Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PERENCANAAN USAHA
“CHIGGE”

Disusun Oleh:
1. Khusnul Khotimah (X MIA 5)
2. Sabilatul Khairin (X MIA 6)
3. Wahyun Ade Astriningtyas (X IPS 3)

SMA NEGERI 1 PURWOHARJO


Jl. Slamet Cokro, Dusun Curah Pecak, Desa Purwoharjo, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur 68483

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkah, rahmat, dan hidayah-
Nya sehingga proposal ini dapat selesai sebagaimana yang kami harapkan. Proposal yang
diberi judul “Perencanaan Usaha (Nama Produk)” ini adalah suatu karya tulis yang terbentuk
dari hasil kerja kami sebagai pengerjaan tugas dari aspek penilaian KD 3.5 mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan.
Kemudian dengan selesainya proposal ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Guru Prakarya dan Kewirausahaan kami yaitu Ibu Dyah Ana yang telah membimbing dan
mengajarkan tentang perencanaan usaha sehingga proposal ini dapat tersusun meski banyak
kekurangan di dalamnya.
Kami menyadari bahwa dalam proposal ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Kritik serta saran sangat kami harapkan agar ke depannya proposal ini dapat jauh
lebih baik lagi. Terima kasih.

Purwoharjo, 14 Februari 2021


DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1. Lembaga Jasa Keuangan Bank di Sekitar Kita ................................................ 2
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
BAB V DOKUMENTASI .................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman persaingan perdagangan saat ini, para wirausahawan berlomba-lomba untuk
menciptakan suatu produk yang diharapkan akan disukai dan diminati oleh konsumen. Dari
berbagai macam produk yang ada, produk makanan/kuliner merupakan salah satu produk
yang paling diminati konsumen. Dengan pasar kalangan dewasa dan anak-anak, maka kami
memiliki ide pendirian usaha kuliner yaitu “Chigge” atau Chicken Giling Gulung Endog.
Sesuai dengan gaya hidup banyak orang yang menyukai sesuatu yang praktis, enak, dan
murah. Inovasi daging ayam giling yang diolah sedemikian rupa dan dibalut dengan telur lalu
dikukus ini bisa menjadi pertimbangan. Dengan dilengkapi dengan rasa yang gurih dan manis
serta cocok untuk kepribadian banyak orang, pastinya produk ini akan disukai oleh mereka.
Maka dari itu berdasarkan latar belakang diatas, kami membuat proposal perencanaan usaha
“Chigge”.

1.2 Tujuan
Pada dasarnya tujuan proposal ini dibuat sebagai wujud dari pertanggungjawaban kami
atas tugas yang diberikan oleh Ibu Dyah Ana sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian
KD 3.5 mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Serta sebagai inisiatif
wirausahawandalam membuka usaha, melatih diri agar dapat berwirausaha dengan baik, dan
menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
BAB II
PERENCANAAN USAHA

2.1 Makanan yang Dijual atau Dipraktekkan


Chigge atau Chicken Giling Gulung Endog adalah produk awetan yang dibuat dari daging
ayam giling dicampur dengan beberapa sayuran dan diolah bersama tepung lalu digulung
dengan telur dadar dan dikukus. Makanan ini sering dibuat untuk lauk. Selain karena
pembuatannya cukup mudah, bahan-bahannya juga tersedia di sekitar.
Tahap menggulung pada Chigge berasal dari tradisi warga Eropa. Terutama warga Prancis
dan Italia. Mereka banyak mengolah makanan lalu menggulungnya. Dalam bahasa Prancis,
menggulung adalah rouler sedangkan pada bahasa Italia menggulung adalah roulade.
Kebanyakan makanan yang digulung adalah daging yang dicampur dengan tepung lalu
digulung dengan telur. Sehingga bisa disimpulkan pula Chigge berasal dari Negara Prancis
dan Italia.
Alasan kami memilih makanan ini untuk dijual atau dipraktekkan adalah karena makanan ini
sangat praktis dan mudah dimodifikasi. Memiliki banyak peminat, bahan-bahannya tidak sulit
ditemukan, dan harganya juga terjangkau. Selain itu makanan ini juga memiliki banyak gizi
yang terkandung diantaranya protein, vitamin A, vitamin, B, vitamin C, vitamin D, dan
lemak. Sehingga cocok untuk berbagai kalangan.

2.2 Analisis SWOT


 Strength ( kekuatan )
Kami percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,
karena produk ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi. Perpaduan protein, vitamin,
zat besi, fosfor, dan karbohidrat bisa menjadi makanan yang penuh gizi dan bisa
dimakan setiap hari. Produk ini juga sangat praktis, mudah, dan enak sehingga bisa
menarik lebih banyak minat konsumen. Bahan-bahannya yang tidak sulit dicari
membuat harga produk ini lebih murah daripada produk lain. Pelayanan yang baik
dan ramah merupakan tambahan rasa agar konsumen bisa menetap pada produk ini.
Penggunaan media online untuk pemasaran bisa memperluas jangkauan pasar kami.
 Weakness ( kelemahan )
Kelemahan produk ini menurut kami yaitu karena dibuat menggunakan bahan yang
super organik membuat produk ini tidak bisa bertahan terlalu lama.
 Opportunities ( kesempatan )
Chigge merupakan produk yang kurang dikenal banyak orang. Olahan seperti ini
termasuk inovasi baru yang bisa dikreatifkan dan cukup menarik untuk dicoba.
Sehingga kami mempunyai peluang yang cukup baik dalam pemasaran dan
memperkenalkan produk ini pada masyarakat. Apalagi Chigge adalah new varian
yang dapat menarik minat konsumen untuk merasakan sensasi baru dari olahan ini.
Banyaknya minat konsumen akan produk ini membuat perusahaan-perusahaan dapat
menjadi pelanggan tetap.
 Threath ( ancaman )
Tidak terlepas dari asal bahan baku didapatkan. Harga pasar yang terkadang tidak
stabil membuat daging ayam harganya menjadi naik turun. Itu dapat berdampak pada
harga akhir Chigge sehingga memunculkan rasa tidak nyaman pada konsumen.
Produknya yang sangat sederhana mudah ditiru banyak orang dan dapat menambah
pesaing yang bisa lebih kuat dari usaha kami. Untuk itu dibutuhkan modifikasi produk
Chigge agar berbeda dengan produk lain dan dapat bersaing di pasaran.

2.3 Komponen Perencanaan Usaha


 Strategi marketing (mempelajari kelebihan dan kelemahan pesaing)
Banyaknya pesaing membuat kami harus memiliki kreatifitas lebih dengan
meningkatkan modifikasi yang dimiliki. Karena produk ini mudah ditiru sehingga
kami harus mengetahui kelebihan dan kelemahan produk kami dan produk pesaing.
Sebagai contoh, pesaing produk ini adalah sosis. Kelebihan sosis adalah instan,
murah, enak, dan memiliki banyak peminat. Sedangkan kelemahannya adalah kurang
mengandung gizi dari sayuran seperti vitamin dan mineral sehingga tidak terlalu baik
untuk kesehatan. Selain itu cara mengolahnya hanya itu-itu saja, seperti digoreng dan
dibakar saja. Sehingga dari kelemahan tersebut agar produk kami dapat bersaing,
kami akan menjadikan kelemahan tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan
kreatifitas dan memodifikasikannya.Contohnya membuat Chigge yang berbeda
bentuk dan varian warnanya serta adana penambahan topping yang membuat
makanan Chigge lebih menarik dari sosis. Serta tidak lupa untuk mempelajari riset
pasarnya.
 Riset pasar (penjualan dimana, konsumen yang ingin dijangkau, mempelajari selera
konsumen agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar)
Selera konsumen yang menyukai makanan instan membuat kami memulai usaha
produk ini.Terlebih juga selera anak-anak yang sangat menyukai makanan berbentuk
unik dan baru. Harga produk ini yang murah dan terjangkau sesuai dengan konsumen.
Sehingga bisa dijual ke daerah sekitar tempat produksi. Bisa melalui saudara, teman,
dan media online. Media onlinenya dapat menggunakan media sosial berupa
instagram dan whatsapp. Dalam setiap media sosial tersebut akan disediakan foto dan
video tentang produk ini. Video yang diupload dapat berbentuk video reaction orang
yang pertama kali mencoba produk ini sehingga dapat meyakinkan konsumen lain
tentang kualitas yang dimiliki. Foto dan video akan diupload setiap hari. Untuk
promosi secara langsung yang paling efektif adalah dengan menawarkan testi kepada
teman,saudara, tetangga yang menjadi konsumen secara gratis dengan syarat
konsumen harus memberikan komentar terhadap makanan tersebut sekaligus untuk
menarik minat pelanggan akan makanan Chigge.

 Pemantauan produk (memunculkan produk baru, senantiasa harus dipantau agar


mengetahui kelemahan produk, membuat orang yang tidak suka menjadi suka)
Untuk memantau produk dapat dilakukan dengan meminta komentar mengenai
kelebihan dan kekurangan produk serta dapat pula meminta saran produk baru pada
konsumen. Caranya melalui sticky note yang diberikan pada konsumen lalu diminta
untuk mengisinya dengan komentar dan saran tentang produk ini lalu ditempel di
sebuah mading sehingga kami dapat mengetahui evaluasi produknya. Melalui
kelemahan tersebut, kami bisa mengubahnya menjadi kelebihan. Dengan
memodifikasi produk yang ada sehingga konsumen yang sebelumnya tidak suka
menjadi suka. Contohnya, ada konsumen yang tidak suka telur (misalnya anak-anak)
kami bisa memberi pewarna pada telur sehingga konsumen tidak mengetahui kalau itu
telur. Dan yang paling penting adalah tetap mempertahan komposisi makanan chigge
dan untuk cita rasa disesuaikan dengan saran dan komentar dari konsumen sehingga
konsumen tetap merasa buat terhadap produk yang dijual. Untuk penjualan makanan
Chigge setiap porsi per hari juga perlu dipantau sehingga dapat
diperhitungkan.Contohnya penjualan Chigge selalu ramai pada hari sabtu malam
karna banyaknya konsumen yang pergi bersama keluarga untuk sekedar malmingan
dan berkumpul bersama keluarga.Oleh karna itu kami harus tahu kapan waktu
penjualan Chigge ramai. Setiap harinya kecuali hari sabtu malam rata-rata penjualan
Chigge adalah 20 porsi/hari, maka kami harus meyediakan pasokan makanan Chigge
kira-kira 25 porsi/hari. Sedangkan untuk hari sabtu malam rata-rata penjualannya
adalah 30 porsi/hari ,maka kami harus menyediakan pasokan makann Chigge kira-
kira 35 porsi/hari sehingga kemungkinan kerugian yang didapat tidak terlalu banyak
 Estimasi biaya (memperhitungkan biaya pengeluaran, jangan sampai biaya
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat tiga porsi Chigge antara lain:
1. 150 gram daging ayam
2. Satu sendok makan tepung tapioka
3. Satu sendok makan tepung maizena
4. Sedikit garam
5. Dua siung bawang putih
6. Satu bungkus penyedap rasa
7. Satu sendok makan bawang goreng
8. Setengah sendok teh lada bubuk
9. 10 gram es
10. Satu batang seledri
11. 2 butir telur
12. Tapioka untuk telur
13. Satu batang bawang daun
Dari semua bahan tersebut, bahan yang cukup mahal adalah daging ayam dan telur.
Sesuai fakta, daging ayam di pasaran dijual mulai dari harga 30-40 ribu per kilo
sedangkan harga telur dijual dari harga 20-25 ribu perkilo dan semu harga itu berganti
setiap harinya. Sehingga membuat pengeluaran produk secara keseluruhan berubah-
ubah. Untuk menstabilkan pengeluaran tersebut, kami memodifikasi bahan-bahan
tersebut dengan cara menambahkan tepung dan tahu di dalam adonan Chigge dan
untuk telur dadar penutupnya kami memodifikasinya dengan menambahkan tepung
dan air. Sehingga dapat mengurangi biaya pengeluarannya namun tetap
mempertahankan rasa bahan aslinya. Intinya biaya pengeluaran tidak boleh lebih
banyak dari pendapatanya.

2.4 Modifikasi Makanan

Chigge (chicken giling gulung endog ) Chigge atau Chicken


Chigge atau Chicken Giling Gulung Endog adalah produk awetan yang dibuat dari daging
ayam giling dicampur dengan beberapa sayuran dan diolah bersama tepung lalu digulung
dengan telur dadar dan dikukus. Makanan ini sering dibuat untuk lauk. Untuk membuat
olahan makanan ini lebih menarik dan dapat bersaing yaitu dengan memodifikasinya. Disini
kami ingin memodifikasi isian Chigge yaitu daging ayam giling dimodifikasi dengan
mencampur daging ayam yang digiling dengan tahu sehingga adanya percampuran daging
ayam, tepung,dan tahu membuat makanan yang biasa dikenal dengan Rolade memiliki cita
rasa berbeda. Kemudian di dalam isian tersebut terdapat beberapa sayuran seperti wortel dan
bawang daun, bisa dimodifikasikan dengan menambahkan mie yang sudah direbus setengah
matang kedalam adonan chicken giling. Untuk yang tidak menyukai wortel bisa digantikan
dengan potongan buncis yang dipotong kecil-kecil. Adonan yang sudah digiling dan yang
sudah dicampur dengan beberapa sayuran dan mie tersebut kemudian digulung dan dilapisi
dengan telur dadar ( endog ). Nah untuk telur disini dapat dimodifikasi dengan menambahkan
pewarna alami seperti pewarna dari buah naga dan daun pandan sehingga dengan adanya
varian warna pada telur dadar sebagai kulit Chigge bisa membuat konsumen tertarik terutama
untuk anak-anak kecil. Agar telur dadar yang dihasilkan menjadi lebih banyak maka
penambahan bahan seperti tepung dan air.Setelah adonan Chigge digulung dengan telur
dadar,selanjutnya olahan tersebut disajikan dengan saus. Saus disini juga bisa dimodifikasi
yaitu ada saus sambal, saus mayonaise, saos keju, saos tomat, dan saus teriyaki. Untuk
penyajian saat dimakan ditempat Chigge disajikan dengan nasi. Agar lebih menarik dan tidak
terkesan monoton nasi ini dimodifikasi yaitu berupa nasi goreng, nasi mawut dan nasi
kuning.

2. 5 Tehnik Pengolahan
Tehnik pengolahan yang digunakan dalam pembuatan Chigge adalah tehnik menggoreng pan
frying. Pan frying merupakan tehnik memasak dimana makanan dimasak dalam teflon
menggunakan sedikit minyak. Tehnik pan frying dilakukan saat membuat telur dadar dan
untuk pematangan adonan dalamnya dilakukan tehnik mengukus.

2. 6 Penyajian dan Pengemasan


Penyajian Chigge ada dua yaitu Chigge yang disajikan tanpa nasi dan yang dengan nasi.
Untuk Chigge tanpa nasi disajikan diatas talenan dengan saus sambal yang diletakkan
dimangkuk kecil, tapi untuk pemesanan Chigge dengan nasi akan disajikan diatas piring yang
ditengahnya berupa nasi dan Chigge diletakan dipinggir nasi serta tambahan beberapa
sayuran sebagai hiasan dan saus sambal disajikan terpisah. Pengemasan dan pelabelan
merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan. Pengemasan
menjadi faktor penentu kesuksesan suatu produk. Seiring berjalannya waktu kemasan juga
berfungsi sebagai media promosi untuk memikat konsumen. Desain kemasan yang baik dapat
mendorong penjualan dan meningatkan branding produk. Nah, untuk pengemasan Chigge
yang dibawa pulang kami menggunakan bahan pengemasan berupa gelas dan diberi label
yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai