Anda di halaman 1dari 44

Makalah

“MATERI UAS ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA”

Disusun Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa yang
Diampu oleh ibu Dr. Nova Elysia Ntobuo S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Siska Monoarfa (433419004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa memberikan
nikmatnya sehingga penyusunan makalah UAS ilmu pengetahuan bumi dan antariksa dapat
diselesaikan. Walaupun mungkin dalam penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan
namun penulis yakin bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui
kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang
telah membantu saya dalam membuat makalah ini tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak
penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran, tenaga dan
moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya menyampaikan terima kasih.Akhir kata,
penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga segala
kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan  demi penyempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 18 Januari 2021

Siska Monoarfa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah......................................................................................2
3.1 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1..................................................................................................................... Hipotesis
pembentukan alam semesta dan teori pembentukan tata surya..................3
2.2..................................................................................................................... Model tata
surya dan anggota tata surya.......................................................................8
2.3..................................................................................................................... Hukum kepler
....................................................................................................................13
2.4..................................................................................................................... Matahari 18
2.5..................................................................................................................... Teori jumlah
planet dan pergeseran rasi bintang..............................................................28
2.6..................................................................................................................... Energi foton31
2.7..................................................................................................................... Hamburan
rayleigh dan hamburan mie........................................................................33
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................36
3.2. Saran..........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi dan proses penciptaannya memiliki banyak teori yang dikemukakan
oleh para ahli filsafat, ada yang berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari air,
udara dan gas. Dari berbagai macam teori yang membahas tentang proses terjadinya
bumi ini setidaknya terdapat 2 kategori teori tentang bumi yaitu teori dentuman dan
teori ekspansi dan kontraksi.
Ilmu perbintangan atau astronomi telah dikenal oleh manusia sejak beribu-
beribu tahun yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang terlihat
bergerak relatif terhadap bumi telah menarik perhatian para ahli astronomi sehingga
planet-planet dan bintang tersebut dijadikan objek penelitian. Hasil penyelidikan
mereka mengenai pergerakan planet-planet dan bintang tersebut, kemudian dipetakan
kedalam suatu bentuk model alam semesta. Dalam perkembangannya, beberapa
model alam semesta telah dikenalkan oleh para ahli astronomi.
Semua planet memiliki orbit, atau lintasan untuk beredar mengelilingi
pusatnya. Semua planet berputar mengelilingi pusatnya, dan matahari adalah
pusatnya. Jika orbit merupakan lintasan untuk beredar mengelilingi pusatnya, maka
seluruh benda dilangit akan memiliki orbit yang digunakan untuk berputar
mengelilingi pusatnya.
Sebuah model alam semesta yang dikenalkan oleh Pyolomeus sekitar 140
masehi, menyatakan bahwa bumi berada dipusat alam semesta. Matahari dan bintang-
bintang bergerak mengelilingi bumi dalam lintasan lingkaran besar yang terdiri atas
lingkaran-lingkaran kecil. Model alam semesta ptolomeus ini berdasarkan pada
pengamatan langsung gerakan relatif bintang dan planet-planet yang teramati dari
bumi.
Sudah sejak lama manusia berusaha memahami alam semesta ini.Alam
semesta merupakan ruang yang sangat luas dimana tempat benda – benda langit
berada termasuk bumi tempat hidup manusia.Di alam semesta inilah miliaran bintang
berada, planet – planet, satelit, dan komet melakukan gerak rutinnya, serta meteor –
meteor melintas setiap saat.Selain itu, terdapat pula benda – benda angkasa seperti
debu, kabut, dan gas.

1
Seandainya kita berada di dalam ruang angakasa beribu-ribu kilometer
jauhnya dari planet kita anda akan melihat bumi itu seperti bola kecil sekali yang
bergerak sepanjang lintasan luas di sekeliling sebuah bintang yang mungkin anda
kenal sebagai Matahari. Anda juga akan melihat bahwa pada berbagai jarak pada
matahari, delapan planet berjalan kearah yang sama panjang lintasan sirkuler di
sekeliling matahari.
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata
surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan
energi cahaya sendiri. Cahaya matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih
cemerlang. Hal itulah yang menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat
melihat bintang selain matahari.
2.1 Rumusan masalah
1. Bagaimana hipotesis pembentukan alam semesta dan teori pembentukan tata
surya?
2. Bagaimana model tata surya dan apa saja anggota tata surya?
3. Bagaimana bunyi hukum kepler?
4. Apa yang dimaksud dengan matahari?
5. Bagaimana teori jumlah planet dan pergeseran rasi bintang?
6. Apa yang dimaksud dengan energi foton?
7. Apa yang dimaksud dengan hamburan rayleigh dan hamburan mie?
3.1 Tujuan
1. Mengetahui hipotesis pembentukan alam semesta dan teori pembentukan tata
surya.
2. Memahami model tata surya dan anggota tata surya.
3. Mengetahui bunyi hukum kepler.
4. Mengetahui tentang matahari.
5. Mengetahui teori jumlah planet dan pergeseran rasi bintang.
6. Memahami tentang energi foton.
7. Mengetahui hamburan rayleigh dan hamburan mie.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Hipotesis pembentukan alam semesta dan teori pembentukan tata surya
Alam semesta, menurut orang babylonia (-+700-600 SM), merupakan suatu
ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta
bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta adalah suatu ruangan yang sangat besar
yang didalamya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalmnya terjadi
segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat
diungkapkan.
Alam semesta terdiri dari berbagai aspek, termasuk tenaga dan radiasi serta hal
yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada diantariksa. Bumi,
planet-planet dan matahari yang termasuk dalam alam semesta hanyalah merupakan
titik kecil diantara lebih dari 200juta bintang penyusun galaksi bimasakti.
Alam semesta itu sendiri mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos,
para ahli astronom menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda – benda langit yang ada didalamnya. Mikrokosmos adalah benda –
benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba,
dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda – benda yang ukurannya
sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Alam semesta atau universum dalam
terminologi ilmu astronomi menyatakan bahwa alam semesta merupakan ruang
angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.
Bintang – bintang tidak ditemukan terpencar di ruang angkasa secara
serampangan.Pada kenyataannya, bintang – bintang berkumpul dalam pulau – pulau
perbintangan yang besar dan ruang diantara pulau – pulau tersebut tidak mengandung
pulau, maka inilah yang dimaksud dengan pengertian galaksi. Galaksi kita dikenal
dengan galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Pada dasarnya, penamaan ini berasal dari
bahasa Yunani yang berarti susu. Orang Yunani menganalogikan galaksi kita dengan
tumpahan susu yang tampak putih pada malam hari yang gelap gulita. Galaksi ini
berdiameter 100.000 tahun cahaya dan mencakup didalamnya 130.000.000 bintang.
Hipotesis pembentukan alam semesta :
1) Hipotesis Nebula
Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun
1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa

3
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace. Pada hipotesis ini, yang juga
disebut nebula Kant-Laplace, dinyatakan bahwa pada tahap awal, tata surya masih
berupa kumpulan kabut raksasa. Kabut yang merupakan asal usul tata surya dan
tersusun dari debu, es, dan gas dengan kandungan hidrogen tinggi kemudian
mengalami penyusutan karena gaya gravitasi yang dimilikinya. Selama proses
penyusutan kabut tersebut berputar sehingga akhirnya memanas dan berubah
menjadi bintang raksasa. Bintang raksasa ini yang disebut dengan matahari.
Ukuran dari matahari raksasa tersebut terus menyusut dan berputar semakin
cepat, sehingga cincin-cincin gas dan es terlempar keluar kesekeliling matahari.
Pada akhirnya, akibat adanya gaya tarik gravitasi dan penurunan temperatur, gas
dan es tersebut memadat dan membentuk planet-planet. Bulan-bulan dari planet
juga terbentuk dengan cara yang hampir sama.
Massa materi terkumpul atau terkonsentrasi di pusat. Akibat putaran, maka
pusat yang makin padat akan semakin panas. Terbentuklah protostar (protobintang
atau janin bintang). Proses ini disebut kondensasi utama (penggumpalan utama).
Sementara itu, di sayap cakram pun terjadi proses kondensasi berikutnya dalam
rupa cincin-cincin materi membentuk protoplanet, berlanjut hingga terbentuknya
protosatelit. Kadang bila nebulanya bermassa sangat besar, akan terjadi tahapan
kondensasi yang berulang dan ini disebut proses fragmentasi.
Teori ini secara dinamika ternyata masih banyak kendala, khususnya tentang
kaitan antara cepatnya gerak edar planet dengan lambatnya rotasi Matahari. Selain
itu, mekanisme pada proses pembentukan cincin-cincin materi pada awal
penggumpalan pun masih belum dapat dijelaskan. Keberatan ini datang utamanya
dari James Clerk Maxwell. Adapun Sir David Brewster (1781 – 1868, Inggris)
menyatakan, apabila Bumi terbentuk dari pusaran utama bentukan Matahari
sedemikian Bumi punya atmosfer dan banyak terdapat air, maka seharusnya Bulan
pun demikian (Kasus ini yang kini menjadi alternatif penelitian asal muasal
terbentuknya Bulan, yaitu dalam analisis hipotesis tangkapan – capture model.
Bulan tidak terbentuk bersamaan dengan Bumi dan tidak juga melalui proses
pelepasan materi Bumi.)
2) Hipotesis Planetesimal
Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Thumas C. Chamberlin dan
Forest R. Moulton pada tahun 1900. Menurut hipotesis ini, tata surya terbentuk
akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa

4
awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan
pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, dan bersama
proses internal matahari, menarik materi berulang kali dan matahari.
Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang
memnajang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
sebagian lain akan tetap diorbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-
benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisismal dan beberapa yang besar
sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan
membentuk planet dan bulan, sementara sisa-ssa materi lainnya menjadi komet
dan asteroid.
Astronom Amerika Serikat Forest Ray Moulton (1900) menunjukkan bahwa
ada ketidaksesuaian antara hipotesis nebula dengan hasil observasi berbasis
penelitian momentum sudut benda yang berpusar. Pada tahun 1904-5 bersama
pakar geologi yang juga dari negaranya, Thomas Chrowder Chamberlain
menawarkan ide baru, yaitu hipotesis planetesimal.Pengamatannya terhadap
bentuk nebula spiral makin menguatkan pandangannya.Namun, nyatanya nebula
ini bukanlah nebula. Diteliti oleh astronom Amerika Serikat Harold Shapley (1885
– 1972, yang menyimpulkan bentuk galaksi kita adalah spiral) dan Heber Doust
Curtis (1872 – 1942, Amerika Serikat) bahwa nebula yang dilihat ternyata sebuah
galaksi spiral. Inipun butuh waktu observasi dan ragam perhitungan hingga 16
tahun kemudian.Secara umum bahwa ide dasar hipotesisnya memunculkan
gagasan hipotesis pasang surut yang muncul kemudian.
3) Hipotesis pasang surut bintang
Hipotesis ini dikemukakan oleh james jeans pada tahun 1917. Planet dianggap
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang
hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi darimatahari
dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian
terkondensasi menjadi planet.
4) Hipotesis kondensasi
Hipotesis konden sasi awalnya dikemukakan oleh astronom belanda yang
bernama G. P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950 menurut hipotesis ini, tata
surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5) Hipotesis bintang kembar

5
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Fred Hoyle pada tahun 1956.
Menurut hipotesisi ini, dahulunya tata surya adalah berupa dua bintang yang
hampir sama ukuranyya dan berdekatan, yang salah satunya meledak meningglkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Tata surya adalah sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat
kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Teori terbentuknya tata surya dan alam semesta :
1) Teori ledakan besar atau teori big bag
Teori ini merupakan teori yang paling dikenal dan banyak yang menyakini
kebenaran dari teori ini. Teori ini dikemukakan oleh kosmolog asal belgia Abbe
Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemiatre juga dianggap sebagai orang
pertama yang menyatakan teori bahwa alam semesta terus berkembang. Teori ini
menjelaskan alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang
kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.75 miliar tahun yang lalu hingga
menjadi alam semesa seperti sekarang ini.
Menurut teori ini, pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom
yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat dengan suhu yang
sangat tinggi. Teori ini dikembangkan berdasarkan pemikiran yang menggunakan
hukum fisika dan teori pemuaian oleh Edwin Hubble.Menurutnya, alam bersifat
dinamis berasal dari titik singularitas yang pecah dengan dentuman besar.Massa
itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat
ledakan. Setelah berjuta – juta tahun, massa yang berserak itu membentuk
kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik
pusatnya.
Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan
kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat
kecil.Alam semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem.Teori Big-
bang ini semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya
tidak ada tetapi kemudian 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan.
2) Teori keadaan tetap
Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari
universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak

6
ada awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori
ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya. Sempat
populer diawal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari
para fisikawan, bukti yang dianggap mematahkan teori keadaan tetap adalah
radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.
Dalam kosmologi, teori keadaan tetap adalah model asal usul alam semesta
yang kini sudah tidak digunakan lagi. Dalam permodelan ini, materi baru terus
menerus dibuat ketika alam semesta mengembang, sehingga sesuai dengan asas
kosmologi sempurna. Akibatnya, walaupun alam semesta mengembang, alam
semesta tidak berubah dan tidak ada awal maupun akhir. Walaupun populer pada
awal abad ke-20, teori ini kini ditolak oleh sebagian besar kosmolog profesional
dan ilmuan lain karena bukti pengamatan menunjukkan kebenaran model ledakan
dahsyat dan usia alam semesta yang terbatas.
3) Teori nebula
Pertama kali diusulkan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini menjelaskan
terbentuknya tata surya dari sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian terdapat
beberapa materi yang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas
utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang
terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.
4) Teori bintang kembar
Teori ini dikemukakan seorang astronom inggris R. A. Lyttelon pada tahun 1930-
an. Teori ini menjelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saling
mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrakan oleh bintang yang
sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap menitari
matahari yang masih utuh. Lama kelamaan materi tadi mejadi sebuah planet.

Soal jawab :

1) Ciri khas pembentukan tata surya menurut teori planetesimal adalah...


Jawab : ciri pembentukan tata surya menurut teori planetesimal yaitu terbentuknya
dari kabut gas bersushu tinggi, ini merupakan teori nebula dari Kant dan Laplace,
bahwa tata surya berasal dari kabut gas dan berdebu bersuhu tinggi yang kemudian
mulai mendingin sehingga berputar dan membentuk cakram, pusat cakram

7
membentuk matahari sedangkan sisanya dibagian pinggir membentuk planert dan
satelit.
2) Mengapa teori big bag dianggap sebagai teori yang paling benar dan yang paling
terkenal?
Jawab : karena teori bigbag ini memiliki kebenaran serta keseusaian berdasarkan
latar belakang kosmis yang dicetuskan oleh seorang astronom bernama Arno Penzias.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan
panas, yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu.
Teori ini paling banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima
oleh semua kalangan baik para ilmuwan ataupun orang awam.
3) Apakah dentuman dahsyat dalam teori bigbag merupakan penghamburan materi
diruang kosong?
Jawab : Tidak, kesalahan orang-orang dalam mendefinisikan dentuman dahsyat
adalah penghamburan materi diruang kosong, sebenarnya definisi dentuman dahsyat
adalah proses pengembangan ruang dan waktu.
4) Apa yang menjadi bukti dari berlakunya teori pasang surut dalam proses terbentuknya
tata surya?
Jawab : menurut teori ini planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari
yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas didekatnya. Ketika sebuah bintang
melintas didekat matahari bagian matahari akan mengalami pasang, dan bagian gas
matahari akan terlepas menyerupai cerutu yang mementang ke arah bintang, bintang
bergerak menjauhi matahari dan massa cerutu akan terputus-putus membentuk
gumpalan gas disekitar matahari kemudian disebut planet. Jadi bukti berlakunya teori
pasang surut adalah terbentuknya planet-planet dalam tata surya.
5) Pada teori bintang kembar, diketahui bahwa 2 bintang akan saling bertabrakan dan
membentuk baik bintang maupun planet yang baru. Apa yang menyebabkan kedua
bintang tersebut saling bertabrakan?
Jawab : ini desebabkan karena adanya gravitasi yang besar antar kedua bintang
tersebut.
2.2 Model tata surya dan anggota tata surya
Model tata surya terbgi menjadi 2, yaitu :
1) Model geosentrik
Geosentrisme atau disebut teori geosentrik adalah istilah astronomi yang
menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagi pusatnya dan pusat pergerakan

8
semua benda-benda di langit. Model ini menjadi sistem kosmologi predominan
pada budaya kuno misalnya Yunani kuno, yang meliputi sistem-sistem terkenal
yang dikemukakan oleh Aristoteles and Claudius Ptolemaeus.
Dua pengamatan umum mendukung pandangan bahwa Bumi adalah pusat dari
alam semesta. Pengamatan pertama adalah bintang-bintang, matahari dan planet-
planet tampak berputar mengitari bumi setiap hari, membuat bumi adalah pusat
sistem ini. Setiap bintang berada pada suatu bulatan stelar atau selestial di mana
bumi adalah pusatnya, yang berkeliling setiap hari, di seputar garis yang
menghubungkan kutub utara dan selatan sebagai aksisnya. Bintang-bintang yang
terdekat dengan khatulistiwa tampak naik dan turun paling jauh, tetapi setiap
bintang kembali ke titik terbitnya setiap hari. Observasi umum kedua yang
mendukung model geosentrik adalah bumi tampaknya tidak bergerak dari sudut
pandang pengamat yang berada di bumi, bahwa bumi itu solid, stabil dan tetap di
tempat. Dengan kata lain, benar-benar dalam posisi diam
2) Model heliosentrik
Teori Heliosentris dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom
asal Polandia pada zaman Renaisans. Teori ini menyatakan bahwa matahari
sebagai pusat tata surya, dimana bumi, planet, dan benda- benda langit berputar
mengelilingi matahari. Copernicus menyusun model tata surya Heliosentris yang
kemudian dikembangkan oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Galileo
berinovasi dengan mengembangkan teleskop guna mempertajam pengamatan
astronomi, sedangkan Kepler menjadi ilmuwan pertama yang dapat menyusun
secara tepat pergerakan planet - planet dengan matahari sebagai pusatnya.
Konsep matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris) saat itu belum mendapat
tempat dalam bidang astronomi. Gagasan tentang heliosentris ini muncul kembali
pada sekitar tahun 1543. Pada tahun itu terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang
dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom Polandia, yang dengan
berani mengajukan pengganti model geosentris dengan model heliosentris yang
lebih sederhana. Dalam model ini, selain oleh planet-planet, Matahari juga dikitari
oleh benda-benda antar planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid.
Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang dikitari oleh planet-planet dan benda-
benda antar planet lain dinamakan Tata Surya.
Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari dianggap berada pada pusat
alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa dan berputar

9
mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan Matahari terdapat planet
planet termasuk Bumi yang berputar mengelilingi Matahari dalam masing-masing
orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran. Gerak mundur semu dalam
peredaran planet-planet yang sulit dijelaskan oleh model geosentris, dapat
dijelaskan dengan mudah dalam model heliosentris, dengan menggunakan konsep
gerak relatif antara Bumi dan planet planet lain yang bergerak disekitar Matahari
dengan kecepatan sudut putar yang berbeda-beda.

Anggota-anggota Tata surya

1) Matahari
Matahari merupakan bintang terdekat dengan bumi yang memancarkan cahayanya
sendiri, matahari juga merupakan pusatnya tata surya karena planet-planet
bergerak mengelilinginya. Matahari memiliki gaya gravitasi yang tinggi, hal inilah
yg menyebabkan matahari ini dikelilingi oleh planet-planet serta benda langit lain
yang terdapat didalam tatanan tata surya. Susunan matahari terdiri dari inti
matahari sebagai tempat berlangsungnya reaksi fusi inti hidrogen menjadi inti
helium. Fotosfer lapisan ini selalu memancarkan cahaya. Kromosfer lapisan ini
berada diluar fotosfer atau disebut atmosfer matahari. Korona lapisan yg berada
diatas kromosfer dan sebagai atmosfer matahari bagian paling luar.
Menurut buku menjelajah tata surya (2009), karya A Gunawan Admiranto,
matahari terbagi menjadi tiga bagian. Ada bagian angkasa matahari, permukaan
matahari, dan bagian dalam.
2) Planet
Planet adalah benda langit dalam tata surya yang tidak memancarkan
cahayanya sendiri. Planet beredar mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk
elips yang disebut dengan orbit. Perputaran planet mengelilingi matahari disebut
revolusi. Sementara perputaran planet pada porosnya disebut rotasi. Berdasarkan
letaknya terhadap matahari, planet terbagi menjadi duayakni planet dalam dan
planet luar.
Planet dalam berukuran kecil dan permukaannya tersusun atas batuan. Yang
termasuk planet dalam yakni: Merkurius, Venus, Bumi, Mars. Sementara planet
luar berurkuran lebih besar. Planet luar tersusun atas gas. Suhunya sangat dingin
karena jauh dari matahari. Saking dinginnya, gas planet-planet itu berubah wujud
menjadi cair. Planet luar yakni: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.

10
Berdasarkan jaraknya ke matahari planet juga terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Planet dalam (Interior), yaitu planet – planet yang jarak rata – ratanya ke
matahari lebih dekat dari jarak rata – rata bumi ke matahari atau
lintasannya berada diantara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam adalah Merkurius dan
Venus.
2) Planet luar (Eksterior), yaitu planet – planet yang jarak rata – ratanya ke
matahari lebih jauh dari jarak rata – rata bumi ke matahari atau lintasannya
berada diluar lintasan bumi. Planet – planet yang termasuk ke dalam
kelompok planet luar yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
3) Bulan
Bulan adalah satelit alami bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar
kelima dalam tata surya. Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah
matahari. Meskipun bulan tampak sangat putih terang permukaan bulan
sebenarnya gelap. Jika planet mengitari Matahari, posisi Bulan justru mengitari
planet-planet. Semua planet terluar justru punya bulan lebih banyak dibandingkan
planet bagian dalam. Merkurius dan Venus tak punya bulan. Tapi Jupiter punya 79
bulan. Ukuran bulan hampir sama besarnya dengan ukuran Bumi. Sehingga tak
jarang kalau mereka sering disebut planet ganda.
4) Asteroid
Asteroid merupakan planet planet kecil yang jumlahnya sangat banyak dan
beredar pada orbitnya. Orbit asteroid ini berada di antara orbit dari planet mars
dan planet yupiter. Asteroid memiliki volume yang amat banyak, dengan volume
terkecil memiliki diameter sekitar 1 km, dan kebanyakan diameter asteroid
memiliki ukuran besar bulan. Asteroid yang paling besar bernama ceres, yakni
memiliki garis tengah sepanjang 480 mil dan beredar mengelilingi matahari dalam
waktu sekitar 4,5 tahun.
Benda ini berukuran sangat kecil dibandingkan planet. Sebagian besar
orbitnya berbentuk lingkaran seperti donat. Asteroid tersebar di antara Mars dan
Jupiter. Zona ini dikenal sebagai Sabuk Asteroid. Asteroid memiliki tiga jenis
yaitu Ceres, Pallas, danVesta. Ceres memiliki diameter yang cukup besar, yaitu
585 mil atausetara 940 kilometer (seperempat ukuran Bumi). Sedangkan, Pallas
dan Vesta memiliki diameter 300 mil ataus etara 485 kilometer. Asteroid

11
merupakan bongkahan material yang tersisa dari proses penciptaan planet bagian
dalam. Ada juga bongkahan asteroid yang lebih kecil, biasa disebut fragmen.
Benda ini lahir dari tabrakan antara asteroid yang lebih besar. Perbedaan asteroid
dengan planet ada pada ukurannya. Asteroid jauh lebih kecil dibanding planet.
Asteroid terbesar adalah Ceres yang memiliki diameter 940 kilometer.
5) Komet
Secara ilmu pengetahuan komet merupakan benda langit dan sisa-sisa bahan
pembentukan tata surya yang terjadi miliaran tahun sebelumnya. Komet berbentuk
diluar garis es, area yg dingin untuk air dan gas seperti karbon dioksida membeku.
Karena itu, komet hanya ditemukan diujung tata surya didua daerah bernama
kuiper belt dan oort cloud.
6) Meteorid
Meteorid adalah materi berputar disekitar matahari atau benda dalam ruang
antarplanet yang terlalu kecil untuk disebut sebuah asteroid atau komet. Meteoroid
ini melayang layang karena dipengaruhi oleh gaya tarik dari benda-benda angkasa
yang lainnya. Apabila meteorit melintas di dekat bumi, maka benda ini akan
terkena gaya tarik bumi.

Soal jawab :

1) Apa perbedaan dari model geosentris dan heliosentris?


Jawab : pandangan gesosentris memandang bahwa bumi adalah pusat dari alam
semesta atau tata surya. Sedangkan pandangan heliosentris memnadang bahwa
matahari adalah pusat peredaran benda langit.
2) Mengapa meteor dapat jatuh kebumi?
Jawab : meteor merupakan asteroid kecil dari luar angkasa yang tertarik oleh
gravitasi bumi, ketika memasuki atmosfer bumi terjadi gesekan udara dilapisan
ionosfer menyebabkan meteor panas dan terbakar menimbulkan cahaya terang
sehingga kadang kala disebut sebagai bintang jatuh.
3) Mengapa bulan dikatakan sebagai satelit alami bumi?
Jawab : bulan dikatakan sebagai satelit bumi karena bulan bergerak mengelilingi
matahari bumi. Satelit alami adalah benda langit diluar angkasa yang mengorbit
mengelilingi benda yang lebih besar.
4) Apa yang dimaksud dengan bumi sebagai suatu sistem?

12
Jawab : bumi sebagai suatu sistem maksudnya bumi memiliki bagian-bagian yang
menyusunnya, bagian-bagian tersebut saling berhubungan dan bekerja sama dalam
menjalankan fungsinya. Karena ini tersebut sehingga bumi menjadi satu satunya
planet yang ada di tata surya yang dapat dihuni makhluk hidup.
5) Mengapa matahari menjadi pusat tata surya?
Jawab : matahari disebut sebagai tata surya karena memiliki gaya gravitasi yang
tinggi. Hal ini menyebabkan matahari dikeliligi oleh planet-planet dan benda langit
yang terdapat dalam tata surya.
2.3 Hukum keppler
Johannes Kepler adalah astromom asal Jerman yang menjelaskan hukum
pergerakan tata surya. Penemuannya ini menjadi justifikasi teori heliosentris yang
dikemukakan Nicholaus Capernicus. Teori Kepler bahkan dipublikasikan 20 tahun
sesudah buku De revolutionibus orbium coelestium karya Nicholaus Capernicus
diterbitkan. Karya Capernicus awalnya mendapat tentangan dari semua ilmuwan di
dunia dan dapat dibuktikan validitasnya setelah Johannes Kepler mengemukakan
teorinya.
Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan
benda-benda yang mengorbit Matahari, yang semuanya belum ditemukan pada saat
Kepler hidup (contoh: planet luar dan asteroid). Hukum ini kemudian diaplikasikan
untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun
beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau
relativitas (contoh: prosesi preihelion merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat
membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan.
Didalam astronomi, tiga hukum gerakan planet kepler adalah :
- Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada disalah satu
fokusnya.
- Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
- Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan tiga jarak rata-ratanya dari
matahari.

Hukum Keppler 1 (Hukum Elips)

Hukum kepler I menyatakan bahwa"Setiap planet bergerak dengan lintasan


elips, Matahari berada di salah satu fokusnya."

13
Hukum pertama kepler jelas-jelas menentang pernyataan Nicolaus Copernicus
yang menyatakan bahwa orbit planet berbentuk lingkaran dengan matahari berada di
pusat lingkaran. Dan terbukti dari hasil pengamatan bahwa orbit elips Kepler dapat
memberikan posisi yang lebih akurat dibandingkan orbit lingkaran. Kesalahan
Copernicus ini dapat dipahami sebab meskipun memiliki lintasan elips, namun
eksentrisitas orbit planet mendekati nol, sehingga sekilas akan tampak mendekati
lingkaran, bahkan untuk perhitungan-perhitungan sederhana kita boleh
mengasumsikan orbit planet adalah lingkaran.

Hukum Keppler 2 (Hukum Luas Sama)

Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. “Setiap


planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari
matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam
waktu yang sama.”
Pada selang waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan
matahari menyapu luasan yang memiliki besar yang sama. Jadi, ketika planet
bergerak ke titik aphelium, kecepatan orbit planet lebih kecil atau lambat.
Sedangkan ketika planet bergerak ke titik perihelium kcepatan orbit planet
lebih besar atau cepat. Maka kesimpulannya kecepatan orbit maksimum planet yaitu
ketika planet berada dititik perihelium dan kecepatam minimumnya ketika berada
dititik aphelium.

Hukum Keppler 3 (Hukum Harmonik)

Hukum III Kepler berbunyi, “ kuadrat dari period orbit sebuuah planet (P)
berbanding lurus dengan pangkat tiga sumbu semimayor (a) pada jalur elips”.
Pada hukum yang ketiga, Kepler mengamati data milik Tycoon yang memuat
tentang planet - planet, sehingga ia dapat menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan setiap planet dalam menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari,
kemudian hal ini disebut dengan periode orbit. Dalam hal ini Kepler menyimpulkan
bahawa planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih
panjang dari planet yang dekat letaknya. Begitu juga sebaliknya, planet yang letaknya
lebih dekat dengan matahari memiliki periode orbit yang lebih cepat.

14
Kepler mempelajari periode dan jarak dari tiap planet dari matahari dan
kemudian membuktikannya pada hubungan matematis yang biasa disebut dengan
Hukum Kepler Ketiga.
Hukum gerakan planet kepler menjabarkan bahwa orbut dari objek-objek tata
surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai
salah satu titik fokusnya. Objek yang berjatrak lebih dekat dari matahari (sumbu semi
mayornya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak
antara objelk dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek
dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari dinamai
aphelion. Semua objek tata surya bergerak tercepat dititik perihelion dan terlambat
dititik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran,
sedankan komet, asteroid danobjek sabuk kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk
elips.

Hukum Bode

Hukum bode atau hukum titius bode merupakan deret matematika sederhana
yang memprediksi jarak planet dari matahari. Hukum ini dibangun dari aritmatika
sederhana dengan aturan :a = 4 + n.

Dengan a adalah sumbu semi mayor atau jarak planet ke matahari, dan

n = 0, 3, 6, 12, 24, 48, 96, 192, 384.

Tapi perlu diingat, angka berikut dalam deret adalah 2n (2 kali angka
sebelumnya) dan hasilnya dibagi 10. Hukum bode bahwa jarak antara bumi –
matahari adalah 1. Pada saat hukum titius bode diperkenalkan aturan ini memang
sangat akurat memprediksi jarak dari seluruh planet dari merkurius sampai saturnus.
Dan titius bode juga bisa dengan tepat memprediksi lokasi sabuk asteroid dan planet
uranus yg saat itu belum ditemukan. Tapi prediksi itu tidak tepat lagi pada planet
neptunus dan pluto.

Jarak rata-rata antara planet-planet dengan matahari bisa diperkirakan dengan


menggunaka baris matematis titius bode. Regularitas jarak antara jalur edaran orbit-
orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya tata
surya. Anehnya, planet neptunus tidak muncul dibaris matematis titius bode, yang

15
membuat para pengamat berspekulasi bahwa neptunus merupakan hasil tabrakan
kosmis.

Hukum Gravitasi

Hukum gravitasi menyatakan bahwa benda dialam semesta saling tarik


menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari massa dan berbanding
terbalik dengan kuadrat dari jarak diantaranya.
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya
tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-
masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan
dirumuskan:
m1 m
F=G 2
2

Dimana :   

F = Gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

m = Massa benda (kg)

r = Jarak antara kedua pusat benda (m)

G = Tetapan gravitasi universal

Sebelum mencetuskan Hukum Gravitasi Universal, Newton telah melakukan


perhitungan untuk menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan
sebagaimana besar gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda-benda di permukaan
bumi. Sebagaimana yang kita ketahui, besar percepatan gravitasi di bumi adalah 9,8
m/s2. Jika gaya gravitasi bumi mempercepat benda di bumi dengan percepatan 9,8
m/s2, berapakah percepatan di bulan ? karena bulan bergerak melingkar beraturan
(gerakan melingkar bulan hampir beraturan), maka percepatan sentripetal bulan
dihitung menggunakan rumus percepatan sentripetal Gerak melingkar beraturan.

Soal Jawab

1) Digunakan sebagai apa hukum kepler pada era modern?

16
Jawab : pada era modern, hukum kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit
dan benda-benda yang mengorbit matahari yang semuanya belum ditemukan pada
saat kepler hidup (contoh planet dan asteroid)
2) Jarak rata-rata planet bumi kematahari adalah 149,6 x 106 km dan periode revolusi
bumi adalah 1 tahun. Berapa konstanta perbandingan kuadrat periode terhadap
pangkat tiga jarak rata-rata bumi kematahari?
Jawab : Dik
Dik : T = 1 tahun,
r = 149,6 x 106 km
T2
Dit : ..?
r3

T2
Penyelesainan : k =
r3
12
= 3
(149,6 x 106)
1
= 3348071,9 x 1018

= 2,98 x 10-23 tahun2/km3


3) Dua planet 1 dan 2 mengelilingi mathari. Perbandingan antara jarak planet 1 dan 2
kematahari R1 : R2 = 1: 4. Apabila periode planet 1 mengelilingi adalah 88 hari,
maka periode planet 2 adalah ... hari
Jawab :
Dik : R1 : R2 =1 : 4
T1 = 88 hari
Dit : TB ....?
Penyelesaian :
T2
=k
R3

T 12 T 22
=
R 13 R 23

882 T 22
= 3
13 4

T22 = √ 4 3 x 882
T22 = 8 x 88 = 704 hari

17
2.4 Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-
planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk
iklim, sedangkan cahayanya menerangi bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk
proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak
reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah
sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanya
biasa-biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih
besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh
lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat dengan kita dari pada bintang-bintang
lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah
bintang Alpha centuri, jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa
Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori inikemudian
dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya.Teori yang kemudian
dikenal dengan nama helio sentrismeini mematahkan teori geosentrisme (bumi
sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak
abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusinukliryang dikemukakan oleh
Subrahmanyan Chandrase khardan Hans Bethe pada tahun 1930akhirnya dapat
menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

Pembentukan Energi Matahari

Energi surya (matahari) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
paling penting. Proses Pembentukan Energi Matahari yaitu Matahari bersinar karena
memancarkan cahaya. Energi Matahari berasal dari reaksi nuklir. Reaksi nuklir yang
terjadi di matahari berasal dari reaksi fusi (penggabungan) inti-inti atom hidrogen
menjadi inti atom helium. Reaksi fusi ini dapat terjadi karena suhu inti Matahari
mencapai 15 juta K dan tekanannya 200 miliar kali tekanan di permukaan Bumi.
Reaksi fusi yang terjadi pada Matahari dan semua bintang dapat menghasilkan energi

18
yang sangat besar. Kenyataan ini di jelaskan dengan sangat baik oleh Albert Einstein,
salah satu fisikawan terbesar abad-20. Dengan persamaannya yang sangat terkenal,
penjelasan tentang fusi pada Matahari dapat di ketahui dengan baik.

Persamaan itu adalah :

E = ∆mc2

Dimana :

E = energi uang di bentuk, satuan joule (J)

∆m = massa yang berubah menjadi energi, satuan kg

c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (300.000.000 m/s)

Tetapan Matahari

Di dalam astronomi, tetapan Matahari adalah besarnya radiasi elektromagnetik


yang dipancarkan Matahari tiap detiknya. Energi ini meliputi semua jenis radiasi,
tidak hanya cahaya tampak dan besarnya adalah 1366 watt per meter persegi,
(meskipun berfluktuasi beberapa bagian per seribu dari hari ke hari).

Tetapan Matahari menyatakan jumlah energi surya yang diterima pada


permukaan dengan luas 1m2 yang diletakkan pada jarak 1 satuan astronomi (jarak
rata-rata Bumi-Matahari), dan tegak lurus berkas sinar Matahari tanpa kehadiran
atmosfer. Untuk Bumi, ini adalah fluks energi di puncak atmosfer. Besaran ini
dinyatakan dalam watt per meter persegi (W x m-2 ).

Hukum Radiasi

Radiasi adalah sebuah bentuk energi yang dihasilkan oleh osilasi cepat medan
elektromagnetik. Radiasi diahlikan oleh foton – foton atau buntel energi yang
mempunyai sifat mirip dengan partikel – partikel dan gelombang. Osilasi dapat
ditinjau sebagai penjalaran gelombong yang ditandai oleh panjang gelombangnya
(jarak antara puncak – puncak gelombang berurutan). Kebanyakan aplikasi di
atmosfer memperhatikan (range) panjang gelombang mendekati 0,1 sampai 100 pm,
yang menyatakan hanya bagian sangat kecil dalam spektrum elektromagnetik total.

19
Panjang gelombang dalam spektrum tampak dimana mata manusia peka, terletak
antara 0,36 pm (violet) sampai 0,75 pm (merah).

Radiasi dapat menjalar dalam vakum, semua radiasi bergerak dalam lintasan
lurus pada kecepatan cahaya 3 x 〖 10 〗 ^10 cm s^(-1). Panjang gelombang secara
unik dikaitkan dengan energi foton, sehingga memungkinkan untuk menghitung fluks
energi foton pada panjang gelombang tertentu. Karena radiasi selain mempunyai sifat
gelombang juga mempunyai sifat partikel maka radiasi diahlikan sebagai paket –
paket diskrit yang disebut kuanta (atau foton jika dalam bagian spektrum tampak).

Meskipun hanya sebagian kecil dari radiasi yang dipancarkan matahari


diterima permukaan bumi, namun radiasi matahari (matahari=surya) merupakan
sumber energy utama untuk proses-proses fisika atmosfer. Proses-proses fisika
atmosfer tersebut menentukan keadaan cuaca dan iklim di atmosfer bumi kita ini.
Radiasi matahari, yang merupakan gelombang elektromagnetik, dibangkitkan dari
proses fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium.Panjang gelombang
secara unik dikaitkan dengan energi foton, sehingga memungkinkan untuk
menghitung fluks energi foton pada panjang gelombang tertentu. Karena radiasi
selain mempunyai sifat gelombang juga mempunyai sifat partikel maka radiasi
diahlikan sebagai paket – paket diskrit yang disebut kuanta (atau foton jika dalam
bagian spektrum tampak).

Permukaan matahari bersuhu 6000 K meskipun bagian dalamnya bersuhu


jutaan derajat Kelvin. Dengan suhu permukaan tersebut, radiasi yang dipancarkan
berupa gelombang elektromagnetik sebesar 73.5 juta watt tiap m2 permukaan
matahari (dapat dihitung dengan persamaan Stefan-Boltzman). Dengan jarak rata-rata
matahari-bumi sejauh 150 juta km, radiasi yang sampai di puncak atmosfer rata-rata
sebesar 1368 W m-2. Sedangkan radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi
(daratan atau lautan) hanya sekitar setengah dari yang diterima di puncak atmosfer,
karena sebagian akan diserap dan dipantulkan kembali ke angkasa luar oleh atmosfer
khususnya oleh awan. Rata-rata sebesar 30% radiasi matahari yang sampai di bumi
dipantulkan kembali ke angkasa luar.

Karakteristik Matahari

20
Matahari bintang terdekat, memberikan energi untuk mempertahankan
kehidupan di bumi. Karena kedekatannya, bintang ini menjadi sasaran ahli – ahli
astronomi untuk menyelidiki dan mengamati secara rinci roman (features) permukaan
matahari. Sejak kajian matahari yang dimulai pada tahun 1610 yaitu jauh sebelum
adanya fisika modern, maka penyelidikan awal ini sangat dibatasi oleh pengamatan
posisi dan ukuran keistimewaan permukaan matahari (noda – noda matahari) yang
sangat jelas ketika dilihat dalam cahaya tampak.

Jika kita memandang matahari ketika terbit dan terbenam atau melalui lapisan
awan, maka matahari tampak seperti piringan yang pinggirnya jelas. Piringan
matahari yang tampak ini disebut fotosfer. Dalam suatu kesempatan kita dapat melihat
noda – noda (spots) hitam pada fotosfer. Cacat – cacat matahari ini disebut noda
matahari yaitu area cotosfer yang dingin. Galileo mengamati noda – noda matahari
dengan teleskopnya pada tahun 1610.

Diameter matahari sekitar 14 x 〖 10 〗 ^5 km atau 109 kali diameter bumi.


Bayangkan bahwa bumi mempunyai ukuran sebuah uang logam kecil (picisan), maka
matahari mempunyai diameter sekitar 2 m dan terletak pada jarak 200 m dari bumi
yang berukuran koin. Masa matahari 333.400 kali massa bumi atau secara pendekatan
1,99 x 〖10〗^33 kg. Dengan mengetahui ukuran dan massa matahari maka diperoleh
densitas matahari rata – rata 1,41 g 〖cm〗^(-3) yang lebih rendah seperempat kali
dibandingkan densitas bumi rata – rata.

Masa matahari 333.400 kali massa bumi atau secara pendekatan 1,99 x
〖 10 〗 ^33 kg. Dengan mengetahui ukuran dan massa matahari maka diperoleh
densitas matahari rata – rata 1,41 g 〖cm〗^(-3) yang lebih rendah seperempat kali
dibandingkan densitas bumi rata – rata.

Secara Kimiawi, sekira tiga per empat massa Matahari terdiri dari
hidrogen,sedangkan sisanya di dominasi heliu. Sisa massa tersebut (1,69% setara
dengan 5.629 kali massa bumi) terdiri dari elemen – elemen berat seperti Oksigen,
Karbon, Neon, Besi dan lain – lain.

Di atas fotosfer terdapat lapisan khoromosfer atau lapisan warna (shere of


color) yang tebalnya sekitar 16.000 km. Khromosfer menandai transisi dari fotosfer
ke atmosfer matahari bagian luar. Bila bulan menghalangi (memblokir) cahaya

21
matahari, maka korona menjadi lebih tampak. Korona adalah atmosfer matahari
bagian luar yang meluas sampai jutaan kilometer ke dalam angkasa. Korona dapat
terlihat pada saat terjadi gerhana matahari. Kadang – kadang korona tampak mirip
dengan bunga matahari. Matahari ini memiliki Ciri atau karakteristik yang lain
diantaranya sebagai berikut:

1) Lidah api matahari (prominensa)


Prominensa adalah salah satu ciri khas Matahari, berupa bagian Matahari
menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari
bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut
juga sebagai filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila
dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari
itu sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop
dan filter. Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and
Heliospheric Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.
Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma namun memiliki suhu
yang lebih dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar
kg. Prominensa terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan bergerak keluar menuju
korona Matahari. Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet
Matahari. Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil
sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya. Ketika terjadi erupsi, material
yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut
semburan massa korona (coronnal mass ejection/ CME). Pergerakan semburan
korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s
hingga 3,2 juta km/s. Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu
hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat. Bila erupsi semburan massa
korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet Bumi dan
mengakibatkan terjadinya badai geomagnetik yang berpotensi mengganggu
jaringan komunikasi dan listrik. Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di
korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.
Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.
2) Bintik matahari
Pada matahari itu juga terdapat satu ciri khas ialah granula-granula yang
berbentuk cembung itu dengan ukuran kecil. Granula-granula ini terdapat suatu

22
diphotisphere dengan jumlah yang tak terhitung banyak. Granula-granula ini
disebut juga dengan bintik matahari. Bintik matahari tersebut terbentuk
disebabkan karna adanya medan medan yang menembus photosphere. Walaupun
ukurannya itu terbilang kecil akan tetapi binti matahari ini dapat lebih besar
apabila dibandingkan dengan ukuran bumi kita. Bintik matahari ini tersusun oleh
2 (dua) daerah yakni umbra serta penumbra.
3) Angin matahari
Angin matahari ini adalah suatu aliran partikel-partikel yang dikeluarkan dari
atas atmosfer matahari yang pergerakannya ini mengjangkau seluruh tata surya.
Partikel ini mempunyai kandungan eneregi yang sangat tinggi, namun
pergerakannya itu keluar dari medan gravitasi matahari itu dengan kecepatan yang
tinggi. Bukti adanya angin matahari yang bisa atau dapat terlihat dari bumi ialah
adanya badai geomagnetic yang berenergi tinggi. Badai geomagnetic tersebut bisa
atau dapat merusak satelit serta sistem listrik. Selain badai geomagnetic bukti
lainnya ialah aurora didaerah kutub serta jugapartikel yang menyerupai ekor
panjang komet. Ekor panjang pada komet tersebut disebabkan oleh karena adanya
hembusan angin matahari.
4) Badai matahari
Di matahari ini juga terjadi sebuah badai. Badai matahari tersebut akan terjadi
apabila ada pelepasan tiba-tiba energi magnetik yang terbentuk diatmosfer
matahari. Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik
yang terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya
hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati
kecepatan cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom
hidrogen berukuran 100 megaton.

Migrasi tahunan matahari

Migrasi tahunan matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah-olah


bergerak dari selatan ke utara dan kembali ke selatan setiap tahunnya. Hal ini terjadi
karena Bumi mengelilingi matahari (revolusi) dengan poros yang miring sehingga
yang condong ke matahari kadang kutub utara dan kadang kutub selatan Bumi.
Fenomena ini menyebabkan matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama
sepanjang tahun (bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya dari hari ke hari) serta
pergantian musim di belahan Bumi utara dan selatan. Saat bagian utara Bumi condong

23
ke matahari, bagian tersebut mendapat sinar lebih banyak dan siang lebih panjang
sehingga terjadi musim panas di negeri empat musim. Sebaliknya, pada saat yang
sama, terjadi musim dingin di bagian selatan Bumi.

Kejadian ketika matahari mencapai titik paling utaranya dalam gerak semu ini
disebut titik balik utara yang terjadi antara antara 20–22 Juni. Sebaliknya, titik balik
selatan terjadi ketika matahari mencapai titik paling selatannya, yaitu antara 20–23
Desember. Titik tengah di antara keduanya disebut ekuinoks.

Fenomena ini juga dapat digunakan umat Islam untuk menemukan arah kiblat
melalui bayangan karena matahari melewati posisi lintang Ka'bah dua kali setahun
sehingga arah bayangan pada titik kulminasi di Ka'bah pada dua hari tersebut akan
menunjukkan arah kiblat. Peristiwa ini terjadi dua kali setahun, yaitu 28 Mei sekitar
pukul 12.18

Penyebab terjadinya migrasi tahunan matahari adalah adanya revolusi bumi.


Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari
(revolusi). Bumi selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar
terhadap sumbunya (rotasi). Tetapi sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap
sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. Akibat dari miringnya
sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa bumi,
matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan bumi. Selama setengah
tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun
berikutnya matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.

Dampak terjadinya migrasi tahunan matahari :

1) Terjadinya perbedaan musim, Perbedaan jarak antara bagian bumi utara/selatan


dengan matahari menjadi salah satu penyebab terdapat perbedaan musim di
seluruh dunia. Daerah yang lebih dekat dengan matahari akan mengalami musim
panas, sedangkan daerah yang terletak lebih jauh dari matahari akan mengalami
musim dingin.
2) Terjadinya angin musom, Perbedaan suhu yang cukup tinggi antara belahan bumi
bagian utara dengan belahan bumi bagian selatan menyebabkan terjadinya
pergerakan angin dari kedua bagian bumi tersebut. Angin ini kerap disebut

24
sebagai angin muson, angin yang menjadi penentu musim di Afrika, India, dan
Asia Tenggara.
3) Terjadinya equinox, Equinox pada dasarnya adalah kondisi dimana matahari
berada tepat diatas garis Kathulistiwa. Fenomena ini terjadi dua kali dalam
setahun, yaitu pada tanggal 21 maret dan pada tanggal 23 september. Ketika
terjadi equinox, umumnya suhu udara di kathulistiwa sangat panas, karena
matahari langsung berada diatasnya. Menurut BMKG, hal ini dapat berkontribusi
pada hawa panas atau heat wave serta cuaca ekstrim lainnya yang kerap terjadi.
4) Terjadinya titik balik matahari, Fenomena solstice atau titik balik matahari
merupakan momen dimana matahari mencapai titik paling utara atau selatan dari
gerak semunya. Setelah mencapai titik ini, matahari akan perlahan-lahan bergerak
ke arah kathulistiwa. Secara umum, terdapat dua jenis solstice yaitu summer
solstice dan winter solstice. Summer solstice adalah kondisi ketika matahari tepat
berada di atas suatu belahan bumi, misal utara. Winter solstice adalah kondisi
dimana matahari tepat berada paling jauh dari suatu belahan bumi, misal belahan
bumi utara.

Intensitas insolasi

Istilah insolasi berasal dari kata insolation, yaitu singkatan dari “Incoming
Solar Radiation” adalah radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi
persatuan luas dansatuan waktu. Energy matahari dalam bentuk gelombang pendek,
oleh permukaan bumi kemudian diemisikan kembali dalam bentuk radiasi gelombang
panjang dan digunakan untuk memanasi atmosfer bawah, panas ini kemudian
didistribusikan oleh konfeksi atau turbulensi dalam atmosfer. Insolasi berubah
terhadap variasi ketinggian matahari:

- Jika matahari tinggi, radiasi yang jatuh tegak lurus terhadap permukaan bumi,
matahari rendah, radiasi akan disebarkan di dalam area yang luas.
- Insolasi juga dipengaruhi terhadap panjang waktu dari matahari terbit sampai
denganterbenam oleh lintang geografis dan letak tempat. Bertambahnya
lintang suatu tempatmenyebabkan sudut jatuh dan intensitas insolasi menjadi
berkurang.

Intensitas insolasi yang diterima oleh berbagai tempat serta setiap saat tidak
sama besarnnya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi adalah:
25
1) Konstanta matahari
Konstante matahari besarnya rata-rata 1,94 cal/cm2/menit, sebenarnyya selalu
mengalami perubahan, walapun perubahan tersebut tidak besar. Perubahan itu
disebabkan oleh, Berubahnya intensitas radiasi yang dipancarkan oleh permukaan
matahari yangdisebabkan oleh perubahan noda-noda matahari. Perubahan jarak
bumi ke matahari.jarak bumi-matahari berubah-ubah sebab obit orbit bumi
mengelilingi matahari berbentuk elip dan matahari terletak pada titik apinya.
2) Sudut datang sinar matahari
Sudut datang sinar matahari selalu berubah setiap saat. Perbedaan sudut
pandang sinar matahari menyebabkan :
- Perbedaan luas permukaan horizontal yang mendapat sinar. Makin
besar sudut dating sinar matahari, sinar tersebut akan membentang
pada permukaan horizontal yang lebih sempit sehingga energi matahari
yang diterima oleh setiap kesatuan yang luas lebih besar.
- Perbedaan panjang atmosfer yang didahului oleh sinar matahari. Makin
besar sudut datang sinar matahari, makin pendek atmosfer yang dilalui
oleh sinar, sehingga kehilangan energi matahari akibat proses absopsi,
refleksi dan scattering, ketika melalui atmosfer lebih kecil.
3) Panjangnya siang hari
Panjang siang hari disetiap tempat tidaklah sama, kecuali tempat-tempat yang
terletak diequator. Besarnya intensitas insolasi berbanding lurus dengan panjang
siang hari. Pada satequinox, ketika sinar matahari vertical di equator panjang
siang selama 12 jam. Tetapi padasaat matahari melakukan gerakan semu pada
23½° LS, maka terjadi perubahan panjang siang hari. Siang terpanjang terjadi di
waktu solsium musim panas dan siang terpendek terjadiwaktu soltisium musim
dingin. Besarnya energi yang diterima berbanding lurus dengan lamanya waktu
penerimaan. Karena itu makin panjang siang harinya makin besar pula
insolasinya.
4) Keadaan atmosfer
Ketika radiasi matahari melalui atmosfer diperlemah oleh adanya absorsi,
refleksi dan scattering oleh atmosfer sehingga akan mempengaruhi intesitas
insolasi matahari menuju bumi.

26
Menurut sumber lain factor mempengaruhi intensitas insonasi matahari adalah
lintangtempat dan letak tempat. Misalnya, jika ada efek penyerapan, hamburan
dan pemantulan dari lapisan atmosfer, maka jumlah insonasi bergantung pada
sudut jatuh sinar matahari dan durasi radiasi matahari. Bertambahnya lintang
tempat menyebabkan sudut jatuh dan intensitas insolasi berkuurang, selain itu
letak tempat mempengaruhi sudut jatuh sinar matahari pada permukaan, dengan
demikian mempengaruhi intensitas insolasi terutama didaerah lembah dan
dilereng pegunungan.
5) Sifat permukaan bumi
Permukaan bumi secara umum berupa daratan dan lautan. Dalam menerima
radiasi matahari daratan dan lautan mempunyai sifat yang berbeda. Daratan lebih
cepat menerima panas danlebih cepat pula melepaskan panas, sebaliknya lautan
lebih lambat menerima panas dan lebih lambat pula melepaskan panas. Hal ini
disebabkan karena panas jenis air di lautan melebihi panas jenis padatan di
daratan.

Soal jawab

1) Mengapa sinar matahari dikatakan sebagai energi alternatif ?


Jawab : sinar matahari adalah merupakan sumber energi alternatif yang sangat
penting karena dengan menggunakan sel surya energi matahari dapat diubah langsung
menjadi energi listrik, selanjutnya dapat diubah menjadi energi lain sesuai dengan
kebutuhan.
2) Mengapa permukaan granula terlihat berbintik-bintik?
Jawab : granula merupakan bagian mathaari yang nampaknya berbintik-bintik hal ini
disebabkan oleh awan yang lebih panas yang muncul dari bagian dalam matahari.
3) Mengapa terjadi migrasi tahunan matahri?
Jawab : Migrasi tahunan matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah-olah
bergerak dari selatan ke utara dan kembali ke selatan setiap tahunnya. Hal ini terjadi
karena Bumi mengelilingi matahari (revolusi) dengan poros yang miring sehingga
yang condong ke matahari kadang kutub utara dan kadang kutub selatan Bumi.
Fenomena ini menyebabkan matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama
sepanjang tahun (bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya dari hari ke hari) serta
pergantian musim di belahan Bumi utara dan selatan.

27
4) Matahari sejatinya berwarna putih, mengapa matahari dapat memancarkan warna
kuning, orange, merah?

2.5 Jumlah planet dan pergeseran rasi bintang


Pada tahun 2006, persatuan astronomi internasional (IAU) mengesahkan
sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet ditata surya. Defini ini dipuji
namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak
mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda
orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 195 masih dianggap
“planet” sesuai definisi modern, sejumlah planet angkasa seperti cares, pallas, juno,
vesta, (masing-masing objek disabuk asteroid matahari) dan pluto (objek trans-
neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh komunitas
ilmuwan sudah tida dipermasalahkan lagi.
Ptolomeus menganggap planet mengelilingi bumi dengan gerakan deferen
dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi matahari. Sudah lama utaran, baru
abad ke-17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilai. Dengan analisis
data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet
tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips.
Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenus utama : raksasa gas besar
berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada 8 planet
ditata surya. Menurut jaraknya dari matahari (dekat ke jauh), ada empat planet
kebumian, merkurius, venus, bumi, dan mars. Kemudian empat raksasa gas, jupiter,
saturnus, uranus, dan neptunus. Enam planet diantaranya dikelilingi oleh satu satelit
alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lime planet kerdil dan ratusan ribu benda
kecil tata surya. Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk
digolongkan sebagai planet.

Pergeseran rasi bintang

Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan


membentuk suatu konfigurasi khusus bila dilihat dari bumi. Pada tahun 2016, NASA
menerbitkan unggahanblog yang mengklaim keberadaan zodiak ke-13. Tanda
misterius itu ditemukan orang babilonia yang disebut Ophiuchus dan menurut NASA
itu akan menjadi tanda bintang bagi orang-orang yang lahir antara 29 November dan
17 Desember.

28
Adanya zodiak ke-13 ininjuga telah dibahas pada tahun 1970 silam oleh
Stephen Schmidt. Bahkan Stephen Schmidt juga tengah mempelajari zodiak ke014
zodiak yang bernama zodiak cetus. Selain itu, kemunculan zodiak ke-13 juga telah
diungkapkan oleh Walter Berg dan Mark Yazaki pada tahun1995.

Rasi bintang ke-13 yang amat menghebohkan sekarang ini bernama Ophiucus
ini dilambangkan dengan sosok pria yg sedang memegang dan melawan ular. Pria ini
terlihat akan memotong ular panjang tersebut menjadi dua bagian. Nama Ophiuchus
sendiri diambil dari mitologi yunani yg menceritakan sosok penyembuh. Ular yang
tampak pada lambang zodiak Ophiuchus unu menggambarkan bahwa dia adalah
sebagai sosok ilmuan dan dokter yang hausakan ilmu. Bukan hanya ahli dalam
pemyembuhan, Ophiuchus juga dikenal luas sebagai ahlu menafsirkan mimpi.

NASA dalam rilis resminya memang telah mengonfirmasi tentang rasi bintang
ke-13 yang bernama Ophiuchus ini. Namun, NASA menegaskan bahwa lembaganya
tidak memberikan fakta mengenai zodiak karena NASA pada dasarnya adalah
keilmuan astronomi sehingga tidak mempelajari yang namanya astrologi.

Ternyata dengan hadirnya zodiak baru yang bernama ophiuchus ini. Semua
zodiakbaru yang bernama Ophiuchus ini. Semua zodiak yang telah ada sebelumnya
mengalami pergeseran waktu. Maka tanda bintang dan penggalannya akan berubah
sebagai berikut :

1) Capricorn : 20 januari – 16 februari


2) Aquarius : 17 februari – 11 maret
3) Pisces : 12 maret – 18 april
4) Aries : 19 april – 13 mei
5) Taurus : 14 mei – 21 juni
6) Gemini : 22 juni – 20 juli
7) Cancer : 21 juli – 10 agustus
8) Leo : 11 agustus – 16 september
9) Virgo : 17 september – 30 oktober
10) Libra : 31 oktober – 23 november
11) Scorpio : 24 november – 29 november
12) Ophiuchus : 30 november – 17 desember
13) Sagitarius : 17 desember – 20 Januari

29
Soal jawab

1) Mengapa zodiak ophiuchus dihapus pada susunan zodiak?


Jawab : zodiak ini dihapus karena mereka ingin jumlah zodiak sama dengan
jumlah bulan dalam satu tahun yakni 12 bulan.
2) Apa perbedaan dari rasi bintang dan gugus bintang?
Jawab : rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak saling
berhubungan, sedangkan gugus bintang merupakan sekelompok bintang yang
saling terikat secara gravitasi.
3) Mengapa dulu rasi bintang digunakan sebagai penunjuk arah?
Jawab : karena rasi bintang bergerak secara teratur dan dapat diprediksi,
sehingga banyak orang-orang zaman dahulu yang menggunkan rasi bintang
sebagai navigasi, pertanian, keagamaan dan mitologi.
4) Mengapa para ilmuwan meneliti pada planet mars daripada venus, padahal venus
lebih dekat dengan bumi?
Jawab : karena venus merupakan planet yang ekstrem karena memiliki suhu 470
derajat celcius pada siang hari. Bahkan wilayah equatornya bisa mencpai suhu 500
derajat celcius. Hal ini terjadi karena atmosfernya terdiri dari karbon dioksida,
nitrogen, dan asam sulfat yang tebal, kandungan ini membuat sinar matahari yang
diterima oleh venus tidak bisa dipantulkan lagi ke ruang angkasa. Sedangkan mars
memiliki suhu permukaan yang dingin yaitu sekitar minus 63 derajat celcius,
selain itu dalam orbitnya mengitari matahari, mars berada didalam zona layak
huni bersama dengan bumi dan juga permukaan mars sama dengan bumi yaitu
berbaru.
5) Mengapa merkurius dan venus tidak memiliki satelit?
Jawab :
- Merkurius adalah planet dalam urutan dari matahari sekaligus menjadi
planet terdekat dengan matahari. Jarak merkurius ke matahari hanya
sekitar 57,9 juta kilometer. Sebagai perbandingan jarak bumi ke
matahari sekitar 149,6 juta kilometer. Dengan jarak yang dekat itulah
gaya gravitasi merkurius sangat kecil daripada gaya gravitasi matahari.
Akibatnya satelit alami yang dimiliki merkurius akan menjadi jalur
orbit yang tidak stabil sehingga tertarik oleh gravitasi matahari. Itulah

30
mengapa mrkurius tidak memiliki satupun satelit alami yang
mengorbitnya.
- Jarak venus dengan matahari cukup dekat, yaitu sekitar 108 juta
kilometer. Namun, venus memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk
memiliki satelit alami dan mengorbitnya. Menurut para ilmuwan
miliaran tahun lalu venus ditabrak oleh sebuah batuan antariksa
tabrakan ini membuat serpiahn venus tertarik kedalam gravitasi dan
menjadi satelit yang mengorbit venus. Setelah beberapa waktu venus
ditabrak kembali oleh sebuah batuan antariksa, hal ini membuat venus
menjadi berbalik arah dan melambat, pergerakan rotasi yang lambat ini
membuat satelit alaminya bergerak mendekati venus hingga akhirnya
hilang ditelan gravitasi venus. Sejak itu venus diyakini tidak memiliki
satelit alami lagi hingga saat ini.
2.6 Energi foton
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya
foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang
radio, dan sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan
quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan
kecepatan cahaya, foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ddualisme
gelombang-gelombang. Sebagai gelombang, sati foton tunggal tersebar diseluruh
ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan
interferensi deskruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan saru sama
lain. Selain energi partikel foton juga membawa momentum dan memiliki polarisasi.
Foton memahami hukum mekanika kuantum yang berarti kerap kali besaran-besaran
tersebut tidak dapat diukur dengan cermat.
Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan
oleh para fisikawan. Namun dalam fisika teoritis sebuah foton dapat dianggap sebagai
mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya
tolak-menolak anatara muatan sejenis. Konsep modern foton dikembangkan secara
berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh Albert Einstein untuk menjelaskan
pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik untuk cahaya.
Konsep foton telah membawa kemajuan berarti fisika teoretis dan
eksperimental, seperti laser,kondensasi bose-einsteinteori medan kuantum dan
interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika
31
partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua medan listrik dan
medan magnet dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum
fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titil pada ruang waktu.
Foton tidak bermassa, tidakmemiliki muatan listrik dan tidak meluruh secara
spontan diruang hampa. Sebuah foton memiliki duakeadaan polarisasi yang
dimungkinkan dan dapat dideskripsikan dengan tiga parameter kontinu komponen-
komponen vektor gelombang, yang menentukan panajang gelombangnya dan arah
perambatannya. Foton adalah boson gauge untuk elektromagnetisme dan sebab itu
semua bilangan kuantum lainnya seperti bilangan lepton, bilangann baryon dan
strangeness bernilai persis nol.
Perbedaan foton dan elektron :
- Foton adalah paket energi sementara elektron adalah massa.
- Foton tidak memiliki massa diam tapi sebuah elekton memiliki massa
diam.
- Foton dapat bergerak pada kecepatan cahaya, tetapi untuk sebuah
eletron, secara teori mungkin untuk mendapatkan kecepatan cahaya.
- Foton akan menampilkan sifat gelombang lebih banyak sedangkan
elektron menampilkan sifat partikel yang lebih banyak.

Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat
(logam), bila permukaan logamtersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi
lebih besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam. Atau dapat diartikan sebagai
munculnya arus listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari permukaan
sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas cahaya yang
mempunyai panjang gelombang atau frekuaensi tertentu. Efek fotolistik ini ditemukan
oleh Albert Einstein, yang mengganggap bahwa cahaya (foton) yang mengenai logam
bersifat sebagai partikel.

Fakta-fakta mengenai foton :

- Massanya nol
- Tidak bermuatan listrik
- Bersifat stabil
- Besarnya energi dan momentum yang dibawa foton tergantung
frekuensinya

32
- Dapat berinteraksi dengan partikel lain
- Foton dapat hanvur ataupun tercipta melalui proses alami
- Dalam ruang hampa udara foton bergerak dengan kecepatan cahaya
- Dapat bertindak sebagai partikel, dst.

Soal jawab

1) Tentukan kuanta energi yang terkandung dalam sinar dengan panjang gelombang
6600 A jika kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s dan tetapan planck adalah 6.6 x
10-34 js?
Jawab :
c
E=h
λ
108
E = (6,6 x 10-34 ) (3 x )
6600 x 10−10
= 3 x10-19 joule
2) Tentukan perbandingan kuanta energi yang terkandung dalam sinar dan panjang
gelombang 6000 A dan sinar dengan panjang gelombang 4000 A!
Jawab :
c
E=h
λ
E1/E2 = λ2 : λ1 = 4000 : 6000 = 2 : 3
2.7 Hamburan Rayleigh dan hamburan mie
Hamburan rayleigh adalah fenomena fisika dan termasuk jenis hamburan
cahaya. Cahaya dengan frekuensi leboh tinggi (cahaya yang biru) dihamburkann
frekuensi lebih banyak (daripada cahaya yang merah). Hamburan rayleigh ialah suatu
hamburan elastis yang terjadi pada cahaya dikarenakan partikel-partikel nano diudara
yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya yang terlihat. Penemu dari
hamburan rayleigh adalah William Strutt tetapi lebih banyak disebut sebagai Lord
Rayleigh.
Hasil hamburan rayleigh dari polarisasi listrik partikel. Medan listrik yang
berisolasi dari gelobang cahaya bekerja pada muatan didalam sebuah partikel
menyebabkan bergerak pada frekuensi yang sama. Oleh karena itu, partkel menjadi
dipol radiasi kecil yang radiasinya kita lihat sebagai cahaya yg tersebar. Hamburan
sinar matahari rayleigh diatmosfer bumi menyebabkan radiasi langit yg menyebar

33
yang menjadi alasan warna biru pada siang hari dan langit senja, satu rona matahari
kekuningan hingga kemerahan.
Penyebab warna biru langit ketergantungan panjang gelombang yang kuat dan
hamburan berarti bahwa panjang gelombang yg lebih pendek tersebar lebih kuat
daripada panjang gelombang yang lebih panjang. Itu menghasilkan cahaya biru tidak
langsung yang datang dan semua wilayah langit. Hamburan rayleigh adalah perkiraan
yang baik tentang cara hamburan cahaya terjadi dalam berbagai media dimana
partikel hamburan memiliki ukuran kecil sebagian berkas cahaya yang berasal dari
matahari menyebarkan molekul gas dan partikel kecil lainnya diatmosfer. Disini,
hamburan raylaigh terutama terjadi melalui interaksi sinar matahari dengan lokasi
molekul udara secara acak. Cahaya yang tersebar inilah yang memberikan kecerahan
warna pada langit disekitarnya.
Hamburan mie adalah hamburan yang terjadi ketikagelombang
elektomagnetik berinteaksi dengan berbagai partikel atmosferik dengan ukuran yang
kurang lebih sama dengan panjang gelombang tersebut. Hamburan mie dapat
disebabkan oleh 2 sumber penyebab hamburan, yaitu partikel yang berasal dari
permukaan bumi dan akibat dar berbagai proses reaksi kimiawi pada atmosfer atau
kondensasi. Partikel asap, debu, garam dari penguapan udara laut, mineral, sulfat,
nitrat, diatmosfer dapat mengakibatkan hamburan ini.

Soal jawab

1) Apa yang menyebabkan terjadinya hamburan rayleigh?


Jawab : hamburan rayleigh ialah suatu hamburan elastis yang terjadi pada cahaya
dikarenakan partikel-paartikel nani diudara yang ukurannya lebih kecil dari
panjanh gelombang cahaya yang terlihat. Saat terjadi hamburan Rayleigh, ini
umumnya berwarna merah, biru, emas, hijau atau ungu yang terlihat menghiasi
langit.
2) Contoh fenomena dari hamburan Rayleigh?
Jawab : atmosfer bumi berpendar dengan warna biru terang akibat fenomena
hamburan rayleigh, atmosfer bumi menghamburkan cahaya matahari ke semua
arah. Warna kebiruan dihamburkan dengan lebih kuat daripada warna kemerahan.
Hasilnya adalah langit bumi berwarna biru, dan sinar matahari berwarna
kekuningan.

34
BAB 3

PENUTUP

35
3.1. Kesimpulan
Alam semesta itu sendiri mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos,
para ahli astronom menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda – benda langit yang ada didalamnya. Mikrokosmos adalah benda –
benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba,
dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda – benda yang ukurannya
sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Alam semesta atau universum dalam
terminologi ilmu astronomi menyatakan bahwa alam semesta merupakan ruang
angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.
Hipotesis pembentukan alam semesta terbagi menjadi 4 yaitu hipotesis nebula,
hipotesis planetesimal, hipotesis pasang surut bintang, hipotesis kondensasi, dan
hipotesis bintang kembar. Teori terbentuknya alam semesta yaitu teori bigbag, teori
keadaan tetap, teori nebula dan teori bintang kembar.
Model tata surya terbagi menjadi 2 yaitu, Geosentrisme atau disebut teori
geosentrik adalah istilah astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi
sebagi pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda di langit. Dan Heliosentris
Teori ini menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya, dimana bumi, planet,
dan benda- benda langit berputar mengelilingi matahari. Anggota tata surya terdiri
dari matahari, planet, bulan, asteroid, meteorid, komet.
Hukum kepler I menyatakan bahwa"Setiap planet bergerak dengan lintasan
elips, Matahari berada di salah satu fokusnya." Hukum pertama kepler jelas-jelas
menentang pernyataan Nicolaus Copernicus yang menyatakan bahwa orbit planet
berbentuk lingkaran dengan matahari berada di pusat lingkaran. Hukum kedua Kepler
menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. “Setiap planet bergerak sedemikian
sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup
daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama. Hukum III Kepler berbunyi, “
kuadrat dari period orbit sebuuah planet (P) berbanding lurus dengan pangkat tiga
sumbu semimayor (a) pada jalur elips”.
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-
planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh

36
lebih dekat dengan kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira
149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha centuri, jauhnya
lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Energi surya (matahari) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
paling penting. Proses Pembentukan Energi Matahari yaitu Matahari bersinar karena
memancarkan cahaya. Energi Matahari berasal dari reaksi nuklir. Reaksi nuklir yang
terjadi di matahari berasal dari reaksi fusi (penggabungan) inti-inti atom hidrogen
menjadi inti atom helium. Reaksi fusi ini dapat terjadi karena suhu inti Matahari
mencapai 15 juta K dan tekanannya 200 miliar kali tekanan di permukaan Bumi.
Reaksi fusi yang terjadi pada Matahari dan semua bintang dapat menghasilkan energi
yang sangat besar.
Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus bila dilihat dari bumi. Pada tahun 2016, NASA
menerbitkan unggahanblog yang mengklaim keberadaan zodiak ke-13. Tanda
misterius itu ditemukan orang babilonia yang disebut Ophiuchus dan menurut NASA
itu akan menjadi tanda bintang bagi orang-orang yang lahir antara 29 November dan
17 Desember.
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya
foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang
radio, dan sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan
quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan
kecepatan cahaya, foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ddualisme
gelombang-gelombang.
Hamburan rayleigh adalah fenomena fisika dan termasuk jenis hamburan
cahaya. Cahaya dengan frekuensi leboh tinggi (cahaya yang biru) dihamburkann
frekuensi lebih banyak (daripada cahaya yang merah). Hamburan mie adalah
hamburan yang terjadi ketikagelombang elektomagnetik berinteaksi dengan berbagai
partikel atmosferik dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan panjang
gelombang tersebut.

3.2. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari tata surya, pada hakikatnya memang kita
sebagai manusia tinggal di dalam tata surya yaitu salah satu planet yang merupakan

37
anggota dalam tata surya disebut bumi. Kita tinggal di bumi yang merupakan salah
satu planet dalam tata surya. Dalam hal ini, kita sudah sepatutnya mengagumi
kekuasaan sang pencipta yaitu Allah SWT.

38
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. M. 2016. Fisika Dasar I. Bandung : ITB

A. Gunawan Admiranto 2009. Menjelajah Tata surya: Kanisius

Anugraha, Rinto. 2012. Mekanika Benda Langit. Jogjakarta: Fisika FMIPA UGM.

Dirdjosoemarto, Soendjojo. 1986. Buku Materi Pokok Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. Jakarta : Universitas Terbuka.

Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persaja.

Jewet, serway. 2009. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Julianto, dkk. 2010. Konsep Dasar IPA 3. Surabaya : Unesa University Press

Idatul Fitri& Cori S. 2011. Pintar Tata surya: Harmoni

Intan Pariwara. 2008. Bertamasya Ke Tata surya: Rinawan Abadi.

Mulyadi. 2007. Matahari Bumi dan Bulan. Jakarta: Sinar Cemerlang Abadi

Muhammad Ismail Al Jawisy. 2009. Ensiklopedi Tata Surya: DIVA

Pasachoff, J. M. 1978. Astronomy: from the Earth to the Universe, Saunders Co.,
Philadelphia

Shodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Kencana

Sumber : http://id.wikipedia/org/wiki/Hukum Gerakan Planet Kepler diakses pada tanggal 19


januari 2021

Supardi. 2010. Simulasi Gerak Planet dalam Tata surya. Jakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.

Sutantyo, W., 1984, Astrofisika : Mengenal Bintang, Penerbit ITB, Bandung,

Sutrisno. 1997. Mekanika Seri Fisika Dasar. Bandung : ITB

Tipler, Paul. 2005. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta : Erlangga

Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung : Rosda


Tjaksyono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian Dan Antariksa. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai