Anda di halaman 1dari 5

Soal no 1

Pendinginan light oil dengan laju 55,000 lb/hr (specific heat = 0.74 Btu/lb.°F, dapat
digunakan atau mencari nilai lain dari literatur) dari 190°F ke 140°F menggunakan cooling
water yang tersedia pada temperatur 50°F. Cooling water hanya dapat dipanaskan sampai
maksimum 90°F.

I.Penentuan Spesifikasi Awal


1.1 Penempatan Fluida
Dari soal diketahui fluida yang digunakan adalah light oil dan cooling water. Light oil
tersebut akan didinginkan dengan cooling water. Berdasarkan kriteria penempatan fluida dari
Tabel 3.4 (Process Heat Transfer by Serth, 2 nd ed. hal 86) disimpulkan bahwa fluida yang
berada di tube side adalah cooling water, sedangkan fluida yang ada di shell side adalah light
oil.
Cooling water ditempatkan di tube dikarenakan sifatnya yang lebih mudah
menyebabkan korosi dan kerak daripada light oil. Light oil diletakkan di shell karena
memiliki perbedaan temperatur (ΔT) lebih tinggi dari cooling water

Gambar 1.1 Kriteria penempatan fluida

1.2 Penentuan Tipe Shell dan Head


Pada perancangan heat exchanger ini digunakan tipe shell dan head berdasarkan
standar TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association). TEMA menggunakan
kode tiga huruf untuk menentukan tipe front-end stationary head, shell, dan rear-end head.
Pada perancangan ini, tipe yang digunakan adalah AES exchanger dengan pertimbangan
sebagai berikut :
- Front-end stationary head
Tipe front-end stationary head yang digunakan adalah tipe A, yaitu channel and
removable cover. Tipe A ini digunakan karena dapat dilepas pasang dan mudah untuk
dibersihkan. Fluida yang digunakan pada bagian shell adalah light oil yang tidak
sepenuhnya bersih dan dapat menyebabkan fouling sehingga shell dan head yang
digunakan harus mudah untuk dibersihkan. Bentuk front-end stationary head tipe A
adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2 Front-end stationary head tipe A


- Shell
Tipe shell yang digunakan pada perancangan kali ini adalah tipe E. Tipe e ini
digunakan untuk aliran dengan jumlah aliran satu pass pada shell. Jumlah aliran yang
digunakan pada percobaan ini adalah satu pass, oleh karena itu digunakan shell tipe E.
Bentuk dari shell tipe E adalah sebagai berikut :

Gambar 1.3 Shell tipe E


- Rear-end head
Tipe rear-end head yang digunakan adalah tipe S, yaitu floating head with backing
device. Tipe S ini digunakan karena mudah untuk dilepas pasang juga sehingga
pembersihan dapat dilakukan secara mekanik dari permukaan luar tube. Seluruh tube
bundle dapat ditarik keluar shell dari front-end stationary head. Selain itu, karena
hanya satu tubesheet yang melekat pada shell (front-end), floating tubesheet bebas
untuk ekspansi sebagai akibat dari perbedaan temperatur yang besar antara kedua
aliran fluida. Berikut adalah bentuk rear-end head tipe S :

Gambar 1.4 Rear-end head tipe S

1.3 Penentuan Dimensi Tube


Berdasarkan buku Serth, ukuran tube yang biasa digunakan untuk air adalah ¾ inch,
16 BWG. Karena fluida yang digunakan pada perancangan kali ini adalah cooling water pada
tube side maka digunakan ukuran ¾ in, 16 BWG. Ukuran diameter luar (Do) adalah 0,75
inch= 0,0625 ft dan ukuran diameter dalamnya (Di) 0,62 inch = 0,051667 ft (Dari Tabel B.1
buku Process Heat Transfer by Serth, 2nd ed. hal 582). Panjang tube yang digunakan adalah
8,2 ft.

1.4 Tube Layout


Karena dibutuhkan pembersihan mekanik pada bagian permukaan luar tube, maka
digunakan square pitch untuk mempermudah pembersihan diantara tube bundle tersebut.
Dengan mengikuti design guidelines pada buku Process Heat Transfer by Serth, 2nd ed. hal
158, untuk tube ukuran ¾ inch., maka besar tube pitch adalah 1 in.

1.5 Spesifikasi Baffle


Baffle digunakan untuk mengarahkan aliran fluida yang terdapat pada shell sehingga
mendapatkan koefisien perpindahan panas yang lebih maksimal. Spesifikasi baffle meliputi
baffle cut dan buffle spacing.
- Baffles cut
Untuk mendistribusikan aliran dengan baik, rentang nilai baffle cut yang
direkomendasikan adalah 20%-35% (Process Heat Transfer by Serth, 2nd ed. hal 159).
Pada perancangan, digunakan segmental baffles dengan 20% cut yang mengikuti
metode Simplified Delaware. Alasannya karena pada dengan nilai baffle cut 20%
aliran sudah terdistribusi dengan baik, pressure drop yang dihasilkan cukup kecil, dan
perpindahan panasnya juga lebih baik.
- Buffle spacing
Untuk nilai baffle cut 20%, nilai baffle spacing per inside diameter shell
berada pada rentang nilai 0,2-0,4 untuk single pass flow (SBC). Nilai ini dapat dilihat
dari grafik dibawah ini.

Gambar 1.5 Rentang nilai baffle spacing per inside diameter shell
Nilai baffle spacing per inside diameter shell yang digunakan adalah 0,29.

1.6 Bahan Konstruksi


Bahan yang digunakan untuk bagian shell adalah pipa steel, sedangkan bahan yang
digunakan untuk bagian tube adalah stainless steel.
Daftar Pustaka

McCabe, Warren, Julian C Smith, Peter Harriott. Unit Operations of Chemical Engineering.
Fifth Edition. 1993. Singapore: McGraw-Hill Book Co

Serth, Robert W.Process Heat Transfer Principles and Applications.2007.USA:Elsevier

Coulson and Richardson. Chemical Engineering Design. Fourth Edition. 1993. Oxford:
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai