Amputasi
Amputasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Amputasi
menangani kasus fraktur yang komplek atau infeksi pada suatu ekstremitas.
Amputasi juga merupakan sebuah masalah yang komplek bagi seorang pasien
dan bagi system perlindungan atau perawatan kesehatan dalam suatu negara.
tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas, atau dengan kata lain suatu
masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat
organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi (Bruner
9
10
masalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan
Sudarth, 2002).
a. Teknik amputasi.
myoplasty adalah menjahitkan otot dengan jaringan lunak pada sisi yang
lain yaitu pada otot atau fasia sebelahnya (Bruner dan Sudarth, 2002).
b. Sebab-sebab amputasi.
(agen) ke tubuh pejamu , penyebab atau asal mula penyakit atau gangguan
yang berarti luka dari sumber luar. Trauma dapat disebabkan oleh benda
karena setelah tabrakan badan masih melaju dan kemudian tertahan suatu
benda sedangkan bagian tubuh yang relatif tidak terpancang bergerak terus
adalah luka / kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh granat, bom dan
ledakan, (2) trauma tembus adalah trauma yang terjadi karena senjata
tajam / tembakan, (3) trauma tajam merupakan luka terbuka yang terjadi
akibat benda yang memiliki sisi tajam / ujung runcing. Benda yang
mempunyai sisi tajam berupa luka sayat (Vulnus scissum), benda yang
memiliki sisi runcing berupa luka tusuk (Vulnus Punctum) (Aston, 1996).
kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang
dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan
adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker
batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh
c. Komplikasi amputasi
amputasi antara lain : (1) Hematoma, (2) Infeksi, (3) Nekrosis, (4)
(Nielsen, 2007).
terus dicegah dengan penghentian darah secara baik dan teliti (waktu
14
secara klinis mungkin tampak atau timbul cedera selular lokal akibat
berat, hal ini dapat terjadi karena masih adanya serpihan – serpihan tulang
atau barang lain yang tidak steril didalam puntung (stump) yang kemudian
sebagian besar terdiri dari sel dan serabut syaraf serta merupakan suatu
tumor yang tumbuh dari suatu syaraf. Biasanya timbul setelah dilakukan
merasa mempunyai bagian tungkai yang telah dipotong dan sakit pada
15
bagian tersebut atau sebuah citra atau kesan yangn tidak dicetuskan oleh
busuk yang membengkak, organ atau anggota gerak yang terjadi setelah
sumbatan arterial atau kadang – kadang sumbatan vena yang sering kali
disertai infeksi. Gangrene disebabkan oleh beberapa hal yaitu (1) vaskuler,
asam, alkali, sinar-X, (4) infeksi, contohnya gas gangrene, (5) penyakit
d. Level amputasi
disarticulation yaitu amputasi tepat pada sendi panggul, (3) Above Knee
yaitu amputasi pada atas lutut, (4) Knee disarticulation yaitu amputasi
tepat pada sendi lutut, (5) Below Knee yaitu amputasi pada bawah lutut, (6)
Ankle disarticulation yaitu amputasi tepat pada sendi pergelangan kaki, (7)
16
Symes yaitu amputasi tepat pada sendi pergelangan kaki dengan maleolus
tibia dan fibula ikut hilang, (8) Chopart yaitu amputasi pada sendi talo
Gambar 2.3
Keterangan gambar :
1. Helmipelvectomy
2. Hip disarticulation
3. Transfemoral
4. Knee disarticulation
5. Transtibial
17
6. Ankle disarticulation
7. Symes
8. Chopart
2. Panjang Puntung
amputasi anggota gerak bawah. Dalam hal ini, yang termasuk dalam level
transfemoral amputations. Berikut ini adalah tiga jenis panjang puntung dari
dimana panjang femur kurang dari 35% dari femur yang masih ada
(Vitriana, 2002).
dimana sekitar lebih dari 35% hingga 60% sisa femur yang ada.
atasa dari ujung distal femur untuk tempat bagi joint saat pembuatan
dimana lebih dari 60% femur masih ada dan juga tidak dapat digunakan
panjang tibia yang ada kurang dari 20%. Biasanya terjadi akibat trauma
dimana 20% hingga 50% tibia masih ada. Merupakan amputasi yang
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap tinggi,
dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter). Angka IMT antara 18,5 dan 24,9 dianggap normal untuk
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kilogram (Kg) dibagi tinggi
badan dalam meter dikuadratkan (m²) dan tidak terikat pada jenis kelamin.
IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga
dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara
19
tahun keatas. IMT tidak diterapkan kepada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat diterapkan dalam keadaan
2001).
Salah satu keterbatasan IMT adalah tidak bisa membedakan berat yang
berasal dari lemak dan berat dari otot atau tulang. IMT juga tidak dapat
sama untuk konsekuensi kesehatan pada semua ras atau kelompok etnis.
Indeks massa tubuh merupakan alat atau cara yang sederhana untuk
badan dengan IMT = 25 kg/m² akibat akumulasi lemak yang berlebihan (Hill,
2005).
Alat ukur indeks massa tubuh adalah timbangan berat badan orang dewasa
dan meteran dinding. Cara kerja menentukan IMT adalah dengan sampel diukur
18,5-24,9 Normal
30,0-34,9 Obesitas I
35,0-39,9 Obesitas II
4. Keseimbangan
a. Definisi Keseimbangan
diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal
dalam menjaga tubuh tetap stabil sehingga seseorang tidak jatuh walaupun
b. Fisiologi Keseimbangan
merasakan posisi bagian sendi atau tubuh dalam gerak (Brown et al.,
2006).
lingkungan baik internal maupun eksternal pada setiap sendi dan akhirnya
reseptor saraf yang terletak di ligamen, kapsul sendi, tulang rawan, dan
tekanan reseptor sensitif terletak di fasia dan kulit (Riemann et al., 2002).
tubuh manusia, bekerja secara bersamaan jika salah satu sistem mengalami
Gambar 2.4
semua benda baik benda hidup maupun mati, titik pusat gravitasi
terdapat pada titik tengah benda tersebut, fungsi dari Center of gravity
manusia beban tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam
25
unstable. Pada manusia pusat gravitasi saat berdiri tegak terdapat pada
Gambar 2.5
2014
yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar
kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin
dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin
otot yang maksimal. Otot yang kuat merupakan otot yang dapat
al., 2009).
5) Gangguan keseimbangan
goyang, dan seperti berpindah tempat, dan seakan akan dunia serasa
sistem yang bekerja didalam tubuh yaitu (sistem vestibular) kita. Sistem
sistem, untuk menjaga keseimbangan posisi tubuh yang mana sistem ini
5. Kepercayaan Diri
seseorang tidak memiliki rasa percaya pada dirinya sendiri maka akan timbul
2013).
28
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah percaya diri (self
confidence), yang merupakan salah satu modal dalam kehidupan yang harus
ditumbuhkan pada diri agar kelak mereka dapat menjadi manusia yang
kemampuan tersebut akan lebih jernih dalam mengatur tujuan dan sasaran
pribadi yang jelas, maka akan lebih mampu dalam mengarahkan perilaku
seseorang, dengan kurangnya percaya diri, maka rasa rendah diri akan
yang proporsional, individu tersebut harus memulai dari diri sendiri. Adapun
Individu harus belajar untuk menerima diri secara objektif dan jujur.
Membuat daftar potensi yang ada dalam diri baik yang telah diraih
dimiliki.
29
c. Positif Thinking
yang muncul dalam benak, dan tidak membiarkan pikiran negatif berlarut-
larut.
Rahmat Tuhan Individu tersebut harus dapat melihat dirinya secara positif.
pencapaian tujuan.
dewasa, terutama sebagai akibat dari hubungan dengan orang lain.. Para ahli
a. Faktor Internal
1) Konsep diri
maka orang tersebut juga akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
2) Kondisi fisik
kepercayaan diri.
3) Pengalaman
diri.
4) Pendidikan
yang lebih karena mereka tau tugas-tugas apa yang penting untuk
b. Faktor Eksternal
1) Orang tua
tidak diakui oleh orang lain maka akan memunculkan rasa tidak
seseorang.
2) Sekolah
3) Teman sebaya
akan memberikan suatu konsep diri yang negatif dalam diri individu
melangkah.
Kurangnya percaya diri pada orang lain merupakan salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya
diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang
33
realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis
diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Seseorang yang cacat atau amputasi kaki pada saat
ini dapat menggunakan fasilitas prothese kaki. Prothese kaki dipakai untuk
menggantikan fungsi bagian kaki yang tidak ada, yaitu untuk membantu
Between Body Mass Index And Postural Balance. Hasil yang didapat bahwa ada
prosthesis anggota gerak bawah (kaki palsu) dan status sosial terhadap
peningkatan kepercayaan diri pada pasien post amputasi anggota gerak bawah di
seluruh pasien post amputasi yang datang ke Klinik Kuspito Prosthetic Orthotic
Jaten Karanganyar Solo Jawa Tengah. Sampel sebanyak 31 orang dengan teknik
gerak bawah (kaki palsu) terhadap kepercayaan diri pada pasien post amputasi
anggota gerak bawah. ada pengaruh status sosial terhadap kepercayaan diri pada
akan berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Clark (1981) dengan
penelitian yang berjudul Balance in Lower Limb Child Amputees karena pada
penelitian ini akan berbeda dalam hal berat badan pasien yang diukur dalam
C. Kerangka Berpikir
Keseimbangan
Kepercayaan Diri
D. Hipotesis
4. Ada hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kepercayaan diri pasien pasca
5. Ada hubungan panjang puntung dan Indeks Massa Tubuh dengan tingkat
6. Ada hubungan panjang puntung dan Indeks Massa Tubuh dengan kepercayaan