Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR

DALAM APLIKASI INSTRUMENTASI MELALUI


LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
(Penelitian Tindakan Layanan Di SMP dan MTS
se-Kota Padang Panjang)

Dasril
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar
Korespondensi: Perumahan Dobok Indah Blok C.1 No.5 Piliang Lima Kaum,
Batusangkar, Tanah Datar
Email: dasril.batusangkar.@ gmail.com

Abstract

The aim of this research was to describe and improve a professional councellor’s
competency in applying the instrument of AUM PTSDL through services of
content mastery. This research was an action research. The subject of this
research were 20 junior high school councellors who were accomodated in
MGMP (Musyawarah Guru Pembimbing) in Padang Panjang regency. This
research applied cyclical process that consisted of some cycles. Therefore, in this
research plan, action, observation, and reflection were done in two cycles
depended on the achievement of the research objective. The result of this research
showed that services of content mastery could improve the councellors’
competency in applying the instrument of AUM PTSDL.

Kata kunci: kompetensi profesional, aplikasi instrumentasi, guru pembimbing,


layanan penguasaan konten

PENDAHULUAN an. Secara garis besar, konselor mem-


punyai tugas dan tanggung jawab me-

K onselor adalah tenaga pendidik


profesional yang telah menyele-
saikan pendidikan akademik
strata satu (S-1) program studi Bim-
bingan dan Konseling dari perguruan
nangani beragam masalah siswa,
misalnya (1) masalah kesulitan belajar,
yaitu metode belajar dan fasilitas belajar;
(2) kelanjutan sekolah bagi peserta didik;
tinggi penyelenggara program pengada- (3) pemilihan jabatan; (4) penyesuaian
an tenaga kependidikan yang terakre- diri terhadap sekolah, keluarga, masya-
ditasi. Sedangkan bagi individu yang rakat dan diri sendiri; (5) sosial, ekonomi
menerima pelayanan profesi bimbingan dan kesehatan; (6) penggunaan waktu
dan konseling disebut konseli atau klien, luang; dan (7) masalah-masalah kepri-
dan pelayanan bimbingan dan konseling badian.
pada jalur pendidikan formal dan non- Untuk mengetahui berbagai ma-
formal diselenggarakan oleh konselor. salah yang dialami oleh siswa konselor
Konselor atau juga sering disebut mesti aktif mengungkapan masalah
guru pembimbing mempunyai tugas siswa. Dalam profesi konseling untuk
yang berbeda dengan guru mata pelajar- mengungkap masalah siswa awalnya
dilakukan secara sederhana, yaitu hanya
65
66 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

dengan memberikan angket atau wawan- dalam mengungkapkan apa yang dialami
cara lansung dengan siswa tentang siswa.
masalah yang mereka alami. Semenjak Sejalan dengan pendapat prayitno
tahun 1997, disusun alat pengungkap di atas menurut Ardimen (2003: 58-65)
masalah siswa berbasis teknologi yaitu menegaskan bahwa profesi bimbingan
Instrumen AUM Umum dan AUM dan konseling merupakan profesi yang
PTSDL yang sudah dengan sistem membutuhkan keahlian dan keterampilan
komputer. tersendiri yang tidak bisa dilakukan se-
Setelah adanya instrumen AUM di mua orang, disamping itu untuk men-
atas maka semenjak tahun 1997 sebagian capai keterampilan tersebut diperlukan
besar sekolah sudah mulai menggunakan laboratoriumyang berfungsi untuk me-
AUM untuk mengungkap masalah nyelenggarakan latihan layanan bim-
umum dan masalah belajar siswa. bingan dan konseling.
Namun di samping itu ternyata masih Berdasarkan hal tersebut di atas
ada juga konselor atau guru pembimbing maka penulis tertarik untuk melihat
yang belum memamfaatkan teknologi bagaimana kompetensi profesional kon-
AUM untuk mengungkap masalah siswa. selor SMP/MTS se-Kota Padang
Di antara konselor yang belum meman- Panjang dalam Aplikasi Instrumentasi
faatkan AUM tersebut adalah konselor khususnya instrument AUM Umum dan
yang tergabung dalam MGP (Musya- AUM PTSDL dan sekaligus berupaya
warah Guru Pembimbing) SLTP- Se memberikan layanan penguasaan konten
Kota Padang Panjang. untuk meningkatkan kemampuan mereka
Dari hasil wawancara penulis de- dalam Aplikasi Instrumen tersebut.
ngan koordinator Guru Pembimbing Adapun tujuan penelitian ini secara
SMP/MTS Kota padang panjang diper- umum adalah untuk meningkatkan kom-
oleh informasi bahwa sebagian besar petensi profesional konselor dalam apli-
dari guru pembimbing di Padang kasi instrumentasi Sedangkan yang
Panjang masih mengalami kesulitan menjadi tujuan secara khusus penelitian
dalam memamfaatkan teknologi AUM ini adalah untuk mengetahui dan men-
untuk mengungkapkan permasalahan dapatkan data tentang: 1) Kompetensi
yang dialami oleh siswa asuh meraka, professional konselor dalam mengadmi-
walaupun sebelumnya sudah mengikuti nistrasikan AUM PTSDL, 2) Kompe-
berbagai pelatihan tentang pemamfaatan tensi professional konselor dalam meng-
instrumen tersebut. olah data AUM PTSDL, 3) Kompetensi
Menurut Prayitno (1987: 14) ada professional konselor dalam mengana-
beberapa permasalahan operasional da- lisis dan mengimformasikan hasil peng-
lam pelayanan bimbingan dan konseling olahan data AUM, 4) Peningkatan kom-
di antaranya masalah insidental me- petensi professional konselor dalam
nyangkut aspek ruang dan waktu yang aplikasi instrumentasi AUM melalui
terbatas. Artinya seringkali pelayanan layanan penguasaan konten
bimbingan dan konseling bertitik tolak
dari masalah yang dirasakan siswa se-
karang, namun pada hakikatnya pelayan- KAJIAN TEORI
an itu sendiri menjangkau dimensi waktu
yang lebih luas, yaitu yang lalu, se- Profil Konselor
karang dan yang akan datang. Konselor Konselor adalah tenaga pendidik
tidak hanya menunggu klien datang profesional yang telah menyelesaikan
mengungkapkan permasalahannya saja pendidikan akademik strata satu (S-1)
tetapi juga mesti berupaya pro aktif program studi Bimbingan dan Konseling
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 67

dan program Pendidikan Profesi Kon- nantinya akan mendukung terhadap


selor dari perguruan tinggi penye- kompetensi profesional seorang konselor
lenggara program pengadaan tenaga dalam pelayanan bimbingan dan
kependidikan yang terakreditasi. Se- konseling. Karena seorang konselor
dangkan bagi individu yang menerima merupakan sebagai panutan dan suri
pelayanan profesi bimbingan dan kon- tauladan yang baik bagi siswa atau
seling disebut konseli atau klien, dan kliennya.
pelayanan bimbingan dan konseling Sedangkan tugas pokok konselor
pada jalur pendidikan formal dan menurut Anas Salahudin (2010:106)
nonformal diselenggarakan oleh kon- seorang konselor mempunyai tanggung
selor. jawab yang tidak ringan, misalnya
Menurut Munro, (1983: 29) "wa- mengadakan penelitian terhadap ling-
laupun tidak ada pola yang tegas kungan sekolah, membimbing anak-
terhadap karakteristik konselor namun anak, serta memberikan saran-saran yang
sekurang-kurangnya seorang konselor berharga. Menurut HM Umar dan
memiliki sifat luwes, hangat, dapat Sartono (1998: 42) tugas seorang kon-
menerima orang lain, terbuka dan me- selor di sekolah adalah membantu kepala
rasakan penderitaan orang lain, tidak sekolah beserta stafnya dalam menye-
mau menang sendiri, dan objektif. lenggarakan kesejahteraan sekolah, se-
Sejalan dengan pendapat di atas hubungan dengan hal tersebut konselor
Willis (2004: 86) juga menyimpulkan sekolah mempunyai tugas mengadakan
bahwa karakteristik dari konselor pro- penelitian atau observasi terhadap situasi
fesional itu, antara lain: atau keadaan sekolah, baik mengenai
a. Beriman, bertaqwa peralatan, tenaga, penyelanggara mau-
b. Menyenangi manusia pun aktifitas lainnya.
c. Komunikator yang terampil Dari uraian di atas terlihat di antara
d. Memiliki ilmu dan wawasan tugas konselor adalah menangani ma-
tentang manusia, sosial budaya salah kesulitan belajar siswa. Untuk bisa
yang merupakan nara sumber yang menangani masalah kesulitan belajar
kompeten siswa tentu konselor mesti melakukan
e. Fleksibel, tenang dan sabar aplikasi instrumentasi non tes, yaitu
f. Menguasai keterampilan teknik, mengadministrasikan AUM Umum dan
memiliki institusi AUM PTSDL.
g. Memahami etika profesi Untuk menegakkan sosok profesi-
h. Respek, jujur, asli, menghargai, nya, konselor dituntut untuk menguasai
tidak menilai berbagai kompetensi profesional dengan
i. Empati, memahami, menerima, posisi serta tugas pokok dan kegiatan
hangat, bersahabat profesionalnya. (Abkin: 2005 :4)
j. Fasilitator, motivator a. Sebagai pendidik, konselor d.ituntut
k. Emosi, stabil, pikiran jernih, cpat menguasai kompetensi dasar proses
dan mampu pembelajaran melalui bahasa dan
l. Objektif, rasional, logis, konkrit penerapan pendekatan, metode dan
m. Konsisten dan tanggung jawab. kegiatan pendukung pelayanan kon-
Dari uraian di atas jelaslah bahwa seling. kompetensi profesional kon-
karakteristik konselor yang begitu ba- selor terbentang dalam spektrum
nyak dan yang harus ada dalam diri kompetensi keilmuan, keahlian dan
seorang konselor tersebut itulah yang prilaku profesi
68 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

b. Spektrum profesi. Dalam spektrum nistrasian yang dilakukan oleh pe-


kompetensi konselor trdapat tiga pilar nyelenggara (konselor). Ketiga Peng-
kompetensi, yaitu kompetensi keilmu- guna Instrumen.
an, kompetensi keahlian/keterampilan Dalam operasionalisasi Aplikasi
dan kompetensi prilaku profesi. Instrumentasi seorang konselor yang
Ketiga kompetensi tersebut harus akan melaksanakan kegiatan pendukung
dikuasai oleh konselor. (Abkin: 2005: aplikasi instrumentasi mesti memahami
4) bagaimana operasionalisasi dari instru-
ment tersebut. Menurut Prayitno (2004:
Dari uraian tentang spektrum pro- 23) Operasionalisasi dari instrument itu
fesi di atas terlihat bahwa kompetensi ada 6 tahap yaitu: 1) Perencanaan, 2)
profesional konselor dalam aplikasi Pelaksanaan, 3) Evaluasi, 4) Analisis
instrumentasi yang menjadi fokus pene- Hail Evaluasi, 5), Tindak Lanjut dan 6)
litian peneliti, merupakan salah satu Laporan.
kompetensi keahlian atau keterampilan Pada tahap pelaksanaan ada bebe-
yang mesti dikuasai oleh konselor rapa keterampilan yang mesti kuasai
oleh koselor antara lain: 1) Meng-
Aplikasi Instrumentasi komunikasikan rencana dengan pihak
Aplikasi instrumentasi merupakan terkait, 2) Mengorganisasikan kegiatan
kegiatan mengumpulkan data tentang instrumentasi, 3) Mengadministrasikan
diri peserta didik dan lingkungannya, instrument, mengolah jawaban respon-
melalui aplikasi berbagai instrument, den, menafsirkan hasil instrumentasi,
baik instrument tes maupun instrument dan menetapkan arah penggunaan hasil
non tes. (PMPTK Depdiknas: 2008 :11) instrumentasi
Tujuan dari Aplikasi Instrumentasi
secara khusus adalah diperolehnya data Layanan Penguasaan Konten
hasil pengukuran terhadap kondisi ter- Layanan penguasaan konten
tentu klien. Data itu digunakan sebagai (PKO) merupakan layanan bantuan
bahan pertimbangan penyelengaraan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun
layanan atau menjadi isi layanan.Secara kelompok) untuk menguasai kemampuan
Khusus tujuan Aplikasi Instrumentasi atau kompetensi tertentu melaui kegiatan
dikaitkan dengan fungsi2 konseling, belajar. Tujuan layanan PKO ialah di-
yang didominasi oleh 1) Fungsi pe- kuasainya suatu konten tertentu. Pe-
mahaman, 2) Fungsi Pengentasan, 3). nguasaan konten ini perlu bagi individu
Fungsi Pengembangan dan pemeliharaan untuk menambah wawasan dan pe-
dan 4) Fungsi advokasi. mahaman, mengerahkan penilaian dan
Kegiatan aplikasi instrumentasi sikap, menguasai cara-cara atau kebiasan
mensinergikan tiga komponem pokok, tetentu, untuk memenuhi kebutuhannya
yaitu instrument, responden dan peng- dan mengatasi masalahnya. (Prayitno
guna. Pertama Instrumen, ada dua hal 2004: 10)
pokok yang mendapat perhatian yang Layanan penguasaan konten dapat
seksama, yaitu, pertama materi yang dilakukan untuk mengembangkan ber-
hendak diungkapkan oleh instrument, bagai hal yang kemudian dikemas men-
kedua bentuk instrumen, kedua hal itu jadi topik bahasan, bahan latihan dan
tersebut menyatu dalam sebuah instru- atau isi kegiatan yang diikuti oleh
ment atau alat ukur yang dikonstruksi peserta layanan PKO. Konten dalam hal
secara cermat mengikuti syarat-syarat ini bisa temasuk kemampuan atau kom-
tertentu. Kedua responden, ialah mereka petensi konselor dalam aplikasi instru-
yang mengerjakan instrument, baik tes mentasi.
maupun non tes melalui pengadmi-
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 69

METODE PENELITIAN Siklus 1


Perencanaan, dalam siklus ini
Jenis Penelitian
diawali dengan diskusi antara peneliti
Penelitian ini merupakan pene- dengan konselor/Guru Pembimbing
litian tindakan kelas (Classroom Action SMP/MTS kota Padang Panjang untuk
Research), karena merupakan suatu mengidentifikasi konten-konten yang
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh bermasalah, merancang hand out materi
pelaku tindakan. Menurut Hopkins layanan PKO dan menyiapkan sarana
(1992) dalam Sukidi (2002: 13) PTK pendukung seperti buku AUM, lembar
disebut dengan classroom action jawaban, lembar observasi, dan lembar
research. Pada keilmuan bimbingan dan kerja.
konseling lebih dikenal dengan Pene- Setelah adanya perencanaan, maka
litian Tindakan Layanan (PTL), karena kegiatan selanjutnya adalah memberikan
merupakan suatu bentuk kajian yang tindakan (action). Tindakan yang di-
bersifat reflektif oleh prilaku tindakan. lakukan adalah pemberian materi la-
Penelitian Tindakan ini dilaksanakan yanan penguasaan konten berkaitan
untuk membantu konselor/Guru Pem- dengan aplikasi instrumentasi. Dalam
bimbing untuk meningkatkan kemampu- pengamatan, peneliti melakukan ana-
an mereka dalam menggunakan Instru- lisis terhadap peningkatan skil konselor
men AUM (Alat Ungkap Masalah) dalam aplikasi instrumentasi. Sejalan
Umum dan PTSDL melalui layanan dengan langkah pengamatan ini, di-
Penguasaan Konten. lakukan langkah refleksi, yakni mere-
Subjek penelitian adalah Konselor/ nungkan, memikirkan dan menilai segala
Guru Pembimbing SMP/MTS se-Kota tindakan yang dilakukan untuk selanjut-
Padang Panjang yang mengalami ke- nya direvisi. Dengan demikian selesailah
sulitan dalam aplikasi instrumentasi siklus pertama dari penelitian tindakan
jumlahnya 20 orang. Subjek akan di- ini.
pilih dan diidentifikasi masalah-masalah
apa yang mereka alami berkaitan dengan Siklus 2
konten-konten aplikasi instrumentasi Perencanaan, pada siklus 2 ini
AUM. akan diawali dengan mendiskusikan
kompetensi mana yang sudah ada
Prosedur Penelitian peningkatan pada siklus 1. Kegiatan pe-
Untuk mencapai tujuan-tujuan rencanaan pada siklus 2 ini adalah men-
penelitian sebagaimana tersebut di atas, diskusikan materi program dan kendala-
maka penelitian ini akan terdiri atas kendala pelaksanaannya. Dari diskusi
beberapa siklus. Dalam satu siklus akan akan dilakukan revisi-revisi yang meng-
terdiri dari beberapa tahap, yaitu : tahap arah pada penyempurnaan layanan PKO.
perencanaan, tahap tindakan, tahap Adapun tindakan, yang diambil
pengamatan dan tahap refleksi. Setiap dalam siklus 2 ini adalah memantapkan
tahap dilakukan berulang-ulang (bersik- penguasaan keterampilan konselor/Guru
lus) sampai tujuan dicapai. Dalam pe- Pembimbing dalam mengadministrasi-
nelitian ini siklus dilakukan minimal dua kan, mengolah dan menganalisis data
siklus tergantung kepada perkembangan AUM. Pengamatan, yang dilakukan
di lapangan. Untuk masing-masing sik- pada siklus 2 ini dimaksudkan untuk
lus kegiatan akan dirinci menjadi lang- melihat sejauh mana terjadinya pe-
kah-langkah sebagai berikut: ningkatan penguasaan kompetensi pro-
70 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

fessional konselor dalam mengadmi- penelitian ini dapat dilihat dalam bagan
nistasikan, mengolah dan menganalisis berikut:
data AUM. Secara skematis prosedur

Melakukan
Perencanaan Tindakan Melalui
1. Mengidentifikasi konten-konten yang Layanan
belum dikuasai oleh konselor Penguasaan Konten
2. Menyiapkan hand out materi
3. Menyiapkan sarana pendukung layanan
PKO

Melakukan
Melakukan Pengamatan
Merancang dan
Melaksanakan Refleksi dan
Evaluasi
Tindakan Lanjutan
(siklus 2)

Bagan 1: Prosedur Penelitian


Untuk mengumpulkan data hasil Teknik Analisis Data
penelitian ini digunakan teknik wa- Analisis data merupakan langkah
wancara, angket dan observasi. Wawan- kegiatan yang sangat penting dalam
cara merupakan salah satu bentuk teknik setiap kali melakukan penelitian. Semua
pengumpulan data yang banyak digu- data yang terkumpul tidak akan berarti
nakan dalam penelitian deskriptif kalau tidak dianalisis. Hasil analisis data
kualitatif dan kuantitatif (Nana Saodih: akan memberikan gambaran, arah dan
2009: 216) tujuan dan maksud penelitian. Dalam
penelitian ini analisis data dilakukan
untuk melihat aktifitas dan kemampuan
konselor dalam aplikasi instrumentasi
dengan skor sebagai berikut:

Tabel 1:
Penilaian Kompetensi Profesional Konselor dalam
Aplikasi Instrumentasi
Skor Level / Kategori
4 Superior/ Sangat mampu/ memuaskan/ sangat baik
3 Mampu/ baik/memuaskan dengan sedikit kekurangan
2 Cukup mampu dengan banyak kekurangan
1 Sangat tidak mampu/ sangat tidak memuaskan

Hasil penilaian aktifitas kom- tahui peningkatan kompetensi pro-


petensi profesional konselor dalam apli- fessional konselor dalam aplikasi instru-
kasi instrumentasi setiap tindakan di- mentasi setiap aspek indikator yang
masukkan ke dalam tabel untuk menge- dilatihkan pada proses kegiatan.
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 71

HASIL PENELITIAN DAN mentasi AUM PTSDL. Sebelum tin-


PEMBAHASAN dakan dilakukan, peneliti terlebih dahulu
Penelitian tindakan merupakan memberikan angket untuk mengetahui
suatu proses yang dilakukan untuk kompetensi profesional guru pem-
menghendaki terjadinya perubahan da- bimbing dalam Aplikasi Instrumentasi
lam situasi tertentu, untuk menguji AUM PTSDL. Dari 14 Guru Pem-
prosedur yang diperkirakan akan meng- bimbing yang terdaftar hanya 9 orang
hasilkan perubahan tersebut. Pada Bab guru pembimbing yang dapat mengikuti
ini penulis akan menyajikan hasil kegiatan mulai dari pemberian angket
penelitian yang mengungkapkan pe- awal sampai dengan pemberian tindakan
ningkatan kompetensi profesional guru siklus 1 dan siklus 2. Adapun Hasil
pembimbing SMPN dan MTS Se-Kota pengolahan angket awal dapat dilihat
Padang Panjang dalam aplikasi instru- pada tabel berikut:

Tabel 3
Kompetensi Profesional
Guru Pembimbing dalam Aplikasi Instrumentasi sebelum Tindakan
N=9
No Skor Kemampuan Mutu Kemampuan Frekuaensi %
Aplikasi Instrumentasi Aplikasi Instrumentasi
1 16 – 20 Sangat Baik 0 0%
2 11 – 15 Baik 3 33,%
3 6 – 10 Cukup 6 67%
4 1–5 Kurang 0 0%

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat 1. Perencanaan


dipahami bahwa dari 9 orang guru pem- Pada tahap perencanaan ini peneliti
bimbing belum ada yang mutunya dalam melakukan kegiatan untuk menjadi pe-
aplikasi instrumentasi masuk dalam doman dan bahan pada kegiatan tahap
katagori sangat baik, 3 orang (33%) kla- pelaksanaan tindakan, yaitu:
sifikasi baik, 9 orang (75%) klasifikasi a. Menetapkan subjek atau peserta
cukup. Dari data tersebut dapat dipahami layanan. Guru Pembimbing
bahwa mutu konselor dalam aplikasi SMPN/MTS se-Kota Padang
instrumentasi perlu ditingkatkan. Salah Panjang ditetapkan sebagai peserta
satu cara meningkatkan adalah melalui layanan berdasarkan wawancara
layanan penguasaan konten penulis dengan koordinator GP,
yang mengemukan keluhan GP
Peningkatan Kompetensi Profesional dalam hal aplikasi instrumentasi
dengan Layanan Penguasaan Konten nontes, khususnya AUM PTSDL
pada Siklus I lebih kurang 14 orang
Kegiatan penelitian pada siklus b. Masalah yang dialami berkaitan
pertama ini terdiri atas empat tahap dengan aplikasi instrumentasi an-
kegiatan yaitu, tahap perencanaan, pe- tara lain, 1) cara mengadmi-
laksanaan tindakan, pengamatan/obser- nistrasikan, 2) cara mengolah se-
vasi, dan refleksi seperti dalam uraian cara manual 3) cara mengolah
berikut: dengan komputer, 4) cara mempre-
72 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

sentasikan pada siswa serta 5) cara tugas mengolah data seorang


menganalisisnya. siswa.
c. Setelah masalah diketahui peneliti e. Pengolahan dilanjutkan dengan
menyiapkan bahan untuk layanan mengolah data secara AUM
penguasaan konten ,peneliti mem- PTSDL secara kelompok.
buat kesepakatan dengan koordi- 3. Pengamatan
nator Guru Pembimbing untuk Peneliti di samping lansung mem-
menyepakati waktu pelaksanaan berikan pelatihan tentang cara mengolah
layanan. data AUM PTSDL secara manual,
d. Langkah berikutnya peneliti me- peneliti juga melakukan pengamatan
netapkan proses dan langkah- terhadap aktifitas guru pembimbing
langkah pelaksanaan tindakan dalam mengolah data AUM dan
e. Menetapkan dan menyiapkan memberikan bantuan jika diperlukan
fasilitas layanan, termasuk media atau ada yang kurang dipahami oleh
dengan perangkat keras dan lunak- guru pembimbing.
nya Hal-hal yang diamati untuk me-
f. Menyiapkan kelengkapan admi- ngetahui terjadinya peningkatan kom-
nistrasi petensi propessional guru pembimbing
g. Materi tindakan layanan pe- berkaitan dengan keterampilan meng-
nguasaan konten yang akan di- administrasikan dan mengolah data
berikan pada tahap pertama ini AUM PTSDL secara manual sebagai
berkaitan dengan keterampilan berikut:
dalam mengadministrasi instru- a. Keterampilan guru pembimbing
mentasi AUM dan keterampilan dalam mengadministrasikan AUM
dalam mengolah hasil peng- PTSDL, mulai dari cara me-
administrasian secara manual. nyampaikan apa mengapa AUM
2. Pelaksanaan Tindakan PTSDL, cara membagikan buku
Pada tahap pelaksanaan tindakan AUM dan mengisi AUM PTSDL
siklus pertama ini dilaksanakan dua oleh siswa sampai dengan bagai-
materi layanan penguasaan konten yaitu mana siswa mengembalikan buku
keterampilan mengadministrasikan dan yang sudah diisi.
keterampilan mengolah data AUM b. Keterampilan guru pembimbing
PTSDL secara manual. Untuk itu pada dalam mengolah data AUM
Tahap ini peneliti melakukan skenario PTSDL secara manual, yang di-
dan kegiatan dalam kelompok MGP-BK lihat antara lain: 1) cara guru
se-Kota Padang Panjang sebagai berikut: pembimbing menandai setiap no-
a. Memberikan prites kepada guru mor yang disilangi siswa dengan
pembimbing tentang wawasan dan K1, K2 atau KM. 2) Bagaimana
keterampilan mereka dalam meng- guru merekap semua kunci untuk
administrasikan AUM PTSDL ke lima bidang aspek pada kolom
b. Melatih guru pembimbing dalam rekap dan 3) bagaimana guru
mengadministrasikan AUM pembimbing memindahkan hasil
PTSDL pada lembaran hasil pengolah
c. Melatih guru pembimbing meng- secara individu. 4) bagaimana ker-
olah data AUM PTSDL (Dalam ja sama guru pembimbing dalam
hal ini datanya penulis bawa menyusun rekap untuk data ke-
lansung) lompok dan melihat hasil
d. Pelatihan mengolah data dilakukan pengolahan AUM PTSDL secara
secara klasikal dimana masing- kelompok.
masing guru pembimbing diberi
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 73

4. Refleksi berhasilan atau kegagalan perlakuan


Pada tahap ini kegiatan yang untuk menentukan perlu atau tidaknya
dilakukan adalah menganalisis, men- siklus selanjutnya.
sintesis hasil pengamatan selama proses Dalam mengadministrasikan AUM
pelatihan. Pada tahap ini dirumuskan PTSDL dan mengolah data AUM secara
perlakuan yang harus diperbaiki, manual dari 9 orang guru pembimbing
dipertahankan dan yang akan dibuang. terlihat ada peningkatan. Lebih lanjut
Pada tahap ini juga didiskusikan ke- dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

Tabel 3
Kompetensi Guru Pembimbing
dalam Aplikasi Instrumentasi AUM PTSDL setelah Tindakan 1
N=9
No Skor Kemampuan Mutu Kemampuan Sebelum Setelah
Aplikasi Instrumentasi Aplikasi Instrumentasi Tindakan Tindakan 1
1 16 – 20 Sangat Baik 0 0
2 11 – 15 Baik 3 9
3 6 – 10 Cukup 6 0
4 1–5 Kurang 0 0

Dari tabel di atas terlihat ada kedua untuk meningkatkan kompetensi


peningkatan kompetensi professional professional guru pembimbing dalam
guru pembimbing berkaitan dengan apli- aplikasi instrumentasi AUM PTSDL.
kasi instrumentasi dalam aspek meng- Berdasarkan pengamatan peneliti se-
adminstrasikan AUM dan mengolah data kaligus sebagai pemberi layanan, guru
secara manual. Dimana sebelum diberi- pembimbing sangat serius dalam
kan tindakan mutu kompetensi pro- mengikuiti latihan,
fessional guru pembimbing dalam Berdasarkan hasil tindakan pada
aplikasi instrumentasi terlihat dari 9 siklus pertama, dimana terlihat masih
orang guru pembimbing 6 orang mutu- rendahnya kompetensi professional guru
nya cukup dan 3 orang yang baik, pembimbing dalam aplikasi instrumen-
setelah pemberian tindakan pertama tasi AUM PTSDL, setelah dilihat pada
pada siklus pertama, mutu keterampilan masing-masing aspek keterampilan ter-
guru pembimbing naik dari yang 6 orang nyata rendahnya berada pada aspek
yang semuala berada pada katagori mengimformasikan hasil pengolahan dan
cukup naik keenamnya pada katagori menganalisis hasil pengolahan tersebut.
baik. Sehingga ke sembilan guru pem- Berdasarkan hal tersebt maka penulis
bimbing mutunya berada pada katagori menganggap sangat perlunya dilanjutkan
baik. pada tindakan ke dua pada siklus II.
Idealnya mutu kompetensi pro-
fessional guru pembimbing dalam Peningkatan Kompetensi Professional
aplikasi instrumentasi tentu sangat baik, dengan Layanan Penguasaan Kontens
oleh karena itu peneliti memahami Siklus Kedua
perlunya siklus kedua untuk mencapai Untuk peningkatan kompetensi
kompetensi professional guru pembim- professional melalui layanan penguasaan
bing yang sangat baik/ sangat mampu
konten pada siklus kedua, penulis meng-
dalam aplikasi instrumentasi khususnya
ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
AUM PTSDL. Maka dari itu perlu siklus
74 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

1. Perencanaan dan menganalisis hasil pengolahan


Pada tahap perencanaan ini kegiatan AUM PTSDL.
yang penulis lakukan adalah sebagai 3. Pengamatan
berikut: Penelliti lansung melakukan peng-
a. Menentukan materi yang akan amatan terhadap aktifitas guru pem-
disajikan dalam rangka mening- bimbing selama berlansungnya ke-
katkan kompetensi guru pembim- giatan layanan. Dari pengamatan pe-
bing dalam aplikasi instrumentasi nulis terlihat keseriusan guru pem-
AUM PTSDL bimbing dalam mengikuti kegiatan.
b. Merancang kegiatan yang menarik Setiap guru pembimbing diminta
bagi guru pembimbing dalam me- untuk tampil didepan kelas untuk
latih mereka untuk mengimfor- praktek membacakan temuan hasil
masikan hasil pengolahan AUM pengolahan AUM PTSDL dan
PTSDL analisisnya.
2. Pelaksanaan Tindakan 4. Refleksi
Tahap pelaksanaan tindakan dalam Refleksi yaitu mengingat dan
penelitian ini adalah sebagai berikut: merenungkan kembali suatu tindakan
a. Memberikan hand out kepada tiap persis yang telah dicatat dalam
guru pembimbing lembaran observasi. Tahap refleksi ini
b. Menyajikan materi tentang bagai- adalah untuk melihat apakah di-
mana mengimformasikan dan butuhkan siklus selanjutnya. Dilihat
menganalisis hasil pengolahan dari pengamatan penulis dan angket
AUM dengan menampilkan hasil yang penulis berikan pada guru
pengolahan individual dan ke- pembimbing setelah tindakan kedua,
lompok. terlihat dan tercatat adanya pening-
c. Penyaji/peneliti sendiri memberi- katan kompetensi professional ber-
kan penjelasan tentang bagaimana kaitan dengan keterampilan guru
cara mengimformasikan dan pembimbing dalam aplikasi instru-
menganalisis hasil AUM PTSDL mentasi AUM PTSDL, dengan data-
individual dan kelompok nya dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
d. Guru pembimbing bergantian ke
depan latihan mengimformasikan
Tabel 5
Kompetensi Profesional Guru Pembimbing
dalam Aplikasi Instrumentasi AUM PTSDL setelah Tindakan 2
N=9
Rentangan Skor Mutu
No Kemampuan Kemampuan A Sebelum Setelah Setelah
Aplikasi plikasi Tindakan Tindakan 1 Tindakan 2
Instrumentasi Instrumentasi
1 16 – 20 Sangat Baik 0 0 4
2 11 – 15 Baik 3 9 5
3 6 – 10 Cukup 6 0 0
4 1–5 Kurang 0 0 0

Dari tabel 5 di atas terlihat setelah pembimbing dalam aplikasi instrumen-


diberikan tindakan pada siklus II adanya tasi setelah tindakan kedua, dimana
peningkatan mutu keterampilan guru terlihat skor mutu keterampilan guru
Dasril, Peningkatan Kompetensi Profesional Konselor dalam Aplikasi… 75

pembimbing yang pada tindakan per- itu sendiri. Ternyata memang dari hasil
tama 100% berada pada baik, dan wawancara penulis dengan beberapa
setelah tindakan kedua 4 orang mutunya orang guru pembimbing bahwa salah
naik menjadi katagori sangat baik dan 5 satu yang menyebabkan rendahnya
orang tetap pada katagori baik. Lebih kompetensi profesional dalam aplikasi
lanjut setelah penulis olah dari jawaban instrumentasi adalah karena jarangnya
angket masih terdapat kompetensi konselor sekolah menggunakan instru-
profesional konselor masih rendah pada men tersebut dalam mengungkapkan
aspek kemampuan mengolah secara masalah belajar siswa.
komputer. Untuk pengolahan secara Dengan adanya penelitian tindakan
komputer ini tentunya memerlukan ini diharapakan tentunya dapat me-
waktu yang lebih panjang. Setidaknya ningkatkan kinerja konselor sekolah di
minimal mengolah dengan manusal lapangan.
mesti dikuasai oleh Guru Pembimbing.
Dari tabel di atas juga dipahami
bahwasanya layanan penguasaan konten PENUTUP
dapat meningkatkan kompetensi kon-
selor dalam aplikasi instrumentasi AUM Kesimpulan
PTSDL. Dengan ini diharapkan ke depan Berdasarkan hasil penelitian dan
bagaimana kinerja dari konselor sekolah pembahasan yang telah diuraikan pada
SMP/MTS se-Kota padang Panjang bab sebelumnya, maka dapat disimpul-
dapat meningkat dan dapat senantiasa kan bahwa
menggunakan instrumen tersebut sebagai 1. Kompetensi profesional yang mesti
salah satu alat untuk melihat bagaimana dikuasai oleh guru pembimbing
persoalan-persoalan belajar siswa me- dalam aplikasi instrumentasi AUM
reka. Dengan menggunakan instrumen PTSDL antara lain kompetensi dalam
yang standar tersebut diharapkan per- mengadministrasikan, kompetensi
masalahan-permasalahan belajar siswa dalam mengolah data secara manual
dapat diungkapkan. Dengan terungkap- dan komputer serta kompetensi dalam
nya pemasalahan belajar siswa tentu mengimformasikan dan menganalisis
guru pembimbing akan berupaya me- 2. Kompetensi guru pembimbing dalam
nyusun program baik secara individual, aplikasi instrumentasi sebelum tin-
kelompok maupun klasikal dalam dakan ditemukan sebagian besar
mengentaskan permasalahan belajar (75%) cukup.
siswa. 3. Kompetensi guru pembimbing setelah
Peningkatan kemampuan memang tindakan pertama seluruhnya berada
tidak hanya diharapkan dari pelatihan pada katagori baik (100%)
sesaat saja, yang tidak kalah pentingnya 4. Kompentensi guru pembimbing da-
adalah komitmen dari konselor sekolah lam aplikasi instrumentasi setelah
itu sendiri secara kontiniu senantiasa tindakan kedua sebagian (55%) ma-
melakukan kegiatan pendukung berupa sih berada pada katagori baik dan
aplikasi instrumentasi. Kegiatan ini me- (45%) sudah meningkat menjadi
miliki dua mamfaat seklaligus di sam- sangat baik
ping dapat mengungkapkan masalah 5. Kompetensi guru pembimbing yang
belajar siswanya dengan lebih tepat juga masih rendah dalam hal pengolahan
tentunya akan meningkatkan kemampu- data AUM secara komputer.
an mereka dalam aplikasi instrumentasi
76 Ta’dib, Volume 16, No. 1 (Juni 2013)

6. Layanan penguasaan konten dapat aplikasi instrumentasi, khususnya AUM


meningkatkan kompetensi konselor PTSDL dalam rangka mengungkapkan
dalam aplikasi instrumentasi. masalah belajar siswa dan menyusun
program serta untuk meningkatkan ke-
Saran mampuan guru pembimbing dalam
Disarankan kepada guru pem- aplikasi inatrumentasi
bimbing untuk senantiasa melaksanakan

DAFTAR RUJUKAN

ABKIN, 2005. Memantapkan Standar Munro. 1983. Penyuluhan Suatu Pen-


Profesi Bimbingan dan Konseling dekatan Berdasarkan Keterampil-
Indonesia Konvensi Nasional XIV an. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bimbingan dan Konseling Nana Syaodih Sukmadinata, 2009,
Indonesia, Semarang. Metode Penelitian Pendidikan,
Ardimen, Jurnal Ilmiah Ta’dib Vo.6 No Bandung : PT Remaja Rosdakarya
2 Desember 2003 Prayitno. 1987. Profesionalisasi Kon-
Depdikbud. 1995. Kamus Bahasa Indo- seling dan Pendidikan Konselor.
nesia Kontemporer. Jakarta: Balai Padang: IKIP.
Pustaka ........., 2004. Seri Layanan Konseling
Direktorat Pembinaan Pendidikan L1-L9. Padang: UNP.
Tenaga Kependidikan dan Kete- ........., 1997. Seri Pemandu Pelayanan
nagaan Perguruan Tinggi, Dasar Bimbingan dan Konseling di SMU.
standardisasi Profesi Konseling. Padang: UNP.
2004.
........, 2002. Profesi Kependidikan/ BK.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Padang:UNP.
Depertemen Agama Republik
Indonesia tahun 2006, Undang- Standar Kualifikasi Akademik dan
Undang dan Peraturan Peme- Kompetensi Konselor. Departemen
rintah Republik Indonesia tentang Pendidikan Nasional Tahun 2008.
Pendidikan. Sukidin dkk, 2002, Manajemen Pene-
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian litian Tindakan Kelas, Insan
Pendidikan Kuantitatif dan Kuali- Cendekian
tatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Sofyan S, Willis. 2004. Konseling
Persada Individual Teori dan Praktik.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai