Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

FORMANSYAH MAHENDRA
Kelas : R-013
NIM : C1C018046
Hal : Tugas Resume

Bab 4 STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK

Perkembangan Standar Audit Sektor Publik


Standar audit berbeda dengan prosedur audit, yaitu “prosedur” berkaitan dengan tindakan
yang harus dilaksanakan, sedangkan “standar” berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu
kinerja tindakan tersebut, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan
prosedur tersebut. Standar audit, yang berbeda dengan prosedur audit, berkaitan dengan tidak
hanya kualitas professional auditor namun juga berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan
dalam pelaksanaan auditnya dan dalam pelaporannya.

Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diiringi dengan


pesatnya investasi antarnegara, pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi
akuntansi serta pengaruhnya terhadap dunia usaha, pendidikan dan masyarakat luas, yang
akhirnya mengerahkan perhatian ICA (international Congress cof Accounting) ke 10 di Sydney,
Australia pada tahun 1972 untuk membentuk organisasi profesi akuntan internasional guna
mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara universal. Kemudian
dibentuklah international Coordinator Committee Accounting Profesion (ICCAP) dan
International Accounting Standars Commintte (IASC) pada tahun 1973.

Fungsi Standar Audit Sektor Publik


Komite audit dapat sangat memperkuat independensi, integritas, dan efektivitas kegiatan
audit sektor publik dengan memberikan pengawasan independen terhadap rencana audit internal
dan pekerjaan eksternal serta hasilnya, menilai kebutuhan audit sumber daya, dan mediasi
hubungan auditor dengan organisasi. Komite audit juga memastikan bahwa hasil audit yang
ditayangkan dan perbaikan direkomendasikan atau tindakan korektif yang ditangani atau
diselesaikan.
Setiap organisasi sektor publik harus mengevaluasi struktur tata kelola untuk menentukan
apakah komite audit yang sesuai untuk situasi tertentu. Dalam beberapa hal, komite audit
dibentuk sebagai sub komite dari cabang legislatif atau dewan direksi. Pemerintah lain dapat
membentuk komite audit dari anggota masyarakat yang dipilih oleh badan legislatif dan/atau
eksekutif.

Dalam contoh praktiknya di Indonesia, demi penyempurnaan dan penyesuaian dengan


perkembangan kebutuhan maupun perkembangan ilmu pemeriksaan, Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) akan memantau penerapan dan perkembangan standar pemeriksaan. Setiap
pemeriksaan dimulai dengan penetapan tujuan dan penentuan jenis pemeriksaan yang akan
dilaksanakan serta standar yang harus diikuti oleh pemeriksa.

Jenis pemeriksaan standar audit adalah pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dalam beberapa pemeriksaan, standar yang digunakan
untuk mencapai tujuan pemeriksaan sudah sangat jelas. Misalnya, jika tujuan pemeriksaan
adalah untuk memberikan opini terhadap suatu laporan keuangan, maka standar yang berlaku
adalah standar pemeriksaan keuangan. Namun demikian, untuk beberapa pemeriksaan lainnya,
mungkin terjadi tumpang tindih tujuan pemeriksaan. Misalnya jika tujuan pemeriksaan adalah
untuk menentukan keandalan ukuran-ukuran kinerja, maka pemeriksaan tersebut bisa dilakukan
melalui pemeriksaan kinerja maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Apabia terdapat pilihan diantara standar-standar yang berlaku, pemeriksa harus


mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan pengetahuan pemeriksa, keahlian dan pengalaman
dalam menentukan standar yang akan diikuti. Pemeriksa harus mengikuti standar yang berlaku
bagi suatu jenis pemeriksaan. Stadar audit berfungsi mengatur semua aktivitas pekerjaan
auditnya akuntan publik. Standar mengatur mulai dari syarat auditor misalnya independensi dan
kompetensi auditor sampai bagaimana membuat laporan audit. Hal ini mengakibatkan akuntan
publik dapat melakukan pekerjaan auditnya:

1. Sesuai dengan syarat minimal/kualifikasi auditor


2. Melakukan perencanaan audit dengan jelas
3. Melaksanakan audit di meja ataupun di lapangan dengan baik karena sudah diatur dalam
standar
4. Melakukan pelaporan audit yang jelas.

Standar audit juga mengikat seorang auditor dengan etika profesinya karena pekerjaan
auditor dalam standar harus dilandasi dengan landasan moral dan etika. Sehingga, fungsi standar
audit dalam pekerjaan akuntan publik ini akan melandasi seluruh pekerjaan akuntan publik
khususnya dalam bidang auditing.

Standar akan menjadi pedoman dan pegangan akuntan publik, sehingga kewajiban dan
larangan akuntan publik dapat dipenuhi dengan baik. Standar audit berfungsi sebagai pengendali
secara preventif terhadap kecurangan, ketidakjujuran, dan kelalaian. Standar audit juga dapat
mendorong akuntan publik menggunakan kemahiran jabatannya (due professional care), menjaga
kerahasiaan informasi/data yang diperoleh, melakukan pengendalian mutu, dan bersikap
profesional

Kerangka Pikir Standar Audit Sektor Publik


1) Kerangka kelembagaan
Pengangkatan dan kekuasaan auditor harus tercakup dalam Undang-Undang Audit
konstitusi dan undang-undang yang relevan menyediakan bagi presiden untuk menunjuk
auditor umum dengan mandate untuk mengaudit semua badan pemerintah.
2) Pengaturan standar audit
Undang-Undang Audit memberdayakan auditor umum untuk menetapkan standar audit.
Auditor umum harus mengadopsi kode etik INTOSAI dan Standar Internasional tentang
audit yang diumumkan oleh Badan Audit Internasional dan Jaminan Standar dari IFAC.
3) Kode etik
Auditor umum harus mengadopsi kode etik INTOSAI. Sebuah kode etik adalah
pernyataan nilai dan prinsip-prinsip pekerjaan auditor.
4) Akuntanbilitas Badan Pemeriksaan Keuangan
Lembaga rencana pembangunan dalam memperkuat kantor auditor umum dengan
membantu desain laporan tahunan yang dibutuhkan oelh UU Keuangan Publik.
5) Kemandirian
Undang-undang audit memberikan kemerdekaan yang efektif kepada auditor umum
sebagaimana prinsip inti dari kemandirian SAI yang ditetapkan oelh INTOSAI.
6) Kualifikasi dan keterampilan auditor
Kualitas pendidikan dan audit serta pengaturan pelatihan seharusnya memenuhi
kebutuhan akuntansi modern dan manajemn keuangan.
7) Pelatihan
Sebuah pendekatan yang tepat berbasis kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung
pengenalan metodologi audit, dan akuntansi internasional dan standar audit.
8) Kompetensi audit
9) Jaminan kualitas

Objek Audit Sektor Publik Standar Nomenklatur


Objek audit meliputi kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan
tanggungjawab akhir periode suatu organisasi/lembaga. Terdapat 3jenis organisasi atau lembaga,
yakni :

a. Organisasi/lembaga sektor komersial, yaitu yang bertujuan mencari laba.


b. Organisasi/lembaga sektor public, yaitu betujuan murni nirlaba
c. Kuasi sektor public, yaitu unit yang tidak semata-mata mencari laba

Standar Nomenklatur

Nomenklatur merupakan daftar/akun buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis
untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, dan pelaporan
keuangan pemerintah pusat, dan memudahkan pemeriksaan dan pengawasan.

Tujuan :

 Mengidentifikasi data akuntansi secara unik


 Meringkas data
 Mengklasifikasi rekening atau transaksi
 Menyampaikan makna tertentu

Metode penyusunan :

 Kode angka/huruf urut


 Kode angka blok
 Kode angka kelompok
 Kode angka decimal
 Kode angka urut didahului dengan referensi huruf

Persiapan Pelaksanaan Standar Audit Sektor Publik


Kesiapan Kapasitas Auditor

Dengan memenuhi pendidikan berkelanjutan (SPKN Paragraf 6 Standar Umum). Pelatihan perlu
diberikan kepada para auditor dengan masa kerja lebih dari 5 tahun untuk selalu menyegarkan
ingatan para auditor untuk menjaga kualitas audit.

Penentuan Format Laporan

Tahap pelaporan dalam audit sektor publik dilaksanakan berdasarkan tuntutan masyarakat atas
pertanggungjawaban pengeloaan sumber daya publik. Format laporan audit sekor publik
tergantung kepada masing-masing negar.

Penentuan Aturan Audit

standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan
keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standard an dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standara Auditing (PSA).

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)

Ikatan Akuntansi Indonesia-Seksi Akuntan Publik (IAI-SAP)

Ikatan Akuntansi Indonesia -Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP)

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Anda mungkin juga menyukai