, sumber, pokok, induk, pusat, keturunan atau nasab. Ushul diartikan juga sebagai
tempat kembalinya sesuatu. Ushul dalam bahasa arab sepadan dengan istilah epistemology dalam
falsafah ilmu. Perkataan epistemologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti
pengetahuan dan logo yang berarti ilmu. Oleh sebab itu dalam dalam falsafah, epistemologi selalu
dimaksudkan sebagai falsafah ilmu atau falsafah mengenai ilmu pengetahuan. Secara umum, tafsir
mengartikan epistemologi sebagai satu cabang falsafah yang menyiasat asal, struktur, kaidah dank ke-
sah-an ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu secara sederhana, epistemologi dapat diartikan sebagai suatu kajian mengenai asal usul
munculnya sesuatu. Sesuatu yang menjadi focus kajian di dalam buku yaitu mengenai do’a.

Sedangkan kata al-du’a/ do’a secara lisan dan hati adalah ucapan lisan dan getaran hati, yang berupa
permohonan serta pujian kepada Allah dengan cara-cara tertentu.

Do’a dalam bahasa disebutkan di dalam qur’an mengandungi beberapa pengertian yaitu: Permintaan
(al-mukmin ayat 60), Permohonan (al-a’raf ayat 55 & al-baqarah ayat 186), Panggilan (al-isra ayat 52),
Pujian (al-isra ayat 11),

2. Ruang Lingkup Epistemologi Do’a

Pada ruang lingkup doa juga terdapat beberapa hal yang mesti diketahui oleh setiap hambanya
seperti dari adab-adab berdoa dan semua hal yang bekaitan khusus dengan doa. Jelas adanya
hal seperti ini menjadi nilai tersendiri bagi seorang hamba ketika akan melaksanakan semua
amalan-amalan yang sudah disyariatkan melalui Sunnah Rasul SAW dengan menjadikan doa
sebagai wasillah (peraturan) untuk mengampai dari Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai