1714 3295 1 SM
1714 3295 1 SM
net/publication/320195070
CITATIONS READS
2 3,643
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ryan Putranda Kristianto on 04 October 2017.
2.1-55
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
Model Holt Winters dibagi menjadi 2 model lagi yaitu dilakukanpencatatan ke table dan dihitung, berikut
model Holt Winters Additive, dimana model ini formula dan flowchart algoritma TES (perhatikan
digunakan ketika data time series mempunyai pola gambar no 3) :
musiman dengan variasi musiman konstan dan Holt
Winters Multiplicative yaitu apabila data time series
mempunyai pola musiman dengan variasi musiman tidak
konstan [2].
2. Pembahasan
Treatment penerapan algoritma TES ke dalam sistem ini
akan diuji dengan 30 kali eksperimen, dimana setiap
eksperimen diakhiri dengan menghitung tingkat error
menggunakan metode MAPE, setelah itu
2.1-56
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
2.1-57
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
Selanjutnya adalah tahapan pengujian dan pengambelan nilai MAPE rata – ratanya. Pada kecamatan Kalijambe,
sampel sebanyak 30x dimana dari pengujian tersebut data penderita yang diinputkan ke dalam system
akan diketahui trend jumlah peningkatan tiap kecamatan kemudian dilakukan prediksi dengan 30 kali eksperimen,
kabupaten Sragen. parameter random di dapat 3 pasang parameter yang
mempunyai nilai MAPE rata – rata terendah sebesar 2%
Selama pengambilan sampel 30x tersebut, akan dihitung yaitu {α, β, γ} :
mana MAPE yang paling rendah dengan cara mengacak a. {0.6, 0.5, 0.2}
parameter TESnya α, β dan γ. Berikut contoh pengujian b. {0.3, 0.3, 0.3}
salah satu kecamatan yaitu kecamatan Kalijambe yang c. {0.7, 0.1, 0.8}
telah melewati pengujian dan pengambilan sampel d. {0.7, 0.4, 0.2}
sebanyak 30x dimana ditampilkan ke dalam grafik
(perhatikan gambar no 8), terlihat pada grafik tersebut e. {0.5, 0.9, 0.2}
eksperimen ke 3, 4, 7, 11, 13, 15, 20, 22 dan 28 memiliki f. {0.3, 0.3, 0.2}
MAPE terendah yaitu 2% dan MAPE tertinggi ada pada g. {0.5, 0.2, 0.3}
eksperimen ke 21 yaitu MAPEnya 9%. h. {0.2, 0.1, 0.6}
Dari contoh pengujian dan pengambilan sampel
kecamatan yang ada di kabupaten Sragen, bisa dilihat
3. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Penelitian ini berhasil membuat sebuah treatment
penerapan algoritma TES yaitu dengan cara, melewati [1] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta,
Bandung
tahapan pengujian dilakukan pengambilan sampel [2] Dwian Bigi Agipa, 2012, Pemetaan dan Prediksi Serangan
menggunakan fungsi Random sebanyak 30 kali setelah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Potensi Predator
itu dicari mana yang paling rendah nilai MAPE rata – Menggunakan Triple Exponential Smoothing. UKSW Salatiga
ratanya. [3] Agnes Linawati, 2012, Model Exponential Smoothing Holt-
Winter dan Model Sarima untuk Peramalan Tingkat Hunian Hotel
Saran yang dapat peneliti berikan pada penelitian di Propinsi DIY. UNY Yogyakarta
[4] Ni Ketut Dewi Ari Jayanti, Yohanes Priyo Atmojo & I Gusti
selanjutnya yaitu dengan menggunakan algoritma Ngurah Wiadnyana, 2015, Penerapan metode Triple Exponential
optimasi untuk mengoptimasi parameter algoritma TES, Smoothing pada Sistem Peramalan Penentuan Stok Obat. Jurnal
dimana treatment ini memungkinkan penekanan Sistem dan Informatika
pengambilan sampel sebanyak 30 kali.
2.1-58
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
Biodata Penulis
Ryan Putranda Kristianto, memperoleh gelar sarjana
Komputer, Sistem Informasi STMIK AMIKOM
Yogyakarta, saat ini sedang mengambil study Magister
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Ema Utami, memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) dari
Program Studi Ilmu Komputer UGM pada tahun 1997,
mendapat gelar Magister Komputer (M.Kom) dari
Program Studi Ilmu Komputer UGM pada tahun 2002,
mendapat gelar Doktor (Dr) dari Progam Studi Ilmu
Komputer UGM pada tahun 2010. Saat ini menjadi
dosen di Magister Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta.
Emha Taufiq Lutfi, memperoleh gelar Sarjana Teknik
(S.T) di fakultas dan jurusan yang sama juga, kemudian
memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) dari
fakultas MIPA UGM jurusan Ilmu Komputer, saat ini
menjadi dosen di Magister Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta.
2.1-59
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017
2.1-60