Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MODUL 1

KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM


PEMBELAJARAN

DWI AYUNINGSIH
855879478

UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KEGIATAN BELAJAR 1

Konsep Dasar Penilaian dalam


Pembelajaran

A. PENGERTIAN PENILAIAN
Penilaian adalah kesimpulan yang diambil oleh setiap guru dari hasil
pembelajaran peserta didiknya. Pengambilan penilaian ini bisa berupa tes, pengukuran ,
asesmen, dan evaluasi. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam penilaian,
diantaranya :
1. Tes
Seperangkat atau tugas yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
hasil dari belajar siswa yang memerlukan jawaban salah atau benar.
2. Pengukuran
Untuk mendapatkan keberhasilan dalam program pendidikan, hal yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara melakukan pengukuran. Pengukuran ini bisa bersifat
kualitatif dan kuantitatif.
3. Asesmen
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tugas dan mengolah informasi tersebut untuk menilai
hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
4. Evaluasi
Merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai sari perencanaan
suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asasmen)
serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen
pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.

B. KEDUDUKAN TES, PENGUKURAN, ASESMEN, DAN EVALUASI


Tes adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk menagih hasil belajar
siswa. Setelah dilakukan tes maka kita akan mendapatkan data. Data yang diperoleh
setelah melakukan tes  merupakan hasil pengukuran. Setelah data yang banyak
terkumpul maka kita akan dapat menarik kesimpulan. Tahap inilah yang disebut
asesmen. Setelah menarik kesimpulan kemudian kita dapat menilai sejauh mana
efektivitas program pembelajaran yang sudah dilakukan, tahap inilah yang disebut
dengan evaluasi program  pembelajaran.

C. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Agar penilaian yang dilakukan benar-benar dapat memberi gambaran yang
sebenarnya, maka kita harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian berikut:

1. Berorientasi Pada Pencapaian Kompetensi


Berorientasi pada pencapaian kompetensi seperti yang ditetapkan dalam
kurikulum.

2. Valid
Penilaian yang dilakukan harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

3. Adil
Penilaian yang dilakukan harus adil untuk seluruh siswa.

4. Objektif
Penilaian yang dilakukan harus dapat menjaga objektivitas proses dan hasil
penilaian.

5. Berkesinambungan
Penilaian yang dilakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan
berkesinambungan.

6. Menyeluruh
Penilaian yang dilakukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang
terdapat dalam kurikulum yang mungkin meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.

7. Terbuka
Penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan.

8. Bermakna
Hasil penilaian harusnya mempunyai makna bagi siswa untuk memberika
gambaran tingkat pencapaian hasil belajar.

D. PERGESERAN PARADIGMA PENILAIAN HASIL BELAJAR

Kelemahan salah satu alat ukur hasil belajar siswa  adalah :


1. Hampir semua jenis tes hanya dapat mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif
dan keterampilan sederhana.
2. Hasil tes sering dijadikan sebagai satu-satunya indikator keberhasilan belajar
siswa.
3. Dalam pelaksanaanya tes selalu menimbulkan kecemasan pada diri peserta tes.
Penguasaan siswa terhadap suatu kompetensi tidak dapat diukur dari hasilnya saja
tetapi proses belajar bagaimana siswa sampai mampu menguasai suatu kompetensi
merupakan faktor yang sangat penting.
KEGIATAN BELAJAR 2

Jenis dan Fungsi Penilaian dalam


Pembelajaran

A. TES SELEKSI DAN FUNGSINYA

Tes yang digunakan untuk menyeleksi calon peserta yang memenuhi syarat untuk
mengikuti suatu program. Contohnya tes penerimaan siswa atau mahasiswa baru

B. TES PENEMPATAN DAN FUNGSINYA

Tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengelompokkan siswa sesuai


dengan kemampuan yang dimiliki. Manfaat yang didapat setelah melakukan tes
penempatan adalah kita dapat memperoleh kelompok peserta program dengan
kemempuan yang relatif homogen sehingga program dapat dilaksanakan dengan lebih
efektif dan efisien.

C. PRE TEST – POST TEST DAN FUNGSINYA

Pre Tes adalah tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran. Sedangkan
Post Tes dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Tujuan Pre Test adalah Untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang akan diajarkan.

D. TES DIAGNOSTIK DAN FUNGSINYA

Tes yang dilaksanakan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa.
E. TES FORMATIF DAN FUNGSINYA

Merupakan tes yang diberikan setelah menyelesaikan satu pembelajaran.


Tujuannya, untuk memonitor apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan telah
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan

F. TES SUMATIF DAN FUNGSINYA

Tes yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai keseluruhan
pembelajaran yang telah di tetapkan. Manfaat tes sumatif diantaranya :

1. Bagi siswa adalah Untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti seluruh
rangkaian proses pembelajaran
2. Bagi guru adalah Sebagai acuan atau bahan menganalisis kembali proses
pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat ditemukan apa yang menjadi faktor
penyebab adanya siswa yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bagi orang tua adalah Untuk mengetahui prestasi anak disekolah. Sehingga orang tua
dapat memberikan motivasi yang kuat bagi anaknya apabila nilainya sudah tinggi.
Serta memberikan bimbingan kepada anaknya apabila nilainya masih kurang.
4. Bagi Kepala Sekolah adalah Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan memberikan motivasi dan bimbingan pada
guru.

Anda mungkin juga menyukai