Matematika Ekonomi Fungsi Linier Grafik Fungsi Dan Sistem Persamaan Linier
Matematika Ekonomi Fungsi Linier Grafik Fungsi Dan Sistem Persamaan Linier
EKONOMI
( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI
DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )
KELOMPOK 2
1. UMAR ATTAMIMI (01212043)
2. SITI WASI’ATUL MUFIDA (01212096)
3. DEVI PRATNYA. P. (01212078)
4. POPPY MERLIANA WATI (01112042)
5. GEORGE WASONO (01112061)
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2012
A. Pendahuluan
Fungsi adalah nilai yang menghubungkan variabel bebas dengan variabel
terikat. Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien, dan
konstanta.
Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke
keadaan lainnya. Variabel dapat dibedakan menjadi variabel bebas
davariabel terikat. (Variabel bebas : variabel bebas untuk menentukan
suatu nilai variabel terikat (y) dan Variabel terikat :variabel yang
nilainya tergantung pada variabel-variabel bebas (x) )
Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di depan suatu
variabel, terkait dengan variabel yang bersangkutan.
Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait d suatu variabel apapun.
B. Fungsi Linier
Fungsi linier ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu. apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus.
Bentuk umum persamaan linier adalah :
Y = a + bX
a = intercept
b =gradien / kemiringan
intecept a merupakan titik potong antara fungsi linier dengan sumbu
y. Gradien b merupakan kemiringan fungsi linier terhadap sumbu x.
C. Penggambaran Fungsi Linear
4 macam kemiringan garis lurus
1
Apabila b bernilai positif : Y = 2 + 2X maka kurva bergerak dari kiri bawah
ke kanan atas
Kemiringan (slope) dari fungsi linier dengan satu variabel bebas X adalah
sama dengan perubahan dalam variabel terikat (dependent) dibagi dengan
perubahan dalam variabel bebas (independent). Dan biasanya dilambangkan
dengan huruf m, jadi Kemiringan = m =
Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi
kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat
masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah:
Contoh persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,6)
Penyelesaian:
X1 = 3 , X2 = 4, Y1 = 2, dan Y2 = 6
Y – 2 = 4(X – 3)
Y = 4X – 12 + 2
Y = 4X – 10
x = 0 y = -10 ( 0, -10 )
y = 0 x = -2,5 ( 2,5; 0 )
Untuk menentukan persamaan garis lurus bila diketahui satu titik dan satu
kemiringan. Persamaan garis dapat dicari dengan Y – Y 1 = m (X – X 1), dengan
m menyatakan kemiringan garis.
Contoh carilah persamaan garis yang melalui titik (6,4) dan kemiringannya -
2/3
Penyelesaian:
y - y1 = m (x – x1)
y - 4 = -2/3 (x - 6)
y = -2/3 x + 4 + 4
y = -2/3 X + 8
x = 0 y = 8 ( 0, 8 )
y = 0 x = 12 (12, 0)
F. Hubungan Dua Garis Lurus
Apabila dua garis yang mpunyai kemiringan yang berbeda atau sama dan
juga titik potong dengan sumbu Y berbeda atau sama, maka bila digambarkan
dalam koordinat kartesius XY akan terdapat empat kemungkinan :
Berimpit
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan
Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama
dengan lereng / gradien dari garis yang lain. Dengan demikian, garis
Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang
satu merupakan kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan
tanda yang berlawanan. Dengan demikian , garis akan tegak lurus
dengan garis , jika
jika
Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu
tidak sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian,
garis berpotongan dengan garis , jika
=0 X + 2Y – 3 = 0
X=0 2Y = 3
Y = 3/2 =1.5
Y=0 X = 3 ( 3; 1,5)
3X – 6Y + 18 = 0
Y=3
Y=0 3X + 18 = 0
3X = -18
X = -18/3
X = -6 ( -6, 3 )
Sistem Persamaan Linier adalah suatu sistem persamaan linier adalah satu set
persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui.
a11 x1 a1n xn
a21 x1 a 2 n
b1
xn
b2
...........
am1 x1 amn xn bm
Keterangan :
Unsur x1......xn adalah nilai yang tidak diketahui, Sedangkan unsur a11.......a1n
adalah bilangan yang diketahui dan b1 adalah bilangan yang tidak bernilai nol atau
bisa juga bernilai nol.
himpunan. Contoh :
1. 2x + 5 = 3
2. 1 – 2y = 6
3. Z + 1 = 2z
Variabel pada persamaan (1) adalah x, pada persamaan (2) adalah y, dan pada
persamaan (3) adalah z. Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk
persamaan linear satu variabel, karena masing-masing persamaan memiliki satu
variabel dan berpangkat satu. Variabel x, y, dan z adalah variabel pada himpunan
tertentu yang ditentukan dari masing-masing persamaan tersebut.
2. Sistem Persamaan Linier Dua Variable
Persamaan linier dua variable dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan
a, b, c adalah himpunan bilangan real, a, b ≠ 0, dan x, y suatu
variable. Contoh:
1. x+5=y
2. 2a – b= 1
3. 3p + 9q = 4
Persamaan-persamaan tersebut adalah contoh bentuk persamaan linear dua
variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada
persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p + 9q
= 4 adalah p dan q.
Contoh soal penyelesaian persamaan linier dua
variable: Misal : x + y = 5
Untuk mencari nilai x dan y yang memenuhi persamaan x + y = 5 akan lebih
mudah dengan membuat tabel seperti berikut :
x 0 1 2 3 4 5
y 5 4 3 2 1 0
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa titik tersebut dihubungkan sehingga
membentuk garis lurus.
Sistem persamaan linier dua variable dapat diselesaikan dengan menggunakan tiga
metode yaitu:
1. Metode Eliminasi
yaitu dengan menghilangkan salah satu variable dari sistem persamaan
tersebut. Misal dengan persamaan 2x + 3y = 6 dan x – y = 3
Dengan penyelesaian :
2x + 3y = 6 2x + 3y = 6
x – y = 3 3x – 3 y = 9 +
5x = 15
x=3
2. Metode Subtitusi
yaitu dengan terlebih dahulu menatakan variable yang satu ke dalam variable yang
lain dari suatu persamaan, kemudian menggantikan variable itu dalam persamaan
lainnya.
Dari persamaan sebelumnya 2x + 3y = 6 dan x – y = 3 dengan x = 3 dapat ditemukan
y.
Misal mengambil salah satu persamaan yaitu x - y = 3
3-y=3
y=0
2x + y = 15.000
2x + 7.000 = 15.000
2x = 8.000
X = 4.000
3. Metode Matriks
Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan memanfaatkan
pengertian perkalian matriks.
Bentuk umum matriks adalah :
a 11
12
a x
1n 1 b 1
a a
a a x b
21 22 2n
2
2
m2
a m1
a a x
mn n b m
A. Determinan Matriks
B. Invers Matriks
Penerapan matriks :
Sehingga diperoleh :
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Jadi Hp :