Anda di halaman 1dari 2

Nama : amiadin

Nim : 17050102125

Tugas leadership

Resume

“memperkuat pendidikan islam berbasis intercontinental network”

Pendidikan islam

Mohamad natsir : pendidikan suatu pimp jasmani dan rohani menuju kesempurnaan
kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti sesungguhnya (ali dan daud,1995:137).

Uu sisdiknas no. 20 thn 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan: usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (natsir,
1973:82).

The challenge of islamic education interontinental network

1) Kontestasi global
2) Rekonseptualisasi normatifitas menuju tradisi baru
3) Pemahaman lintas budaya
4) Character building
5) Pendekatan religiusitas dalam teori pembelajaran

1. Kontestasi global
Tiga fungsi dari teknologi digital dalam pembelajaran pendidikan islam, :
 Technology for doing islam education
 Technology for practicing skills
 Technology for developing conceptual understanding

2. Rekonseptualisasi normatifitas menuju tradisi baru


Impelentasi pemahaman lafadz qul khairan auliyashmut dalam konteks pendidikan
islam di era revolusi idustri 4.0 meliputi
 Komunikasi formal
 Komunikasi non formal
 Komunikasi informal kesemuanya cenderung beralih dari lisan ke digitalisasi

3. Pemahaman lintas budaya


Pendidikan multikultural yang pernah ada dan sedang dikembangkan oleh negara-
negara maju, dikenal lima pendekatan:
 Pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau
multikulturalisme
 Pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau pemahaman
kebudayaan
 Pendidikan bagi pluralisme kebudayaan
 Pendidikan dwi-budaya
 Pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral manusia

4. Character building
Model pendidikan pesantren, respon pesantren terhadap permasalahan global :
 Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang bertujua untuk
mentransfer dan mengembangkan ilmu-ilmu agama
 Pesantern sebagai lembaga pengkaderan yang telah berhasil mencetak kader
umat dan kader bangsa.
 Pesantern sebagai lembaga sosial yang mengajarkan anak didik (santri) hidup
berkomunitas dengan lingkungan sosial dilingkunganya, mengajarkan
bagaimana hakikat kehidupan
 Pesantren sebagai agen reformasi sosial yang menciptakan perubahan dan
perbaikan dalam kehidupan masyarakat.

5. Pendekatan religiusitas dalam teori pembelajaran


Undang-undang sisdiknas nomor 11 tahun 1989 dan nomor 20 tahun 2003. Keputusan
mendiknas adalah penjabaran dari empat pilar pendidikan yang dicanangkan unesco,
yaitu:
 Learning to know
 Learning to do
 Learning to be
 Learning to live together

Teori taksonomi boom perspektif iman

Taksonomi bloom, tujuan pendidikan, :

1. Cognitive domain
2. Affective domain
3. Psychomotor domain

Anda mungkin juga menyukai