Air Asam Tambang
Air Asam Tambang
PROPOSAL
STAMBUK : 14 31 2 121
Menyetujui,
Pembimbing
P E N D A H U L U A N
1 . 1 L A T A R B E L A K A N G
Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang sifat kegiatannya pada dasarnya
selalu menimbulkan perubahan pada pada alam lingkunganya. Aktivitas pertambangan selalu
membawa dua sisi pertama adalah memacu ke makmuran ekonomi negara. Sisi yang lainnya
adalah sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial yang memerlukan
tenaga,pikiran,dan biaya yang cukup signifikan untuk proses pemulihannya. Sebagai sumber
kemakmuran sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini menyokong pendapatan negara
selama bertahun-tahun. sebgai perusak lingkungan pertambangan terbuka (open pit mining)
dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah diatas deposit bahan
tambang disingkirkan. Sedangkan untuk pertambangan bawah (underground mining)
kerusakan lingkungan umumnya di akibatkan karna adanya limbah (tailing) yang di hasilkan
pada proses penambangan dan pengolahan material Baik tambang dalam maupun tambang
terbuka menghasilkan air buangan bersifat asam yang di sebut sebagai acid mine
drainagelacid rock drainage ( AMD/ARD). Menurut Wikipedia AMD merujuk kepada air
yang terdapat di kawasan pertambangan atau yang mengalir dari kawasan tersebut yang
bersifat sangat masam (pH<3).
Air asam adalah salah satu permasalahan lingkungan yang dihasilkan oleh industri
pertambangan. air asam tambang merupakan hasil dari oksidasi batuan yang mengandung
pirit (FeS2) dan mineral sulfida dan sisa batuan yang terpapar oleh oksigen yang berada
dalam air. Permasalahan air asam tambang adalah salah satu dampak potensial yang di hadapi
industri pertambangan. Air asam tambang juga mengandung logam berat seperti besi (Fe),
aluminium (Al), mangan (Mn).
Potensi air asam tambang harus di ketahui dan dihitung agar langkah-langkah
preventif serta pengendaliannya dapat dilakukan pengelolaan yang benar harus dilakukan
agar suatu cebakan mineral beserta batuan-batuan penutup dan batuan sampingnya tidak
menjadikan persoalan dikemudian hari, baik sewaktu tambang itu sedang aktif ataupun
setelah tambang tersebut tidak beroprasi lagi.
Pengendalian terhadap air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan selama
kegiatan penambangan berlangsung dan setelah kegiatan penambangan berakhir, karena air
asam tambang ( mine acid drainage) dapat mengakibatkan menurunya kualitas air, air
permukaan dan air tanah, selain itu jika dialirkan ke sungai maka akan berdampak terhadap
masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai serta akan menggangu biota yang hidup
didarat dan juga biota di perairan. Sehingga peneliti mengambil judul Studi Pengendalian
Air Asam Tambang pada PT. IMN Camp Morowali Utara
1.4Batasan Masalah
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya air asam tambang
2. Upaya apa yang dilakukan untuk penanganan air asam tambang
\1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penilitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai faktor
– faktor penyebab air asam tambang dan upaya untuk penanganan air
asam tambang pada perusahaan tambang.
2. Manfaat Praktis
-Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti yaitu dapat mengatahui apa apa saja faktor
yang dapat menimbulkan air asam tambamg dan cara menangani air
asam tambang tersebut serta dapat memberikan pengalaman yang baik
kepada peniliti dari penelitian yang dilakukan.
-Bagi perusahaan
Manfaat bagi perusahaan yaitu penelitian ini dapat di jadikan
bahan acuan sehingga untuk kedepannya dalam menangani air asam
tambang dapat menjadi lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pyrite(FeS2 )
b. Chalcocite(Cu2S)
c. Cuvellite (CuS)
d. Chalcopyrite(CuFeS2)
e. Molybdenite(MoS2)
f. Millerite(NiS)
g. Galena (PbS)
h. Sphalerite(ZnS)
i. Arsenopyrite(FeAsS)
Pyrite merupakan mineral sulphida yang umum ditemukan pada kegiatan
penambangan, terutama batubara. Reaksi oksidasi pyrite adalah seperti ditunjukkan oleh
reaksi kimia berikut, dengan air dan oksigen sebagai faktor penting. Terbentuknya AAT
ditandai oleh satu atau lebih karakteristik kualitas air sebagai berikut.:
1. nilai pH yang rendah (1.5 – 4)
2. konsentrasi logam terlarut yang tinggi, seperti logam besi,
aluminium,mangan,cadmium, tembaga, timbal, seng, arsenik dan mercury.
3. nilai acidity yang tinggi (50 – 1500 mg/L CaCO3)
4. nilai sulphate yang tinggi (500 – 10.000 mg/L
5. nilai salinitas (1 – 20 mS/cm)
6. konsentrasi oksigen terlarut yang rendah
Berdasarkan persamaan kimia dapat diketahui proses pembentukan air asam tambangnya
adalah sebagai berikut:
Persamaan 1 : FeS2 + 7/2 O2 + H2O « Fe+2 + 2 SO4-2 + 2 H+
(Besi sulfida teroksidasi melepaskan besi ferro, sulfat dan asam.)
Persamaan 2 : Fe+2 + 1/4 O2 + H+ « Fe+3 + 1/2 H2O
(Besi ferro akan teroksidasi menjadi besi ferri.)
Persamaan 3 : Fe+3 + 3 H2O « Fe(OH) + 3H+
(Besi ferri dapat terhidrolisis dan membentuk ferri hidrosida dan asam.)
Persamaan 4 : FeS2 + 14 Fe+3 +8 H2O « 15 Fe+2 + 2 SO4-2 + 16 H+
(Besi ferri secara langsung bereaksi dengan pirit dan berlaku sebagai katalis yang
menyebabkan besi ferro yang sangat besar, sulfat dan asam.)
Berdasarkan hal tersebut diatas, apabila AAT keluar dari tempat terbentuknya dan masuk
ke sistem lingkungan umum (diluar tambang), maka beberapa faktor lingkungan dapat
terpengaruhi, seperti: kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan baku air minum,
sebagai habitat biota air, sebagai sumber air untuk tanaman, dsb); kualitas tanah dan
peruntukkanya (sebagai habitat flora dan fauna darat), dsb.
Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya AAT di suatu tempat adalah:
a. konsentrasi, distribusi, mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida
b. keberadaan oksigen, termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfir melalui
mekanisme adveksi dan difusi
c. jumlah dan komposisi kimia air yang ada
d. temperatur
e. mikrobiologi
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
pembentukan AAT sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya. Perbedaan
salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses pembentukan dan hasil yang
berbeda. Terkait dengan faktor iklim di Indonesia, dengan temperatur dan curah hujan
yang tinggi di beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan, proses
pembentukan AAT memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara-negara lain,
karena memiliki kondisi iklim yang berbeda.
Tambang tidak terbentuk. Pada prinsipnya, Air Asam Tambang tidak akan terbentuk selama
Sulfida tidak berinteraksi dengan Air atau Oksigen, sehingga cara pencegahan dan
penanganannya berpatokan pada prinsip tersebut.Dalam metode penanganan dikenal 2
istilah :
1. Metode Dry Cover
Metode Dry cover adalah metode mengisolasi atau menutupi batuan yang dinilai
berpotensi membentuk asam dengan lapisan batuan yang dinilai tidak berpotensi membentuk
asam atau dengan batuan NAF. Mengacu pada prinsip terbentuknya AAT tadi, fungsi lapisan
NAF ini adalah agar tidak terjadi interaksi batuan PAF dengan oksigen ataupun air.
2. Metode Wet Cover
Sementara itu metode Wet Cover adalah mengisolasi batuan yang berpotensi membentuk
asam di dalam perairan, seperti danau, dasar laut atau di dalam kolam. Intinya bagaimana
memastikan tidak terjadi interkasi dengan Oksigen.Batuan yang mengandung mineral
Sulfida, pada indutri batubara biasanya terdapat pada lapisan atas batubara (roof), lapisan
bawah (floor) atau juga pada pengotor di lapisan batubara itusendiri, sehingga perlu sekali
melakukan uji Statik terhadap tiap-tiap lapisan untuk meng kategorisasi mana batuan PAF
mana NAF.
Pengolahan air asam harus dilakukan sebelum air tersebut dibuang ke badan air,
sehingganantinyatidakmencemariperairandi sekitar lokasi tambang. Pengolahan air asam
dapatdilakukan dengan cara penetralan. Penetralan air asam
dapatmenggunakanbahankimiadiantaranya seperti Limestone (Calcium Carbonat), Hydrate
Lime (Calcium Hydroxide), CausticSoda (Sodium Hydroxide), Soda Ash Briquettes
(Sodium Carbonate), Anhydrous Ammoni.
Hydrated lime adalah suatu bahan kimia yang sangat umum digunakan
untukmenetralkan air asam. Hydrated lime sangat efektif dari segi biaya dalam yang
sangat besar dankeadaan acidity yang tinggi. Bubuk hydrated lime adalah hydrophobic,
begitu lama pencampurandiperlukan untuk membuat hydrated lime dapat larut dalam air.
Hydrated lime mempunyaibatasan keefektifan dalam beberapa tempat dimana suatu pH
yang sangat tinggi diperlukan untuk mengubah logam seperti mangan.
Caustic Soda merupakan bahan kimia yang biasa digunakan dan sering dicoba
lebih jauh(tidak mempunyai sifat kelistrikan), kondisi aliran yang rendah. Caustic
menaikkan pH airdengan sangat cepat, sangat mudah larut dan digunakan dimana
kandungan mangan merupakansuatu masalah. Penggunaannya sangat sederhana, yaitu
dengan cara meneteskan cairan caustic ke dalam air asam, karena kelarutannya akan
menyebar di dalam air. Kekurangan utama daripenggunaan cairan caustic untuk
penanganan air asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalampenanganannya.
Penggunaan caustic padat lebih murah dan lebih mudah dari pada caustic cair.
Sodium Carbonate biasanya digunakan dalam debit kecil dengan kandungan besi
yangrendah. Pemilihan soda ash untuk penanganan air asam biasanya berdasar pemakaian
sebuahkotak atau tong dengan air masuk dan buangan.
e. Anhydrous Ammonia
3.1 JenisPenelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey Penelitia
survey adalah penelitian yang dillakukan dengan cara pemantauan langsung dilapangan untuk
mengetahui proses yang terjadi dan pada umumnya jenis penelitian ini melakukan kegiatan
sampling . Di lapangan , kegiatan penelitian dilakukan dengan cara memamtau langsung cara
– cara penanganan air asam tambang pada wilayah peneambangan PT.IMN Camp Morowali
Utara serta dialkukan pengambilan sampel air untuk mengetahui kandungan dari air asam
tambang tersebut dimana pengetahuan mengenai kandungan air tersebut dapat dijadikan
indikasi untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi air asam tambang yang terjadi
pada PT.IMN Camp Morowali Utara .
Penelitian ini dilaksanakan di PT. IMN Camp Morowali Utara berlokasi di batulicin
kabupaten Morowali provinsi Sulawesi Tengah.
Penlitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan dan diharapkan dapat dilaksanakan
pada bulan APRIL – MEI. Sebelum melakukan kegiatan penelitian , peniliti terlebih
dahulu membuat suatu proposal penelitian yang dimana proposal tersebut akan diberikan
kepada perusahaan tempat peneliti melakukan penelitian. Pembuata proposal penelitian
dilaksanakan mulai dari bulan febuary sampai bulan maret. Adapun jadwal pembuatan
proposal penelitian yaitu :
Sedangkan untuk kegiatan penelitiannya akan dilaksanakan pada bulan maret
sampai bulan april . Ada pun jadwal penelitian yang akan dilakukan Yaitu :
1 Observasi Lapangan
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
4 Pembuatan Laporan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambillangsungdarilapanganataupun dialog
langsungdengankaryawanlapangan yang berhubungandenganmasalah yang diteliti. Data-
data primer antaralain :
1. Pemantauan langsung dilapangan untuk mengetahui cara-cara penenganan air asam
tambang pada PT.IMN Camp Morowali Utara.
2. Pengambilan sampel air untuk mengetahui kandungan air yang termasuk ke dalam air
asam tambang dimana kegiatan sampling ini berkaitan erat dengan faktor yang
mempengaruhi air asam tambang pada PT.IMN Camp Morowali Utara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah ada baik yang bersumber dari studi literatur
,hasil penelitiansebelumnya atau pun instansi yang memberikan penjelasan atau gambaran
umum mengenai lokasi penelitian dan informasi – informasi yang terkait dengan
permasalahan dalam penelitian ini. Data-data sekunder antara lain :
1. Tinjauan umum perusahaan PT.IMN Camp Morowali Utara
2. Lokasi Kesampaian daerah penelitian
3. Peta lokasi Penelitian
4. Kondisi geografi daerah penelitian
5. Geologi daerah penelitian
3.3.2 Jenis dan Sumber Data Kepustakaan
Jenis dan sumber data kepustakaan diperoleh dengan mengadakan studi pustaka yaitu
dengan mengambil data-data dari beberapa literature yang berhubungan dengan topik
pembahasan sebagai data pendukung dalam penelitian.
Prosedur penelitian diawali dengan observasi lapangan untuk meninjau keadaan pada
PT.IMN Camp Morowali Utara dimana kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui
lokasi yang terdapat air asam tambang. Setelah kita mengetahuilokasiyang terdapat air asam
tambang kemudiankitamelakukankegiatanpemantauan untuk mengetahui cara – cara yang
dilakukan oleh pihak perusahaan dalam menangani air asam tambang. selainitu , pada
penelitian ini juga dilakukankegiatan pengambilan sampek air untuk mengetahui kandungan
air asam tambang dimana kandungan air asam tambang tersebut dapat di jadikan indikasi
dalam penentuan faktor – faktor yang mempengaruhi terbentuknya air asam tambang.
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal permohonan penelitian tugas akhir ini saya buat untuk memenuhi
menjalani kegiatan penelitian ini saya akan mentaati segala peraturan yang diberlakukan oleh
perusahaan. Berkenaan dengan data yang didapat, saya pergunakan hanya untuk keperluan
akademis. Serta hasil penelitian tugas akhir ini akan saya berikan kepada pihak perusahaan
Saya sangat mengharapkan bantuan dan kerjasama dari pihak instansi perusahaan,
semoga saya dapat melaksanakan kesempatan penelitian yang sangat berharga ini dan
semoga saya bisa diterima di perusahaan ini dalam menjalankan penelitian tugas akhir. Akhir
kata saya ucapkan banyak terima kasih, atas perhatian dan bantuan dari PT. IMN CAMP
https://www.scribd.com/doc/114601243/Proposal-TA-Air-Asam-
Tambang
https://dokumen.tips/documents/proposal-ta-air-asam-tambang.html
www.academia.edi/9000100/Penelitian_dan_pengembangan_sistem_
pengolaan_air_asam_tambang
Anshar Anshariah
SURAT PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA