Makalah Organologam
Makalah Organologam
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah, Penulis limpahkan Puji dan syukur kehadiran Allah swt, yang telah memberikan kekuatan
serta keistiqamahan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Organologam”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda alam rasulullaj saw, yang telah membawa
risalahnya kepada umatnya. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai senyawa
Organologam,baik sifat fisik fisika , sifat kimia,reaksi, pembuatan serta manfaat atau penggunaannya
Dalam Penyelesaian makalah ini,Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyumbangkan waktu , tenaga dan pikiran sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.
Penulis Menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh Karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Slamet riyanto
ORGANOLOGAM
A. Struktur Kimia
Senyawa organologam ialah senyawa yang karbonnya terikat langsung ke suatu
atom logam (seperti raksa, seng, timbal, magnesium atau litium) atau ke metalloid-
metaloid tertentu (seperti silicon, arsen atau selen). Berikut merupakan sedikit penjelasan
dari senyawa-senyawa organologam:
1. Lithiuim
Salah satu senyawa organologam yang memiliki unsur Lithium adalah
Metillithium (CH3Li)4. Organologam yang mengandung Lithium mempunyai rumus
molekul sebagai berikut RLi(LiX)1-6. Bentuk molekul dari Metillithium adalah
tetrahedral dengan Li4 dengan gugus CH3 terletak secara simetris di atas setiap bidang
tetrahedron. Berikut merupakan bentuk molekul dari Metillithium
2. Magnesium
Senyawa yang terbentuk antara karbon dan magnesium dapat membentuk rumus
molekul seperti berikut RMgX. Dengan R merupakan alkil dan X merupakan halide
(F, Br, dan I) contohnya pada pereaksi Grignard. Atom Mg biasanya terkoordinasi
tetrahedral.
Dalam kebanyakan senyawa organik karbon tidak bermuatan . Dalam senyawa
organologam karbon kaya akan elektron dan bermuatan negatif. Hal tersebut dikarenakan
karbon dalam senyawa organologam terikat pada suatu unsur elektropositif yang berarti
karbon tersebut akan berfungsi sebagai basa atau nukleofil dan karena itu karbon
tersebut bermuatan negatif.
CH3CH2-Br + Mg CH3CH2-Mg-Br
Pada umumnya memang karbon lebih elektronegatif dan bermuatan negatif jika
atom itu terikat pada suatu atom logam, suatu ion dengan atom karbon bermuatan negatif
disebut karbanion. Oleh karena itu karbon yang terikat pada sebuah atom logam
mempunyai karakter karbanion.
Senyawa karbonil logam yang terdiri atas logam dan ligan CO biasanya
dipreparasi dengan reaksi langsung serbuk logam yang kereaktifannya tinggi dengan
karbon monoksida, atau dengan reduksi garam logam ke valensi nol diikuti dengan reaksi
dengan karbon monoksida tekanan tinggi. Namun, tetrakarbonilnikel, ditemukan
pertamakali di akhir abad 19, terbentuk dengan reaksi logam nikel dan karbon monoksida
pada suhu kamar dan tekanan atmosfer. Preparasi senyawa karbonil logam yang lain, di
pihak lain memerlukan suhu dan tekanan tinggi.
Senyawa karbonil logam mononuklir memiliki struktur koordinasi polihedral
yang bersimetri tinggi. Kromium, molibdenum, dan tungsten heksakarbonil, M(CO)6,
mempunyai struktur oktahedral reguler, penta-koordinat pentakarbonilbesi, Fe(CO)5,
berstruktur segitiga bipiramid, dan tetrakarbonilnikel, Ni(CO)4, memiliki koordinasi
tetrahedral reguler (Gambar 6.14). Atom karbon ligan karbonil berkoordinasi dengan
logam, dan lingkungan CO berorientasi searah dengan sumbu logam-karbon. Karbonil
logam binuklir Mn2(CO)10 memiliki ikatan Mn-Mn yang menghubungkan dua piramida
bujur sangkar Mn(CO)5. Dalam Fe2(CO)9, dua sub satuan Fe(CO)3 dijembatani tiga ligan
CO, dan dalam Co2(CO)8, dua satuan Co(CO)3 digubungkan dengan tiga jembatan CO
dan sebuah ikatan Co-Co.
2. Senyawaan terikat-σ
Senyawaan organo dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan
suatu ikatan kovalen normal 2-elektron (sekalipun dalam beberapa kasus dengan sifat
ionic yang dapat diterima) dibentuk oleh kebanyakan logam dengan keelektropositifan
rendah dan tentu saja oleh unsure-unsur nonlogam. Hokum valensi normal diterapkan
dalam kasus-kasus ini, dan terjadi substitusi parsial halide, hidroksida, dan sebagainya.
Dalam kebanyakan senyawaan ini, ikatan terutama adalah kovalen dan kimiawinya dari
kimiawi karbon sehubungan dengan factor-faktor berikut :
a. Kemungkinan penggunaan orbital d yang lebih tinggi seperti dalam contoh, SiR4 yang
tidak tampak pada CR4.
b. Kemampuan donor alkil atau aril dengan pasangan electron menyendiri seperti dalam
Pet3, SMe2, dan sebagainya.
c. Keasaman Lewis sehubungan dengan kulit valensi yang tidak penuh seperti dalam
ZnR2.
d. Pengaruh perbedaan keelektronegatifan antara ikatan-ikatan M-C atau C-C
Logam transisi dapat membentuk alkil sederhana atau aril, namun hal ini biasanya kurang
stabil daripada senyawaan-senyawaannya dengan unsure-unsur golongan utama. Terdapat
banyak senyawaan dimana terdapat ligan tambahan seperti CO atau PR3.
4. Organologam biasanya disimpan dalam larutan dalam pelarut organik karena memiliki
reaktivitas yang sangat tinggi (terutama dengan H 2 O, O 2 dll)
5. Carbon-Metal (C-M) dari Organolithium dan organomagnesium (pereaksi Grignard
memiliki ikatan σ antara atom C dan logam, ikatan tersebut sangat polar, dan memiliki
ikatan kovalen karena logam tersebut elektropositif.
6. Pereaksi Grignardmerupakan basa kuat karena memilki muatan negatif pada karbon.
Senyawa Organologam SIFAT FISIK SIFAT KIMIA
Reaktif;
Organomagnesium Berupa kristal Mudah teroksidasi oleh udara;
Mudah terhidrolisis.
Terdapat banyak cara untuk membentuk ikatan-ikatan logam antara karbon dengan logam
transisi dan nontransisi. Beberapa yang penting adalah sebagai berikut:
Mg + CH3I → CH3MgI
eter
5. Re
ak
si
Inseri
1. Substitusi
Reaksi penggantian suatu ugus dengan gugus lain
2. Eliminasi
Reaksi penggantian ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.
3. Oksidasi
4. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan senyawa yang berikatan rangkap (tak
jenuh) menjadi senyawa yang berikatan tunggal (jenuh) dengan cara menambahkan atom
dari senyawa lain. Reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan
rangkap. Atau dengan kata lain reaksi adisi adalah reaksi penambahan suatu atom atau
gugus atom kedalam senyawa.
Selain itu, senyawa organologam juga berfungsi sebagai katalis, salah satu katalis
yang paling terkenal adalah katalis Ziegler-Natta.
Katalis Ziegler-Natta ditemukaan poleh Ziegler pada tahun 1953 yang digunakan untuk
polimerisasi etana, yang selanjutnya pada tahun 1955 Natta menggunakan katalis tersebut
untuk polimerisasi propena dan monomer jenuh lainnya. Katalis Ziegler-Natta dapat dibuat
dengan mencampurkan alkil atau aril dari unsur golongan 11-13 pada susunan berkala,
dengan halida sebagai unsur transisi.
Saat ini katalis Ziegler-Natta digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen.
Polietilen dan polipropilen digunakan untuk memproduksi plastik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/60835277/organologam-kelompok-7
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-logam-transisi/kimia-
organologam-logam-blok-d/