Pengaruh minuman teh pada pemakai basis gigi tiruan nilon termoplastik terhadap penyerapan air dan stabilitas
warna
Pengarang Jurnal Tujuan Metode Kesimpulan
1. Siti Jurnal Kedokteran Untuk Eksperimental Laboratorium Terdapat pengaruh minuman Wahyuni Gigi Universitas menganalisis Kelompok Perlakuan : teh pada pengguna gigi tiruan 1. Uji penyerapan air : 20 sampel 2. Ricca Padjadjaran. pengaruh minuman nilon termoplastik. Poliamida kelompok A : 10 sampel poliamida 6 Chairunnis Tahun : April 2020 teh pada pengguna Kelompok B : 10 sampel poliamida mikrokristalin. Mikrokristalin memiliki a Volume :32 gigi tiruan nilon 2. Uji stabilitas warna : 20 sampel penyerapan air yang lebih kelompok C : 10 sampel poliamida 6 Nomor : 1 termoplastik sedikit dan stabilitas warna kelompok D : 10 sampel poliamida mikrokristalin. Halaman : 66-71. terhadap yang lebih baik dibandingkan penyerapan air dan Sampel : poliamida 6 dan poliamida mikrokristalin Poliamida 6 berbentuk silindris dengan ukuran diameter 15 stabilitas warna mm ± 1 mm dan tebal 0.5 mm ± 0.1 mm (ISO 4049) Setelah sampel dipoles, 40 sampel dimasukkan ke dalam desikator selama 24 jam untuk proses pengeringan. Uji Penyerapan air : Setelah dikeringkan menggunakan desikator sampel ditimbang untuk mengetahui berat awal sebelum dilakukan perendaman. Sampel direndam dalam larutan teh selama 7 hari dengan suhu 37’C menggunakan inkubator. Setelah 7 hari perendaman, sampel dikeluarkan dan dikeringkan dengan menggunakan kain selama 15 detik, kemudian ditimbang untuk memperoleh M2. Setelah diperoleh M2, sampel dimasukkan ke desikator selama 24 jam. Sampel Pengaruh minuman teh pada pemakai basis gigi tiruan nilon termoplastik terhadap penyerapan air dan stabilitas warna
dikeringkan, kemudian ditimbang kembali untuk
memperoleh M3. Uji Stabilitas Warna : 20 sampel yaitu 10 pada kelompok C dan 10 pada kelompok D, dihaluskan menjadi bubuk halus. Bubuk halus sampel C dan D di tempatkan dalam wadah yang berbeda. Pengujian stabilitas warna menggunakan alat UV- V spectrophotometer Shimadzu, Japan. Alat ini hanya dapat membaca sampel dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, masing-masing sampel dari kelompok C dan D yang sudah dihaluskan dicampur dengan larutan xylene. Larutan kemudian dipindahkan ke kuvet kaca spektrofotometer untuk dilakukan pengujian stabilitas warna. Hasil uji Penyerapan air yang tertinggi di uji kembali dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat gambaran mikroskopis dari kedua jenis sampel.