Penentuan Metode Peramalan Yang Tepat Untuk Menentukan Jumlah Kebutuhan Raw Material Abs PT.X
Penentuan Metode Peramalan Yang Tepat Untuk Menentukan Jumlah Kebutuhan Raw Material Abs PT.X
Oleh
Diah Havitawati
NIM. 004201000163
2017
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Diah Havitawati
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Diah Havitawati
NIM. 004201000163
Disetujui oleh
iii
ABSTRAK
Laporan ini berisi tentang data tahun 2015-2016 untuk penggunaan raw material
ABS dan hasil peramalan yang diperoleh dari kegiatan di Departemen Material
PT X Indonesia. Projek ini bertujuan untuk memilih metode peramalan yang tepat
untuk persediaan raw material ABS. Raw material ABS adalah bahan baku untuk
pembuatan boneka B. Penelitian atau kegiatan dilakukan selama 3 bulan. Metode
yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah Metode peramalan
Linier Regresi, Moving Average (rata-rata bergerak) dan Single Exponential
Smoothing (pemulusan exponensial). Dengan diterapkan beberapa metode
tersebut diharapkan dapat memilih metode peramalan yang tepat untuk tahun
2017.
Kata kunci : Raw material ABS, Peramalan, Data Penggunaan, Linear Regresi,
Moving Average, Single Exponential Smoothing.
iv
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi .
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
• PT X Indonesia yang telah menyediakan tempat dan segala fasilitas
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi .
• Ibu Andira selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
• Orang Tua dan adik-adik penulis, yang selalu mendukung mendoakan
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir
ini.
• Semua rekan di kampus President University khususnya AA,PF,dan S.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
BAB I 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 6
vi
2.2.3. Uji Tingkat Kesalahan Peramalan ...................................................... 16
BAB IV ................................................................................................................. 22
vi
BAB V................................................................................................................... 37
5.2. Saran........................................................................................................... 37
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Permintaan konsumen terhadap suatu barang atau produk akan mempengaruhi
tingkat persediaan yang akan ditetapkan pihak perusahaan (konsumen) sebagai
usaha untuk memenuhi permintaan. Pada saat permintaan melebihi jumlah
persediaan, pihak produsen akan menutupi kekurangan tersebut dengan
mengambil persediaan yang ada. Sebaliknya jika persediaan melebihi permintaan,
maka kelebihan tersebut dapat disimpan sebagai persediaan.
2
2. Adanya kesulitan dalam menentukan sumber daya yang di perlukan untuk
persediaan pada tingkat yang seimbang sesuai dengan permintaan di masa
yang akan datang.
Berkaitan dengan hal di atas, maka perencanaan persediaan juga dituntut untuk
dapat menentukan tingkat permintaan, tingkat persediaan, dan tingkat persediaan.
Masalah ini sangat rumit, karena dari variabel-variabel di atas hanya satu yang
diketahui yaitu volume permintaan yang selalu berubah-ubah, karena itu harus ada
koordinasi antara rencana pengiriman, rencana persediaan, dan kebijaksanaan
persediaan. Dengan melakukan perencanaan ketersediaan, maka diharapkan akan
memberikan informasi penting lainnya, antara lain: tenaga kerja, penggunaan jam
kerja, kebutuhan bahan baku, dan lain-lain.
Berkaitan dengan hal di atas, maka perencanaan persediaan juga dituntut untuk
dapat menentukan tingkat permintaan, tingkat persediaan, dan tingkat persediaan.
Masalah ini sangat rumit, karena dari variabel-variabel di atas hanya satu yang
diketahui yaitu volume permintaan yang selalu berubah-ubaholeh karena itu harus
ada koordinasi antara rencana permintaan, rencana persediaan, dan kebijaksanaan
persediaan. Dengan melakukan perencanaan persediaan, maka diharapkan akan
memberikan informasi penting lainnya, antara lain: tenaga kerja, penggunaan jam
kerja, kebutuhan bahan baku, dan lain-lain.
Sehingga perumusan masalahnya adalah:
1. Apa metode peramalan yang tepat untuk perencanaan persediaan yang efektif
dan efisien?
3
1. Menentukan metode peramalan yang tepat untuk perencanaan persediaan
persediaan bahan baku sehingga tidak mengganggu proses persediaan yang
akan akan berjalan.
4
permasalahan dan pengolahan data dalam menentukan jenis peramalan
yang tepat terhadap kondisi persediaan resin ABS pada tahun 2014-
2015. Hasil analisa dan pengolahan ini adalah hasil yang optimal
dimana diharapkan dapat menentukan perencanaan persediaan untuk
masa yang akan datang.
BAB V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan kepada
perusahaan, setelah penyelesaian penelitian.
5
BAB II
STUDI PUSTAKA
6
mempersediaan barang-barang pada suatu periode waktu tertentu dimasa depan
sesuai dengan perkiraan atau diramalkan.
7
konsumen dengan memaksimalkan sumber daya dan kapasitas persediaannya
namun dengan biaya keseluruhan yang minimal.
Dari kedua jenis perencanaan diatas, maka dapatlah diketahui bahwa setiap
perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perencanaan menyangkut kegiatan pada masa yang akan datang, dibuat
berdasarkan penafsiran atau ramalan kegiatan yang ditentukan oleh peramalan
permintaan pada masa yang akan datang.
2. Perencanaan mempunyai jangka waktu.
3. Perencanaan mempersiapkan tenaga kerja, bahan baku, mesin-mesin dan
peralatan lain pada waktu yang dibutuhkan.
4. Perencanaan menentukan jumlah, jenis dan kualitas produk yang dihasilkan.
5. Perencanaan dapat mengkoordinasikan kegiatan persediaan.
8
1. Sifat Proses Persediaan
Proses persediaan dapat dibedakan atas dasar dua karakteristik, yaitu: aliran
proses dan tipe pesanan langganan.
a. Menurut aliran proses, sifat proses persediaan dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
tipe, yaitu:
1) Aliran Garis
Aliran garis mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah
sampai menjadi produk akhir dan urutan operasi-operasi mennghasilkan
produk yang selalu tetap.
Operasi aliran garis ini dapat dibedakan lagi menjadi dua tipe persediaan,
yaitu:
a) Proses persediaan massal (mass production), yang pada umumnya
mempersediaan kumpulan produk dalam jumlah besar dan
mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan
persediaan sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut
repetitive process.
b) Proses persediaan terus-menerus (continuous production), yang
ditandai dengan waktu persediaan yang relatif lama untuk
menghindari penyetelan, persiapan lain, dan lemacetan-kemacetan
persediaan yang mahal. Prosesnya berjalan tetap sehingga
perencanaan persediaannya disusun berdasarkan ramalan
permintaan. Umumnya jumlah persediaan yang dihasilkan cukup
besar dan sedikit bervariasi.
2) Aliran Intermitten (job shop)
Suatu proses aliran intermitten mempunyai ciri persediaandalam
kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada
interval-interval waktu yang terputus-putus. Pelaksanaan prosesnya
dilakukan berdasarkan pesanan yang diterima (job order). Biasanya
produk yang dihasilkan relatif sedikit jumlahnya namun banyak variasinya
sehingga proses persediaan yang dibuat tidak hanya berdasarkan ramalan
permintaan (sales forecasting), tapi juga berdasarkan pesanan yang
masuk. Ramalan permintaan berfungsi membantu memperkirakan pesanan
9
yang akan diterima, sehingga dapat ditentukan tindakan-tindakan dalam
pengambilan keputusan. Pada intermitten process, jika suatu order telah
selesai diproses, maka peralatan persediaan mungkin harus diatur kembali
sebelum pesanan lainnya dapat diproses lebih lanjut. Oleh karena itu
urutan dalam proses pengerjaan merupakan masalah yang penting dalam
melakukan efisiensi dan efektifitas persediaan.
3) Proyek
Bentuk operasi proyek yang digunakan untuk mempersediaan produk-
produk khusus atau unik, seperti: kapal laut, pesawat terbang, jembatan
dan lain sebagainya.
10
2) Industrial’s goods (barang yang akan digunakan untuk mempersediaan
barang lain).
b. Mutu produk
1) Mutu yang berdasarkan biaya.
2) Mutu produk berdasarkan penilaian pembelian.
c. Sifat barang
1) Sifat produk tahan lama (durable) atau tidak tahan lama (undurable).
2) Sifat permintaan musiman atau sepanjang masa.
2.2. Peramalan
Salah satu tugas yang dilakukan oleh perencanaan dan pengendalian persediaan
adalah peramalan permintaan (Forecasting). Peramalan permintaan dilakukan
untuk menentukan perencanaan jangka panjang.
11
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peramalan adalah suatu
kegiatan untuk memperkirakan situasi yang akan datang dan biasanya berdasarkan
analisa kegiatan-kegiatan yang berkaitan di masa lampau.
1. Metode Kualitatif
Metode yang berdasarkan perkiraan intuitif, pendapat dan pengetahuan serta
pengalaman yang pernah didapat. Metode ini dibagi menjadi:
a. Metode perkiraan subyektif yaitu: metode yang menggunakan pikiran
manusia secara efisien dalam proses informasi yang bermacam-macam
dan atau membuat struktur hasil peramalan dalam bentuk yang dapat
digabungkan secara sederhana dengan perencanaan dan proses pembuatan
keputusan yang lain. Yang termasuk dalam metode ini adalah riset pasar
(market research), metode gabungan kemampuan permintaan, pendapat
dewan juri dan lain-lain.
b. Metode pencarian (exploratory) yaitu: metode yang dimulai dengan
pengetahuan dan perkiraan-perkiraan masa lalu dan mencari untuk
peramalan masa yang akan datang. Ada beberapa yang termasuk dalam
metode ini yaitu metode pengembangan skenario, pendekatan delphi,
kurva s dan lain-lain.
c. Metode pendekatan normative yaitu: metode yang memperkirakan tujuan
yang akan datang, kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, misi-misi
dan lainnya. Kemudian melihat masa lalu hingga masa kini dalam
menentukan perkembangan-perkembangan tersebut untuk mencapai tujuan
itu. Yang termasuk dalam metode ini adalah pohon keputusan, matrik
keputusan dan analisa system.
12
2. Metode Kuantitatif
Metode yang berdasarkan pada data-data masa lalu dan mempergunakan
metode-metode dan teknik peramalan serta mengadakan penganalisaan dalam
pembuatan peramalan. Metode ini terbagi atas:
a. Metode deret waktu (time series) yaitu: peramalan yang didasarkan atas
nilai-nilai variable masa lalu untuk menentukan pola dalam deret data
untuk masa yang akan datang.
b. Metode sebab akibat yaitu: metode yang mengasumsikan bahwa faktor
yang diramalkan menunjukan sebab akibat dengan satu atau lebih variabel.
Karena sangat luasnya metode peramalan, untuk itu penulis hanya akan
menguraikan metode regresi linier, metode single moving average, metode
weighted moving average dan metode single exponential smoothing.
sedangkan :
………………………………………………………. (2)
13
…………………………………………(3)
Keterangan :
N : Jumlah Data
dt : Permintaan
t : Periode Waktu
a : Parameter Regresi (intercept)
b : Parameter Regresi (slope)
Jika hubungan Antara x dan y membentuk garis lurus, maka regresi ini disebut
regresi linier.
(MA) …………....................................................………(4)
Dimana:
dt’ : Permintaan
dt t-n : Permintaan Periode Sebelumnya
n : n Periode (1,2,3….n)
14
.................................................................... (5)
15
2.2.3. Uji Tingkat Kesalahan Peramalan
Suatu metode peramalan dikatakan baik dan dipilih sebagai metode yang paling
tepat apabila memiliki tungkat kesalahan peramalan terkecil. Sebelum
menerapkan penggunaan suatu metode untuk peramalan, terlebih dahulu
dilakukan pengujian tingkat ketelitian metode yang menjadi pilihan yang kelak
akan digunakan. Ini diperlukan agar metode yang dipilih menghasilkan kesalahan
terkecil di antara metode alternatif itu.
Tingkat kesalahan peramalan yang digunakan dalam skripsi ini adalah:
1. Mean Squared Error (MSE)
……………………………….(9)
Keterangan: N : Jumlah Data
dt : Permintaan
dt’ : Peramalan
t : Periode Waktu
f : Derajat kebebasan (1,2,3,….,n)
16
……………………………………. (10)
Keterangan: N : Jumlah Data
t : Periode Waktu
|PE| : Persentase Kesalahan/Error Mutlak
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Observasi Awal
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
18
3.1. Observasi
Observasi awal dilakukan pengambilan data permintaan dari bagian produksi PT
X Indonesia.Dimana perusahaan hanya bergantung pada production order dari
customer yang diterima beberapa hari sebelum pergantian bulan.Ada banyak data
permintaan untuk setiap model dan diambil salah satu data untuk penelitian ini
yaitu data pemakaian raw material ABS tahun 2014 – 2015.
Dalam penelitian ini data pemakaian data pemakaian raw material ABS dijadikan
objek penelitan dikarena kondisi permintaan dari bagian produksi mempunyai
fluktuasi yang berubah-ubah dan mempunyai pola data yang cenderung menurun.
19
tersebut diambil melalui pencatatan dan pengarsipan perusahaan yang dilakukan
oleh bagian Warehouse.
20
3.5. Analisis dan Perbaikan
Analisis dan perbaikan meliputi :
1. Pemilihan metode peramalan yang akan digunakan yaitu regresi linier,
singlemoving average, weighted moving average dan single exponential
smoothing dengan didasarkan pada tingkat standard error (tingkat kesalahan)
terkecil.
Ada tingkat kesalahan yang digunakan yaitu MSE (Mean SquaredError), SEE
(Standard Estimated ofError), MAPE (Mean Percentage Error) dan
MAD/MAE (Mean Absolute Deviation/Mean Absolute Error)
2. Peramalan permintaan berdasarkan peramalan terbaik.
21
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
Primary Process
Secondary Process
Grooming Sewing
Final Assembly
And
Packaging
22
proses pencampuran dengan pewarna dan beberapa material lain di area resin
mixing. Diproses ini kami berperan sebagai supplier penyedia raw material untuk
area resin mixing.
4.1.2. Produk
1.Boneka Barbie
Sumber : WWW.thebarbiecollection.com
Sumber : WWW.thebarbiecollection.com
23
4.2. Data
Untuk melakukan peramalan, maka diperlukan adanya data permintaan pada
periode sebelumnya.Berikut ini adalah data pemakaian raw material ABS tahun
2014-2015.
Tabel 4.2 Data Pemakaian raw material ABS Tahun 2014-2015
Permintaan dalam
Bulan Periode Waktu (t)
KG (dt)
Jan-14 1 9,584
Feb-14 2 9,143
Mar-14 3 9,323
Apr-14 4 4,553
May-14 5 3,970
Jun-14 6 4,725
Jul-14 7 5,713
Aug-14 8 8,100
Sep-14 9 7,000
Oct-14 10 5,859
Nov-14 11 5,050
Dec-14 12 9,699
Jan-15 13 8,432
Feb-15 14 3,068
Mar-15 15 7,965
Apr-15 16 9,423
May-15 17 7,853
Jun-15 18 7,250
Jul-15 19 7,034
Aug-15 20 9,272
Sep-15 21 4,650
Oct-15 22 2,719
Nov-15 23 7,809
Dec-15 24 3,630
24
sebagai berikut:Data Data permintaan dari tahun 2014-2015 dapat dibuat sebagai
suatu peramalan permintaan untuk periode yang akan datang (tahun 2016).
Untuk menentukan jenis data yang ada, maka data akan di plot terlebih dahulu
untuk menentukan metode yang dapat digunakan. Berikut diagram pencar sebaran
data permintaan periode 2014-2015.
Dari diagram pencar diatas, dapat diketahui bahwa sebaran permintaan raw
material ABS adalah siklis. Untuk itu, metode peramalan yang digunakan adalah :
1. Regresi Linier
2. Moving Average 4
3. Weighted Moving Average (WMA 4)
4. Single Exponential Smoothing
Sedangkan perhitungan ukuran kesalahan yang digunakan dalam pemilihan
metode peramalan yang terbaik adalah sebagai berikut:
1. Mean Squared Error(MSE)
2. Standard Error of Estimated (SEE)
3. Mean Percentage Error (MAPE)
4. Mean Absolute Deviation (MAD)
Kemudian akan dilakukan verifikasi metode dengan cara tracking signal serta
validasi metode. Perhitungan ukuran kesalahan metode digunakan untuk memilih
metode mana yang paling tepat.Sedangkan verifikasi metode dilakukan unuk
memastikan jika metode tersebut baik untuk digunakan.
25
1. Metode Regresi Linear
Peramalan dengan metode ini dilakukan dengan cara menentukan rumus regresi
linear terlebih dahulu. Rumus regresi yang dimamkasud adalah dt’ = a + b.t. untuk
itu perlu dihitung terlebih dahulu nilai a dan b. Untuk memperoleh nilai a,
diperlukan nilai b terlebih dahulu. Dengan menggunakan rumus yang telah
dijelaskan pada BAB II, maka diperoleh nilai b adalah -62,73. Sehingga dapat
dihitung nilai a dengan cara jumlah dt dibagi dengan jumlah sampel kemudian
dikurangi dengan hasil kali dari nilai b dan jumlah periode dibagi dengan jumlah
sampel. Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai a adalah 7526,7. Setelah
diperoleh nilai a dan b, maka dapat dihitung peramalan permintaan dengan cara
memasukkan nilai a dan b ke dalam rumus dt’ = a + b.t. sebagai contoh
perhitungan peramalan permintaan pada bulan Februari :
Dt 2 ’ = 7526,7 + - 62,73 x 2 = 7401,3.
Berikut hasil perhitungan peramalan dengan metode regresi linear.
26
Tabel 4.4 Peramalan Metode Regresi Linier
27
Berikut data peramalan permintaan dengan metode Moving Average 4.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Metode Moving Average 4
28
d 4 ’ = ((d 4-1 x 4) + (d 4-2 x 3) + (d 4-3 x 2) + (d 1 x 1)) / 10
d 4 ’ = (9584x 4) + (9143x 3) + (9323 x 2) + (4553 x 1)) / 10 = 3526
Berikut hasil peramalan permintaan dengan metode Weighted Moving Average 4:
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Metode Weighted Moving Average 4
29
Contoh perhitungan peramalan pada bulan Maret adalah :
dt’ = (0,9 x 9323) x ((1-0,9) x (9143)) = 9299,87.
Berikut hasil peramalan penjuslan dengan metode Single Exponential Smoothing :
Tabel 4.7.Hasil Perhitungan Metode Single Exponential Smoothing
30
Rata-rata kesalahan kuadrat diperoleh dengan menjumlahkan hasil kuadrat dari
pengurangan permintaan aktual dan hasil peramalannya untuk kemudian dibagi
dengan jumlah periode waktu. Berikut nilai MSE untuk masing-masing metode
peramalan, disini terlihat jika error terkecil ada pada metode Regresi Linear
sehingga metode ini bisa di katakan ideal karena tingkat kesalahan nya terkecil di
bandingkan dengan metoda lainnya.
Tabel 4.8.Nilai MSE
31
3. Mean Percentage Error (Rata-Rata Persentase Kesalahan / MAPE)
Nnilai rata-rata persentase kesalahan didapatkan dengan cara menjumlahkan nilai
mutlak persentase pengurangan Antara permintaan aktual dan peramalan. Berikut
nilai MAPE dari masing-masing metode peramalan, disini terlihat jika error
terkecil ada pada metode Regresi Linear metode ini bisa di katakan ideal karena
tingkat kesalahan nya terkecil di bandingkan dengan metoda lainnya.
32
4.5. Ukuran Kesalahan Peramalan
Dari perhitungan ukuran kesalahan untuk masing-masing metode peramalan,
dapat dikelompokkan hasil pengukuran untuk masing-masing metode adalah
sebagai berikut:
33
Gambar 4.2 Grafik Tracking Signal Metode Weighted Moving Average 4
Dari peta tracking signal kedua metode dapat dilihat, bahwa sebaran tracking
signal metode regresi linear lebih mewakili ke semua area. Sehingga dapat
dikatakan metode regresi linear lebih tepat digunakan untuk melakukan peramalan
persediaan raw material ABS.
34
peramalan permintaan tersebut dengan menggunakan metode terpilih, yaitu
metode regresi linier:
Tabel 4.12. Hasil Peramalan Permintaan Periode 2017 dengan Metode Regresi
Linier
35
Tabel 4.12. Hasil Peramalan Permintaan Periode 2017 dengan Metode Regresi
Linier cont’d
36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Simpulan yang dapat di ambil dari penelitian diatas adalah :
1. Metode peramalan yang digunakan dalam penentuan persediaan adalah
metode regresi linier.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk PT X Indonesia adalah :
1. Sebaiknya dalam merencanakan perencanaan persediaan harus
mempertimbangkan penggunaan metode perencanaan yang tepat agar
mengoptimalkan jumlah persediaan dimasa yang akan datang.
2. Adanya kecenderungan peramalan yang terus menurun diharapkan menjadi
pertimbangan perusahaan agar tidak menyimpan persediaan terlalu banyak
karena pastinya akan membutuhkan banyak space untuk penyimpanan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Makridakis. Sypros, Alih Bahasa Ir. Untung, Sus Andriyanto M.sc,(1971), Metode
dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
38