Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PENDAHULUAN ANAK DENGAN INFEKSI

SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Disusun Oleh :
KHAIRUNNISA BAKHITAH
(P27905118014)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


POLTEKKES KEMENKES BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN ANAK DENGAN ISPA

1. PENGERTIAN
ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah
yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun
rietsia, tanpa disertai radang parenkim paru. (Alsagaff & Mukty, 2010).
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari
hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus/rongga disekitar hidung (sinus para nasal), rongga telinga
tengah, dan pleura (Widoyono,2011).
Jadi ISPA adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan
atas maupun bawah yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun rietsia
tanpa disertai radang parenkim paru.
2. ETIOLOGI
Ispa disebabkan beberapa hal :
a. Bakteri meliputi Diplococcus pneumoniae, Pneumococcus,
Streptacoccus pyogenes, Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenze, dan lain – lain.
b. Jamur meliputi Aspergilus sp., Candinda albicans, Histoplasma, dan
lain – lain.
c. Virus meliputi Orthomyxovirus, Paramyxovirus, Metamyxovirus,
Adenovirus, dan lain-lain
d. ISPA dapat disebabkan oleh virus, bakteria maupun riketsia,
sedangkan infeksi bakterial sering merupakan penyulit ISPA yang
disebabkan oleh virus, terutama bila ada epidemi atau pandemi.
Penyulit bakterial umumnya disertai peradangan parenkim. (Alsagaff
& Mukty, 2010).
3. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala secara umum yang sering didapat adalah:
a. Retinitis
b. Nyeri tenggorakan
c. Batuk – batuk dengan dahak kuning / putih kental.
d. Nyeri retrostenal dan konjungtivitis.
e. Suhu badan meningkat antara 4 – 7 hari
f. Malaise
g. Mialgia, nyeri kepala
h. Anoreksia
i. Muntah – muntah
j. insomnia. (Alsagaff & Mukty, 2010).
4. PATOFISIOLOGI dan PATHWAY
Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal di saluran nafas.
Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi
bakteri. Timbul mekanisme pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi
udara inspirasi di rongga hidung, refleksi batuk, refleksi epiglotis,
pembersihan mukosilier dan fagositosis. Karena menurunnya daya tahan
tubuh penderita maka bakteri pathogen dapat melewati mekanisme
sistem pertahanan tersebut akibatnya terjadi invasi di daerah-daerah
saluran pernafasan atas maupun bawah (Fuad, 2011).

5. PENATALAKSANAAN ISPA
a. Penatalaksanaan Medis
1. Antipiretik dan analgetik : Asetoal, Parecetamol, Metampiron
2. Antitusif : Kodein – HCL, Noskapin
3. Antibiotik
4. Vitamin C
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Kompres air hangat/dingin
2. Perasan jeruk nipis dicampur kecap/madu
3. Inhalasi buatan
4. Fisioterapi dada

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG ISPA


Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan
laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Ada tiga cara pemeriksaan
yang lazim dikerjakan, yaitu :
a. Biakan Virus Bahan berasal dari secret hidung atau hapusan dinding
belakang faring kemudian dikirim dalam media gelatin lactalbumine
dan ekstrak yeast (GLY) dalam suhu 4 oC. Untuk enterovirus dan
adenovirus selain bahan diambil dari dua tempat dapat juga diambil
dari tinja dan hapusan rektum. Untuk pembiakan Mikoplasma
pneumonia digunakan media tryticase, soya boilon dan bovine albumin
(TSB).
b. Reaksi Serologis Reaksi serologis yang digunakan anatara lain adalah
pengikatan komplemen, reaksi hambatan hemadsorpsi, reaksi
hambatan hemaglutinasi, reaksi netralisasi, RIA serta ELISA.
c. Diagnostik Virus secara langsung Dengan cara khusus yaitu
imonofluoresensi RIA, ELISA dapat didentifikasi virus influenza,
RSV dan mikoplasma pneumonia, mikropon electron juga
dipergunakan pada pemeriksaan virus corona. Selain itu, jumlah
leukosit dan hitung jenis. Leukositosis dengan peningkatan sel PMN di
dalam darah maupun sputum menandakan ada infeksi sekunder oleh
karena bakteri. Jarang terjadi leokositosis yang paling sering jumlah
leukosit normal atau rendah (Alsagaff & Mukty, 2010).

7. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi antara lain :
a. Otitis media.
b. Sinusitis.
c. Bronchitis.
d. Bronkopneumonia.
e. Pleuritis (Alsagaff & Mukty, 2010).
8. PENCEGAHAN ISPA
Menurut Depkes RI, (2002) pencegahan ISPA antara lain :
a. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik Dengan menjaga kesehatan gizi
yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari penyakit
yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum
air putih, olahraga dengan teratur, serta istirahat yang cukup,
kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan
tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningat,
sehingga dapat mencegah vius / bakteri penyakit yang akan masuk ke
tubuh kita.
b. Imunisasi Pemberian imunisasi sangat diperlukan baik pada anak –
anak maupun orang dewasa. Imunisasi dilakukan untuk menjaga
kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam
penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan Membuat ventilasi
udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap
dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah
seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena
penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi
udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia.
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA Infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus / bakteri yang
ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui
udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini
biasanya berupa virus / bakteri diudara yang umumnya berbentuk
aerosol (anatu suspensi yang melayang diudara). Adapun bentuk
aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran pernapasan
yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang diudara),
yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).
9. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dimana seorang
perawat mulai mengumpulkan informasi tentang keluarga yang
dibinanya. Tahap pengakajian ini merupakan proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan keluarga. (Setiadi, 2008). Cara
pengumpulan data tentang keluarga dapat dilakukan antara lain dengan :
a. Wawancara
Wawancara yaitu menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi keluarga dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan. Tujuan komunikasi / wawancara
disini adalah :
1) Mendapatkan informasi yang diperlukan
2) Meningkatkan hubungan perawat – keluarga dalam
komunikasi.
3) Membantu keluarga untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan.

b. Wawancara dengan keluarga dikaitkan dalam hubungannya dengan


kejadian – kejadian pada waktu lalu dan sekarang:
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan yang berkaitan dengan hal – hal yang tidak
perlu ditanyakan (ventilasi, penerangan, kebersihan).
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan hanya pada anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.
3. Pengkajian asuhan keperawata keluarga menurut teori / model
Family Centre Nursing Friedman, meliputi 7 komponen
pengkajian yaitu :
a. Data Umum
1. Identitas kepala keluarga :
a. Nama kepala keluarga (KK) :
b. Umur (KK) :
c. Pekerjaan kepala keluarga (KK :
d. Pendidikan kepala keluarga (KK) :
e. Alamat dan nomor telepone :
2. Komposisi anggota keluarga :

3. Genogram
Genogram harus menyangkut minimal 3 generasi, harus
tertera nama, umur, kondisi kesehatan tiap keterangan
gambar. Terdapat keterangan gambar dengan simbol
berbeda (Friedman, 1998) seperti:
Laki – laki :
Perempuan :
Meninggal dunia :
Tinggal serumah : ......................
Pasien yang di dentifikasi :
Menikah :
Cerai :
Anak adopsi :
Aborsi / keguguran :
4. Tipe keluarga :
5. Suku bangsa :
a. Asal suku bangsa keluarga.
b. Bahasa yang dipakai keluarga.
c. Kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
6. Agama :
a. Agama yang dianut keluarga.
b. Kepercayaan yang mempengaruhi keluarga.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
a. Rata – rata penghasilan seluruh anggota keluarga.
b. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan.
c. Tabungan khusus kesehatan.
d. Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga (perabot,
transportasi).
e. Aktifitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat Perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan anak
tertua).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwat keluarga saat ini :
a. Riwayat terbentuknya keluarga inti
b. Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya
penyakit menular dikeluarga)
c. Riwayat keluarga sebelumnya (suami-istri)
c. Lingkungan
(1)Karasteristik rumah.
(2)Ukuran rumah (luas rumah).
(3)Kondisi dalam dan luar rumah :
a. Kebersihan rumah.
b. Ventilasi rumah.
c. Saluran pembuangan air limbah (SPAL).
d. Air bersih.
e. Pengelolaan sampah.
f. Kepemilikan rumah.
g. Kamar mandi / WC.
h. Denah rumah.
(4)Karasteristik tetangga dan komunitas
tempat tinggal:
a. Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja.
b. Aturan dan kesepakatan penduduk setempat.
c. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
d. Mobilitas geografis keluarga :
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat.
f. Sistem pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga
mengalami masalah.
d. Strukrur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
a. Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga.
b. Carakeluarga memecahkan keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga :
(a) Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah.
(b) Power yang dgunakan keluarga.
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Peran seluruh anggota keluarga
b. Nilai dan norma keluarga
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi perawatan keluarga
a. Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota
(bukan hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana
prevensi / promosi).
b. Bila ditemui data maladaptif, langsung lakukan
penjajagan tahap II (berdasarkan 5 tugas keluarga
seperti bagaimana keluarga mengenal masalah,
mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan).
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek serta
kekuatan keluarga.
b. Respon keluarga terhadap stress.
c. Strategi koping yang digunakan.
d. Strategi adaptasi yang disfungsional:
e. Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaptif.
7. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Tanggal pemeriksaan fisik yang dilakukan.
b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh
anggota keluarga.
c. Aspek pemeriksaan fisik mulai vital sign, rambut,
kepala, mata mulut THT, leher, thoraks, abdomen,
ekstrimitas atas dan bawah, sistem genetilia.
8. Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada.

Pedoman pengkajian tahap II :

1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah,


seperti :
a. Persepsi terhadap keparahan penyakit.
b. Pengertian.
c. Tanda dan gejala.
d. Faktor penyebab.
e. Persepsi keluarga terhadap masalah.
2. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan,
meliputi
a. Sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah.
b. Masalah dirasakan keluarga.
c. Keluarga menyerah terhadap masalah yang
dialami.
d. Sikap negatif terhadap masalah
kesehatan.
e. Kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan.
f. Informasi yang salah.
3. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit, meliputi :
a. Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit.
b. Sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan.
c. Sumber – sumberyang ada dalam
keluarga.
d. Sikap keluarga terhadap yang sakit.
4. Ketidak mampuan keluarga memelihara lingkungan,
meliputi:
a. Keuntungan / manfaat pemeliharaan
lingkungan.
b. Pentingnya hygiene sanitasi.
c. Upaya pencegahan penyakit.
5. Ketidak mampuan keluarga menggunakan fasilitas
keluarga, meliputi :
a. Keberadaan fasilitas kesehatan.
b. Keutungan yang didapat.
c. Kepercayaan keluarga terhadap petugas
kesehatan.
d. Pengalaman keluarga yang kurang baik.
e. Pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke
sistem keluarga dan subsistemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah
kesehatan actual dan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki
kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menganiaya berdasarkan
pendidikan dan pengalaman (Friedman,2010). Tipologi dari diagnose
keperawatan adalah :
a. Diagnose keperawatan keluarga actual (terjadi
defisit/gangguan kesehatan)
b. Diagnose keperawatan keluarga resiko (ancaman)
dirumuskan apabila sudah ada data yang menunjang
namun belum terjadi gangguan.
c. Diagnose keperawatan keluarga sejahtera (potensial)
merupakan suatu keadaan dimana keluarga dalam
kondisi sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan.

Diagnose keperawatan yang sering muncul pada keluarga


dengan ISPA menurut problem ( SDKI,2017) adalah :

a) D0001 Bersihan jalan napas tidka efektif


b) D0003 gangguan pertukaran gas
c) D0005 Pola napas tidak efektif
d) D0032 Risiko defisit nutrisi
e) D0078 Nyeri kronis
f) D0130 Hipertermia
g) D0142 Risiko infeksi
h) D0111 Defisit pengetahuan

Kemungkinan diagnose keperawatan yang muncul pada


keluarga yang mengalami ISPA mengacu pada problem
(SDKI,2017) dan etiologi (Friedman,2010) adalah :

a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


berhubungan dengan kemampuan keluarga
dalam mengenal masalah.
b. Hipertermia berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
c. Risiko defisit nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah.

Skala prioritas masalah keluarga : untuk menemukan


prioritas terhadap diagnose keperawatan keluarga yang dihitung
dengan menggunakan skla prioritas ( skala Baylon dan
Maglaya) sebagai berikut :

1) Tentukan skor untuk tiap kriteria.

Kriteria Skor Bobot


1. Sifat masalah :
a. Actual (tidak/kurang sehat) 3
b. Ancaman kesehatan 2 1
c. Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah : 2
a. Mudah 1 2
b. Sebagian 0
c. Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah :
a. Tinggi 3
b. Cukup 2 1
c. Rendah 1
2) Total skor : skor (total nilai kriteria x bobot
Angka tertingi dalam skor
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnose keperawatan keluarga .

3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan
keluarga, dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan sumber, serta menentukan prioritas,
intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga sedang
bekerja (Friedman, 2010).
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Rencana Keperawatan
Keperaw
Umum Khusus Kriteria Standar
atan
1. Ketidakefek Setela 1. a. a. Infeksi a. Kaji pengetahuan
tifan h Setelah Keluarga Saluran tentang Infeksi Saluran
bersihan dilaku dilakuka mampu Pernafasan Pernafasan Akut
jalan nafas kan n menyebu Akut adalah b. Diskusikan dengan
berhubunga kunju kunjung tkan masuknya keluarga tentang
n dengan ngan an 1 x defenisi mikroorganisme pengertian Infeksi
ketidakmam seban 45 Infeksi (bakteri, Saluran Pernafasan
puan yak 5 menit Saluran virus, riketsi) Akut dengan
keluarga x keluarga Pernafasan ke dalam menggunakan
dalam 45 mampu Akut saluran leafleat/ lembar
mengenal men mengen pernapasan balik
masalah it al yang c. Evaluasi kembali
kelu masalah menimbulkan pengertian Infeksi
arga Infeksi gejala penyakit Saluran Pernafasan
ma Saluran yang dapat Akut pada
mpu Pernafas berlangsung keluarga
men an Akut sampai 14 hari d. Berikan pujian pada
gena keluarga atas
l jawaban
mas
alah
kese
hata
n
tent
ang
Infe
ksi
Salu
ran
Pern
afas
an
Aku
t

yang benar

b. Keluarga b. Penyebab : a. Mengakaji


mampu rendahnya pengetahuan tentang
menyebutka asupan penyebab Infeksi
n penyebab antioksidan, Saluran Pernafasan
dari status gizi Akut
Infeksi kurang, dan b. Diskusikan dengan
Saluran buruknya keluarga tentang
Pernafasan sanitasi penyebab Infeksi
Akut lingkungan Saluran Pernafasan
Akut
c. Evaluasi kembali
penyebab dan faktor
resiko Infeksi Saluran
Pernafasan Akut
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

a. Kaji pengetahuan
tentang tanda dan
gejala Infeksi Saluran
c. Tanda dan gejala Pernafasan Akut
c. Keluarga :Pilek biasa, b. Diskusikan dengan
mampu keluar sekret cair keluarga tentang tanda
menyebutka dan jernih dari dan gejala Infeksi
n tanda dan hidung, kadang Saluran Pernafasan
gejala Infeksi bersin-bersin,
Saluran sakit
Pernafasan tenggorokan,
Akut batuk, sakit
kepala, sekret
menjadi kental,
demam, mual, Akut dengan
muntah dan kurang menggunakan leaflet/
nafsu makan lembar balik
c. Evaluasi kembali tanda
dan gejala Infeksi Saluran
Pernafasan Akut pada
keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

2. Setelah Keluarga mampu Keluarga memberi a. Kaji keputusan yang


dilakukan memutuskan keputusan untuk merawat diambil oleh keluarga
kunjungan 1 x merawat keluarga keluarga yang sakit b. Diskusikan dengan
45 menit yang sakit keluarga tentang
keluarga keputusan yang telah
mampu dibuat
mengambil c. Evaluasi kembali
keputusan tentang keputusan yang
untuk merawat telah dibuat
klien d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
3. Setelah Keluarga mampu a. Keluarga dapat a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan memberikan menjelaskan tentang cara membuat ramuan
kunjungan 1 ramuan obat untuk cara membuat obat untuk anggota
x 45 menit anggota keluarga ramuan obat dengan keluarga yang sakit

keluarga yang sakit campuran jeruk nipis b. Demonstrasikan


mampu dan kecap bersama keluarga cara
merawatang b. Keluarga dapat membuat ramuan obat
gota keluarga mendemontrasikan c. Beri kesempatan pada
yang sakit kembali dengan keluarga untuk
dengan benar : cara mendemonstrasikan
mendemons membuat ramuan kembali
trasikan cara obat dengan d. Beri pujian atas
membuat campuran jeruk nipis keberhasilan keluarga
ramuan obat dan kecap
dengan
campuran jeruk
nipis
dan kecap
4. Setelah Keluarga mampu Keluarga a. Jelaskan pentingnya
dilakukan memodifikasi memperlihatkan lingkungan dalam
kunjungan 1 x lingkungan lingkungan sekitar mencegah terjadinya
45 menit rumah yang telah di Infeksi Saluran
keluarga modifikasi Pernafasan Akut
mampu kembali
memodifika si b. Mendiskusikan dengan
lingkungan keluarga cara
untuk memodifikasi
mencegah lingkungan
terjadinya c. Motivasi keluarga
untuk memodifikasi

Infeksi lingkungan
Saluran d. Beri pujian atas
Pernafasan penataan yang telah
Akut kembali dilakukan
5. Setelah Keluarga mampu Keluarga membawa a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan membawa balita ke anak ke pelayanan tentang kondisi balita
kunjungan 1 x fasilitas kesehatan kesehatan untuk di b. Motivasi keluarga
20 menit periksakan kondisi dan untuk membawa balita
keluarga mendapatkan ke pelayanan
mampu pengobatan kesehatan
memanfaatk an c. Beri pujian atas
fasilitas tindakan yang
kesehatan dilakukan keluarga

2. Hipertermia Setelah 1. Setelah a. Keluarga a. Infeksi Saluran a. Kaji pengetahuan


berhubungan dilakukan dilakukan mampu Pernafasan Akut tentang Infeksi Saluran
dengan kunjungan kunjungan 1 x menyebutkan adalah masuknya Pernafasan Akut
ketidakmampuan sebanyak 5 x 45 menit defenisi Infeksi mikroorganisme b. Diskusikan dengan
keluarga merawat 45 menit keluarga Saluran Pernafasan (bakteri, virus, keluarga tentang
anggota keluarga keluarga mampu Akut riketsi) ke dalam pengertian Infeksi Saluran
yang sakit mampu mengenal saluran pernapasan Pernafasan Akut dengan
mengenal masalah Infeksi yang menimbulkan menggunakan leafleat/
masalah Saluran gejala penyakit yang lembar balik
kesehatan Pernafasan dapat berlangsung c. Evaluasi kembali
tentang Akut sampai 14 hari pengertian Infeksi
Infeksi
Saluran Saluran Pernafasan Akut
Pernafasan pada keluarga
Akut d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar

b. Keluarga mampu b. Penyebab : a. Mengakaji


menyebutkan rendahnya asupan pengetahuan tentang
penyebab dari antioksidan, status gizi penyebab Infeksi
Infeksi Saluran kurang, dan buruknya Saluran Pernafasan
Pernafasan Akut sanitasi lingkungan Akut
b. Diskusikan dengan
keluarga tentang
penyebab Infeksi
Saluran Pernafasan
Akut
c. Evaluasi kembali
penyebab dan faktor
resiko Infeksi Saluran
Pernafasan Akut
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
c. Tanda dan gejala
c. Keluarga mampu :Pilek biasa, keluar a. Kaji pengetahuan
menyebutkan tanda sekret cair dan jernih tentang tanda dan gejala
dan gejala dari hidung, kadang Infeksi Saluran
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Pernafasan Akut bersin-bersin, sakit b. Diskusikan dengan
tenggorokan, batuk, keluarga tentang tanda
sakit kepala, sekret dan gejala Infeksi
menjadi kental, Saluran Pernafasan
demam, mual, Akut dengan
muntah dan kurang menggunakan leaflet/
nafsu makan lembar balik
c. Evaluasi kembali tanda
dan gejala Infeksi
Saluran Pernafasan
Akut pada keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2. Setelah Keluarga mampu Keluarga memberi a. Kaji keputusan yang
dilakukan memutuskan keputusan untuk merawat diambil oleh keluarga
kunjungan 1 x merawat keluarga keluarga yang sakit b. Diskusikan dengan
45 menit yang sakit keluarga tentang
keluarga keputusan yang telah
mampu dibuat
mengambil c. Evaluasi kembali
keputusan tentang keputusan yang
untuk merawat telah dibuat
klien d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
3. Setelah Keluarga mampu a. Keluarga dapat a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan memberikan menjelaskan tentang cara membuat ramuan
kunjungan 1 x ramuan obat untuk cara membuat obat untuk anggota
45 menit anggota keluarga ramuan obat dengan keluarga yang sakit
keluarga yang sakit campuran jeruk nipis b. Demonstrasikan
mampu dan kecap bersama keluarga cara
merawatang b. Keluarga dapat membuat ramuan obat
gota keluarga mendemontrasikan c. Beri kesempatan pada
yang sakit kembali dengan keluarga untuk
dengan benar : cara mendemonstrasikan
mendemons membuat ramuan kembali
trasikan cara obat dengan d. Beri pujian atas
membuat campuran jeruk nipis keberhasilan keluarga
ramuan obat dan kecap
dengan
campuran jeruk
nipis
dan kecap

4. Setelah Keluarga mampu Keluarga a. Jelaskan pentingnya


dilakukan memodifikasi memperlihatkan lingkungan dalam
kunjungan 1 x lingkungan lingkungan sekitar mencegah terjadinya
45 menit rumah yang telah di Infeksi Saluran
keluarga modifikasi Pernafasan Akut
mampu kembali
memodifika si b. Mendiskusikan dengan
keluarga cara
lingkungan memodifikasi
untuk lingkungan
mencegah c. Motivasi keluarga untuk
terjadinya memodifikasi lingkungan
Infeksi d. Beri pujian atas
Saluran penataan yang telah
Pernafasan dilakukan
Akut kembali

5. Setelah Keluarga mampu Keluarga membawa a. Jelaskan pada keluarga


dilakukan membawa balita ke anak ke pelayanan tentang kondisi balita
kunjungan 1 x fasilitas kesehatan kesehatan untuk di b. Motivasi keluarga
20 menit periksakan kondisi dan untuk membawa balita
keluarga mendapatkan ke pelayanan
mampu pengobatan kesehatan
memanfaatk an c. Beri pujian atas
fasilitas tindakan yang
kesehatan dilakukan keluarga
3. Risiko defisit Setelah 1. Setelah Keluarga mampu a. Gizi kurang atau a. Gali pengetahuan
nutrisi dilakukan dilakukan menjelaskan kurang gizi (sering keluarga tentang gizi
berhubungan kunjungan kunjungan 1 x pengertian gizi kali tersebut kurang
dengan sebanyak 5 x 45 menit kurang, menyebutkan malnutrisi) muncul b. Diskusikan bersama
ketidakmampuan 45 keluarga dua penyebab gizi akibat asupan energi keluarga tentang
menitkeluarga mampu kurang dan dan makronutrien pengertian gizi kurang
mampu mengenal, menyebutkan 2 yang tidak memadai. c. Jelaskan kepada
mengenal, memutuska b. Penyebab gizi keluarga penyebab gizi
keluarga merawat memutuskan, n, dan tanda dan gejala gizi kurang yaitu Kurang
anggota keluarga dan merawat merawat kurang. kurangnya asupan d. Jelaskan tanda dan
yang sakit anggota anggota nutrisi, pola makan gejala gizi kurang pada
keluarga dengan keluarga asuhan anak kurang balita
ketidakseimba dengan memadai,yankes kurang e. Jelaskan dampak yang
ngan nutrisi : ketidakseim memadai ditimbulkan pada
kurang dari bangan nutrisi : c. Tanda dan gejala gizi balita dengan gizi
kebutuhan kurang dari kurang yaitu badan kurang
tubuh kebutuhan kurus, rambut f. Beri kesempatan pada
tubuh kecoklatan, BB pada keluarga untuk
KMS berada bertanya
BGK/BGM g. Bantu keluarga untuk
d. Dampak yang mengulangi apa yang
ditimbulkan, balita telah dijelaskan
mengalami h. Beri pujian atas
keterlambatan tumbuh prilaku yang benar
kembang

2. Setelah Keluarga mampu Keluarga menyatakan a. Jelaskan pada keluarga


dilakukan memutuskan masalah keputusan dalam mengenai tindakan
kunjungan 1 x mengatasi gizi kurang yang harus dilakukan
45 menit pada balita saat anak menderita
keluarga kekurangan gizi
mampu b. Bimbing dan motivasi
mengambil keluarga untuk
keputusan mengambil keputusan
untuk dalam menangani masalah
mengatasi gizi kurang
kondisi c. Beri pujian atas
ketidakseim keputusan yang
bangan nutrisi : diambil untuk
kurang dari mengatasi masalah gizi
kebutuhan kurang pada balita
tubuh
3. Setelah Keluarga mampu a. Keluarga dapat a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan memberikan diit menjelaskan tentang cara meningkatkan
kunjungan 1 x sesuai anjuran cara merawat balita nafsu makan anak :
45 menit dengan gizi kurang menyajikan makanan
keluarga yaitu dengan dalam bentuk yang
mampu pemberian diit tinggi menarik, memberikan
merawat energi tinggi protein makan sedikit tapi
anggota (TETP) sering, pelihara
keluarga yang b. Keluarga dapat kebersihan gigi dan
sakit mendemontrasikan mulut, sajikan
dengan kembali dengan makanan yang hangat
mendemontr benar : cara dan tingkatkan
asikan cara menyusun menu aktivitas anak
membuat makanan dan b. Demontasikan
makanan menyajikan bersama keluarga cara
menarik makanan membuat makanan yang
menarik
c. Beri kesempatan pada
keluarga untuk

mendemontrasikan kembali
d. Beri pujian atas
keberhasilan keluarga
4. Setelah Keluarga mampu Keluarga a. Jelaskan pentingnya
dilakukan memodifikasi memperlihatkan lingkungan dalam
kunjungan 1 x lingkungan dekorasi ruang makan memenuhi asupan nutrisi
45 menit balita
keluarga b. Mendiskusikan dengan
mampu keluarga cara
menciptaka n memodifikasi ruang
lingkungan makan yang
yang lebih menyenangkan bagi balita
kondusif untuk c. Motivasi keluarga
meningkatk an untuk menata ruang
nafsu makan
makan anak d. Beri pujian atas
penataan yang telah
dilakukan

5. Setelah Keluarga mau Keluarga membawa a. Jelaskan pada keluarga


dilakukan membawa anak ke anak ke pelayanan tentang kondisi balita
kunjungan 1 x fasilitas kesehatan kesehatan untu b. Motivasi keluarga
45 menit melakuakn untuk membawa balita
keluarga penimbangan BB dan ke pelayanan
mampu kesehatan
membawa pengukuran TB c. Beri pujian atas
balita tindakan yang
kepelayanan dilakukan keluarga
kesehatan
terdekat

4. Defisit Setelah 1. Setelah a. Keluarga a. Infeksi Saluran a. Kaji pengetahuan


pengetahuan dilakukan dilakukan mampu Pernafasan Akut tentang Infeksi Saluran
berhubungan kunjungan kunjungan 1 x menyebutkan adalah masuknya Pernafasan Akut
dengan sebanyak 5 x 45 menit defenisi Infeksi mikroorganisme b. Diskusikan dengan
ketidakmampuan 45 menit keluarga Saluran Pernafasan (bakteri, virus, keluarga tentang
keluarga dalam keluarga mampu Akut riketsi) ke dalam pengertian Infeksi Saluran
mengenal masalah mampu mengenal saluran pernapasan Pernafasan Akut dengan
mengenal masalah Infeksi yang menimbulkan menggunakan leafleat/
masalah Saluran gejala penyakit yang lembar balik
kesehatan Pernafasan dapat berlangsung c. Evaluasi kembali
tentang Akut sampai 14 hari pengertian Infeksi Saluran
Infeksi Pernafasan Akut pada
Saluran keluarga
Pernafasan d. Berikan pujian pada
Akut keluarga atas jawaban
yang benar

a. Mengakaji pengetahuan
b. Keluarga mampu b. Penyebab : tentang
menyebutkan rendahnya asupan penyebab Infeksi
penyebab dari antioksidan, status Saluran Pernafasan
Infeksi Saluran gizi kurang, dan
Pernafasan Akut buruknya sanitasi Akut
lingkungan b. Diskusikan dengan
keluarga tentang
penyebab Infeksi
Saluran Pernafasan
Akut
c. Evaluasi kembali
penyebab dan faktor
resiko Infeksi Saluran
Pernafasan Akut
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

c. Keluarga mampu c. Tanda dan gejala a. Kaji pengetahuan


menyebutkan tanda :Pilek biasa, keluar tentang tanda dan
dan gejala Infeksi sekret cair dan jernih gejala Infeksi Saluran
Saluran dari hidung, kadang Pernafasan Akut
Pernafasan Akut bersin-bersin, sakit b. Diskusikan dengan
tenggorokan, batuk, keluarga tentang tanda
sakit kepala, sekret dan gejala Infeksi
menjadi kental, Saluran Pernafasan
demam, mual, Akut dengan
muntah dan kurang menggunakan leaflet/
nafsu makan lembar balik
c. Evaluasi kembali tanda
dan gejala Infeksi
Saluran Pernafasan
Akut pada keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

2. Setelah Keluarga mampu Keluarga memberi a. Kaji keputusan yang


dilakukan memutuskan keputusan untuk merawat diambil oleh keluarga
kunjungan 1 x merawat keluarga keluarga yang sakit b. Diskusikan dengan
45 yang sakit keluarga tentang
menitkeluar ga keputusan yang telah
mampu dibuat
mengambil c. Evaluasi kembali
keputusan tentang keputusan yang
untuk merawat telah dibuat
klien d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
3. Setelah Keluarga mampu a. Keluarga dapat a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan memberikan menjelaskan tentang cara membuat ramuan
kunjungan 1 x ramuan obat untuk cara membuat obat untuk anggota
45 anggota keluarga ramuan obat dengan keluarga yang sakit
menitkeluar ga yang sakit campuran jeruk nipis b. Demonstrasikan
mampu dan kecap bersama keluarga cara
merawatang b. Keluarga dapat membuat ramuan obat
gota keluarga mendemontrasikan c. Beri kesempatan pada
yang sakit kembali dengan keluarga untuk
benar : cara mendemonstrasikan

dengan membuat ramuan Kembali


mendemons obat dengan d. Beri pujian atas
trasikan cara campuran jeruk nipis keberhasilan keluarga
membuat dan kecap
ramuan obat
dengan
campuran jeruk
nipis
dan kecap
4. Setelah Keluarga mampu Keluarga a. Jelaskan pentingnya
dilakukan memodifikasi memperlihatkan lingkungan dalam
kunjungan 1 x lingkungan lingkungan sekitar mencegah terjadinya
45 rumah yang telah di Infeksi Saluran
menitkeluar ga modifikasi Pernafasan Akut
mampu kembali
memodifika si b. Mendiskusikan dengan
lingkungan keluarga cara
untuk memodifikasi
mencegah lingkungan
terjadinya c. Motivasi keluarga
Infeksi Saluran untuk memodifikasi
Pernafasan lingkungan
Akut kembali d. Beri pujian atas
penataan yang telah
dilakukan
5. Setelah Keluarga mampu Keluarga membawa a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan membawa balita ke anak ke pelayanan tentang kondisi balita
kunjungan 1 x fasilitas kesehatan kesehatan untuk di b. Motivasi keluarga
45 periksakan kondisi dan untuk membawa balita
menitkeluar ga mendapatkan ke pelayanan
mampu pengobatan kesehatan
memanfaatk an c. Beri pujian atas
fasilitas tindakan yang
kesehatan dilakukan keluarga
4. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses pelaksanaan terapi keperawatan


keluarga yang berbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui
pemanfaatan sumber-sumber yang dimiliki keluarga. Implementasi di
prioritaskan sesuai dengan kemampuan keluarga dan sumber yang dimiliki
keluarga (Friedman, 2010). Sedangkan menurut Sudiharto (2007),
implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana
intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga dan
memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga di didik untuk
dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya
melalui implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan
kesehatan yang dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai
kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap
anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
terdekat.
Menurut (Harmoko, 2012) guna membangkitkan minat keluarga dalam
berperilaku hidup sehat, maka perawat harus memahami teknik-teknik
motivasi. Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal di bawah ini:
a. Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi,
mengidentifikasi kehidupan dan harapan tentang kesehatan, serta
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi kensekuensi untuk tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga dan
mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan
alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga
melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat
lingkungan menjadi sehat dengan menemukan sumber-
sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan cara mengenalkan fasilitas kesehatan
yang ada dilingkungan keluarga cara menggunakan fasilitas
tersebut.
5. EVALUASI
Evaluasi berdasarkan pada seberapa efektif intervensi yang
dilakukan keluarga, perawat dan lainnya. Keberhasilan lebih
ditentukan oleh hasil pada sistem keluarga dan anggota keluarga
(bagaimana anggota berespons) daripada intervensi yang
diimplementasikan. Evaluasi merupakan kegiatan bersama antara
perawat dan keluarga. Evaluasi merupakan proses terus menerus
yang terjadi setiap saat perawat memperbarui rencana asuhan
keperawatan (Friedman, 2010). Sedangkan menurut Ayu (2010),
evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
merupakan sekumpulan metode dan keterampilan untuk
menentukan apakah program sudah sesuai dengan rencana dan
tuntutan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz Hidayat. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.
Jakarta : Salemba Medika.
Ayu, Komang Henny Achjar. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta: Anggota IKAPI.
Friedman, Marilyn M dkk. 2010. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga
Riset, Teori & Praktik. Jakarta : EGC.
Tim pokja SDKI DPP PPNI (2017).Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia Defisini dan Indikator Diagnostik.Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai