Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PEROLEHAN PERUSAHAAN ANAK

Modul Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Dosen Pengampu: Desi Jelanti S.E, M.Ak

Disusun Oleh :

1. MUHAMMAD ISMAIL (181011201114)


2. PIOLINOV ISKANDAR (181011201355)
3. PEBRIAN SYAH (181011201608)
4. MUHADIR MUHAMMAD (18101120)

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kita dapat membuat Makalah yang berjudul “Laporan Keuangan
Konsolidasi Perolehan Perusahaan Anak” ini dan dapat terselesaikan dengan baik dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana. Tidak lupa kami panjatkan shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan selamanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan memenuhi nilai tugas pada mata Mata Kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 2. Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Jelanti
S.E, M.Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Kami pun tidak lupa berterima kasih
kepada teman-teman telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Akhir kata, segala kesempurnaan adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Kami mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, baik dalam isi maupun
sistematikanya. Dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang membangun akan kami terima demi kelayakan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan berguna bagi para
pembaca.

Tangerang Selatan, Maret 2020

Penyusun

Page | i
Page | ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1. Pengertian dan Konsep Bisnis Perdagangan Eletronik...............................................2

2.2. Kategorisasi e-Commerce...........................................................................................3

2.3. Manfaat e-Commerce..................................................................................................3

BAB III STUDI KASUS............................................................................................................5

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan


penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka.
Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan pembeli,
konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan
yang bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing.

Walaupun disebut laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti laporan ini


digunakan untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya, laporan
ini biasa digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih lengkapnya,
laporan konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas
pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak
dilakukan. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo
aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama
pada kantor pusat.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian laporan keuangan konsolidasi ?


1.2.2. Apa saja tujuan laporan keuangan konsolidasi ?
1.2.3. Apa saja ruang lingkup laporan keuangan konsolidasi ?
1.2.4. Apa saja sifat laporan keuangan yang dikonsolidasi dan penyusunan laporan
konsolidasi ?
1.2.5. Bagaimana pencatatan investasi pada perusahaan anak ?
1.2.6. Bagaimana prosedur konsolidasi ?
1.2.7. Apa saja masalah dalam konsolidasi ?

1.3. Tujuan

1.2.1. Mengetahui pengertian laporan keuangan konsolidasi

Page | 1
1.2.2. Memahami tujuan laporan keuangan konsolidasi

1.2.3. Mengetahui ruang lingkup laporan keuangan konsolidasi

1.2.4. Mengetahui sifat laporan keuangan yang dikonsolidasi dan penyusunan


laporan konsolidasi

1.2.5. Mencermati pencatatan investasi pada perusahaan anak

1.2.6. Memahami prosedur konsolidasi

1.2.7. Mengetahui masalah dalam konsolidasi

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara
pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam  satu  satuan
ekonomi . Laporan  keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak
cabnag atau cabang perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perushaan. Laporan  keuangan
konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control
terhadap perusahaan lain.

Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan


pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas
pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak
dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroparasi secara terpisah dan independen serta
membuat laporan keuangan individu.Akan tetapi, entitas-entitas tersebut berada dalam
satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak yang bergabung.Entitas pengendali
disebut dengan entitas induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak.
Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari
perusahaan lain.Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang
saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang
sama pada kantor pusat.

Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroprasi secara


individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya suatu laporan
keuangan gabungan, yang dalam istilah akuntansi disebut laporan keuangan
konsolidasi.PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan Konsolidasi
sebagai lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan seperti suatu entitas
ekonomi tunggal. Laporan keuangan konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk atau
pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan Konsilidasi

Page | 3
Tujuan laporan keuangan konsolidasi adalah agar dapat memberikan gambaran
yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan
( economy entity ) yang terdiri dari sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa,
dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak
yang berkepentingan dan harus di dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi.

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan


acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit
pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan
keuangan dimaksud. Yang  dimaksud dengan  laporan keuangan untuk tujuan umum
adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi
sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan PSAP 11
dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan konsolidasian
yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan.

2.3. Ruang Lingkup Laporan Keuangan Konsilidasi


Laporan keuangan konsolidasi perolehan perusahaan induk dan anak makalah
akuntansi - Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak
langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan
lain, harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki
50% atau kurang saham berhak suara pada perusahaan lain, wajib menyusun laporan
keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan bahwa pengendalian tetap ada. Laporan
keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:

 Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak perusahaan


khusus diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan dalam jangka
pendek. 
 Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak mampu
mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.

Page | 4
Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu
kriteria di atas harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan PSAK No.13 tentang
Akuntansi untuk Investasi

2.4. Sifat Laporan Keuangan Konsilidasi dan Penyusunan Laporan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk


menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang
tersendiri, yang di dasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun
peleburan secara hukum tidak berlaku.
Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak,
perusahaan ini di pandang seakan akan sebagai cabang. Aktiva kewajiban masing-
masing perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk.
Pos-pos silang yang mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha bersangkutan
dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus di hapusakan.

Penyusunan laporan konsolidasi

Prosedur penyusunannya sama dengan penyusunan laporan gabungan kantor


pusat dan cabangnya. Aktiva dan hutang dari perusahaan anak digabungkan dengan
aktiva dan hutang perusahaan induk,  sesuai kelompok masing-masing aktiva hutang
yang bersangkutan. Pos-pos yang sifatnya timbal balik, akibat transaksi antar keduanya
dieliminasi. 

2.5. Pencatatan Investasi Pada Perusahaan Anak

Cara pencatatan investasi pada perusahaan anak yaitu:

 Sebuah perusahaan dapat memperoleh saham peruaahaan lain lewat pembelian per
kas, lewat penukaran dengan surat surat berharga itu sendiri. 
 Sebuah perkiraan investasi dibebani sebesar harga pokok saham yang diperoleh. 
 Apabila pembayarannya dilakukan per kas, maka perkiraan investasi ini didebet
sebesar jumlah yang dibayarkan. 
 Apabila aktiva lain diberikan dalam penukaran, maka investasi ini harus dicatat
dengan nilai wajar aktiva yang diserahkan. 

Page | 5
 Apabila surat surat berharga sendiri di sebuah perusahaan diterbitkan dalam
penukarannya dengan saham yang diperoleh, maka investasi ini harus dicatat
dengan nilai wajar surat-surat berharga yang di serahkan dalam penukaran atau
dengan nilai wajar saham yang diperoleh, yang terbukti jelas. 
 Investasi dalam saham perusahaan anak dilaporkan dengan judul investasi dalam
neraca perusahaan anak.

Page | 6
Perusahaan Anak:
Perusahaan yang manajemen dan operasinya dikendalikan oleh perusahaan
induk/holding. Hubungan antara perusahaan induk dan anak disebut hubungan afiliasi.

Controlling interst adalah perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh
modal saham perusahaan anak. Whollu Owned Subsidiary adalah controlling interst
yang memiliki seluruh modal saham perusahaan afiliasi. Minority interest adalah
perusahaan yang memiliki sebagian kecil modal saham.

2.6. Prosedur Konsilidasi

Langkah - langkah yang perlu dilakukan agar laporan keuangan konsolidasi dapat
menyajikan informasi keuangan, yaitu:

1) Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus
dieliminasi.
2) Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi antara
induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi.
3) Untuk tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada
dasarnya harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk. Apabila
tanggal pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak perusahaan dengan
tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk tujuan konsolidasi
sepanjang:
 Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3(tiga) bulan. 
 Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan tersebut
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Apabila laporan
keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih dari 3 bulan)
digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus
dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan
yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut.
4) Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila
tidak mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi
yang berbeda tersebut dan proporsi unsur yang terkait dengan kebijakan akuntansi
tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan keuangan konsolidasi.

Page | 7
5) Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi
antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan tersendiri dalam
laporan laba rugi konsolidasi.
Investasi pada anak perusahaan harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan
PSAK No.13 tentang Akuntansi untuk Investasi, terhitung sejak investasi tersebut tidak
memenuhi persyaratan sebagai anak perusahaan dan juga bukan perusahaan asosiasi
berdasarkan PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi pada Perusahaan
Asosiasi.
Penyajian Tersendiri Laporan Keuangan Induk Perusahaan
Induk perusahaan yang memenuhi kriteria konsolidasi, tidak boleh menyajikan
tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi) sebagai laporan keuangan untuk
tujuan pelaporan keuangan (general purpose financial statement). Laporan keuangan
tersendiri induk perusahaan hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam
laporan keuangan konsolidasi. Dalam laporan keuangan tersendiri tersebut penyertaan
pada anak perusahaan harus menggunakan metode ekuitas.

Pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atas laporan keuangan


konsolidasi:
 Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama anak
perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan persentase
hak suara (apabila berbeda dengan persentase pemilikan). 
 Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur pada
paragraf 20. 
 Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan
induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan
meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 50%
atau kurang. 
 Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak
perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun berjalan dan
tahun sebelumnya.

Page | 8
2.7. Masalah dalam Konsolidasi
Masalah-masalah umum yang dihadapi dalam penyusunan laporan konsolidasi :

 Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut di susun. Misalnya penyusunan


neraca konsolidasi sesaat setelah terjadi pemilikin saham-saham, berbeda dengan
neraca konsolidasi yang di susun satu tahun (periode) kemudian berhubung telah
terjadinyan perubahan-perubahan di dalam pos-pos neraca. 
 Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk dan harga perolehannya
(pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut, misalnya
penyusunan neraca konsolidasi dimana saham-saham di beli dengan harga di atas
nilai bukunya berbeda dengan penyusunan neraca konsolidasi apabila saham-saham
diperoleh dengan harga yang sama dan kurang dari nilai bukunya.

Page | 9
BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan akan entitas entitas individual
perusahaan tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.
Setiap transaksi yang dilakukan induk pada anak atau sebaliknya, atau transaksi
yang dilakukan satu anak dengan anak lain dalam hubungan induk-anak disebut
dengan transaksi antar perusahaan. Transaksi ini menimbulkan keterkaitan akun-akun
dalam laporan keuangan induk dan anak. Transaksi ini tidak dipandang sebagai dalam
penyusunan laporan konsolidasi. Laporan konsolidasi memandang induk dan anak
adalah satu sehingga bila induk melakukan transaksi dengan anak, hal itu berarti
transaksi dengan diri sendiri.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA

Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi Keuangan


Lanjutan (Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A. Yusuf, Sylvia Veronica,
Etty R. Wulandari dan Dwi Martani. 2013. Jakarta: Salemba empat

Beams, Floyd A., 1992. Advanced Accounting, Fifth Edition. New Jersey : Prentice Hall-Inc.

Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat.

Beams, Floyd A, John A. Brozovsky, dan Craig D. Shoulders. 2000. Akuntansi Lanjutan


Edisi Tujuh. Terjemahan oleh Kaharudin. 2002. Jakarta: PT Prehallindo.

Diakses pada 21 Maret 2021 melalui


https://makalahkuliahlengkap.blogspot.com/2017/03/makalah-konsolidasi_20.html
Liliwer, Alo. (2001). Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Yogyakarta

Diakses pada 21 Maret 2021 melalui https://akuntansiz.blogspot.com/2018/01/makalah-


akuntansi-laporan-keuangan.html

Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.

Page | 11
BAB II
PEMBAHASAN

2.8. Pengertian dan Konsep Bisnis Perdagangan Eletronik

2.1. Sejarah Singkat e-Commerce dan Teknologi Pendahulu e-Commerce

2.9. Kategorisasi e-Commerce

2.10. Manfaat e-Commerce

Page | 12
BAB III
STUDI KASUS

Page | 13
BAB IV
PENUTUP

Page | 14
DAFTAR PUSTAKA

Fauzia, Ika Yunia. (2013). Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta : Kencana.
Handijono, Ardijan. (2020). Sistem Informasi Manajemen Program Studi Akuntansi S-1.
Tangerang Selatan : UNPAM Press
Handoko, Pryo. (2009). Perdagangan Eletronik. Jurnal Ilmiah Niagara Vol. 1(3) : 25-3.
O’Brien, James A. & George M. Marakas. (2011), Management Information Systems (10th
Edition). New York : McGraw-Hill/Irwin
Sandhusen, R. (2008). Marketing. New York : Barron’s Educational Series
Sari, Dian Cita, Faried Effendy, Andriasan Sudarso, Leon A. Abdillah, Yusra Fadhillah,
Fajrillah Fajrillah, Yuliyanto Budi Setiawan, Janner Simarmata, Ronal Watrianthos,
Jamaludin Jamaludin. (2020). Perdagangan Eletronik : Berjualan di Internet. Medan :
Yayasan Kita Menulis.
Syafriana, Rizka. (2016). Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Eletronik. De Lega
Latta Vol. 1 (2) : 430-447.

Page | 15

Anda mungkin juga menyukai