238 722 1 PB
238 722 1 PB
Dasril
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar
Korespondensi: Perumahan Dobok Indah Blok C.1 No.5 Piliang Lima Kaum,
Batusangkar, Tanah Datar
Email: dasril.batusangkar.@ gmail.com
Abstract
The aim of this research was to describe and improve a professional councellor’s
competency in applying the instrument of AUM PTSDL through services of
content mastery. This research was an action research. The subject of this
research were 20 junior high school councellors who were accomodated in
MGMP (Musyawarah Guru Pembimbing) in Padang Panjang regency. This
research applied cyclical process that consisted of some cycles. Therefore, in this
research plan, action, observation, and reflection were done in two cycles
depended on the achievement of the research objective. The result of this research
showed that services of content mastery could improve the councellors’
competency in applying the instrument of AUM PTSDL.
dengan memberikan angket atau wawan- dalam mengungkapkan apa yang dialami
cara lansung dengan siswa tentang siswa.
masalah yang mereka alami. Semenjak Sejalan dengan pendapat prayitno
tahun 1997, disusun alat pengungkap di atas menurut Ardimen (2003: 58-65)
masalah siswa berbasis teknologi yaitu menegaskan bahwa profesi bimbingan
Instrumen AUM Umum dan AUM dan konseling merupakan profesi yang
PTSDL yang sudah dengan sistem membutuhkan keahlian dan keterampilan
komputer. tersendiri yang tidak bisa dilakukan se-
Setelah adanya instrumen AUM di mua orang, disamping itu untuk men-
atas maka semenjak tahun 1997 sebagian capai keterampilan tersebut diperlukan
besar sekolah sudah mulai menggunakan laboratoriumyang berfungsi untuk me-
AUM untuk mengungkap masalah nyelenggarakan latihan layanan bim-
umum dan masalah belajar siswa. bingan dan konseling.
Namun di samping itu ternyata masih Berdasarkan hal tersebut di atas
ada juga konselor atau guru pembimbing maka penulis tertarik untuk melihat
yang belum memamfaatkan teknologi bagaimana kompetensi profesional kon-
AUM untuk mengungkap masalah siswa. selor SMP/MTS se-Kota Padang
Di antara konselor yang belum meman- Panjang dalam Aplikasi Instrumentasi
faatkan AUM tersebut adalah konselor khususnya instrument AUM Umum dan
yang tergabung dalam MGP (Musya- AUM PTSDL dan sekaligus berupaya
warah Guru Pembimbing) SLTP- Se memberikan layanan penguasaan konten
Kota Padang Panjang. untuk meningkatkan kemampuan mereka
Dari hasil wawancara penulis de- dalam Aplikasi Instrumen tersebut.
ngan koordinator Guru Pembimbing Adapun tujuan penelitian ini secara
SMP/MTS Kota padang panjang diper- umum adalah untuk meningkatkan kom-
oleh informasi bahwa sebagian besar petensi profesional konselor dalam apli-
dari guru pembimbing di Padang kasi instrumentasi Sedangkan yang
Panjang masih mengalami kesulitan menjadi tujuan secara khusus penelitian
dalam memamfaatkan teknologi AUM ini adalah untuk mengetahui dan men-
untuk mengungkapkan permasalahan dapatkan data tentang: 1) Kompetensi
yang dialami oleh siswa asuh meraka, professional konselor dalam mengadmi-
walaupun sebelumnya sudah mengikuti nistrasikan AUM PTSDL, 2) Kompe-
berbagai pelatihan tentang pemamfaatan tensi professional konselor dalam meng-
instrumen tersebut. olah data AUM PTSDL, 3) Kompetensi
Menurut Prayitno (1987: 14) ada professional konselor dalam mengana-
beberapa permasalahan operasional da- lisis dan mengimformasikan hasil peng-
lam pelayanan bimbingan dan konseling olahan data AUM, 4) Peningkatan kom-
di antaranya masalah insidental me- petensi professional konselor dalam
nyangkut aspek ruang dan waktu yang aplikasi instrumentasi AUM melalui
terbatas. Artinya seringkali pelayanan layanan penguasaan konten
bimbingan dan konseling bertitik tolak
dari masalah yang dirasakan siswa se-
karang, namun pada hakikatnya pelayan- KAJIAN TEORI
an itu sendiri menjangkau dimensi waktu
yang lebih luas, yaitu yang lalu, se- Profil Konselor
karang dan yang akan datang. Konselor Konselor adalah tenaga pendidik
tidak hanya menunggu klien datang profesional yang telah menyelesaikan
mengungkapkan permasalahannya saja pendidikan akademik strata satu (S-1)
tetapi juga mesti berupaya pro aktif program studi Bimbingan dan Konseling
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 67
fessional konselor dalam mengadmi- penelitian ini dapat dilihat dalam bagan
nistasikan, mengolah dan menganalisis berikut:
data AUM. Secara skematis prosedur
Melakukan
Perencanaan Tindakan Melalui
1. Mengidentifikasi konten-konten yang Layanan
belum dikuasai oleh konselor Penguasaan Konten
2. Menyiapkan hand out materi
3. Menyiapkan sarana pendukung layanan
PKO
Melakukan
Melakukan Pengamatan
Merancang dan
Melaksanakan Refleksi dan
Evaluasi
Tindakan Lanjutan
(siklus 2)
Tabel 1:
Penilaian Kompetensi Profesional Konselor dalam
Aplikasi Instrumentasi
Skor Level / Kategori
4 Superior/ Sangat mampu/ memuaskan/ sangat baik
3 Mampu/ baik/memuaskan dengan sedikit kekurangan
2 Cukup mampu dengan banyak kekurangan
1 Sangat tidak mampu/ sangat tidak memuaskan
Tabel 3
Kompetensi Profesional
Guru Pembimbing dalam Aplikasi Instrumentasi sebelum Tindakan
N=9
No Skor Kemampuan Mutu Kemampuan Frekuaensi %
Aplikasi Instrumentasi Aplikasi Instrumentasi
1 16 – 20 Sangat Baik 0 0%
2 11 – 15 Baik 3 33,%
3 6 – 10 Cukup 6 67%
4 1–5 Kurang 0 0%
Tabel 3
Kompetensi Guru Pembimbing
dalam Aplikasi Instrumentasi AUM PTSDL setelah Tindakan 1
N=9
No Skor Kemampuan Mutu Kemampuan Sebelum Setelah
Aplikasi Instrumentasi Aplikasi Instrumentasi Tindakan Tindakan 1
1 16 – 20 Sangat Baik 0 0
2 11 – 15 Baik 3 9
3 6 – 10 Cukup 6 0
4 1–5 Kurang 0 0
pembimbing yang pada tindakan per- itu sendiri. Ternyata memang dari hasil
tama 100% berada pada baik, dan wawancara penulis dengan beberapa
setelah tindakan kedua 4 orang mutunya orang guru pembimbing bahwa salah
naik menjadi katagori sangat baik dan 5 satu yang menyebabkan rendahnya
orang tetap pada katagori baik. Lebih kompetensi profesional dalam aplikasi
lanjut setelah penulis olah dari jawaban instrumentasi adalah karena jarangnya
angket masih terdapat kompetensi konselor sekolah menggunakan instru-
profesional konselor masih rendah pada men tersebut dalam mengungkapkan
aspek kemampuan mengolah secara masalah belajar siswa.
komputer. Untuk pengolahan secara Dengan adanya penelitian tindakan
komputer ini tentunya memerlukan ini diharapakan tentunya dapat me-
waktu yang lebih panjang. Setidaknya ningkatkan kinerja konselor sekolah di
minimal mengolah dengan manusal lapangan.
mesti dikuasai oleh Guru Pembimbing.
Dari tabel di atas juga dipahami
bahwasanya layanan penguasaan konten PENUTUP
dapat meningkatkan kompetensi kon-
selor dalam aplikasi instrumentasi AUM Kesimpulan
PTSDL. Dengan ini diharapkan ke depan Berdasarkan hasil penelitian dan
bagaimana kinerja dari konselor sekolah pembahasan yang telah diuraikan pada
SMP/MTS se-Kota padang Panjang bab sebelumnya, maka dapat disimpul-
dapat meningkat dan dapat senantiasa kan bahwa
menggunakan instrumen tersebut sebagai 1. Kompetensi profesional yang mesti
salah satu alat untuk melihat bagaimana dikuasai oleh guru pembimbing
persoalan-persoalan belajar siswa me- dalam aplikasi instrumentasi AUM
reka. Dengan menggunakan instrumen PTSDL antara lain kompetensi dalam
yang standar tersebut diharapkan per- mengadministrasikan, kompetensi
masalahan-permasalahan belajar siswa dalam mengolah data secara manual
dapat diungkapkan. Dengan terungkap- dan komputer serta kompetensi dalam
nya pemasalahan belajar siswa tentu mengimformasikan dan menganalisis
guru pembimbing akan berupaya me- 2. Kompetensi guru pembimbing dalam
nyusun program baik secara individual, aplikasi instrumentasi sebelum tin-
kelompok maupun klasikal dalam dakan ditemukan sebagian besar
mengentaskan permasalahan belajar (75%) cukup.
siswa. 3. Kompetensi guru pembimbing setelah
Peningkatan kemampuan memang tindakan pertama seluruhnya berada
tidak hanya diharapkan dari pelatihan pada katagori baik (100%)
sesaat saja, yang tidak kalah pentingnya 4. Kompentensi guru pembimbing da-
adalah komitmen dari konselor sekolah lam aplikasi instrumentasi setelah
itu sendiri secara kontiniu senantiasa tindakan kedua sebagian (55%) ma-
melakukan kegiatan pendukung berupa sih berada pada katagori baik dan
aplikasi instrumentasi. Kegiatan ini me- (45%) sudah meningkat menjadi
miliki dua mamfaat seklaligus di sam- sangat baik
ping dapat mengungkapkan masalah 5. Kompetensi guru pembimbing yang
belajar siswanya dengan lebih tepat juga masih rendah dalam hal pengolahan
tentunya akan meningkatkan kemampu- data AUM secara komputer.
an mereka dalam aplikasi instrumentasi
76 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)
DAFTAR RUJUKAN