Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

RESPIRASI BAG I, SUSTRAT CARBOHYDRAT

Oleh

KELOMPOK I

1. MUHAMMAD AKNIL SEFANO (1810232008)


2. FARIQ CARLOS AMANDA (2010232013)
3. OCHA DEFRITA PUTRI (2010231015)
4. ELSI ANIKA (2010231001)
5. SEBASTIAN P SIAHAAN (2010231004)
6. RIZKI AMALIA (2010233013)
7. ULFA AULIA (2010237001)

KELAS DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN TANAH C

Dosen Pengampu

Dr. Yusniwati, S.P., M.P.

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
dengan judul “ Respirasi bag I sustrat carbohydrat” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai glikolisis, siklus kreb,
electron transport chain

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untukmembantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini.Olehkarena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yangtelah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapatmembangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untukpenyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Padang, 13 April 2021


BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya
akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah (proses
katabolik) pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan
bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta
produk energi utamanya ATP.

ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan
sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik
seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran
menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.

Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut glikolisis,
siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan rantai transpor elektron.Respirasi dapat
dibedakan dalam tiga tingkat; a) pemecahan polisakarida menjadi gula sederhana b)
oksidasi gula menjadi asam piruvat dan c) transformasi piruvat dan asam-asam organik
secara aerobic menjadi karbondioksida, air serta energi. Protein dan lemak dapat juga
berperan sebagai substrat dalam proses pemecahan ini.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui secara jelas
bagaimana terjadinya sustrat karbohidrat melalui proses glikolisis, siklus kreb,
electron transport chain
BAB II

PEMBAHASAN

A. Substrat Utama Respirasi Glukosa


Substrat respirasi adalah setiap bahan organik tumbuhan yang teroksidasi
sebagian (menjadi senyawa teroksidasi) atau reteduksi sempurna (menjadi
karbondioksida dan uap air) dalam metabolisme respiratoris. Umumnya substrat
untuk respirasi adalah zat yang tertimbun dalam jumlah yang relatif banyak dalam
sel tumbuhan dan bukan zat yang merupakan senyawa antara hasil dari penguraian.
Hasil penguraian biasanya disebut metabolik antara.

Karbohidrat merupakan substrat utama respirasi dalam sel-sel tumbuhan


dengan glukosa sebagai molekul pertama. Substrat respirasi yang paling penting di
antara karbohidrat adalah sukrosa (disakarida= glukosa dan fruktosa) dan pati
(sering terdapat dalam sel tumbuhan sebagai cadangan karbohidrat). Dalam
beberapa jaringan tumbuhan, selain karbohidrat, senyawa lain kadang-kadang dapat
menjadi substrat respirasi. Pada biji-biji tertentu, seperti jarak, mengandung lemak
yang sangat tinggi sebagai bahan cadangan yang terdapat di dalam jaringan
endosperma yang mengelilingi embrio. Selama beberapa hari pertama
perkecambahan, lemak ini akan diubah menjadi sukrosa yang selanjutnya diserap
dan direspirasi oleh embrio yang sedang tumbuh.

Pada keadaan tertentu dalam beberapa jaringan tumbuhan juga, beberapa


asam organik dapat digunakan sebagai substrat respirasi, misalnya asam organik
berkerbon empat (asam malat) yang ditimbun dalam daun tumbuhan sukulen
familia Crassulaceae, asam malat ini direspirasi menjdi karbondioksida dan air
melalui mekanisme khusus; asam organik berkarbon dua (asam glikolat), yang
ditimbun dalam daun yang disinari sebagian besar tumbuhan tinggi juga dapat
digunakan untuk respirasi. Protein jarang direspirasi kecuali dalam keadaan
tertentu. Protein berperan sebagai substrat respirasi selama tahap awal
perkecambahan biji yang mengandung protein tinggi sebagai cadangan makanan.
Protein akan diubah menjadi asam-asam amino yang kemudian asam amino diubah
menjadi senyawa antara respirasi karbohidrat. Dengan demikian, asam amino
direspirasi oleh jalur yang digunakan oleh respirasi glukosa.

B. Proses Glikolisis
Glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang memecah satu molekulglukosa
(terdiri dari 6 atom karbon ) atau monosakarida yang lain menjadi duamolekul
asam piruvat ( terdiri dari 3 atom karbon), 2 NADH
(nicotinamideAdeninDinucleotide H), dan 2 ATP.Glukosa dalam sel dapat
mengalami berbagai jalur metabolisme, baikdisimpan, diubah menjadi energi,
ataupun diubah menjadi molekul lain. Glukosaakan disimpan dalam otot atau hati
dalam bentuk glikogen jika terjadi kelebihangula dalam darah. Apabila sel-sel
tubuh sedang aktif membelah, glukosa akandiubah menjadi gula pentosa yang
penting dalam sintesis DNA dan RNA. Ketikatubuh membutuhkan energi,
glukosa akan diproses untuk menghasilkan energimelalui tahapan glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transferelektron. tahapan-tahapan
tersebut dapat terjadi apabila terdapat oksigen dalamjaringan sehingga prosesnya
disebut respirasi aerob (menghasilkan energi denganadanya oksigen). Glikolisis
merupakan tahapan pertama dari proses respirasiaerob untuk menghasilkan energi
dalam bentuk ATP.
7ATP yang dihasilkan dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai
prosesyang membutuhkan energi, karena ATP merupakan molekul penyimpan
energi.Sedangkan NADH nantinya akan menjalani proses transfer elektron
untukmenghasilkan ATP. Sebuah molekul NADH dalam transfer elektron
akanmenghasilkan tiga molekul ATP.Dalam tahap awalnya, proses glikolisis
membutuhkan dua ATP sebagaisumber energi. Namun dalam tahapselanjutnya,
glikolisis akan menghasilkanATP yang dapat digunakan untuk membayar hutang
ATP yang telah digunakantadi dan masih ada sisa ATP yang dapat digunakan
untuk fungsi yang lain. Jadidalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih banyak
ATP yang dihasilkan daripadayang digunakan dalam proses tersebut.
Proses glikolisisAlurlangkahglikolisisadalahsebagaiberikut.1.Tahap pertama,
glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat olehenzimhexokinase. Tahap ini
membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). 9ATP yang telah melepaskan
energi yang disimpannya akan berubah menjadiADP.2.Glukosa 6-fosfat akan
diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis olehenzim fosfohexosa
isomerase.3.Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi
inidikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan
energidari ATP.4.Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah
menjadigliseraldehida 3-fosfat(3 atom C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C).
Reaksi tersebut dikatalisisoleh enzim aldolase.5.Satu molekul dihidroksi aseton
fosfat yang terbentuk akan diubah menjadigliseraldehida 3-fosfat oleh enzim
triosa fosfat isomerase. Enzim tersebutbekerja bolak-balik, artinya dapat pula
mengubah gliseraldehida 3-fosfatmenjadi dihdroksi aseton fosfat.6.Gliseraldehida
3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat olehenzim
gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentukNADH.7.1,3
bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzimfosfogliserat
kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentukATP.8.3-fosfogliserat
akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliseratmutase.9.2-
fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
1010.Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh
enzimpiruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk
ATP.Yang perlu diperhatikan adalahpada langkah ke-6 hingga ke-10. Langkah-
langkah tersebut terjadi dua kali karena terbentukduagliseraldehida 3-fosfat dari
pemecahan fruktosa 1,6-bifosfat. Oleh karena itu dua molekul gliseraldehida 3-
fosfat masing-masing akan menjalani langkah 6 hingga 10 tersebut.Hasil total
glikolisis adalah 2 molekul asam piruvat dengan 2 ATP dan 2NADH. Molekul
ATP yang terbentuk sebenarnya ada 4, namun 2 ATP telahdigunakan untuk
membayar hutang ATP yang telah dipakai pada tahap reaksipertama dan
ketiga.Asam piruvat akan masuk tahap dekarboksilasi oksidatif dan siklus
krebsuntuk membentuk energi lebih lanjut dalam keadaan terdapat oksigen.
Namunketika tidak tersedia oksigen, piruvat akan menjalani proses fermentasi
homolaktat atau fermentasi alkohol. Kedua jenis fermentasi tersebut
merupakanproses menghasilkan energi tanpa kehadiran oksigen sehingga disebut
respirasi anaerob
C. Siklus Kreb
siklus krebs merupakan siklus yang digunakan oleh organisme untuk menghasilkan
energi. Karena siklus ini juga menghasilkan asam sitrat, siklus ini kerap kali disebut
dengan nama siklus asam sitrat.

Siklus Krebs merupakan rangkaian reaksi metabolisme respirasi aerob pada sel yang
menghasilkan energi dari asam piruvat hasil dari glikolisis. Proses ini terjadi dalam
mitokondria sel yang membawa asetat aktif berupa Asetil Ko-A dengan oksidasi glukosa
yang diubah menjadi karbondioksida (CO2) dan Hidrogen (H2O).

Terkait dengan segi metabolisme biokimia, siklus krebs berasal dari karbohidrat yang
keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk untuk siklus ini berasal dari
asam amino yang keluar membentuk karbohidrat.

8 Tahap Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan reaksi yang terus-menerus dan dilakukan secara berulang, yang
akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah proses pembentukan sitrat. Dalam proses ini, terjadi
penggabungan molekul Asetil ko-A dengan oksaloasetat yang membentuk asam sitrat,
dibantu oleh enzim asam sitrat sintase.

2. Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya kemudian diubah menjadi isositrat
dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+

3. Terjadi proses dekarboksilasi atau perombakan pertama kali. Isositrat yang terbentuk
dari tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat oleh enzim
isositrat dehidrogenase. Pada tahap ini juga, isositrat diubah menjadi alfa-ketoglutarat
oleh enzim yang sama dan dibantu NADH.

4. Terjadi proses pengubahan alfa-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa-
ketoglutarat kompleks dan proses oksidasi.
5. Suksinil-koA kemudian diubah menjadi suksinat. Tidak hanya dibantu dengan enzim,
tahap pengubahan ini dibantu juga oleh Mg2+ dan GDP yang dengan fosfat membentuk
GTP. GTP inilah yang diubah menjadi ATP, sehingga menjadi energi yang dibutuhkan
jaringan.

6. Pada tahapan ini, suksinat akan dioksidasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim
suksinat dehidrogenase

7. Tahap ketujuh adalah proses hidrasi. Pada proses ini, terjadi penambahan atom
hidrogen pada ikatan karbon (C=C) sehingga menghasilkan produk berupa malat.

8. Malat kemudian dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat, yang dibantu dengan


enzim malat dehidrogenase. Oksaloasetat kemudian akan menangkap asetil-koA,
sehingga siklus krebs dapat terus-menerus terjadi. Selain itu, pada tahap ini juga berupa
NADH.

Adapun siklus krebs ini memiliki beberapa fungsi, yakni menghasilkan sebagian besar
karbondioksida (CO2), sebagai penghasil koenzim tereduksi yang menggerakan rantai
pernapasan untuk produksi ATP dan mengonversi energi dan zat berlebih untuk
digunakan dalam sintesis asam lemak sebelum pembentukan trigliserida.

D. ETC dan produksi ATP


Transpor elektron rantai ( ETC ) adalah serangkaian kompleks protein yang
mentransfer elektron dari donor elektron ke elektron akseptor melalui redoks reaksi
(baik reduksi dan oksidasi terjadi secara bersamaan ) dan pasangan transfer elektron
ini dengan transfer proton (H + ion) di seluruh membran . Rantai transpor elektron
terdiri dari peptida , enzim , dan molekul lain.
Rantai transpor elektron di mitokondria adalah tempat fosforilasi oksidatif
pada eukariota . The NADH dan suksinat dihasilkan dalam siklus asam sitrat
dioksidasi, menyediakan energi untuk listrik ATP synthase .

Aliran elektron melalui rantai transpor elektron merupakan proses


eksergonik . Energi dari reaksi redoks menciptakan gradien proton elektrokimia yang
mendorong sintesis adenosin trifosfat (ATP). Dalam respirasi aerobik , aliran
elektron berakhir dengan oksigen molekuler menjadi akseptor elektron terakhir.
Dalam respirasi anaerobik , akseptor elektron lain digunakan, seperti sulfat .

Dalam rantai transpor elektron, reaksi redoks didorong oleh keadaan energi
bebas komponen Gibbs . Energi bebas gibbs terkait dengan kuantitas yang disebut
potensial redoks. Kompleks dalam rantai transpor elektron memanen energi reaksi
redoks yang terjadi saat mentransfer elektron dari potensial redoks rendah ke
potensial redoks lebih tinggi, menciptakan gradien elektrokimia. Ini adalah gradien
elektrokimia yang dibuat yang mendorong sintesis ATP melalui penggandengan
dengan fosforilasi oksidatif dengan ATP sintase . [1]

Pada organisme eukariotik , rantai transpor elektron, dan tempat fosforilasi


oksidatif, ditemukan pada membran mitokondria bagian dalam . Energi yang
disimpan dari proses respirasi dalam senyawa tereduksi (seperti NADH dan FADH )
digunakan oleh rantai transpor elektron untuk memompa proton ke ruang antar
membran, menghasilkan gradien elektrokimia di atas membran mitokondria bagian
dalam. Pada eukariota fotosintetik, rantai transpor elektron ditemukan pada
membran tilakoid. Di sini, energi cahaya mendorong pengurangan komponen rantai
transpor elektron dan oleh karena itu menyebabkan sintesis ATP selanjutnya. Pada
bakteri, rantai transpor elektron dapat bervariasi antar spesies tetapi selalu
merupakan sekumpulan reaksi redoks yang digabungkan dengan sintesis ATP,
melalui pembentukan gradien elektrokimia, dan fosforilasi oksidatif melalui sintase
ATP
E. REspirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi

Respirasi adalah reaksi perombakan zat organik,untuk menghasilkan


energi.Zat organik yang dirombak berupa karbohidrat,lemak,dan
protein.Kegiatan respirasi ini berlangsung pada semua makhluk hidup baik itu
hewan, tumbuhan maupun manusia. Secara umum, dalam ilmu biologi dikenal
ada dua jenis respirasi. Pembedaannya didasarkan pada keterlibatan oksigen di
dalam proses tersebut.Adapun yang dimaksud adalah respirasi aerob dan
respirasi anaerob.

Respirasi aerob

Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana


aerobik sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energi dalam
jumlah besar. Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi kimia yang
siap digunakan, yaitu ATP. Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia,
pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dll.

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O+ 36 ATP

Respirasi aerob terjadi dalam tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus kreb dan
system transport elektron.

⦁ Tahap – tahap respirasi aerob

Glikolisis
Glikolisis terjadi didalam sitoplasma sel. Pada tahap glikolisis
terjadi dua langkah reaksi, yaitu langkah memerlukan energi dan
langkah melepaskan energi. Saat langkah memerlukan energi, 2
molekul ATP diperlukan untuk mentransfer gugus fosfat ke glukosa
sehingga gukosa memiliki simpanan energi yang lebih tinggi. Energi
ini akan diperlukan untuk reaksi pelepasan energy.
Dekarboksilasi Oksidatif
Senyawa hasil glikolisis akan masuk ke tahapan dekarboksilasi
oksidatif, yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui reaksi oksidasi
reduksi (redoks) dengan O2 sebagai penerima elektronnya.
Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum
masuk ke dalam siklus krebs. Oleh karena itu tahapan ini disebut
sebagai tahapan lanjutan antara glikolis dengan siklus krebs. Pada
tahapan ini asam piruvat hasil glikolisisdari sitosol diubah menjadi
asetil KoA di dalam mitokondria. Pada tahap 1 molekul piruvat
melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat pecah
menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD+
direduksi (menerima elektron menjadi NADH + H+. Pada tahap 3
molekul berkarbon 2 di dioksidasi dan mengikat KoA sehingga
terbentuk asetil KoA. Hasil akhir tahapan ini adalah asetik KoA, CO2
dan 2NADH.
Siklus kreb
Nama siklus ini berasal dari orang yang menemukan secara rinci
tahap ketiga respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs (tahun 1930-an).
Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat.
Tahap awal siklus kreb adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk
pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria.
Siklus kreb terjadi di dalam mitokondria. Selama reaksi tersebut
dilepaskan 3 molekul karbon dioksida, 4 NADH, 1 FADH2 dan 1 ATP.
Reaksi ini terjadi 2 kali karena pada glikolisis, glukosa di pecah
menjadi 2 molekul asam piruvat. Jadi siklus krebs menghasilkan 8
NADH, 2 FADH2 DAN 2 ATP.
Transport elektron
Transport elektron terjadi di membran dalam mitokondria.
Pelepasan atom H pada waktu glikolisis, dan siklus Kreb’s jika tdak
ditangkap oleh NAD atau FAD akan menyebabkan peningkatan ion H
di bagian dalam sel dan akan menyebabkan sel keracunan. NAD
ataupun FAD bisa berikatan dengan atom H adalah karena sifat dari
kedua molekul tersebut (NAD/FAD) bersifat sebagai oksidator yang
kuat sehingga sangat mudah untuk berikatan dengan H.

Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen (H) terakhir,
tetapi menggunakan senyawa tertentu (seperti : etanol, asam laktat). Asam
piruvat yang dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi
senyawa yang berbeda (ada/tersedianya oksigen atau tidak). Pada kondisi
aerobik (tersedia oksigen) sistem enzim mitokondria mampu mengkatalisis
oksidasi asam piruvat menjadi H2O dan CO2 serta menghasilkan energi dalam
bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Pada kondisi anaerobik (tidak tersedia
oksigen), suatu sel akan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO2 dan etil
alkohol serta membebaskan energi (ATP). Atau oksidasi asam piruvat dalam sel
otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan energi (ATP). Bentuk
proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini juga
melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel. Pada respirasi
anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi : 1. Tahapan glikolisis, dimana 1
molekul glukosa (C6) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2 ATP.

Perbedaaan reasi aerob dan respirasi anaerob

1.Respirasi Aerob : Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk


tumbuhan, berlangsung seumur hidup, energi yang dihasilkan besar, tidak
merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa karbondioksida
dan uap air.

2.Respirasi Anaerob : Hanya terjadi dalam keadaan khusus, bersifat


sementara (hanya pada fase tertentu saja), energi yang dihasilkan kecil, jika
terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa yang bersifat racun bagi
tumbuhan, tidak memerlukan oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau
asam laktat dan karbondioksida
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saat proses glikolisis (penguraian gula), glukosa (gula berkarbon enam)


diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga.Glukosa merupakan molekul gula yang
termasuk monosakarida dengan salah satu atom karbonnya merupakan gugus karbonil
dan atom karbon lainnya terikat pada gugus hidroksil. Setelah glukosa diubah menjadi
gula yang lebih kecil, kemudian dioksidasi dan atom sisanya disusun ulang untuk
membentuk dua molekul piruvat. Proses glikolisis menghasilkan 2 ATP, 2 NADH dan
molekul organik untuk siklus Krebs.
Siklus Krebs adalah siklus asam sitrat, disebut siklus Krebs karena seorang saintis
Jerman-Inggris yang bernama Hans Krebs yang membeberkan siklus ini. Sebelum masuk
ke siklus Krebs, mula-mula piruvat diubah menjadi asetil CoA. Kemudian asetat dari
asetil CoA masuk sebagai molekul berkarbon dua dan bertemu dengan oksaloasetat
untuk membentuk sitrat. Langkah-langkah berikutnya menguraikan sitrat kembali
menjadi oksaloasetat sehingga membentuk siklus dengan melepaskan karbon dioksida,
ATP dan molekul-molekul pembawa elektron.

Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan


glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul
lain.Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk
membuat ATP

Saran
DAFTAR PUSTAKA

a b Roswiem AP et al. 2002. Biokimia Umum Jilid 1. Bogor: Departemen Biokimia-FMIPA


Institut Pertanian Bogor

^ Novitasari, Rahma (2017). "PROSES TAHAPAN RESPIRASI SELULER PADA TUMBUHAN":


91.

a b "Mengenal Transpor elektron". Sains Dan Teknologi. Diakses tanggal 2020-11-21

Anda mungkin juga menyukai