Logbook Retinopati Karina Ayu Serin
Logbook Retinopati Karina Ayu Serin
Mahasiswa ,-
Nama : Karina Ayu Serin
NIM : PO.62.20.1.17.331
Koordinator
Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB
Tujuan :
Sesi I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi retinopati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
7. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
8. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
9. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
Studi Kasus !!
Seorang laki-laki usia 45 tahun. Pasien seorang tukang servis elektronik dirawat di ruang
penyakit dalam RS “Sehat Sejahtera” sejak 1 hari yang lalu akibat kadar gula darah yang tinggi
(560 mg/dl). Pasien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga Pasien mengalami kesulitan
melihat. Penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan data ketajamam penglihatan VOD : 1/60 dan VOS : 1/300. Pada
pengukuran tekanan bola mata dengan tonometer didapatkan hasil : 12 mmHg pada mata
kanan dan 15 mmHg pada mata kiri. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan data adanya
mikroaneurisme pada pembuluh darah retina. Pasien mengalami DM sejak 10 tahun yang lalu.
Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan hiperglikemia. Pasien
merasa sedih dengan kondisi matanya sekarang. Pasien tidak bisa bekerja lagi sebagai tukang
servis. Menurut istrinya, pasien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya
berobat bila badan terasa lemas.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati secara mandiri
Jawaban :
Kata Kunci :
1. Kadar gula darah tinggi 560 mg/dl
2. Mata kanan dan kiri kabur
3. Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
4. Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
5. Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina
6. Riwayat menderita DM sepuluh tahun
7. Riwayat menderita hipertensi lima tahun
8. Klien tidak pernah kontrol rutin dan minum obat teratur
9. Retinopati (komplikasi mikrovaskuler)
Data Tambahan :
1. Riwayat keluarga
2. IMT
3. Pola makan klien (3J)
4. Apakah klien menggunakan kacamata ketika bekerja
5. Apakah nampak bercak hitam pada penglihatan
6. Apakah nampak noda yang melayang pada penglihatan (floaters)
7. Apakah penglihatan klien berbayang
8. Apakah klien sulit membedakan warna
9. Nyeri pada mata atau mata merah
Aktiftas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah terjadi akibat, tubuh tidak mampu menggunakan dan melepaskan
insulin secara adekuat, serta kadar glukosa darah pasien yang tinggi (560 mg/dl)
2. Manajemen kesehatran tidak efektif, pasien tidak mengikuti rencana perawatan/pengobatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, klien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya
berobat bila badan terasa lemas
3. Resiko cedera terjadi akibat, perubahan orientasi afektif, dan perubahan fungsi kognitif serta , mengeluh
mata kanan dan kiri kabur sehingga pasien mengalami kesulitan melihat, pasien mengatakan penurunan
penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Jawaban :
Manajemen
kesehatan tidak
efektif
Aktifitas 6
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
Jawaban :
1. Lakukan kegiatan aerobik, seperti jalan kaki setidaknya selama dua setengah jam setiap minggu.
2. Memulai diet makan yang sehat dan berimbang yang sesuai dengan kondisi fisik
3. Kurangi juga asupan gula, garam, dan lemak.
4. Mengurangi berat badan, bagi pemilik kondisi obesitas.
5. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
6. Berhenti merokok atau menghisap tembakau.
7. Minum obat diabetes atau insulin sesuai anjuran dokter
8. Pantau kadar kolesterol.
9. Pantau kadar gula darah melalui tes gula darah sesuai dengan instruksi dokter.
10. Diskusikan bersama dokter mengenai tes hemoglobin A1C yang mungkin bisa dilakukan selain tes gula
darah.
11. Selalu waspada jika merasakan perubahan pada penglihatann.
12. Pemeriksaan mata dan tekanan darah yang rutin juga merupakan langkah pencegahan awal agar
penyakit tidak berkembang menjadi lebih buruk. (Istiqomah, Indriana N. 2010)
Aktifitas 7
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri (Gunakan SDKI dari PPNI)
Jawaban :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin
2. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan
ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga
3. Risiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
Aktifitas 8
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri (Gunakan SIKI dari PPNI)
Jawaban :
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
DX 1 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Ketidakstabilan keperawatan 2 x 8 jam Identifikasi kemungkinan penyebab
kadar glukosa diharapkan masalah hiperglikemia
darah ketidakstabilan kadar glukosa Monitor kadar glukosa darah , jika perlu
darah dapat teratasi dengan Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
berhubungan
kriteria hasil : (mis. Polifagi, poli uria, polydipsia,
dengan resistensi a. Kadar gula darah dapat kelemahan, malaise, pandangan kabur,
insulin kembali normal sesuai sakit kepala)
dengan target yang di Terapeutik
tentukan Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk.
Edukasi
Anjurkan menghindari aktivitas fisik saat
kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
Anjurkan monitor gula darah secara
mandiri
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggunaan insulin, obat oral, pergantian
karbohidrat dan bantuan professional
kesehatan)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin , jika perlu
DX 2 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Manajemen keperawatan 1 x 8 jam Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kesehatan tidak diharapkan masalah menerima informasi
efektif manajemen kesehatan tidak Identifikasi faktor-faktor yang dapat
efektif dapat teratasi dengan meningkatkan dan menurunkan motivasi
berhubungan kriteria hasil : perilaku hidup bersih dan sehat
dengan kurang a. Keluarga dapat Terapeutik
terpapar memahami permasalahan Sediakan materi dan media pendidikan
informasi dan kesehatan di dalam kesehatan
ketidakefektifa keluarga Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
b. Keluarga dapat kesepakatan
n pola
mengetahui pentingnya Berikan kesempatan untuk bertanya
perawatan pengobatan bagi anggota Edukasi
kesehatan keluarga yang sakit. Jelaskan faktor risiko yang dapat
keluarga c. mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat
DX 3 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Risiko cedera keperawatan 1 x 8 jam Identifikasi kebutuhan keselamatan
berhubungan diharapkan masalah Risiko (mis. Kondisi fisik, fungsi kognitif dan
dengan cedera dapat teratasi dengan riwayat perilaku)
kriteria hasil : Terapeutik
gangguan a. Lingkungan tempat Hilangkan bahaya keselamataaan
penglihatan tinggal klien dan keluarga lingkungaan (mis. Fisik, biologi dan
tampak bersih dan aman kimia), jika memungkinkan
Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko
Sediakan alat bantu keamanan
lingkungan (mis. Pegangan tangan )
Edukasi
Ajarkan individu, keluarga dan
kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan