Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Muamalat
dilakukan oleh bank syariah sesuai dengan teori keuangan, return goes
along with risk (return selalu beriringan dengan resiko). Jadi, kegiatan
syariah. Ekonomi syariah dalam hal ini diartikan sebagai perbuatan atau
10
dan surat berharga berjangka menengah syariah, sekuritas syariah,
Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991. Munas MUI tersebut
Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu
istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan antar manusia. Nama
alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank
pada Piagam Jakarta tidak dipilih, nama lain yang diusulkan adalah Bank
Indonesia (BMI).
11
persen saham, sedangkan 19 persen dan 17 persen lainnya dipegang oleh
312 gerai yang tersebar di 33 provinsi, didukung jaringan lebih dari 3.800
satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu
b. Bunga ( ابرriba).
15
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Muamalat_Indonesia diakses 19 Juli 2017 Jam
10.14
16
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/04/perbankan-syariah-bank-muamalat/
12
c. Perjudian dan spekulasi yang disengaja ( رسيمmaisir).
wilayah Indonesia.
Indonesia dimulai dari tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah membuat
industri perbankan di Indonesia, dan para ulama waktu itu telah berusaha
17
Muhammad Syafi’I Antonio, loc cit., hlm 6.
13
pada kelembagaan dan kegiatan operasional didasari prinsip syariah, dan
hukum bagi masyarakat luas dalam menggunakan produk dan jasa bank
syariah.
dasar dari semua aspek kehidupan, yang artinya ketaatan tidak hanya alam
ibadah ritual tetapi juga dalam transaksi bisnis dalam hal ini perbankan
muamalat yang sudah berjalan dan semakin meningkat saat ini mempunyai
18
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kebijakan Pengembangan Perbankan
Syariah, Jakarta, 2011, hlm 5.
19
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema Insani,
cet ke-8, 2004, hlm 167.
20
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3,
2007, hlm 21.
14
tugas dan tujuan yakni sebagai suatu lembaga yang menekankan kepada
a. Penyaluran Dana
b. Penghimpunan Dana
Beberapa ahli praktisi dan peneliti sampai saat ini masih memiliki
15
komunitas sekitar (people), serta lingkungan hidup/bumi (planet), dan
lingkungan.
21
Maignan I Ferrell, Corporate Citizenship: Cultural Antecedents AndBusiness Benefits,
alih bahasa oleh Mursitama, (Jakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 26.
16
2. Triple Bottom Lines
yang memiliki dasar tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines
oleh Eklington;22
a. Profit, adalah salah satu unsur terpenting dalam setiap kegiatan usaha.
sebab akibat, yakni jika perusahaan dapat menjaga dan peduli terhadap
22
Maignan I Ferrell, op. cit., hlm 11.
17
lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan dan keragaman hayati
dari sebuah perusahaan, yaitu dari tinjauan internal dan eksternal. Manfaat
perusahaan.
23
Arif Budiman, “Corporate Social Responsibility and Resource-Based Prespective”,
artikel diakses tanggal 13 Mei 2017 dari http://www.megawati-institute.org/pemikiran/coporate-
social-responsibility-and-resource-based-prespective.html.
18
Manfaat eksternal CSR yang dapat diperoleh sebagai berikut.24
sosial.
b. CSR adalah salah satu bentuk diferensiasi produk yang baik. Artinya,
memiliki tanggung jawab dalam aspek sosial dan lingkungan atau tidak
adalah yang paling benar. Beberapa alasan para masyarakat yang pro
sebagai berikut.25
24
Ibid.
25
A. B. Susanto, Reputatiton Driven Corporate Social Responsibility, (Jakarta:
Erlangga,2009), hlm 28.
19
b. Keterlibatan sosial mungkin akan berpengaruh terhadap perbaikan
produksi.
tanggung jawab sosial perusahaan atau pihak yang kontra memiliki alasan.
pluralistic.
tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas. Hal ini, dapat
20
menimbulkan kebangkrutan ataupun menurunkan tingkat pertumbuhan
perusahaan.
tenaga dan parah ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan.
1. Agency Theory
pihak dimana salah satu pihak menjadi agen dan pihak yang lain bertindak
dapat muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain
26
Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability,
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm 38.
21
perusahaan dapat berpengaruh pada manajer untuk bertindak tidak sesuai
22
2. Legtimacy Theory
perilaku yang diperoleh dalam sistem sosial yang lebih besar dimana
dengan publik.
perusahaan.
3. Stakeholders Theory
23
kecenderungan perusahaan mengakomodir terhadap keinginan para
sebagai berikut.
perusahaan.
b. Teori ini mengutamakan pada sifat alami hubungan dalam proses dan
CSR, karena upaya program CSR adalah bagian dari peran perusahaan ke
D. Nilai-Nilai Syariah
penciptanya, yaitu Allah SWT. Prinsip-prinsip ini adalah berbagi dengan adil,
rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), dan maslaha (kepentingan
24
masyarakat). Prinsip-prinsip ini sebetulnya punya hubungan yang kuat dengan
luas.27
Allah melalui zakat, infak, dan sedekah. Prinsip ini menuntun dan
mendidik manusia bahwa dalam setiap harta ada bagian atau hak untuk
makhluk Allah yang lain. Berbagi juga dimaknai sebagai berbagi hal yang
satunya adalah dengan saling berbagi atau membantu antar umat manusia.
Seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 254 sebagai berikut.
27
Al-Ghazali, Abu Hamid, Ihya’ Ulumuddin, (Jakarta: Republika, 2012), jilid 4, hlm 187.
25
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi syafa'at, dan orang-orang kafir Itulah orang-orang
yang zalim.”28
Q.S. Al-Anfal : 3
Q.S. Al-Haj : 41
keadilan merupakan inti nilai dalam Islam. Keadilan menjadi salah satu
28
Ibid, hlm 187.
29
Ibid,
30
Ibid.
31
Ibid.
26
karakteristik dari suatu system dan merupakan bagian yang sangat
(pekerja) ditempatkan pada posisi yang sejajar.32 Prinsip adil dalam Islam
oleh semua pihak baik yang terlibat maupun tidak terlibat langsung dalam
modal kepada para pengusaha kecil. Prinsip rahmatan lil’alamin ini sesuai
32
Ibid.
27
Artinya: “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”33
tidak ditujukan bagi pemilik modal saja, namun bagi kepentingan semua
stakeholders (maslahah).
Gambar 2.1
Konsep Prinsip Maslahah
33
Al-Ghazali, Abu Hamid., op. Cit.
28
life (kehidupan), intellect (akal), posterity (keturunan), dan wealth (harta).
kesusahan.
34
Ibid.
29
Penggunaan prinsip maslahah sangat penting dalam praktik
jelas mengenai kepentingan apa dan siapa yang harus menjadi prioritas
berhubungan dan punya keterkaitan yang erat dengan tujuan syariah yaitu
tidak mampu dilaksanakan oleh proprietary theory dan entity theory. Konsep
kepentingan dan tanggung jawab perusahaan. Kedua konsep ini lebih sarat
dengan nilai-nilai kapitalisme. Selain itu, dalam teori tersebut mencakup nilai-
nilai syariah (keadilan, rahmatan lil alamin, dan maslahah), karena dalam
30
kesejahteraan tidak hanya ditujukan bagi pemilik modal, melainkan bagi
Menurut para ahli, enterprise theory ini lebih tepat untuk suatu sistem
saham), akan tetapi pihak-pihak lainnya. SET memiliki kepedulian yang tinggi
Stakeholder kedua dari SET adalah manusia. SET terbagi dalam dua
35
Ibid.
36
Ibid.
31
secara syari’ah mereka adalah pihak yang memiliki hak untuk mendapatkan
pihak Allah dan manusia. Perusahaan eksis secara fisik karena didirikan di
menggunakan bahan baku dari alam, memberikan jasa kepada pihak lain
dengan menggunakan energi yang tersedia dialam, dan lain- lainnya. Alam
perusahaan, dalam hal ini bank syariah, adalah Shariah Enterprise Theory
(SET). Hal ini karena dalam syariah enterprise theory, Allah adalah sumber
amanah utama. Sedangkan sumber daya yang dimiliki oleh para stakeholders
adalah amanah dari Allah yang di dalamnya melekat sebuah tanggung jawab
untuk menggunakan dengan cara dan tujuan yang ditetapkan oleh Sang Maha
Pemberi Amanah.
motivasi CSR, yaitu agency theory, legitimacy theory, dan stakeholder theory.
32
Sedangkan stakeholder theory merupakan teori yang mengutamakan
dalam shariah enterprise theory yaitu Allah, manusia, dan alam. Berikut ini
Tabel 2.1
Perbedaan Agency Theory, Legitimacy Theory, Stakeholders Theory,
dengan Shariah Enterprise Theory (SET)
Shariah
Stakeholder
Agency Theory Legitimacy Theory Enterprise
Theory
Theory (SET)
Manajer Perusahaan Perusahaan Allah sebagai
bertanggung bertanggung jawab bertanggung pusat
jawab
kepada masyarakat.
jawab kepada pertanggung
para jawaban.
stakeholders
(manusia)
Menjalankan Menjalankan Berorientasi Menjalankan
perusahaan perusahaan sesuai pada perusahaan
sesuai keinginan dengan aturan-aturan kesejahteraan sesuai dengan
principal yang berlakudalam stakeholders cara & tujuan
(pemilik masyarakat.
perusahaan.
syariah.
perusahaan).
Berorientasi Pengunkapan CSR Pengungkapan Kepedulian
memaksimal- bersifat mandatory CSR sebagai alat terhadap
kan laba (wajib) dengan untuk stakeholders
perusahaan.
mempertimbangkan berkomunikasi yang luas (Allah
hak-hak publik secara dengan SWT, manusia,
umum.
stakeholders.
& alam)
Perusahaan Pengungkapan
melaporkan CSR sebagai
CSR hanya wujud
untuk menjaga pertanggung
hubungan baik jawaban
dengan terhadap amanah
stakeholders.
dari Allah SWT.
sentrisme. SET menempatkan Allah sebagai pusat dari segala sesuatu dan
menjadi pusat tempat kembalinya manusia serta alam semesta. Posisi manusia
33
di sini hanya sebagai wakilnya (khalitullah fil ardh) yang memiliki
dalam rangka kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang. Proses kembali
ke Allah memerlukan proses penyatuan diri dengan sesama manusia dan alam
a. Akuntabilitas vertikal
tidak dipatuhi.
37
Hadi Nor, Corporate Social Responsibility (CSR), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),
hlm 5.
38
Meutia, Intan. Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba Untuk KAP Big 5 dan
Non Big 5. Jurnal Riset Akutansi Indonesia Vol. 2 No. 1 Januari 2004. Pp 37-52.
34
4) Jumlah pembiayaan.
syariah.
karyawan.
masyarakat banyak.
35
2) Menyebutkan jumlah pembiayaan yang diberikan kepada usaha-
pegawai.
dan konservasi.
pelestarian lingkungan.
Enterprise Theory
dan alam).
39
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Voluntary Menjadi Mandatory,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm 239.
36
3. Pengungkapan tanggung jawab sosial adalah wajib, dipandang dari fungsi
kuantitatif.
tema dan item yang dijabarkan dalam laporan tanggung jawab sosial
konsep keseimbangan.
40
Ibid.
37
syariah. Adapun diantara Dimensi-dimensi tersebut, adalah akuntabilitas
kepada Allah menurut shariah enterprise theory adalah adanya opini Dewan
anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS), laporan tentang dana zakat dan
qardhul hasan serta audit yang dilakukan terhadap laporan tersebut, informasi
pembiayaan dengan skema Profit and Loss Sharing (PLS), dan penjelasan
mendatang.
41
Muhammad Sugerty, Pengantar Akuntansi Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2005),
hlm 243.
38
mengenai kebijakan tentang upah dan renumerasi, kebijakan mengenai
non diskriminasi yang diterapkan pada karyawan dalam hal upah, pelatihan,
pegawai.
39
H. Penelitian Terdahulu
(Sudi Kasus Pada PT. Bank X, Tbk)”. Penelitian ini menerangkan bahwa
lebih fokus dengan apa yang dibutuhkan masyarakat dari tahun ke tahun.
tertentu.
bahwa pengungkapan indeks ISR pada enam bank syariah Indonesia dapat
40
memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan
Kasus PT. PLN Persero Distribusi Jwa Timur)”. Program kemitraan dan
Theory.
41