TIM PENYUSUN
Pujiana (41113120068)
Rohmat Indi Wibowo (41113120067)
Gilang Aditya Permana (41113120125)
Santi Octaviani (41113120077)
Erna Erviyana (41113120071)
Lutvia wahyu (41113120124)
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas Berkah, Rahmat Dan Hidayah‐Nyalah sehingga laporan praktikum Mata
kuliah Pemetaan dan SIG yang merupakan bagian dari Jurusan Teknik Sipil
Universitas mercu Buana Jakarta ini dapat terselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.Laporan ini adalah hasil praktikum di
lapangan yang dilaksanakan dalam waktu kurang lebih dua kali pertemuan
dan dikerjakan perkelompok. Adapun jenis – jenis praktikum yang
dilaksanakan, yaitu:
1.Pengukuran Sipat Datar (Waterpass)
2.Topografi (Total Station )
Atas tersusunnya laporan ini, tak lupa penyusun mengucapkanterima
kasih kepada :
1.Dosen Kelas Karyawan Mata Kuliah Perpetaan dan SIG
2.Para Asisten Dosen yang telah membimbing dan memberi
pengarahan sejak awal sampai tersusunnya laporan ini.
3.Serta semua teman – teman yang telah memberi sumbangsih dan
sarannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam hal teknik penulisan, tata bahasa maupun
isinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapakan demi penyempurnaan laporan ini pada masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penyusun dan umumnya para pembaca sekalian.
Hormat kami,
Penyusun
i
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1
I.1 Latar Belakang
.............................. 2
I.2 Maksud & Tujuan
............................. 2
I.3 Manfaat Praktium
........................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................... 3
II.1 Peralatan
.................................... 4
II.2 Teori Dasar
.................................. 4
II.2.1 Pengukuran Beda Tinggi
.................... 6
II.2.2 Rumus Dasar Waterpassing
.................. 6
II.3 Langkah Kerja / Praktikum & Pengolahan Data .. 8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
...................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................... 13
ii
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu Geodesi, yang
merupakan suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan
menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu Geodesi ini berguna bagi
pekerjaan perencanaan yang membutuhkan data‐data koordinat dan
ketinggian titik lapangan Berdasarkan ketelitian pengukurannya, ilmu
Geodesi terbagi atas dua macam, yaitu :
Dalam praktikum ini kita memakai Ilmu Ukur Tanah (Plane Surveying)
Ilmu Ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang
meliputi semua metoda untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi
tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi yang menganggap bumi
sebagai bidang datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik‐titik di
permukaan bumi. Dari titik yang telah didapatkan tersebut dapat
disajikan dalam bentuk peta.
teknis atau keperluan‐keperluan lainnya yang menggunakan peta sebagai
acuan.
1
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
Menentukan jarak optis dari patok utama ke patak utama berikutnya
misal(P0‐P1) dan menentukan jarak optis dari patok utama ke detail di
sekitarnya misal (P0‐a).
1.Menentukan beda tinggi antara patok satu dengan patok yang lainnya
di permukaan bumi.
2.Menentukan koreksi kesalahan antara patok
3.Menentukan tinggi patok antara patok sebelumnya ke patok selanjutnya
4.Menentukan kemiringan setiap patok.
I.2.Maksud Dan Tujuan Praktikum
Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan
dari teori‐teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan oleh praktikan
di bangku kuliah seperti poligon, alat dan penggunaannya, sampai pada
pembuatan peta.
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah
sbb:
I.3.Manfaat Praktikum
2
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam pratek pengukuran beda tinggi,
meliputi :
Waterpass + Tripod/Statip
Rambu/bak ukur
Meteran
Palu
Patok
Unting ‐ Unting
Gambar 6. Patok
II.2 TEORI DASAR
II.2.1. Teori Pengukuran
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan beda
tinggi antara dua titik atau lebih. Pengukuran waterpass ini
sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan
pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil‐hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan
untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan
letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang
ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap
saluran‐saluran yang sudah ada, dan lain‐lain.
3
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
II.2.2. Kegunaan alat.
2.1 Fungsi utama.
a. Memperoleh pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang
sama tinggi, sehingga titik – titik yang tepat garis bidikan/
bidik memiliki ketinggian yang sama.
b. Dengan pandangan mendatar ini dan diketahui jarak dari garis
bidik yang dapat dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik
terhadap titik – titik tertentu, maka akan diketahui atau
ditentukan beda tinggi atau ketinggian dari titik – titik
tersebut.
2.2 Tambahan alat
Alat ini dapat ditambah fungsi atau kegunaannya dengan menambah
bagian alat lainnya. Umumnya alat ukur waterpass ditambah bagian alat
lain, seperti :
a. Benang stadia, yaitu dua buah benag yang berada di atas dan dibawah
serta sejajar dan dengan jarak yang sama dari benang diafragma
mendatar. Dengan adanya benang stadia dan bantuan alat ukur waterpass
berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur
jarak horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak dengan cara seperti
ini dikenal dengan jarak optik.
4
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
b. Lingkaran berskala, yaitu lingkaran di badan alat yang dilengkapi
dengan skala ukuran sudut. Dengan adanya lingkaran berskala ini arah
yang dinyatakan dengan bacaan sudut dari bidikan yang ditunjukkan
oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila
dibidikkan ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik tersebut
dengan alat dapat ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan
sebagai alat pengukur sudut horizontal.
Yang dimaksud dengan waterpassing adalah suatu cara pengukuran
beda tinggi dimana selisih tinggi‐tinggi antara titik yang
berdekatan ditentukan dengan garis‐garis vizir horizontal yang
ditunjukkan ke rambu‐rambu yang diletakkan vertical di ats
ketinggian titik yang bersangkutan.
II.2.3 Pengukuran Beda Tinggi
Dalam pengukuran beda tinggi, sebenarnya terdapat 3 (tiga)
cara yaitu:
1. Waterpassing (Sifat Datar).
2. Trigonometris.
3. Barometris.
Dari ketiga jenis pengukuran di atas hanya Waterpassing saja
yang akan dijelaskan dalam kesempatan ini.
II.2.4 Rumus Dasar Waterpassing
Dengan pertolongan suatu nivo yang terdapat pada alat waterpass
maka garis vizir dapat dibuat horizontal.Bersama garis vizir
horizontal tersebut, teropong diarahkan pada kedua rambu yang
ditempatkan pada titik yang akan ditentukan selisih tingginya.
5
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
Pembacaan benang semuanya dalam satuan meter.
Pembacaan adalah benar jika ;
Benang Tengah = (benang atas + benang bawah )/2; dengan toleransi ±
0,0015M.
Jarak = (benang atas – benang bawah) x 100 _ dalam satuan Meter.
Beda Tinggi dari A ke B =
Selisih tinggi selalu diperoleh dari hasil pengukuran ke rambu
belakang minus
muka, dengan ketentuan ;
• Jika, hA – hB = positif berarti muka permukaan menaik.
• Jika, hA – hB = negatif berarti muka permukaan menurun.
Syarat‐syarat pengukuran beda tinggi (sifat datar) dengan waterpass ;
1. Garis bidik harus sejajar dengan nivo.
2. Usahakan alat ukur ditempatkan di sekitar pertengahan rambu
belakang & rambu muka, untuk tepat di tengah‐tengah agak sukar
& memakan waktu.
3. Bak ukur harus berdiri tegak dari arah depan maupun arah samping.
4. Jumlah sektor antara titik ujung harus genap.
5. Penempatan bak ukur harus selang‐seling.
6
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
6. Setelah pengukuran selesai, jumlah jarak ke bak belakang harus
sama dengan ke bak muka.
7. Menancapkan statip hrs kuat, tancapkan ketiga kakinya ke tanah
dengan baik & kencangkan sekrup ketiganya.
8. Letakkan rambu dengan tegak di atas patok yang diberi paku.
9. Gunakan payung jika alat terkena sinar matahari yang terlalu
panas.
10. Jarak sebaiknya maksimal 75 M antara alat & rambu, baik
muka maupun belakang
II.3 LANGKAH KERJA / PRAKTIKUM & PENGOLAHAN DATA
1. Memasang Patok I (A), jarak patok yang di atas permukaan tanah
antara 5 – 10 cm.
2. Pasang paku di atas patok, sisakan 1 cm dari permukaan patok.
Dalam percobaan ini area yang kita akan kita ukur beda tingginya
adalah 2C M, di sini kita membagi menjadi 4 sektor, dimana
masing‐masing sektor berjarak 5 M. Lakukan pemasangan patok
sampai patok terakhir yaitu Patok ke E.
7
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
tsb ke arah yang sama (ke dalam / keluar), atur sekrup yang satu
lagi sehingga gelembung udara memasuki lingkaran tengah nivo
kotak.
5. Putar pesawat 90° terhadap posisi semula, apakah gelembung udara
masih ada di tengah. Kalau alatnya masih presisi/baik, gelembung
udara tidak akan berubah walaupun pesawat diputar putar, ini
menandakan bahwa sumbu putar horizontal sudah pada keadaan
vertikal.
7. sebelum mengadakan pembacaan pada bak ukur, kedudukan nivo
tabung harus horizontal. Ini bisa dibuat dengan mengatur
sekrup pengatur nivo tabung, & untuk mendapat cahaya yang
cukup kita putar reflektor sampai cahaya cukup. Nivo tabung
dalam pesawat kita atur sampai membentuk huruf ”U” sempurna.
8. Lakukan pembacaan dengan membaca benang tengah, benang atas
dan benang bawah. Untuk kontrol BT = (BA + BB) / 2 ±0.0015
9. Pembacaan dilakukan pergi‐pulang.
8
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
9
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil praktikum yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan
bahwa :
10
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DENGAN WATERPASS
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Iskandar muda P. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 1,2,3. Jakarta
http://www.scribd.com
11