Anda di halaman 1dari 9

 

Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. Luka bakar berat menyebabkan morbiditas dan
dera
deraja
jatt cac
cacat
at yan
yang
g rel
relati
ative
ve tin
tingg
ggii di
diba
bandi
nding
ngka
kan
n de
deng
ngan
an ced
cedera
era ole
oleh
h seb
sebab
ab lai
lain.
n. Bia
Biaya
ya yan
yangg dib
dibutu
utuhka
hkan
n un
untuk
tuk
penanganannya pun tinggi.
Di Amerika Serikat, kurang lebih 25. orang mengalami luka bakar setiap tahunnya. Dari angka tersebut !!2.
penderita luka bakar membutuhkan tindakan emergency, dan sekitar 2! penderita luka bakar meninggal dunia. Di
"ndonesia, belum ada angka pasti mengenai luka bakar, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk serta indsutri,
angka penderita luka bakar tersebut makin meningkat.
Luka bakar menyebabkan kehilangan integritas kulit dan juga menimbulkan e#ek sistemik yang sangat kompleks. Luka
bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentuka oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka bergantung pada
dalam, luas, dan letak. Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan

#actor yang sangat mempengaruhi prognosis $%. Sjamsuhidajat, 2!&.


B.  '()(A* +*(L"SA*
a.  'ujuan (mum
-ampu menjelaskan tentang penerapan asuhan keperaatan pada anak dengan masalah gangguan sistem integumen
$combustio&
 

b.  'ujuan /husus


!&  -e
-enje
njelas
laska
kan
n ko
konse
nsepp dadasar
sar me
medis
dis pa
pada
da pas
pasie
ien
n den
denga
gan
n luk
luka
a ba
bakar
kar mul
mulai
ai dar
darii de
de#in
#inisi
isi,, eti
etiolo
ologi
gi,, kla
klasi#i
si#ikas
kasi,
i,
pato#isiologis, mani#estasi, pemeriksaan diagostik, dan penatalaksanaan medik
2&  -enganalisa data serta merumuskan diagnosa pada klien dengan luka bakar dan membuat patays luka bakar 
0&  -embuat kesimpulan tentang asuhan keperaatan pada klien dengan luka bakar 

D.  D1"*"S" L(/A BA/A%


-enurut Ari# -utain $2!!& Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk luka3luka lainnya karena luka
tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati $escar& yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka aktu yang lama.
-enurut Sunita Almatsia, $24& Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh yang disebabkan oleh suhu

tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Sedangkan menurut +ierce dan *eil, $2& Luka
bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu atau termal.
Darii pend
Dar pendapat
apat3pen
3pendapa
dapatt diat
diatas
as dap
dapat
at dita
ditarik
rik kesi
kesimpul
mpulan
an bah
baha
a luka baka
bakarr mer
merupa
upakan
kan resp
respon
on kulit terh
terhadap
adap suatu
rangsangan dari luar berupa suhu panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh.
.  '"6L67" L(/A BA/A%
-enurut Ari# -utain $2!!& +enyebabnya luka bakar dapat dibagi dalam beberapa jenis, meliputi hal3hal berikut ini.
a.  +anas basah $luka bakar& yang disebabkan oleh air panas $misalnya8 teko atau minuman&.
b.  Luka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak.
c.  Luka bakar akibat api unggun, alat pemanggang, dan api yag disebabkan oleh merokok di tempat tidur.
d.  Benda panas $misalnya radiator&.
e.  %adiasi $misalnya terbakar sinar matahari&.
#.  Luka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan peralatan listrik.
g.  Luka bakar akibat 9at kimia, disebabkan oleh 9at asam dan basa yang sering menghasilkan kerusakan kulit yang
luas.

1.  +A'61"S"6L67"
/ulit adalah organ terluar tubuh manusia dengan luas ,25m 2 pada deasa. Bila kulit terbakar akan terjadi peningkatan
peningkatan
permeabilitas karena rusaknya pembuluh darah kapiler, dan area3area sekitarnya. Sehingga terjadi kebocoran cairan
intrakapiler ke intertisial sehingga menimbulkan udem dan bula yang mengandung banyak elektrolit.
/ulit terbakar juga berakibat kurangnya cairan intravaskuler. Bila kulit terbakar : 2; dapat terjadi syok hipovolemik
dengan gejala8 gelisah, pucat, akral dingin, berkeringat, nadi kecil, cepat, 'D menurun, produksi urin berkurang dan
setelah < jam dapat terjadi pembengkakan. Saat pembuluh darah kapiler terpajan suhu tinggi, sel darah ikut rusak
sehingga berpotensi anemia. Sedangkan bila luka bakar terjadi di ajah dapat terjadi kerusakan mukosa jalan napas
kare
karena
na asa
asap,
p, ga
gas,
s, at
atau
au ua
uap
p pa
pana
nas
s yan
yang
g ter
terhir
hirup
up,, oe
oede
dema
ma lar
laring
ing me
meny
nyeba
ebabka
bkan
n ha
hamb
mbata
atan
n ja
jalan
lan na
napa
pas
s ya
yang
ng
mengakibatkan sesak napas, takipnea, stridor, suara parau, dan dahak bearna gelap. Selain itu dapat juga terjadi
keracunan gas =62, karena hemoglobin tidak mampu mengikat 6 2  ditandai dengan lemas, binggung, pusing, mual,
muntah dan berakibat koma bahkan meninggal dunia.
Luka bakar yang tidak steril mudah terkontaminasi dan beresiko terkena in#eksi kuman gram $>& dan $3& contohnya
pseudomonas aeruginosa di tandai dengan arna hijau pada kasa penutup luka bakar. "n#eksi ysng tidak dalam $non
invasi#&
invasi#& dita
ditanda
ndaii deng
dengan
an kero
keropeng
peng dan nan
nanah.
ah. "n#e
"n#eksi
ksi inva
invasi#
si# dita
ditandai
ndai deng
dengan
an ker
keropen
openg
g yang keri
kering,
ng, dan jari
jaringa
ngan
n
nekrotik.
Bila luka bakar derajat " dan "" sembuh dapat meninggalkan jaringan parut. Sedangkan pada luka bakar derajat """ akan
mengalami kontraktur. +ada luka bakar berat akan dapat ditemukan ileus paralitik dan stress pada luka bakar berat ini
akan mudah mengalami tukak di mukosa lambung ?tukak =urling@ dan apabila ini berlanjut kan menimbulkan ulcus akibat
nekrosis mukosa lambung.
lambung. /ecacatan pada luka bakar hebat terutama pada ajah beresiko mengalami beban jia yang
menimbulkan gangguan jia yang disebut schizophrenia.

.  -A*"1S'AS" /L"*"/

Dalam man
Dalam mani#e
i#esta
stasi
si kli
klinis
nis luk
luka
a bak
bakar
ar dig
digolo
olong
ngkakan
n dalam
dalam pe
pengk
ngklas
lasi#ik
i#ikasi
asian
an.-e
.-enur
nurut
ut Sunit
Sunita
a Alma
Almatsi
tsia,
a, $2
$2
4&
4&
pengklasi#ikasian luka bakar adalah sebagai berikut8
a.  /edalaman Luka Bakar 
+engaruh panas terhadap tubuh, di kenal dengan ?derajat luka bakar@ " sampai dengan """
!&  Derajat "
 

 Adalah luka bakar dimana terjadi kematian pada lapisan atas epidermis kulit disertai dengan pelebaran pembuluh
pembuluh darah
sehingga kulit tampak kemerah3merahan
2&  Derajat ""
 Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan epidermi
epidermis
s dan dermis sedangka
sedangkan
n pembulu
pembuluh
h darah dibaah kulit
menumpuk dan mengeras. Selain timbul arna kemerah3merahan pada kulit juga timbul gelembung3gelembung pada
luka.
0&  Derajat """
 Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan seluruh epitel kulit $epider
$epidermis,
mis, dermis, kutis& dan otot pembulu
pembuluh
h
darah mengalami nombisit.
b.  Luasnya Luka Bakar 

-enurut Sunita Almatsia, $24& Luasnya luka bakar merupakan luasnya permukaan tubuh yang terkena panas. Luka
bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh untuk deasa, perkiraan luas tubuh yang terkena didasarkan pada bagian
tubuh yang t yang terkena menurut ?rumus @ $rule o# nine& yang dikembangkan walace $!4&, yaitu8
!&  /epala  ;
2&  'ubuh bagian depan !<;
0&  'ubuh bagian belakang !<;
4&  kstremitas atas !<;
5&  kstremitas kanan !<;
&  kstremitas kiri !<;
&  6rgan genital !;
'otal !;
1.  +-%"/SAA* +*(*)A*7
-enurut -arylin . Doenges, $2& +emeriksaan penunjang yang dapat di lakukan pada pasien dengan luka bakar 
adalah8
a.  LD8 mengkaji hemokonsentrasi.
b.  lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. "niterutama penting untuk memeriksa kalium
terdapat peningkatan dalam 24 jampertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung.
c.  7as3gas darah arteri $7DA& dan sinar C dada mengkaji #ungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.
d.  B(* dan kreatinin mengkaji #ungsi ginjal.
e.  (rinalisi
(rinalisis
s menu
menunjuk
njukkan
kan miog
mioglobi
lobin
n dan hemo
hemokrom
kromoge
ogen
n men
menanda
andakan
kan ker
kerusak
usakan
an oto
otott pad
pada
a luka baka
bakarr kete
ketebala
balan
n
penuh luas.
#.  Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
g.  /oagulasi memeriksa #aktor3#aktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masi#.
h.  /adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.
i.  complete blood cell count $=B=&
 j.  blood urea nitrogen $B(*&,
k.  serum glucose
l.  elektrolit
m.  arterial blood gases
n.  serum protein
o.  albumin
p.  urine cultures
.  urinalysis
r.  pembekuan darah
s.  pemeriksaan servikal
t.  kultur luka
7.  +*A'ALA/SA*AA* -D"S
-enurut %. Sjamsuhidajat, $2!& +enatalaksanaan medis pada penderita luka bakar sebagai berikut8

a.  -ematikan sumber api


(paya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada seluruh tubuh $menyelimuti, menutup bagian yang terbakar,
berguling, menjatuhkan diri ke air&.
b.  -erendam atau mengaliri luka
 

Setelah sumber panas hilang adalah dengan merendam luka bakar dalam air atau menyiram dengan air mengalir selama
kurang lebih !5 menit. +ada luka bakar ringan tujuan ini adalah untuk menghentikan proses koagulasi protein sel jaringan
dan menurunkan suhu jaringan agar memperkecil derajat luka dan mencegah in#eksi sehingga sel3sel epitel mampu
ber#oli#erasi.
c.  %ujuk ke %umah Sakit
+ada luka bakar dalam pasien harus segera di baa ker %umah Sakit yang memiliki unit luka bakar dan selama
perjalanan pasien sudah terpasang in#us.
d.  %esusitasi
+ada luka bakar berat penanganannya sama seperti diatas . namun bila terjadi syok segera di lakukan resusitasi AB=.
!&   Airay -anagemen
-anagementt

a&  Bersihkan jalan napas dengan tangan dan mengangkat dagu pada pasien tidak sadar.
b&  Lindungi jalan napas dengan naso#arigeal.
c&  +embedahan $krikotiroldotomi& bila indikasi trauma sila#asialgagal intubasi.
2&  Breathing+ernapasan
a&  Berikan supplement 62.
b&  *ilai #rekuensi napas dan pergerakkan dinding toraks.
c&  +antau oksimetri nadi dan observasi.
0&  =irculation
a&  *ilai #rekuensi nadi dan karakternya
b&   Ambil darah
darah untuk cross
cross match, D+L, ureum
ureum dan elektrolit.
c&  +eraatan lokal
(ntuk luka bakar derajat " dan "" bias dilakukan peraatan lokal yaitu dengan pemberian obat topical seperti salep
antiseptic contoh golongan8silver sulfadiazine, moist exposure burn ointment, ataupun yodium providon.
sulfadiazine
4&  +emberian cairan intravena
(ntuk pemberian cairan intravena pada pasien luka bakar bias menggunakan rumus yang di rekomendasikan oleh
nvans, yaitu8
 

Luas luka dalam persen x BB(kg) = mL NaCl /24 jam


Luas luka dalam persen x BB (kg) = mL Plasma/24 jam
2000 cc gluksosa 5%/24 jam

  Separuh jumlah !>2>0 diberikan < jam pertama


sisanya ! jam berikutnya.
Eari kedua diberikan setengah dari jumlah cairan hari pertama.
Eari ketiga diberikan setengah dari jumlah cairan hari kedua.

+enderita mula3mula dipuasakan karena keadaan syok menyebabkan peristaltik usus terhambat. Dan di berikan minum
setelah
setelah #ungsi usus normal
normal kem
kembali
bali.. )ika diuresis
diuresis pad
pada
a har
harii ketig
ketiga
a mem
memuask
uaskan
an dan penderita
penderita dap
dapat
at minu
minum
m tanp
tanpa
a
kesulitan, in#use dapat dikurangi, bahkan dihentikan.
d&  +emberian obat3obatan
+emberian
+emberian obat seperti antibiotic spectrum luas bertujuan untuk mencegah in#eksi terhadap pseudomonas yang dipakai
adalah golongan aminoglikosida. untuk mengatasi nyeri diberikan opiate dalam dosis rendah melalui intravena.

e&  *utrisi
*utrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negati# pada #ase
katabolisme, yaitu sebanyak 2.530. kalori sehari dengan kadar protein tinggi.
 

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

 A.  +*7/A)"A*
+engkajian adalah langkah aal dan dasar dalam proses keperaatan secara menyeluruh, semua data atau in#ormasi
klien yang di butuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperaatan pengkajian pada klien bronkitis.

-enurut Ari# -utain $2!!& Eal3hal yang perlu dikaji pada pasien dengan luka bakar adalah sebagai berikut8
a.  1ase darurat luka bakar 
!&  +eraatan menginventaris data3data melalui petugas luar rumah sakit $petugas penyelamat atau petugas gaat
darurat&
2&  Bila pasien mampu berbicara lakukan pertanyaan tentang proses dan mekanisme cedera secara ringkas dan cepat.
b.  'anda3'anda Fital $''F&
!&  -elakukan pemeriksaan secara sering.
2&  Status respirasi, suhu dipantau ketat.
0&  Denyut nadi apikal, karotid, dan #emoral dievaluasi.
4&  +emantauan jantung dilakukan bila memiliki riayat penyakit jantung.
c.  %iayat /esehatan
!&  %iayat luka bakar.
2&  %iayat alergi.

0&  %iayat imunisasi tetanus.


4&  %iayat medis serta bedah masa lalu.
d.  "ntake dan 6utput
!&  Dipantau dengan cermat dan diukur tiap satu jam.
2&  -encatat jumlah urine yang pertama kali keluar ketuka dipasang kateter untuk menentukan #ungsi ginjal dan status
cairan sebelum pasien mengalami luka bakar. (rine kemerahan menunjukkan adanya hemokromogen dan mioglobulin
karena kerusakan otot.
e.  +engkajian 1isik
!&  Eead to toe.
2&  Ber#okus pada tanda dan gejala, cedera atau komplikasi yang timbul.
#.  +engkajian Luas Bakar 
!&  -engidenti#ikasi daerah3daerah luka bakar terutama derajat "" dan """.
2&  (kuran , arna, bau, eskar, eksudat, pembentukkan abses, perdarahan, pertumbuhan epitel, penampakkan jaringan
granulasi pada luka bakar.
g.  +engkajian *eurologik
!&  Ber#okus pada tingkat kesadaran
2&  status #isiologik
0&  tingkat nyeri
4&  kecemasan
5&  perilaku
&  pemahaman pasien dan keluarga terhadap cedera serta penanganannya.
B.  D"A7*6SA /+%AGA'A*
Diagnosa adalah masalah keperaatan
keperaatan yang actual $yang sudah terjadi& dan potensial $kemungkinan
$kemungkinan akan terjadi& yang
dapat di tangani dengan intervensi keperaatan.
-enurut *anda, $2& maka yang mungkin timbul pada penderita luka bakar adalah8
 
!. %isiko bersihan jalan napas tidak e#ekti# b.d. edema dan e#ek dari inhalasi asap.
2.  %isiko ketidakseimbangan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkat
peningkatan
an permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat
evaporasi dari daerah luka bakar.
0.  *yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara# dan dampak emosional dari luka bakar.
4.  %isiko tinggi in#eksi b.d. hilangannya barier kulit dan terganggunya respon imun.
 

5.  7angguan intergritas kulit b.d. luka bakar terbuka.

=.  %*=A*A AS(EA* /+%AGA'


/+%AGA'A*
A*
"ntervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperaatan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah
sesuai dengan diagnosa keperaatan yang telah di tetapkan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.
-enurut Ari# -uttain, $2!!& "ntervensi untuk klien dengan gangguan luka bakar adalah sebagai berikut8
a.  %isiko bersihan jalan napas tidak e#ekti# b.d. edema dan e#ek dari inhalasi asap.
!&  'ujuan
Dalam aktu !H 24 jam kebersihan jalan pasien tetap optimal
2&  /riteria Easil
a&  )alan napas bersih, tidak ada obstruksi
b&  Suara napas normal tidak ada bunyi napas tambahan seperti stridor.
c&  'idak ada penggunaan otot bantu napas.
"ntervensi
!.  /aji dan monitor jalan napas
%asional8
Deteksi aal untuk interprestasi selanjutnya.
2.  'empatkan pasien di bagian resusitasi
%asional8
-emudahkan melakukan monitoring status kardiorespirasi dan intervensi kedaruratan.
0.  Beri oksigen 4 litermenit dengan kanul atau sungkup
%asional8
-embantu meningkatkan pa62 di cairan otak yang akan mempengaruhi pengaturab pernapasan,
4.  Lakukan tindakkan kedaruratan jalan napas agresi#.
%asional8
'indakkan
'indakkan ini termasuk membalikkan tubuh pasien, mendor
mendorong
ong pasien bernap
bernapas
as dalam, mengeluarkan
mengeluarkan timbuna
timbunan
n sekret
melalui penghisapan trakea.
+engaturan
+engaturan posisi tubuh pasien dapat mengura
mengurangi
ngi kerja pernap
pernapasan,
asan, meningkatkan ekspansi dada yang maksimal, dan
pemberian oksigen yang dilembabkan dapat menurunkan stres metabolik dan oksigenasi jaringan adekuat.
5.  Bersihkan jalan napas dengan suctioning bila kemampuan mengeluarkan sekret tidak e#ekti#.
%asional8
+ernapasan menjadi adekuat bila jalan napas bersih
.  "ntruksikan pasien untuk napas dalam dan batuk e#ekti# 
%asional8
+ernapasan dia#ragma dapat meningkatkan ekspansi paru sehingga pasien dapat melakuan inspirasi maksimal. Batuk
e#ekti# melonggarkan mukus.
.  valuasi dan monitor keberhasilan intervensi bersihan jalan napas.
%asional8
-emantau status respirasi dan keberhasilan bersihan jalan napas
b.  %isiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat
evaporasi dari daerah luka bakar.
!&  'ujuan
Dalam aktu !H 24 jam tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
2&  /riteria Easil yang di harapkan
a&  +asien tidak mengeluh pusing, ''F batas normal, kesadaran potimal, urine : mlhari.
b&  /eluhan diare, mual, muntah berkurang.
c&  Easil lab8 nilai elektrolit dan analisis gas darah normal.
intervensi

!.  "denti#ikasi #aktor penyebab, spesi#ikasi luka, luas luka bakar, kedalaman luka bakar, dan riayat penyakit lain.
%asional8
Sebagai parameter dalam menentukan intervensi kedaruratan.
2.  /aji status dehidrasi.
%asional8
 

-enentukan jumlah cairan yang akan diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi dari individu.
0.  Lakukan pemasangan "F1D $intravenous #luid drops&.
/ompensasi aal hidrasi cairan di gunakan untuk mencegah syok hipovolemik.
4.  /aji penurunan kadar peurunan elektrolit
%asional8
-endeteksi kondisi hiponatremi dan hipokalemi sekunder dari hilangnya elektrolit dari plasma.
c.  *yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara# dan dampak emosional dari luka bakar.
!&  'ujuan 8
Dalam aktu !H 24 jam nyeri berkurang.
2&  /riteria hasil yang di harapkan 8

Secara subyekti# melaporkan nyaeri berkurang.


Dapat mengidenti#ikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
"ntervensi 8
!.  kaji nyeri dengan pendekatan +I%S'.
%asional8
+arameter
+arameter dasar untuk mengetahui sejauh mana intervensi yang diperlukan dan sebagai evaluasi kberhasilan intervensi
manajement nyeri.
2.   Atur posisi #isiologis.
#isiologis.
%asional8
-eningkatkan asupan 62 ke jaringan yang mengalami peradangan.
0.  "stirahatkan klien.
%asional8
-eningkatkan suplai darah pada jaringan yang mengalami peradangan.
4.   Ajarkan teknik
teknik relaksasi pernapas
pernapasan
an dalam.
%asional8
-enurunkan nyeri sekunder dari peradangan.
5.   Ajarkan teknik
teknik distraksi pada
pada saat nyeri
nyeri
%asional8
-emblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks cerebri sehingga menurunkan persepsi nyeri.
.  /alaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik preparat mor#inAjarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
%asional8
-emblok lintasan nyeri sehingga menurunkan nyeri.
d.  %esiko tinggi in#eksi b.d hilangnya barier kulit dan tergangguanya respon imun.
!&  'ujuan 8
Dalam aktu H 24 jam tidak terjadi in#eksi, terjadi perbaikan pada integritas jaringan lunak.
2&  /riteria valuasi
lesi luka bakar mulai menutup pada hari ke3 minimal o,5 cm tanpa adanya tanda3tanda in#eksi dan peradangan pada
area lesi.
Leukosit dalam batas norma ''F dalam batas normal.
"ntervensi 8
!.  /aji derajat, kondisi kedalaman, luasnya lesi luka bakar, serta apakah adanya advice dokter dalam peraatan luka.
%asional8
-engidenti#ikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan.
2.  Lakukan peraatan steril setiap hari
%asional8
-enurunkan kontak kuman ke dalam lesi
0.  +antau ketat ''F $ respiratori,
respiratori, renal, atau gastrointest
gastrointestinal&
inal&
%asional8

-ampu mendeteksi dengan cepat mulainya suatu in#eksi.


4.  Buat kondisi balutan dalam keadaan bersih dan kering
%asional8
-enghindari kontaminasi
5.  /alaborasi penggunaan antibiotik
 

%asional8
-encegah aktivasi yang masuk
0&  7angguan integritas kulit bd luka bakar terbuka.
a&  'ujuan 8
Dalam !H 24 ja, integritas kulit membaik secara optimal.
b&  /riteria Easil8
+ertumbuhan jaringan membaik dan lesi psoriasis berkurang.
"ntervensi
!.  /aji kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada klien.
%asional

Data dasar untuk memberikan in#ormasi intervensi peraatan yang akan digunakan
2.  Lakukan peraatan luka terbuka
%asiomal8
/adang3kadang luka bakar dibiarkan terbuka agar terkena udara. Dengan tetap mempertahankan lingkungan poasien
tetap bersih dan tetap membatasi in#eksi luka bakar.
0.  Lakukan komunikasi e#ekti# 
%asional8
komunikasi yang akbrab dan kerja sama antar pasien menghasilkan peraatan luka yang optimal.
4.  Lakukan peraatan luka tertutup.
%asional
mencegah in#eksi dan mempercepat proses perbaikan kulit

BAB IV

PENUTUP

 A.  /S"-+(LA*
Luka
Luka baka
bakarr meru
merupaka
pakan
n resp
respon
on kulit terhadap
terhadap suat
suatu
u ran
rangsan
gsangan
gan dari luar ber
berupa
upa suh
suhu
u pan
panas
as yang mengakibat
mengakibatkan
kan
kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh.
%espon luka bakar terhadap tubuh bergantung pada kondisi kedalam
kedalaman
an dan luas luka nakar
nakar.. Semakin luas cedera akan
mempen
mempengar
garuhi
uhi resp
respons
ons siste
sistemik
mik baik kard
kardiova
iovaskul
skuler,
er, per
pernap
napasan
asan,, kond
kondisi
isi cair
cairan
an elek
elektrol
trolit,
it, dan gast
gastroi
rointest
ntestinal
inal..
+enanganan yang cepat dan tepat akan membantu memperkecil derajat luka. +eraatan luka bakar tertutup dan terbuka
membantu
memban tu pro
proses
ses per
perbaik
baikan
an luka
luka.. /eb
/eberha
erhasila
silan
n pera
peraata
atan
n luka baka
bakarr terb
terbuka
uka dila
dilakuka
kukann den
dengan
gan mem
mempert
pertaha
ahankan
nkan
lingkungan
lingkungan tetap bersih dan kondusi#. +enggunaan
+enggunaan A+D saat peraatan sangat diperluka
diperlukan.
n. +ara pengunjung dianjurkan
mengge
menggenaka
nakan
n hub
hubah
ah dan tidak menyentuh
menyentuh ran
ranjang
jang pasien atau mem
member
berikan
ikan mak
makan
an mel
melalui
alui tang
tangan
an pasi
pasien
en seca
secara
ra
langsung untuk meminimalkan terjadinya in#eksi. +asien yang sudah mulai stabil keadaanmya memerlukan #isioterapi
untuk mempelancar peredaran darah dan mencegah kekauan sendi.

B.  SA%A*
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran 8
Saran (ntuk +eraat
a.  Diharap
Diharapkan
kan seor
seorang
ang +er
+eraat
aat aga
agarr dapa
dapatt lebi
lebih
h pro
pro#esio
#esional
nal den
dengan
gan peng
pengetah
etahuan
uan dan ketr
ketrampi
ampilan
lan yang dimi
dimiliki
liki
sehingga dapat melakuan penanganan luka bakar dengan cepat dan tepat.
b.  Diharap
Diharapkan
kan seorang
seorang pera
peraat
at harus leb
lebih
ih tera
terampil
mpil dan sela
selalu
lu siap dalam
dalam memb
memberik
erikan
an pelayanan
pelayanan kese
kesehata
hatan
n

khususnya dalam mendiagnosis suatu masalah yang di hadapi pasiennya agar tindakan dan pengobatan cepat dan tepat
sesuai kebutuhan klien.
c.  Diharap
Diharapkan
kan seor
seorang
ang per
peraat
aat dala
dalam
m mela
melaksan
ksanakan
akan tuga
tugasnya
snya di per
perluka
lukan
n ada
adanya
nya kerj
kerjasam
asama
a anta
antarr tim dan
diperlukan ketersediaan prasarana yang memadai dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan pada klien.
 

DAFTAR PUSTAKA

 Ari# -uttain.
-uttain. 2!!.
2!!. Asuhan
Asuhan /eperaatan
/eperaatan 7anggu
7angguan
an Sistem "ntegumen.
"ntegumen. )akarta.
)akarta. Salemba
Salemba -edika

D%. Sunita Almatsia, -.S=. 24. +enuntun Diet. +' 7ramedia +ustaka (tama

+ierce A. 7race J *eil %. Borley. 2. At 7lace "lmu Bedah. Surabaya. rlangga

-usliha. 2!. /eperaatan 7aat Darurat +lus =ontoh Askep Dengan +endekatan *anda *ic *oc. Kogyakarta.
Kogyakarta. *uha
-edika

-arylin
-arylin . Doen
Doenges.
ges. $2
$2&
&.. %enc
%encana
ana Asu
Asuhan
han /epe
/epera
raatan
atan88 +ed
+edoman
oman (ntu
(ntuk
k +ere
+erencan
ncanaand
aandan
an +en
+endoku
dokumen
mentasia
tasian
n
+eraatan +asien disi 0. +enerbit Buku /edoketran 7=. )akarta

%. Sjamsuhidajat. 2!. Buku Ajar "lmu Bedah. )akarta. 7=

*anda, 2. +edoman Diagnosa /eperaatan

Anda mungkin juga menyukai