Anda di halaman 1dari 17

MUHAMMAD RAIHAND

PO713203191019
D.III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

“Kimia Klinik”

LEMAK

Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol, asam
lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8 mmol / l di
dalam kat menjadi 6,0-6,2;

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena
dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.

A. PERANAN LIPID

Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting
untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga merupakan sumber energi
yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein, dimana 1 gram lipid dapat
menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk karbohidrat dan protein masing-masing
hanya 4 kkal/gram.

Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair). Lemak hewani ada yang
berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak sapi). Lemak nabati yang
berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1) drying oil yang membentuk
lapisan keras bila mengering di udara, contohnya minyak cat/pernis, (2) semi
drying oil, contohnya minyak jagung, minyak biji kapas, dan (3) nondrying oil
contohnya minyak kelapa.

B. SIFAT FISIKA
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh mempunyai rantai
karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur
rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar
sedangkan makin panjang rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya.
Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar

Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat mempunyai
rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu kamar asam
oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya, ini
dapat dilihat pada pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur
asam oleat.

Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air,
sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam
linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.

C. SIFAT KIMIA

Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak akan
terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan bergantung
pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. pH
untuk asam lemak dan ionisasinya, umumnya dapat digambarkan sebagai berikut:

R – COOH ⇄ R – COO– + H+

[ RCOO- ]

pH = pKa + log —————

[ RCOOH ]

Apabila [ RCOO– ] = [ RCOOH ], maka pada keadaan ini

pH = pKa
asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam

R – COOH + NaOH → R – COONa + H2O

Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam
air dan dikenal sebagai sabun. Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan
gugus – COO– pada ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik artinya tidak
suka air atau tidak mudah larut dalam air, sedangkan gugus – COO– bersifat
hidrofilik dapat larut dalam air.

Dari dua bagian di atas, maka molekul sabun tidak sepenuhnya larut dalam air
tetapi membentuk misel. Sebagai bahan pembersih kotoran, sabun dapat
mengemulsikan lemak (fungsi emulgator). Bagian hidrofobik molekul sabun akan
masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada dibagian luar.
Dengan adanya gaya tolak antara muatan listrik negatif, maka kotoran akan
terpecah menjadi partikel kecil dan membentuk emulsi, dengan demikian kotoran
dapat terlepas dari kain dll.

D. PEMBAGIAN LIPID

Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu polimer, tidak
mempunyai satuan berulang.

Pembagian lipid biasanya dibagi berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika atau
berdasarkan hasil hidrolisisnya dan menurut persamaan strukturnya, sehingga lipid
dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Lipid Sederhana
Kelompok ini dikenal sebagai homolipid yaitu ester yang mengandung unsur
Carbon, Hidrogen dan Oksigen. Jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan etanol, penggolongannya meliputi;
- lemak, ester lemak dan gliserol
- lilin, yaitu ester asam lemak
Lemak dan minyak pada hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Hidrolisis
- Lemak/minyak asam lemak bebas + gliserol
- Malam, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan alkohol rantai panjang.
hidrolisis
Malam asam lemak + alkohol rantai panjang
Rantai non polimer dari lipid
Lemak dan minyak adalah lipid yang paling banyak terdapat di alam. Kedua
senyawa ini disebut trigliserida sebab merupakan ester tiga asam lemak dengan
trihidroksi alkohol (gliserol).
b. Lipid majemuk
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan rantai alkohol yang mengikat
gugus lain seperti fosfolipid, glikolipid (serebrosid), sulfolipid, aminolipid dan
lipoprotein.
Fosfolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak,gliserol, asam fosfat dan
senyawa nitrogen organik.
hidrolisis
Fosfolipid asam lemak + alkohol + as. Fosfat + Nitrogen

Glikolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak, alkohol yang


mengandung nitrogen dan karbohidrat.
hidrolisis
Glikolipid asam lemak + alkohol + KH + Nitrogen
Steroid adalah senyawa turunan perhidroksiklopentanofenantren,
karenanya berbeda dari lipid yang tersusun dari asam lemak.
c. Derivat Lipid
Derivat lipid umumnya berasal dari hasil hidrolisis, misalnya asam lemak,
gliserol, alkohol, aldehida dan keton (gugus fungsional).
Perhidroksiklopentanofenantren dan Fenantren
d. Lipid Kompleks
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat
dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah
trigliserida, fosfolipid atau kolesterol. Lipoprotein ini biasanya digolongkan
dalam protein gabungan. Oleh karena dalam lipid lipoprotein itu berbeda jenis
dan mutunya, maka lipoprotein berbeda pula sifat-sifat fisiknya, misalnya berat
jenis, besar partikel dan muatan listrik. Karena perbedaan sifat fisika ini,
beberapa jenis lipoprotein dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya
dengan ultrasentrifius atau elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan
antara lipid dengan polisakarida, lipopolisakarida terbentuk dalam dinding sel
beberapa jenis bakteri.
e. Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida
atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam ini adalah
asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum :
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri
atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai
karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung
ikatan rangkap dikenal sebagai tidak jenuh.
Sebagian besar terdiri atas atom-atom karbon rantai linier, tetapi beberapa
memiliki rantai bercabang. Asam lemak dalam keadaan bebas terdapat dalam
jumlah sedikit. Kebanyakan asam lemak ditemukan dalam keadaan
teresterifikasi sebagai komponen dari lipid lainnya. Dalam kondisi fisiologis,
gugus asam karboksilat terdapat dalam keadaan terionisasi yang disebut ion
asilat, misalnya ion dari asam palmitat adalah palmitat, CH3(CH2)14COO–. Asam
lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Adanya
ikatan rangkap ini memungkinkan terjadinya bentuk isomer cis dan trans.
Beberapa jenis asam lemak berdasarkan ikatannya :
Jenuh
CH3(CH2)14 COOH
Asam palmitat/asam heksadekanoat
CH3(CH2)16COOH
Asam stearat/asam oktadekanoat
Dalam asam lemak tidak jenuh, ikatan rangkap hampir selalu memilki
konformasi cis
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH
Asam palmitoleat/asam cis-9-heksadekanoat
Asam oleat (cis)
Asam elaidat (trans)
Dalam asam lemak poli tidak jenuh, ikatan rangkap jarang yang terkonyugasi
CH3(CH2)4CH=CH-CH2-CH=CH(CH2)7COOH
Asam linoleat/asam cis,cis-9,12-oktadekadienoat
atau
Asam linoleat mempunyai dua ikatan rangkap sedangkan asam linolenat (α)
mempunyai tiga ikatan rangkap
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam lemak
yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk rantai
atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan rangkap cis
akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih sukar untuk
tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang panjangnya sama.
Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada rantai.
Rantai jenuh
Rantai dengan satu ikatan rangkap trans
Rantai dengan satu ikatan rangkap cis
Molekul dapat disusun lebih rapat dan membentuk Kristal yang titik lelehnya
lebih tinggi daripada titik leleh molekul bengkok yang ukurannya sama. Ikatan
rangkap cis terdapat lebih banyak daripada ikatan rangkap trans dalam asam
lemak tidak jenuh.
f. Prostaglandin
Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri dari 20 atom karbon dengan
satu cincin persegi lima. Prostaglandin turunan dari asam arakidonat yang
merupakan hasil metabolisme asam linoleat. Struktur prostaglandin dan asam
arakidonatadalah :
Prostaglandin telah diisolasi dari kebanyakan jaringan mamalia termasuk
jaringan pada sistim pembiakan, hati, ginjal, pankreas, jantung, paru-paru, otak
dan usus halus. Zat ini paling banyak dijumpai pada cairan benih (seminal fluid).
Prostaglandin mempunyai efek fisiologi sangat luas. Ikut berperan pada
ketahanan alamiah tubuh dari segala bentuk perubahan yang disebabkan zat
kimia, mekanik, fisiologi dan rangsangan patologik. Aspirin dan beberapa obat
anti radang dapat menghambat biosintesis prostaglandin.
Interaksi prostaglandin dengan selaput sel darah merah menyebabkan
sickle-cell anemia, dengan terhalangnya sintesis prostaglandin dapat meredakan
penyakit tertentu. Peranan biologisnya bermacam-macam, seperti prostaglandin
telah digunakan secara klinik untuk mempengaruhi abortus atau kelainan pada
wanita hamil, atau saluran reproduki selama masa subur, menstruasi, dan
kelahiran, dapat menstimulasi kontraksi otot, juga perantara yang penting dalam
siklus adenosin monofosfat.
Prostaglandin terbentuk di dalam semua jaringan tubuh dengan jumlah yang
sedikit, bekerjanya pada lokus dalam sel yang sama dimana prostaglandin itu
disintesis.
Prostaglandin disintesis dengan cara yang diperlihatkan pada gambar 3.6
dan gambar 3.7 dari asam arakidonat dalam lintas metabolik yang diawali
dengan fosfolipid membran plasma.

g. Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen


1. Fosfolipid
Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan
gliserolfosfat, dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat,
basa nitrogen dan gliserol.
Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak tergantung
dari asalnya dan mempunyai struktur yang mantap. Banyak mengumpul
pada hati, otak dan jaringan spinal. Fosfolipid merupakan komponen yang
penting pada struktur sel karena jumlah fosfolipid pada jaringan binatang
relatif tetap.
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar
dan non polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan
memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat
penting pada sistim pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses
sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel.
2. Lesitin
Lesitin mungkin yang paling banyak dijumpai di antara fosfolipid yang
lain. Mengandung senyawa ammonium kuartener kolin [HOCH2CH2N+
(CH3)3], terikat pada asam fosfat sebagai ester. Nitrogen pada kolin
bermuatan positif dan fosfat bermuatan netatif, sehingga dalam larutan
lesitin terdapat sebagai garam dalam atau switerion. Struktur lesitin hasil
hidrolisis adalah
Lesitin / fosfatidil kolin
Lesitin sangat penting pada metabolisme lemak dalam hati.
Merupakan sumber asam fosfat yang diperlukan pada pembentukan jaringan
baru.

3. Sefalin
Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen
senyawa basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin
diganti dengan etanolamin (HO CH2 CH2 NH2), atau serin (HO CH2 CH2 NH2
COOH) suatu asam amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan
darah dan merupakan sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.
4. Sfingolipid
Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua
basa seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan
dihidrosfingosin (sfinganin).
Reaksi antara senyawa serin (a) dengan senyawa palmitat (b) akan
mengeluarkan O2 kemudian diikuti dengan reaksi reduksi yang akan
menghasilkan sfinganin, reaksi ini merupakan sintesis sfinganin dalam sistim
hidup.
Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam
lemak, maka produk yang dihasilkan adalah seramida. Gugus hidroksi primer
dapat disubtitusi dengan dua cara, yang menghasilkan dua kelompok
sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan glikosfingolipid. Dalam fosfosfingolipid,
gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid ini dikenal sebagai
sfingomielin.
Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer terglikosilasi, yakni
tersubstitusi oleh karbohidrat, baik monosakarida atau oligosakarida.
Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam bagian
karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid menunjukan
variasi tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian seramidanya yaitu
derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini
terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.
5. Pigmen
Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam
minyak dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh.
Bilamana minyak dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid
dan warna merah akan berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga
akan mengurangi warna pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga
minyak akan menjadi tengik. Cara menghilangkan pigmen dapat dilakukan
dengan adsorban seperti arang aktif. Klorofil pada tanaman memberikan
warna kehijauan, tokoferol yang merupakan sumber vitamin E sangat aktif
terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan. Tokoferol
yang teroksidasi kan memberikan warna coklat, warna ini dapat juga terjadi
karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat bereaksi dengan protein
pada suhu tinggi).
h. Glikolipid, Steroid dan Terpena
1. Glikolipid
Di samping kelompok seramida dan sfingomielin terdapat senyawa
dalam golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat (D-galaktosa).
Kelompok ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa serebrosida. Hal ini
membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak mengandung asam
fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang hidrofilik. Glikolipid
sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat pada mikroba dan
tumbuhan.
Glikolipid yang mengandung karbohidrat dalam jumlah besar sangat
kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya terdapat pada
bagian luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.
2. Galakto serebrosida
Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam lapisan
myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda pada bagian
asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut dalam eter, tapi
dapat diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan piridin.

3. Steroid
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika
dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini dapat
dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan
Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas,
aktivitas biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone sex baik
jantan atau betina, hormon korteks adrenal dan racun. Steroid yang banyak
terdapat di alam yaitu golongan kolesterol, lanosterol (banyak terdapat pada
pelindung wol), fitosterol dan mikosterol, dalam tubuh terdapat sebagai
asam empedu, hormon kelamin, dan hormon adrenokortikoid. Sterol
mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik
bercabang pada atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil). Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah
fitosterol diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Beberapa Contoh Steroid
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan
sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita
terdapat dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang
dibutuhkan untuk kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus
ovulasi.
Hormon Kelamin
Steroid termasuk turunan inti dari perhidroksiklopentanofenantren
yang terdiri dari cincin sikloheksana. Berdasarkan struktur, steroid adalah
derivat hidrokarbon aromatik tereduksi perhidrosiklopentanofenantren,
dimana senyawa ini disintesis dalam sistim hidup dari isoprena melalui
skualena.
Perhidrosiklopentanofenantren
4. Terpena/Isoprena
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling
dari terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal
sebagai isoprene, terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena,
pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan
sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak
esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona,
mentol kanfer.
Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari:
Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus C10H15.
Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya
mempunyai jumlah karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.
Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan dalam
tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.

5. Lipid Pada Membran Sel


Sitoplasma dalam sel dikelilingi oleh membran plasma. Struktur
subseluler seperti inti, lisosom, dan mitokondria juga dibatasi oleh
membrane. Membran pada retikulum endoplasma dalam sel eukariot
memagari ruang intrasel yang besar dalam sitoplasma, sedangkan
mitokondria memiliki membran internal yang melipat. Membran terdiri dari
lipid, protein dan karbohidrat, karbohidrat dalam membran terdapat sebagai
glikogliserolipid, glikosfingolipid (dalam saraf dan otot), glikoprotein.
Molekul lipid dalam membran tersusun dalam bentuk bilayer tertutup.
Sebagian protein dalam membran dapat dihilangkan oleh peraksi
yang mengganggu ikatan polar dan ionic. Protein ini disebut protein
ekstrinsik (peripheral) dan protein lain yang disebut protein intrinsik
(integral). Struktur membran tidak kaku tetapi dinamis, karena daerah
hidrokarbon berwujud cair, maka terjadi difusi lateral dan gerakan rotasi
yang cepat pada komponen lipid dan protein, pergerakan ini berlangsung
bila daerah polar pada lipid atau protein melewati initi hidrofobik pada
bilayer.

E. METABOLISME LIPID
1. Pencernaan Lemak
Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan.
Ikatan ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang
dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada
akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan gliserol,
khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis
ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon
fosfogliserida.
Enzim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.
Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur
dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses
pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen
kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat
mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak.
Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-
monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu.
Monoasilgliserol juga mempercepat kerja detergen dari garam empedu, yang
kemudian mempermudah emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang
larut menuju permukaan sel epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.
Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang
disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa kecil di
dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron melewati pembuluh
limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah dan dengan demikian
membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai jaringan tubuh.

2. Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan
kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL),
dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar
selular yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose.
Asam lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang
diangkut ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam
kilomikron dan VLDL. Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan
cepat, dan partikel sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati.
VLDL terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian
bersirkulasi sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah
lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung suatu enzim
yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam linoleat adalah
asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke kolesterol,
yang membentuk ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang
terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam
jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah
besar pada permukaan selnya.

3. Oksidasi Asam Lemak


Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke dalam
sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya asam
lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak
menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau
alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam
keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam lemak
dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim yang
mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.

F. Lemak Kolesterol
Kadar kolesterol darah normal 3,6-6,7 mmol / L.Peningkatan kolesterol
menyebabkan aterosklerosis.Hal ini juga memungkinkan untuk peningkatan
diabetes mellitus, alkoholisme, penyakit ginjal kronis, penyakit tiroid
tertentu.Penurunan berlangsung dengan TBC, anemia, gagal jantung kronis,
penyakit hati akut.
Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol,
asam lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8
mmol / l di dalam kat menjadi 6,0-6,2;
Kolesterol telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis
yang akhirnya berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir
metabolisme kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan
sesampainya di saluran pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan
terikat, asam empedu her sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses.
Dengan dernikian semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan
kolesterol dikeluarkan.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair). Lemak hewani ada yang
berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak sapi). Lemak nabati yang
berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1) drying oil yang membentuk
lapisan keras bila mengering di udara, contohnya minyak cat/pernis, (2) semi
drying oil, contohnya minyak jagung, minyak biji kapas, dan (3) non drying oil
contohnya minyak kelapa.
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma
darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid
atau kolesterol.
G. Trigliserid
Lipid - sekarang dalam darah dalam jumlah empat kelompok: kolesterol,
asam lemak, trigliserida, fosfolipid.Tingkat kolesterol perempuan muda - 3,15-5,8
mmol / l di dalam kat menjadi 6,0-6,2;
Lemak dan minyak adalah lipid yang paling banyak terdapat di alam. Kedua
senyawa ini disebut trigliserida sebab merupakan ester tiga asam lemak (gambar
3.4) dengan trihidroksi alkohol (gliserol).
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma
darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid
atau kolesterol.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida
atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam ini adalah asam
karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum:
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri
atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon
yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan
rangkap dikenal sebagai tidak jenuh.
H. HDL
HDL adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung
suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam
linoleat adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke
kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.
I. LDL
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan
kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL), dan
lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar selular
yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose. Asam
lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang diangkut
ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron dan VLDL.
Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan partikel sisanya
kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL terdegradasi di
dalamjaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian bersirkulasi sebagai lipoprotein
utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara
kontinyu. HDL mengandung suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi
ester kolesterol. Asam linoleat adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan
dari fosfatidilkolin ke kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu
linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang
terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam jumlah
besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah besar pada
permukaan selnya.

Anda mungkin juga menyukai