Diversitas genetik
Diversitas genetik di antara populasi dari suatu spesies juga sering sangat
besar. Di dunia pertanian misalnya ada berbagai macam varietas (padi, jagung),
meskipun ini hasil seleksi buatan. Di spesies pohon perbedaan antara populasi
pada spesies yang sama (dikenal dengan istilah provenans) sering besar.
Dalam populasi kebanyakan populasi alami, perbedaan genetik di antara
individu sering juga besar. Akhirnya diversitas genetik terdapat di dalam suatu
individu bilamana ada dua alel untuk gen yang sama (perbedaan konfigurasi DNA
yang menduduki lokus yang sama pada suatu kromosom). Di masa lalu hanya
sedikit perhatian diberikan pada diversitas genetik pada populasi alami,
sungguhpun ini sangat krusial bagi kelestarian dari bentuk-bentuk biologi,
perkembangan diversitas spesies (evolusi) dan berfungsinya biosfer, ekosistem
serta komunitas biologi.
Pada spesies yang berkembang biak secara seksual, setiap populasi lokal
mengandung kombinasi gen tertentu. Jadi, suatu spesies merupakan kumpulan
populasi yang berbeda secara genetik satu sama lain. Perbedaan genetik ini
diwujudkan sebagai perbedaan di antara populasi dalam sifat morfologi, fisiologi,
kelakuan, dan sejarah hidup (life history). Dengan kata lain, sifat-sifat genetik
(genotipe) mempengaruhi sifat-sifat yang diekspresikan (fenotipe).
Seleksi alami pada awalnya bekerja pada level fenotipik, memihak kepada
atau tidak menguntungkan untuk sifat-sifat yang diekspresikan (fenotipe). Lukang
gen (gene pool) – agregat total gen pada suatu populasi pada suatu waktu, akan
berubah ketika organisme dengan fenotipe yang kompatibel dengan lingkungan
akan lebih mampu bertahan hidup dalam jangka lama dan akan berkembang biak
lebih banyak dan meneruskan gen-gennya lebih banyak pula ke generasi
berikutnya.
Ukuran populasi
Dalam jangka panjang, diversitas genetik akan lebih lestari dalam populasi
besar daripada dalam populasi kecil. Melalui efek damparan genetik (genetic
drift– perubahan dalam lukang gen dari suatu populasi kecil yang berlangsung
semata-mata karena proses kebetulan), suatu sifat genetik dapat hilang dari
populasi kecil dengan cepat.
Sebagai contoh, populasi memiliki dua atau lebih bentuk gen (dinamakan
alel). Tergantung alel mana suatu individu mewarisi, suatu fenotipe tertentu akan
dihasilkan. Bila populasi tetap berukuran kecil dalam jangka waktu lama, mereka
mungkin kehilangan salah satu alel dari setiap gen karena proses kebetulan.
Kehilangan alel terjadi karena eror sampling. Ketika beberapa individu kawin,
mereka bertukar gen. Bayangkan awalnya separuh populasi memiliki satu bentuk
gen tertentu, dan separuhnya populasi yang lain memiliki bentuk gen yang lain.
Karena kebetulan, dalam populasi kecil pertukaran gen dapat mengakibatkan
semua individu pada generasi berikutnya memiliki alel yang sama. Satu-satunya
cara bagi populasi ini mengadung variasi dari gen ini lagi adalah melalui mutasi
gen atau imigrasi individu dari populasi lain. Meminimalkan kehilangan diversitas
genetik pada populasi kecil merupakan problem utama yang dihadapi dalam
upaya konservasi.
Faktor lain yang berpengaruh pada kekayaan spesies pada suatu area
adalah jarak atau barier yang memisahkan area tersebut dengan sumber spesies.
Probabilitas bahwa spesies akan mencapai suatu pulau di samudra atau lembah
terisolasi adalah kecil. Binatang terutama yang tidak terbang kemungkinanannya
juga kecil mencapai area seperti ini.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe bioma terestrial, ini terletak
pada beberapa tempat di bumi di mana kondisi iklim dan geologi menghasilkan
lingkungan yang mirip. Bioma hutan hujan tropis mengandung komunitas biologi
yang secara umum sama, tetapi spesiesnya tidak sama dari satu hutan tropis ke
hutan tropis yang lain. Tetapi, setiap hutan tropis akan mengandung organisme
yang secara ekologis ekuivalen, yaitu spesies berbeda tetapi memiliki siklus
hidup serupa dan cara beradaptasi yang mirip pada kondisi lingkungan.
Penyebaran hewan dan tumbuhan yang unik pada berbagai bioma tidak
dapat hanya dijelaskan melalui faktor iklim dan zonasi lintang. Peristiwa geologis
seperti damparan kontinen dan kondisi iklim masa lalu harus dipertimbangkan
juga.