Product Design and Development Concept Selection: Program Studi Manajemen Rekayasa Institut Teknologi Del 2020
Product Design and Development Concept Selection: Program Studi Manajemen Rekayasa Institut Teknologi Del 2020
CONCEPT SELECTION
KELOMPOK 9:
JOHANNES H. MANALU 21S17011
DEVI T. SIMANJUNTAK 21S17047
DANIEL SIMANJUNTAK 21S18009
RISTA MARPAUNG 21S18047
GEORGEOS T. P SINAGA 21S18064
Konsep A merupakan gambaran secara garis besar produk tumbler pada umumnya. Produk A
tersebut kelompok jadikan sebagai produk referensi dalam proses pemilihan konsep pengembangan
produk. Pada umumnya produk tumbler stainless less (Gambar Konsep A) merupakan produk
dengan konsep yang banyak diminati. Alasannya adalah bentuk umum tumbler yang memudahkan
pengguna tumbler dalam menahan suhu air dan tidak mudah pecah. Selain itu produk seperti diatas
memudahkan pengguna untuk dibawa karena tumbler praktis digunakan dengan berbentuk botol
ramping, dan ukuran yang sedang.
Konsep B merupakan sketsa konsep hasil diskusi kelompok yang lebih menonjolkan fungsi
tutup tumbler yang dapat digunakan sebagai cangkir. Pembuatan konsep ini didasarkan dari
permintaan konsumen yang menginginkan dapat minum dari tumbler. Maka kelompok membuat
sketsa konsep produk tumbler yang tutup nya memiliki ruang kosong yang dapat dijadikan cangkir.
Beberapa konsumen merasa kesulitan saat minum langsung dari bibir tumbler, misalnya saat
hendak minum susu atau air dengan suhu yang cukup tinggi dapat dituangkan kedalam cangkir
terlebih dahulu.
3. Konsep C : tumbler dengan tutup tanpa cangkir
Konsep produk ini mengutamakan bentuk body dari tumbler yang mudah untuk digenggam.
Dengan desain bentuk body tersebut, kelompok merancang bentuk tutup botol yang berbeda yaitu
berbentuk flip top yang diperkirakan lebih mempermudah para pengguna. Fitur tambahan dari
produk ini juga memiliki tali gantungan yang dapat digunakan ketika tidak ingin menggenggam
tumbler.
Konsep dengan memberikan tambahan pengait sendok pada tumbler memberikan kemudahan
bagi para costumer untuk menyimpan sendok. Pada umumnya costumer remaja atau dewasa sering
membawa sendok untuk makan di sekolah kampus atau tempat kerja. Dengan adanya fitur
tambahan pada tumbler ini maka diharapkan costumer akan lebih mudah ketika membutuhkan
sendok dan juga tumbler disaat yang bersamaan,
5. Konsep E: tumbler dengan body berbentuk tabung dan memiliki tutup sebagai cangkir namun
tanpa tali pegangan.
Konsep tumbler ini memiliki bentuk yang polos dan sangat sederhana. Bentuknya yang
berbentuk tabung dengan tutup yang dapat dijadikan cangkir, maka produk ini sangat memudahkan
kebutuhan konsumen saat hendak minum. Tumbler ini tidak memiliki fitur pengait sendok dan juga
tali pengait pada tumbler. Namun produk ini memiliki sebuah gantungan yang dapat digunakan
untuk pegangan saat membawanya.
Proses Concept Selection terdiri atas concept screening dan concept scoring yang memiliki 6 langkah-
langkah yang dilakukan antara lain:
1. Mempersiapkan matriks seleksi (preparing the selection matrix)
Pada tahapan mempersiapkan matrix adalah tahapan paling awal dan utama. Customer requirement dan
pemilihan konsep yang telah dilakukan sebelumnya menjadi input tahap ini. Susunlah tabel matrix yang
dapat memuat kriteria pilihan serta konsep dan dapat dengan mudah diberi nilai dan dilakukan analisis
singkat. Tabel matrix akan berisikan total skor dan rangking dari konsep seperti tabel matrix dibawah:
Concepts
A
Selection Criteria B C D E
(Referensi)
Bahan baku tumbler
Desain bentuk body tumbler
Dimensi ukuran tumbler
Tampilan tumbler yang menarik
Memiliki tali & pengait sendok tumbler
Model tutup tumbler
Ukuran berat(massa) tumbler
Volume tumbler
Tutup tumbler sebagai cangkir
Sum +'s
Sum 0's
Sum -'s
Net Score
Rank
Continue?
Keterangan tanda:
(+): Better than, Mempunyai nilai 1 (0): Mempunyai nilai 0
(-): Worse than, Mempunyai nilai -1
2. Menilai konsep.
Setelah matrix dibuat, lakukan penilaian masing masing konsep terhadap kriteria yang ada. Bandingkan
juga dengan produk referensi untuk mendapat gambaran penilaian produk sebenarnya.
Concepts
A
Selection Criteria B C D E
(Referensi)
Bahan baku tumbler 0 + - + +
Desain bentuk body tumbler 0 + + + 0
Dimensi ukuran tumbler 0 0 0 0 0
Tampilan tumbler yang menarik 0 + + + 0
Memiliki tali & pengait sendok tumbler 0 + 0 + -
Model tutup tumbler 0 + - + +
Ukuran berat(massa) tumbler 0 0 0 0 0
Volume tumbler 0 + 0 - +
Tutup tumbler sebagai cangkir 0 + - + +
Sum +'s 7 2 6 4
Sum 0's 2 4 2 4
Sum -'s 0 3 -1 1
Net Score 7 -1 5 3
Rank 1 4 2 3
Berdasarkan hasil matrix dari tabel diatas. maka dapat diketahui bahwa konsep B menempati ranking
1 dengan total score adalah 7 dan ranking ke dua diikuti dengan konsep D dengan total score 5, dan pada
ranking ke 3 dan ke 4 masing masing konsep E dan konsep C dengan total score yang diperoleh yaitu
sebesar 3 dan -1. Karena net score yang diperoleh pada konsep C bernilai negatif maka konsep diperkirakan
tidak dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga kelompok tidak memilih konsep tersebut. Tetapi kelompok
juga mempertimbangkan konsep D dan E yang sama sama memiliki ciri khas kelebihan masing masing,
maka kelompok lebih memilih bahwa konsep tersebut masih dapat dikembangkan pada tahap selanjutnya.
Sedangkan konsep dengan nilai tertinggi sudah dipastikan masuk ketahap berikutnya yaitu konsep B.
3. Merangking konsep-konsep.
Keterangan nilai skala rating dalam perankingan :
Memiliki tali & pengait sendok tumbler 10% 3 0,3 4 0,4 4 0,4
Rank 2 1
Continue?
Yes Yes
Berdasarkan hasil matrix dari tabel diatas. maka dapat diketahui bahwa konsep gabungan D dan E
menempati ranking 1 dengan total score yaitu 3,46 dan ranking ke dua diikuti dengan konsep B dengan
total score 3,31. Karena net score yang diperoleh pada konsep gabungan B dan E lebih tinggi dibandingkan
konsep B, maka konsep gabungan D dan E yang dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga kelompok tidak
memilih konsep tersebut. Kelompok juga mempertimbangkan kelebihan dari konsep B yang memiliki ciri
khas kelebihan hampir sama dibandingkan dengana konsep gabungan D dan E. Konsep gabungan D dan E
inilah yang akan masuk tahap selanjutnya dan dikembangkan.
4. Menggabungkan dan memperbaiki konsep-konsep.
Berdasarkan hasil dari concept scoring melalui matrix, maka didapatkan 2 konsep yang dapat
dikembangkan. Konsep tumbler yang layak untuk dikembangkan adalah konsep B dan gabungan konsep D
dan E. Masing masing konsep memiliki kriteria dan ciri khusus masing masing konsep. Dapat dilihat bahwa
pada konsep B, yaitu konsep dengan ciri khas memiliki tutup yang dapat digunakan sebagai cangkir. Pada
konsep B juga, tumbler didesain memiliki tali sebagai gantungan dan juga adanya fitur tambahan seperti
adanya pengait sendok dibagian sisi tumbler. Konsep ini dirancang dan dibentuk guna untuk mendukung
kemudahan pengguna (remaja) dalam kebutuhan akan tempat pengait sendok dan juga tutup yang dijadikan
cangkir. Tujuannya agar pengguna dapat lebih mudah ketika mereka membutuhkan sendok tanpa harus
membawa terpisah, dan juga kebutuhan cangkir yang dapat digunakan ketika ingin minum dari tumbler.
Melihat keunggulan dari produk ini, sangat cocok dengan kriteria kaum pelajar dan mahasiwa seperti di
Institut Teknologi Del.
Sedangkan untuk konsep gabungan D dan E juga memiliki kelebihan masing masing. Konsep ini
memperhatikan keunggulan dua konsep yang sebelumnya terpisah. Konsep D dengan kelebihan bentuk
body tumbler yang mudah digenggam. Konsep ini juga memiliki pengait sendok dan juga tali. Sedangkan
pada konsep E lebih kepada bentuknya yang ramping dan desain yang sederhana. Konsep produk E tidak
memiliki tali pegangan, namun digantikan dengan fitur pegangan lainnya. Melihat keunggulan kedua
konsep produk ini, maka kelompok berusaha untuk menggabungkan masing masing kelebihan guna untuk
menemukan konsep produk yang kompeks akan kebutuhan konsumn. Kebutuhan yang dimaksud yaitu
kemudahan dalam memegang tumbler akibat body tumbler yang ramping dan fitur tambahan tumbler.
Bagian tengah dibuat sedikit lengkung untuk kemudahan memegang, namun tetap dengan
memperhitungkan kapasitas yang akan dimuat oleh tumbler sehingga tumbler tidak boleh terlalu pipih dan
tidak boleh memiliki diameter yang kecil.
• Desain 2: Tumbler dengan body berbentuk tabung dan tutup tumbler memiliki fungsi sebagai cangkir
Konsep ini dibuat untuk mendukung pengguna dalam permintaan konsumen yang menginginkan dapat
minum dari tumbler. Konsep ini merupakan sketsa konsep yang lebih menonjolkan fungsi tutup tumbler
yang dapat digunakan sebagai cangkir. Hal ini juga untuk memberi kemudahan kepada beberapa konsumen
merasa kesulitan saat minum langsung dari bibir tumbler, misalnya saat hendak minum susu atau air dengan
suhu yang cukup tinggi dapat dituangkan kedalam cangkir terlebih dahulu.
• Desain 3: Tumbler dengan body melengkung dan tutup berbentuk fliptop
Konsep produk ini mengutamakan bentuk body dari tumbler yang mudah untuk digenggam. Dengan
desain bentuk body tersebut, kelompok merancang bentuk tutup botol yang berbeda yaitu berbentuk flip
top yang diperkirakan lebih mempermudah para pengguna. Fitur tambahan dari produk ini juga memiliki
tali gantungan yang dapat digunakan ketika tidak ingin menggenggam tumbler.
• Desain 4: konsep Tumbler sedikit melengkung di tengah.
Konsep ini memperhatikan 2 aspek yaitu kemudahan dalam memegang tumbler dan kapasitas tumbler,
dimana bagian tengah dibuat sedikit lengkung untuk kemudahan memegang, namun dengan
memperhitungkan kapasitas yang akan dimuat oleh tumbler sehingga tumbler tidak boleh terlalu pipih dan
tidak boleh memiliki diameter yang berbanding jauh dengan bagian lainnya. Rampungan atau hasil diskusi
ini juga merupakan suatu cara yang jika memungkinkan, maka akan digunakan kriteria objektif dan
subyektif dimana berguna untuk mengidentifikasi kekuatan konsep melalui tahap penyaringan atau
penilaian yang bisa menjadi satu konsep yang bisa dilanjutkan pengembangan dan modifikasi produk
tersebut. Menurut kelompok juga desain 2 dengan desain 4 hampir sama namun dalam hal ini lebih
diperhitungkan dan disketsakan bahwa model desain 2 lebih pipih di tengah yang akan berdampak sama
kapasitasnya sedangkan desain 4 hanya sedikit bentuk modifikasinya melengkung yang dimana
diameternya tetap berukuran 6. Dilihat dari desain 2 dari segi bentuk dan ukuran lebih panjang ke bawah
dan ramping di tenagh sehingga kalau dilihat dari desain 4 maka, tumbler ini lebih stabil atau umum di
khalayak umum dan hampir semua orang akan lebih memilih konsep ke 2 dan ke 4.
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perangkingan, penilaian dan analisis target yang ada di QFD,
serta Brainstroming sesama anggota kelompok, maka konsep produk yang akan dipilih ialah konsep 2
dengan konsep 4 ketimbang konsep 1 dan 3 dikarenakan multifungsi dan praktis untuk digunakan serta
lebih mengenai akan permintaan pengguna sehingga konsep 2 dan konsep desain 4 bisa dilanjutkan ke tahap
Reflect on the Process untuk bisa dilanjutkan, dikembangkan, dan di modifikasi.
Kesimpulan
Kesimpulan dari Selecting Concept adalah, tim mampu memilih konsep terbaik yang dimiliki dari
beberapa konsep yang telah dibangun sebelumnya dengan melakukan teknik pemeringkatan (scoring). Pada
kasus pengembangan produk tumbler tim mendapatkan “konsep 2” yaitu “tumbler dengan tutup cangkir
dan bentuk body melengkung memiliki peringkat tertinggi, dan yang menempatin kriteria kedua adalah
sehingga dilakukan modifikasi dengan menambahkan nilai kriteria positif dari konsep 2 yaitu pegangan
tumbler. Dan yang menempati kriteria kedua yaitu D dan E sebagai konsep gabungan “: tumbler dengan
tutup cangkir dan bentuk body melengkung dan : tumbler dengan body berbentuk tabung dan memiliki
tutup sebagai cangkir namun tanpa tali pegangan.
Sehingga berdasarkan hasil yang diperoleh maka pengembangan produk dapat difokuskan pada Konsep
yang terbaik yang didapat berdasarkan consept seleksi terbaik yang dapat menunjang nilai positif dari
produk tersebut sebagai nilai tambah.