Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maysarah

NIM : 1802111031
Mata kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Materi : Kerangka Konseptual Pembentukan Mindset
Sumber : Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Pertemuan ke : 3

A. KONSEP MINDSET
Mindset adalah sikap mental mapan (fixed mental attitude) yang dibentuk melalui pendidikan,
pengalaman, dan prasangka. Mindset merupakan peta mental yang dipakai oleh orang sebagai dasar
untuk bersikap dan bertindak.
Mindset terdiri dari tiga komponen pokok:
1. paradigma,
Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang didalam memandang sesuatu.
2. keyakinan dasar
Keyakinan dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorang terhadap sesuatu.
3. nilai dasar.
Nilai dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi oleh seseorang, sehingga
berdasarkan nilai-nilai tersebut tindakan seseorang dibatasi.

B. APA YANG TERJADI JIKA MINDSET PERSONEL TIDAK SESUAI DENGAN


MINDSET YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDESAIN SISTEM MANAJEMEN?
Mindset seseorang menentukan sikapnya dan sikap seseorang menentukan tindakannya. Apa
yang terjadi jika mindset personel secara individual tidak sejalan dengan mindset organisasi? Ada tiga
kemungkinan yang timbul:
1. Personel melakukan tindakan setengah hati, atau bahkan tanpa hati
2. Personel memerlukan pengawasan dari orang lain untuk memastikan bahwa tindakan
dilaksanakan berdasarkan mindset yang semestinya
3. Personel dapat melakukan sabotase karena ketidaksesuaian antara mindset-nya dengan
mindset semestinya yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.

C. KERANGKA KONSEPTUAL PERUMUSAN MINDSET


Pembentukan mindset pada dasarnya sama dengan pemutakhiran peta mental, disesualikan
dengan lingkungan yang kita hadapi. Ada dua langkah pembentukan mindset:
1. Perumusan mindset
Perumusan mindset dilaksanakan melalui empat langkah berikut ini:
1. Trendwatching
dalam tahap ini manajemen puncak melakukan pengamatan berbagai tren pemacu
perubahan yang akan ter!adi di masa depan. terdapat empat pemacu perubahan yang
berdampak terhadap lingkungan bisnis :
(1) globalisasi ekonomi,
(2) teknologi informasi,
(3) strategic quality management
(4) Revolusi management.
2. Envisioning
Envisioning adalah kemampuan kita untuk menggambarkan dampak perubahan dalam
lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh berbagai pemacu perubahan yang telah diamati
dalam trendwatching. gambaran lingkungan bisnis masa depan sebagai akibat tren
pemacu perubahan tersebut di atas adalah :
1. customer memegang kendali bisnis
2. Kompetisi menjadi tajam
3. Perubahan menjadi berubah

3. Perumusan paradigm,
lingkungan bisnis digambarkan karakteristiknya sebagai lingkungan yang di
dalamnya customer mengendalikan bisnis, maka paradigma yang sesuai dengan
lingkungan tersebut adalah customer value strategy.
lingkungan bisnis digambarkan karakteristiknya sebagai lingkungan yang
kompetensinya tajam dan perubahannya telah berubah, maka paradigma yang sesuai
dengan lingkungan tersebut adalah continuous improvement /suatu pandangan bahwa
kelangsungan hidup perusahaan dan kemampuannya untuk bertumbuh ditentukan oleh
kemampuan perusahaan tersebut untuk secara berkelan!utan melakukan improvement
terhadap sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer.

4. Perumusan mindset.
Paradigma merupakan building block dasar, yang pertama kali harus diletakkan dalam
membangun kultur organisasi. Blok-blok bangunan yang harus diletakkan di atas
paradigma adalah keyakinan dasar (core beliefs), nilai dasar (core values), dan sistem
manajemen.
Mindset terdiri dari tiga komponen :
 Paradigma
 Keyakinan dasar
 Nilai dasar
Oleh karena itu, dalam merumuskan mindset, setelah paradigma dirumuskan, kemudian
dirumuskan keyakinan dasar dan nilai dasar yang sesuai dengan paradigma tersebut.

2. Pengkomunikasian mindset.
Pengkomunikasian mindset yang telah dirumuskan dilakukan melalui dua cara:
1. Melalui perilaku pribadi (personal behavior) manajemen puncak,
2. Melalui perilaku operasional- menjadikan mindset sebagai landasan untuk pendesainan
system yang digunakan oleh organisasi untuk melaksanakan bisnis, sehingga melalui
system tersebut mindset personel yang terkait dengan system tersebut terbentuk.

Nama : Maysarah
NIM : 1802111031
Mata kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Materi : Customer Value Mindset
Sumber : Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Pertemuan ke : 3

A. CUSTOMER VALUE MINDSET


Empat penyebab yang mengubah secara radikal lingkungan bisnis sekarang adalah:
2. Proses globalisasi,
3. Pemanfaatan smart technology dihampir semua arena kehidupan masyarakat,
4. pengadopsian strategic quality management ,
5. Revolusi manajemen.

B. SIAPA CUSTOMER ITU?


1. Konsep Customer
Dalam bahasa jepang, customer disebut dengan kata okyakusama yang artinya sama
maknanya dengan customer itu sendiri dan tamu terhormat. Customer adalah siapa saja yang
menggunakan keluaran pekerjaan seseorang atau suatu tim. Definisi ini mengandung arti
bahwa customer dapat bersifat intern maupun ekstern dipandang dari sudut organisasi.
a. Customer intern.
Konsep customer intern diperkenalkan dalam perusahaan yang manajemennya
memandang bahwa proses pembuatan produk dan penyediaan jasa merupakan suatu
rangkaian rantai customer.
b. Customer ekstern.
Customer ekstern disebut pula dengan cutomer akhir. Kedekatan perusahaan dengan
customer luar merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang
menggunakan TQM.
c. Pemasok sebagai mitra bisnis.
Konsep customer mencakup pemasok masukan yang diolah menjadi keluaran. Kualitas
hubungan antara perusahaan dengan pemasok sangat menentukan kualitas produk dan
jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan customer akhir.

C. Peningkatan Kedekatan dengan Customer


1. Pembentukan organisasi pada pemakai produk
2. Tim desain produk yang melibatkan customer
3. Kelompok customer untuk pemecahan masalah
4. Survai kepuasan customer
5. Program percontohan untuk pengujian pasar produk baru.

D. Konsep Customer Value


Adalah selisih antara manfaat yang diperoleh customer dari produk dan jasa yang
dikonsumsinya dengan pengorbanan yang dikeluarkan olehh customer untuk memperoleh
manfaat tersebut. Oleh karena itu, formula customer value dapat dinyatakan secara matematis
secara berikut :

Customer value = Manfaat-Pengorbanan* Hubungan


Dari formula customer tersebut terlihat bahwa tanda yang digunakan untuk menujukan peran
hubungan dalam membentuk customer value adalah tanda perkalian (*). Hal ini berarti bahwa
hubungan berkualitas menjanjikan pelipatgandaan value yang digunakan ole produsen bagi
costomer.

1. PARADIGMA CUSTOMER VALUE


Pentingnya paradigma digambarkan melalui kata-kata bijak oleh Frank Outlaw:
 Watch your thoughts;they become words
 Watch your words;they become actions
 Watch your actions;they become habits
 Watch your habits, they become characterWatch your character;it become destiny

2. KEYAKINAN DASAR DAN NILAI DASAR UNTUK MEWUJUDKAN PARADIGMA


CUSTOMER VALUE
Untuk mewujudkan paradigma customer value kedalam perilaku, diperlukan
keyakinan dasar tentang kebenaran cudtomer tersebut dan nilai dasar yang melandasi
customer value. Paradigma customer value perlu diwujudkan kedalam keyakinan dasar yang
kuat yang harus ditanamkan kepada seluruh personel organisasi bahwa:
1. Bisnis perupakan suatu mata rantai yang menghubungkan pemasok dengan
customers,
2. Customer merupakan tujuan pekerjaan,
3. Sukses merupakan hasil penilaian terhadap suara customer. Untuk mewujudkan
paradigm customer value, perlu ditanamkan personel values yang cocok dengan
paradigm tersebut:
a. Integritas,
b. Kerendahan hati,
c. Kesediaan untuk melayani.

3. PERWUJUDAN CUSTOMER VALUE MINDSET KE DALAM SISTEM


PENGENDALIAN MANAJEMEN
System pengendalian manajemen yang pas dengan lingkungan bisnis global harus
dibangunberlandaskan pada berbagai mindset yang pas dengan lingkungan mereka . customer
value mindset berdampak besar terhadap SPM. Struktur pengendalian manajemen difokuskan
ke customer. Proses pengendalian manajemen juga difokuskan untuk memuasi kebutuhan
customers.
a. Perwujudan Customer Value Mindser ke dalam Struktur Sistem Pengendalian
Manajemen
Struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen: struktur organisasi,
jejaring informasi, dan system penghargaan. Customer value mindset diwujudkan kedalam
tiga komponen struktur pengendalian manajemen verikut ini:
1. Struktur organisasi difokuskan ke layanan kepada customer,
2. Jejaring informasi difokuskan untuk menyediakan layanan bagi customer
3. Sistem penghargaan karyawan didasarkan pada kinerja organisasi dalam memuasi
kebutuhan customer

b. Perwujudan Customer Value Mindset ke Dalam Proses Sistem Pengendalian


Manajemen
Proses system pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap: perumusan strategi,
perencanaan strategic, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi, dan
pengendalian. Customer value mindset diwujudkan ke dalam tahap-tahap proses system
pengendalian manajemen berikut ini:
1. Perumusan strategi ditujukan untuk menghasilkan value bagi customer,
2. Perencanaan strategic dengan pendekatam balance scorecard,
3. Penyusunan anggaran berbasis aktivitas,
4. Implementasi rencana dengan activity-based management,
5. Pengendalian pelaksanaan rencana dengan activity-based cost system.

Anda mungkin juga menyukai