Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UK.

1
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
”Upaya Meningkatkan Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Cerita
Pendek Menggunakan Metode Multiliterasi dengan Media Film Animasi
Pada Siswa Kelas 3 SDN Lubang Buaya 11 Jakarta Timur”

NAMA : LINDA SETIAWATI


NIM : 857098043

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran utama yang akan

kita temui mulai dari SD, SMP, SMA, bahkan hingga di perguruan tinggi. Mata

pelajaran ini berhubungan dengan masyarakat, sehingga merupakan salah satu

mata pelajaran yang sangat penting karena erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari.

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat 4 keterampilan yang harus

dikuasai diantaranya adalah keterampilan berbicara, menyimak, membaca dan

mendengarkan. Keempat keterampilan tersebut, tenu saja harus dikuasai sama

baiknya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, dimulai dari menyimak,

manusia pada umumnya akan belajar menyimak ketika masih bayi, kemudian

berbicara, setelah itu manusia mempelajari kedua kemampuan lainnya yaitu

membaca dan menulis. Kedua kegiatan itu biasanya akan mulai dipelajari ketika

manusia memasuki usia jenjang sekolah.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kenyataannya dianggap sebagai mata

pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini disebabkan cangkupannya sangat

luas dan selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Kemampuan murid di

SDN Lubang Buaya 11, khususnya dalam menulis masih rendah. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesulitan dalam mencari

ide cerita, maupun topik, siswa juga kebingungan dalam menuangkan gagasan

maupun ide cerita ke dalam sebuah tulisan, minat menulis siswa terbilang
rendah, selain itu minimnya bahan ajar, metode maupun media yang digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran.

Rendahnya penguasaan siswa pada materi pelajaran Bahasa Indonesia,

dengan materi pokok menulis cerita pendek, maka peneliti melaksanakan

perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuannya

adalah agar penguasaan siswa dalam materi tersebut dapat meningkat. Dari hasil

analisa tes, diperoleh fakta tentang kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis

cerita pendek, yaitu dengan sulitnya mendapatkan ide dan menuangkannya ke

dalam tulisan.

Terkait dengan konsep literasi pada kurikulum 2013 terbaru, diartikan

sebagai kemampuan seseorang dalam menulis dan membaca. Kemampuan

berliterasi merupakan bentuk integrasi dari kemampuan menyimak, mewicara,

membaca, menulis dan berfikir kritis. Adapun dalam pengembangannya literasi

merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa yang

berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih prestasi akademis.

Pembelajaran multiliterasi menulis bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan

menulis pada diri siswa agar mau menulis dan membuat mereka terbiasa untuk

menulis dengan berbagai genre, baik itu naratif, deskriptif, ekspositoris, maupun

argumentative dan persuasive.

Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis hanya dengan

duduk. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha untuk mengatasi kesulitan-

kesulitan yang dialami siswa dalam meulis cerita pendek. Dengan menggunakan

metode multiliterasi, menulis cerita pendek melalui media film animasi, siswa

diharapkan mampu mnemukan ide serta menuangkannya ke dalam sebuah


tulisan. Pada metode multiliterasi, menulis cerita pendek, menekankan

kemampuan siswa ke dalam serangkaian aktivitas menulis berbasis

pendayagunaan kemampuan menulisnya. Salah satu media yang dapat

digunakan pada pembelajaran keterampilan menulis teks cerita pendek yaitu

film animasi. Film animasi mrupakan media yang tergolong dalam kategori

audio visual.

Dalam menggunakan metode multiliterasi menulis, siswa diarahkan ke

dalam serangkaian kegiatan menulis yang didalamnya terdapat beberapa

tahapan-tahapan menulis, yaitu tahapan pramenulis, menulis, dan pasca menulis.

Pada setiap tahapan itu, terdapat serangkaian yang memungkinkan siswa untuk

dapat menuangkan ide cerita ke dalam bentuk tulisan, sehingga dengan

menggunakan metode multiliterasi menulis cerita pendek, dengan tambahan

menggunakan media film animasi, ke dalam metode multiliterasi, menulis cerita

pendek, diharapkan siswa mampu menemukan ide cerita melalui informasi yang

didapat dari melihat film animasi.

Berdasarkan dari uraian di atas, penulis akan melakukan penelitian yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks

Cerita Pendek Menggunakan Metode Multiliterasi dengan Media Film Animasi

untuk Siswa Kelas 3 SDN Lubang Buaya 11 Jakarta Timur” .

1. Identifikasi Masalah

Dari tes formatif dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompeteni

dasar menulis cerita pendek, dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang

benar, kelas 3 semester 1 diperoleh tingkat ketuntasan materi pembelajaran yang


dicapai dari 32 siswa dengan Kriteria Ketuntasa inimal (KKM) 80 hanya 10

orang siswa. Sedangkan 22 diantaranya masih belum tuntas. Dengan

permasalahan tersebut, maka peulis mengadakan diskusi dengan teman sejawat

dan dengan supervisor, sehingga penulis mendapatka saran serta arahan. Dari

hasil diskusi tersebut, terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam proses

pembelajaran, dintaranya adalah :

a. Rendahnya minat serta motivasi siswa dalam keterampilan menulis.

b. Sulitnya mencari ide cerita, gagasan, maupun topik.

c. Siswa masih kebingungan dalam menuangkan ide cerita ke dalam sebuah

bentuk tulisan.

d. Minimnya bahan ajar, serta metode maupun media yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Masalah

Setelah megidentifikasi maslaah, penulis mencoba menganalisa masalah

yang terjadi dan berusaha menemukan penyebab dari akar permasalahannya.

Langkah selanjutnya uang penulis lakukan adalah emngajukan pertanyaan

kepada diri sendiri, antara lain :

a. Bagaimana cara meningkatkan minat dan motivasi siswa agar hasil

pembelajaran meningkat ?

b. Pendekatan atau metode apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa ?


Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat dan dosen pembimbing,

maka penulis dapat menemukan faktor penyebab timbulnya permasalahan,

diantanya adalah :

1) Rendahnya minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran keterampilan

menulis disebabkan oleh monotonnya pembelajaran

2) Kurangnya latihan keterampilan menulis, sehingga membuat siswa kaku

dalam menuangkan ide cerita

3) Minimnya bahan ajar yang berujung pada kurang maksimalnya

pengajaran

4) Metode yang digunakan guru monoton, karena hanya menggunakan

metode ceramah

B. Rumusan Masalah

Dari paparan identifikasi masalah di atas, dapat disimpulkan rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana menerapkan

metode multiliterasi dengan media film animasi untuk meningkatkan

keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas 3 SDN Lubang Buaya 11

Jakarta Timur ?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikaji, tujuan yang ingin penulis capai pada

penelitian ini diantaraya adalah sebagai berikut :


1) Mendeskripsikan proses pelaksanaan keterampilan menulis cerita pendek

menggunakan metode multiliterasi dengan media film animasi pada

siswa kelas 3 SDN Lubang Buaya 11 Jakarta Timur.

2) Mendiskripsikan peningkatan keterampilan menulis cerita pendek

menggunakan metode multiliterasi dengan media film animasi pada

siswa kelas 3 SDN Lubang Buaya 11

D. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini secara praktis diharapkan

bermanfaat bagi :

1) Guru

Adapun manfaat penelitian ini bagi guru adalah untuk memperbaiki

pembelajaran yang dikelolanya, dapat berkembang secara professional

karena dapat menunjukkan bahwa guru mampu menilai dan

memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, mampu melaksanakan

analisis terhadap kinerjanya sendiri, dapat mengembangka pengetahuan

dan kemampuan sendiri, mendapatkan kesempatan dalam

mengembangkan kelasnya agar menjadi lebih baik guna mewujudkan

pembelajaran bermakna.

2) Siswa

Memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir, meningkatkan

kemampuan siswa
3) Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, menambah variasi

model pembelajaran, meningkatkan kualitas mutu sekolah dari segi

akademik.

Anda mungkin juga menyukai