Anda di halaman 1dari 38

PENYALURAN DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Nama:
Arni Srilisman Rachmadini
Fadillah Amanda Zulkarnain
Febi Vatika Sari
Latifa Syofyan
M. Zahran Zaidan
Rizky Fahmi Saputra
PENGERTIAN AIR BUANGAN
Jadi, secara umum air buangan
adalah kotoran, sisa air atau
kombinasi dari cairan dan sampah
cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan,
perkantoran, dan industri,
bersama-sama dengan air tanah,
air permukaan, dan air hujan yang
umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan
manusia serta menggangu
lingkungan hidup.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.Air buangan yang bersumber dari rumah tangga
(domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari
pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian
dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari
bahan-bahan organik.
2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang
berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi.
Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi
sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-
masing industri ,antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat,
zat pelarut, dan sebagainya.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water)
yaitu air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada
umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
KARAKTERISTIK
AIR BUANGAN
AIR LIMBAH sebagian besar terdiri dari

0,1%
99,9%
AIR PARTIKEL-
PARTIKEL
TERLARUT
(dissolved solids)
dan TIDAK
TERLARUT
(suspended
solids)
Zat-zat organik tersebut sebagaian besar
sedah terurai (degradable) yang
merupakan sumber makanan dan media
yang baik bagi bakteri dan
mikroorganisme yang lain. Sedangkan
zat-zat anorganik terdiri dari grit, salt dan
metals (logam berat) .
Dalam menentukan
karakteristik limbah maka
ada tiga jenis sifat yang
harus diketahui yaitu
SIFAT FISIK
A. WARNA

air limbah yang baru


biasanya berwarna abu-
abu. Apabila bahanbahan
organik mengalami
dekomposisi oleh bakteri,
maka DO (Dissolved
Oxygen/Oksigen Terlarut)
turun sampai nol dan
warna berubah menjadi
hitam disebut septic.
B. TEMPERATUR

Umunya temperatur air


limbah lebih tinggi daripada
suhu air air minum sebab
adanya proses didalam
kegiatan industri maupun
rumah tangga yang dapat
menambah air hangat/panas.
Temperatur air limbah
dan air, merupakan parameter
sangat penting
C. BAU

Sifat bau limbah disebabkan


karena zat-zat organik yang
telah berurai dalam limbah
mengeluarkan gas-gas seperti
sulfida atau amoniak yang
menimbulkan bau tidak enak
disebabkan adanya campuran
dari nitrogen, sulfur dan
fospor yang berasal dari
pembusukan protein yang
dikandung limbah.
SIFAT KIMIA
A. BOD (biochemical oxygen demand)
BOD adalah kebutuhan oksigen bagi
sejumlah bakteri untuk mengurai atau mengoksidasi
semua zat-zat organik yang terlarut maupun sebagai
tersuspensi dalam air menjadi bahan organik yang
lebih sederhana. Nilai ini hanya merupakan jumlah
bahan organik yang dikonsumsi bakteri. Aktifnya
bakteri-bakteri menguraikan bahanbahan rganik
bersamaan engannya habis pula terkonsumsi
oksigen.

Habisnya oksigen terkonsumsi membuat


biota lainnya yang membutuhkan oksigen menjadi
kekurangan dan akibatnya biota yang memerlukan
oksigen ini tidak dapat hidup. Semakin tinggi angka
BOD semakin sulit bagi mahkluk air yang
membutuhkan oksigen bertahan hidup.pemeriksaan
BOD dalam limbah didasarkan atas reaksi oksidasi
zat-zat organik dengan oksigen dalam air dimana
proses tersebut dapat berlangsung karena ada
sejumlah bakteri
B. COD (Chemical Oxygen Demand)

adalah sejumlah oksigen


yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat-zat
anorganis dan organis
sebagaimana pada BOD,
angka COD merupakan
ukuran bagi pencemaran
air oleh zat anorganik.
C. pH
Menurut Slamet (2010), air buangan yang
mempunyai pH tinggi atau rendah dapat
membunuh mikroorganisme air yang
diperlukan untuk keperluan biota tertentu.
Air yang netral dapat mencegah terjadinya
pelarutan logam berat, pH yang tidak netral
dapat melarutkan berbagai element kimia
yang dilaluinya. Sementara menurut
Sanropie (1984), jika pH lebih kecil dari 6,5
atau lebih besar dari pada 9,2 maka akan
menyebabkan korosifitas pada pipa¬pipa air
yang dibuat dari logam dan dapat
mengakibatkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
D. Amonia. Keberadaan amonia merupakan indikator masuknya buangan permukiman .
Senyawa organik yang terdapat dalam limbah dan buangan, seperti protein,
karbohidrat dan lemak dimanfaatkan oleh bakteri sebagai sumber makanan.

E. Nitrit: Keberadaan nitrit merupakan salah satu indikator proses pengolahan


berlangsung tidak sempurna. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan keadaan
sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrit. Nitrit tidak ditemukan dalam air
limbah yang segar melainkan dalam limbah yang sudah basi atau lama. Nitrit
bersumber dari bahan-bahan yang bersifat korosif dan banyak dipergunakan di pabrik-
pabrik.

F. Nitrogen: Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk organik
dan oleh bakteri dirubah menjadi nitrogen ammonia.

G. Logam Berat: Logam berat dalam air limbah seperti tembaga, cadmium, air raksa,
timah, chromium, besi dan nikel, arsen, selenium, cobalt, mangan dan aluminium.
SIFAT BIOLOGIS
Pemeriksaan biologis didalam air limbah diperlukan untuk memisahkan
bakteri-bakteri patogen didalam air limbah. Mikroorganisme yang penting
dalam air limbah diklasifikasikan menjadi protista, plants (tumbuhan) dan
animals (binatang).
Dampak Air Buangan Terhadap Lingkungan
Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya:
• Penyakit
Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada kesehatan. Air
yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis dan berbagai penyakit
lainnya.
• Kerusakan ekosistem
Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan lingkungan bahkan yang terkecil sekalipun. Polusi
air dapat menyebabkan seluruh ekosistem rusak jika dibiarkan tidak terkendali.
• Eutrifikasi
Eutrifikasi adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang mendorong pertumbuhan alga
(ganggang). Alga ini membentuk lapisan di atas kolam atau danau lalu mengurangi oksigen dalam
badan air. Akibatnya, kehidupan perairan tersebut akan terdampak.
• Gangguan rantai makanan
Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai makanan. Gangguan pada rantai makanan terjadi
ketika racun dan polutan dalam air dikonsumsi oleh hewan air (ikan, kerang, dan lainnya) yang
kemudian dikonsumsi oleh manusia.
Sistem Penyaluran Air Buangan
Secara hidrolisis, pengaliran air limbah dapat
dilakukan secara gravitasi, bertekanan, dan vakum.
1. Gravitasi Pada sistem ini, penyaluran air limbah
memanfaatkan gaya gravitasi berdasarkan
topografi yang ada di daerah perencanaan.
2. Bertekanan Sistem ini menggunakan pipa
bertekanan yang memanfaatkan pompa dalam
penyaluran air limbah. Metode ini dilakukan apabila
penyaluran air limbah secara gravitasi tidak
memungkinkan
3. Vakum Metode ini menggunakan pompa vakum
dimana diciptakan suatu kondisi hampa udara pada
tempat aliran akan diarahkan.
Berdasarkan ASCE & WPCF (1969) umumnya slope yang digunakan
maksimal sebesar 2% tau 2 cm/m (0,02) dengan minimum slope 1 cm/m
(0,01). Kecepatan minimum disarankan 0,6 – 0,75 m/s. Kecepatan
minimum ini dianggap sudah memenuhi untuk self cleansing untuk
membawa sedimen atau partikel yang ada di saluran.
Sistem penyaluran air limbah dapat diklasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu conventional sewerage,
simplified sewerage, dan solid-free sewerage (Tilley
dkk, 2008):
1. Conventional Sewer
Conventional Seweratau juga bisa disebut
conventional gravity sewerage adalah jaringan pipa
bawah tanah yang menyalurkan pipa dari
masingmasing rumah menuju pengolahan terpusat
dengan aliran gravitasi dan pompa jika diperlukan.
Conventional sewer tidak membutuhkan pre-
treatment di sumber terlebih dahulu (onsite
treatment / 11 pengolahan setempat). Karena tidak
ada pengolahan di sumber, maka desain sistem ini
harus dipastikan telah memenuhi kecepatan
minimum untuk selfcleansing.
2. Simplified Sewerage / Shallow Sewer
Simplified sewerage adalah sistem penyaluran air limbah
yang menggunakan diameter pipa kecil, ditanam pada
kedalaman yang dangkal dengan kemiringan lebih landai
dibandingkan dengan conventional sewer. Manhole dapat
diganti dengan lubang inspeksi. Sistem ini dipasang dalam
satu area atau kawasan sehingga dapat mencakup lebih
banyak sambungan. Diameter minimum yang disarankan
adalah 100 mm.
Kelebihan dari sistem ini yaitu, biayanya lebih murah
daripada conventional sewer, dapat menjangkau lebih
banyak penduduk yang belum memiliki sistem sanitasi,
dan dapat dikembangkan dan diadaptasi mengikuti
pertumbuhan penduduk atau komunitas tersebut.
Kekurangan dari sistem ini yaitu, membutuhkan
perencanaan dan konstruksi dari orang yang ahli, perlu
dibentuk organisasi atau kepanitiaan untuk memelihara
sistem penyaluran ini, dan membutuhkan perbaikan rutin
dan pembersihan sumbatan yang lebih sering daripada
sistem konvensional.
3. Solid-Free Sewerage / Small Bore Sewerage
Solid-free sewerage mirip dengan simplified sewerage namun
dengan pipa dipasang pada outflow tangki septik. Dengan
adanya pengendapan pada tangki septik maka resiko
penyumbatan berkurang, saluran 12 tidak harus self-cleaning
(minimum 0,3 - 0,5 m/s) dan dapat ditanam dengan
kedalaman dangkal dan mengikuti topografi. Diameter
minimal untuk pipa adalah 10 cm.
Kelebihan sistem ini adalah cocok untuk daerah dengan
kepadatan tinggi yang tidak memiliki area resapan, dapat
membawa debit saat terisi penuh maupun setengah penuh,
biaya lebih murah dari sistem konvensional karena
mengurangi panjang pipa, penggalian lebih dangkal, biaya
kebutuhan material lebih rendah.
Kekurangan dari sistem ini adalah membutuhkan tenaga ahli
dan beberapa material khusus.
PENGOLAHAN AIR
BUANGAN
PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.
Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan
dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan,
dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga,
perusahaan, dan/atau kendaraan merupakan masalah serius yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan
sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu tempat
sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai
dengan jenisnya, sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), dan sisa-
sisa industri (industrial waste).
PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Selain itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar


(human excreta), air limbah (sewage) juga harus dikelola dengan
baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang
tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar
penyakit dan bau yang tidak sedap.
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena
lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan
manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah
kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir
ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air limbah ini
berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut :
 Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri
dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
 Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai
dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain: nitrogen,
sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut,
dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini menjadi lebih rumit
karena harus mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan.
 Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari
daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH

Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan


menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak
mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air
limbah ini digolongkan sebagai berikut:
1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-
bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga,
biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau.
Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian
beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah
lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu
masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH

Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:


 gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.
 gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk
selulosa.
3. Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung
darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih
dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara
lain :
 Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus abdominalis,
disentri basiler.
 Menjadi media berkembang-biak mikroorganisme patogen.
 Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.
 Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
 Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.
 Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH

Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di


atas diperlukan kondisi, persyaratan, dan upaya-upaya sedemikian
rupa sehingga air limbah tersebut:
 Tidak mengkontaminasi sumber air minum.
 Tidak mengakibatkan pencemaran permukaan tanah.
 Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air
sungai, atau tempat-tempat rekreasi.
 Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi
tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor.
 Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat
dicapai oleh anak-anak.
 Baunya tidak mengganggu.
CARA PENGOLAHAN AIR LIMBAH S
SEDERHANA

Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari


pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya
dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena
pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut
mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya
sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:
1. Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin
bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan
manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi.
CARA PENGOLAHAN AIR LIMBAH S
SEDERHANA

Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya


kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan
yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air,
seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat
menimbulkan banjir.
2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air
limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman
antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi
kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut :
 empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah
sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir
khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan
bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur
CARA PENGOLAHAN AIR LIMBAH S
SEDERHANA

 pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2
oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen).
Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping
itu terjadi pengendapan
 Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang
sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali,
danau, dan sebagainya).
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali sehingga air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit
tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk
pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan.
Cara ini dapat digunakan terutama untuk air limbah rumah tangga,
perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan sebagainya dimana
kandungan zat-zat organik dan protein yang diperlukan oleh tanaman cukup
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai