PO713203191019
D.III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
“Kimia Klinik”
LEMAK
Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol, asam
lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8 mmol / l di
dalam kat menjadi 6,0-6,2;
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena
dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.
A. PERANAN LIPID
Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting
untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga merupakan sumber energi
yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein, dimana 1 gram lipid dapat
menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk karbohidrat dan protein masing-masing
hanya 4 kkal/gram.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair). Lemak hewani ada yang
berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak sapi). Lemak nabati yang
berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1) drying oil yang membentuk
lapisan keras bila mengering di udara, contohnya minyak cat/pernis, (2) semi
drying oil, contohnya minyak jagung, minyak biji kapas, dan (3) nondrying oil
contohnya minyak kelapa.
B. SIFAT FISIKA
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh mempunyai rantai
karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur
rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar
sedangkan makin panjang rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya.
Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar
Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat mempunyai
rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu kamar asam
oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya, ini
dapat dilihat pada pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur
asam oleat.
Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air,
sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam
linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.
C. SIFAT KIMIA
Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak akan
terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan bergantung
pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. pH
untuk asam lemak dan ionisasinya, umumnya dapat digambarkan sebagai berikut:
R – COOH ⇄ R – COO– + H+
[ RCOO- ]
[ RCOOH ]
pH = pKa
asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam
Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam
air dan dikenal sebagai sabun. Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan
gugus – COO– pada ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik artinya tidak
suka air atau tidak mudah larut dalam air, sedangkan gugus – COO– bersifat
hidrofilik dapat larut dalam air.
Dari dua bagian di atas, maka molekul sabun tidak sepenuhnya larut dalam air
tetapi membentuk misel. Sebagai bahan pembersih kotoran, sabun dapat
mengemulsikan lemak (fungsi emulgator). Bagian hidrofobik molekul sabun akan
masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada dibagian luar.
Dengan adanya gaya tolak antara muatan listrik negatif, maka kotoran akan
terpecah menjadi partikel kecil dan membentuk emulsi, dengan demikian kotoran
dapat terlepas dari kain dll.
D. PEMBAGIAN LIPID
Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu polimer, tidak
mempunyai satuan berulang.
Pembagian lipid biasanya dibagi berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika atau
berdasarkan hasil hidrolisisnya dan menurut persamaan strukturnya, sehingga lipid
dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Lipid Sederhana
Kelompok ini dikenal sebagai homolipid yaitu ester yang mengandung unsur
Carbon, Hidrogen dan Oksigen. Jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan etanol, penggolongannya meliputi;
- lemak, ester lemak dan gliserol
- lilin, yaitu ester asam lemak
Lemak dan minyak pada hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Hidrolisis
- Lemak/minyak asam lemak bebas + gliserol
- Malam, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan alkohol rantai panjang.
hidrolisis
Malam asam lemak + alkohol rantai panjang
Rantai non polimer dari lipid
Lemak dan minyak adalah lipid yang paling banyak terdapat di alam. Kedua
senyawa ini disebut trigliserida sebab merupakan ester tiga asam lemak dengan
trihidroksi alkohol (gliserol).
b. Lipid majemuk
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan rantai alkohol yang mengikat
gugus lain seperti fosfolipid, glikolipid (serebrosid), sulfolipid, aminolipid dan
lipoprotein.
Fosfolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak,gliserol, asam fosfat dan
senyawa nitrogen organik.
hidrolisis
Fosfolipid asam lemak + alkohol + as. Fosfat + Nitrogen
3. Sefalin
Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen
senyawa basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin
diganti dengan etanolamin (HO CH2 CH2 NH2), atau serin (HO CH2 CH2 NH2
COOH) suatu asam amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan
darah dan merupakan sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.
4. Sfingolipid
Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua
basa seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan
dihidrosfingosin (sfinganin).
Reaksi antara senyawa serin (a) dengan senyawa palmitat (b) akan
mengeluarkan O2 kemudian diikuti dengan reaksi reduksi yang akan
menghasilkan sfinganin, reaksi ini merupakan sintesis sfinganin dalam sistim
hidup.
Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam
lemak, maka produk yang dihasilkan adalah seramida. Gugus hidroksi primer
dapat disubtitusi dengan dua cara, yang menghasilkan dua kelompok
sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan glikosfingolipid. Dalam fosfosfingolipid,
gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid ini dikenal sebagai
sfingomielin.
Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer terglikosilasi, yakni
tersubstitusi oleh karbohidrat, baik monosakarida atau oligosakarida.
Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam bagian
karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid menunjukan
variasi tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian seramidanya yaitu
derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini
terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.
5. Pigmen
Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam
minyak dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh.
Bilamana minyak dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid
dan warna merah akan berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga
akan mengurangi warna pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga
minyak akan menjadi tengik. Cara menghilangkan pigmen dapat dilakukan
dengan adsorban seperti arang aktif. Klorofil pada tanaman memberikan
warna kehijauan, tokoferol yang merupakan sumber vitamin E sangat aktif
terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan. Tokoferol
yang teroksidasi kan memberikan warna coklat, warna ini dapat juga terjadi
karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat bereaksi dengan protein
pada suhu tinggi).
h. Glikolipid, Steroid dan Terpena
1. Glikolipid
Di samping kelompok seramida dan sfingomielin terdapat senyawa
dalam golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat (D-galaktosa).
Kelompok ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa serebrosida. Hal ini
membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak mengandung asam
fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang hidrofilik. Glikolipid
sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat pada mikroba dan
tumbuhan.
Glikolipid yang mengandung karbohidrat dalam jumlah besar sangat
kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya terdapat pada
bagian luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.
2. Galakto serebrosida
Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam lapisan
myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda pada bagian
asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut dalam eter, tapi
dapat diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan piridin.
3. Steroid
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika
dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini dapat
dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan
Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas,
aktivitas biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone sex baik
jantan atau betina, hormon korteks adrenal dan racun. Steroid yang banyak
terdapat di alam yaitu golongan kolesterol, lanosterol (banyak terdapat pada
pelindung wol), fitosterol dan mikosterol, dalam tubuh terdapat sebagai
asam empedu, hormon kelamin, dan hormon adrenokortikoid. Sterol
mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik
bercabang pada atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil). Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah
fitosterol diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Beberapa Contoh Steroid
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan
sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita
terdapat dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang
dibutuhkan untuk kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus
ovulasi.
Hormon Kelamin
Steroid termasuk turunan inti dari perhidroksiklopentanofenantren
yang terdiri dari cincin sikloheksana. Berdasarkan struktur, steroid adalah
derivat hidrokarbon aromatik tereduksi perhidrosiklopentanofenantren,
dimana senyawa ini disintesis dalam sistim hidup dari isoprena melalui
skualena.
Perhidrosiklopentanofenantren
4. Terpena/Isoprena
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling
dari terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal
sebagai isoprene, terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena,
pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan
sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak
esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona,
mentol kanfer.
Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari:
Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus C10H15.
Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya
mempunyai jumlah karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.
Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan dalam
tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.
E. METABOLISME LIPID
1. Pencernaan Lemak
Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan.
Ikatan ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang
dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada
akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan gliserol,
khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis
ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon
fosfogliserida.
Enzim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.
Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur
dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses
pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen
kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat
mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak.
Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-
monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu.
Monoasilgliserol juga mempercepat kerja detergen dari garam empedu, yang
kemudian mempermudah emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang
larut menuju permukaan sel epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.
Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang
disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa kecil di
dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron melewati pembuluh
limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah dan dengan demikian
membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai jaringan tubuh.
2. Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan
kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL),
dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar
selular yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose.
Asam lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang
diangkut ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam
kilomikron dan VLDL. Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan
cepat, dan partikel sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati.
VLDL terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian
bersirkulasi sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah
lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung suatu enzim
yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam linoleat adalah
asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke kolesterol,
yang membentuk ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang
terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam
jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah
besar pada permukaan selnya.
F. Lemak Kolesterol
Kadar kolesterol darah normal 3,6-6,7 mmol / L.Peningkatan kolesterol
menyebabkan aterosklerosis.Hal ini juga memungkinkan untuk peningkatan
diabetes mellitus, alkoholisme, penyakit ginjal kronis, penyakit tiroid
tertentu.Penurunan berlangsung dengan TBC, anemia, gagal jantung kronis,
penyakit hati akut.
Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol,
asam lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8
mmol / l di dalam kat menjadi 6,0-6,2;
Kolesterol telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis
yang akhirnya berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir
metabolisme kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan
sesampainya di saluran pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan
terikat, asam empedu her sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses.
Dengan dernikian semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan
kolesterol dikeluarkan.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair). Lemak hewani ada yang
berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak sapi). Lemak nabati yang
berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1) drying oil yang membentuk
lapisan keras bila mengering di udara, contohnya minyak cat/pernis, (2) semi
drying oil, contohnya minyak jagung, minyak biji kapas, dan (3) non drying oil
contohnya minyak kelapa.
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma
darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid
atau kolesterol.
G. Trigliserid
Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol,
asam lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8
mmol / l di dalam kat menjadi 6,0-6,2;
Lemak dan minyak adalah lipid yang paling banyak terdapat di alam. Kedua
senyawa ini disebut trigliserida sebab merupakan ester tiga asam lemak (gambar
3.4) dengan trihidroksi alkohol (gliserol).
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma
darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid
atau kolesterol.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida
atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam ini adalah asam
karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum:
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri
atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon
yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan
rangkap dikenal sebagai tidak jenuh.
H. HDL
HDL adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung
suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam
linoleat adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke
kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.
I. LDL
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan
kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL), dan
lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar selular
yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose. Asam
lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang diangkut
ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron dan VLDL.
Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan partikel sisanya
kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL terdegradasi di
dalamjaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian bersirkulasi sebagai lipoprotein
utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara
kontinyu. HDL mengandung suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi
ester kolesterol. Asam linoleat adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan
dari fosfatidilkolin ke kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu
linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang
terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam jumlah
besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah besar pada
permukaan selnya.