Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latara Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka terjadi peningkatan usia harapan
hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam
upaya peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah
merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara
optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat
bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya
UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat
diantaranya bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-
Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya
kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif
menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan serta
secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatannya.

1
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya
dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
professional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perancanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan.
Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum
dan konprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan
kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan
holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan
dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan
remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan
kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.
Program pedidikan Diploma III Keperwatan bertujuan menghasilkan
lulusan yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan yang memadai serta memiliki keterampilan profesional baik
keterampilan intelektual, interpersonal maupun teknikal. Tujuan tersebut
dapat tercapai melalui pengembangan berbagai metode pembelajaran yang
membutuhkan kemampuan penguasaan berbagai cabang keilmuan yang

2
mendukung keterampilan profesional, yaitu metode Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan metode pembelajaran yang
bertujuan agar mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di puskesmas
dan masyarakat, menumbuhkan sosialisasi profesional mengambil
keputusan lapangan, peka terhadap situasi masalah kesehatan dan respon
terhadap masyarakat serta mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan
dalam pemecahan masalah kesehatan di masyarakat.
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar
dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta
mampu dan terampil menggunakan ilmu yang dipelajari selama di kelas,
sehingga diharapkan dapat dihasilkan lulusan perawat yang profesional
dan dapat memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat secara
optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masyarakat diatas, maka Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) khususnya Nofriyani Rizkia Damasinta di
Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat dengan menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam rangka
melakukan pembinaan, megatasi masalah kesehatan serta meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan
praktek Asuhan Keperawatan Komunitas menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan
mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan
menyusun rencana sesuai permasalahan yang ditemukan.

3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok anak usia
sekolah di masyarakat Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji kesehatan pada kelompok anak usia sekolah di
masyarakat Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan pada kelompok anak usia
sekolah di masyarakat Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah
c. Merumuskan rencana keperawatan pada kelompok anak usia
sekolah di masyarakat Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah
d. Melakukan tindakan keperawatan pada kelompok anak usia
sekolah di masyarakat Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah
sesuai dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dan
potensi yang ada pada kelompok anak usia sekolah dan Melakukan
kerja sama lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah kesehatan
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada
kelompok anak usia sekolah di masyarakat Dusun Karang Duntal
Desa Gerimax Indah dan membuat rencana tindakan lanjut yang
diperlukan
f. Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan yang
dilakukan pada kelompok anak usia sekolah di masyarakat Dusun
Karang Duntal Desa Gerimax Indah secara sistematis.

4
C. Sistematika
Untuk mempermudah laporan ini, penulis membagi penyusunannya dalam
3 (tiga) bab yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:

BAB I : Pendahuluan yang merupakan gambaran dari isi laporan


secara keseluruhan yang mencakup : latar belakang,
tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Asuhan keperawatan komunitas di Asuhan Keperawatan


Pada Kelompok anak usia sekolah Di Dusun Karang
Duntal Desa Gerrimax Indah, yang meliputi : pengkajian,
analisa dan diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB III : Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari hasil
pembahasan dan saran yang disesuaikan dengan
kesimpulan.

5
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH

DI DESA GERIMAX INDAH

KHUSUSNYA DUSUN KARANG DUNTAL RT 1

I. PENGKAJIAN
1. Identitas Kelompok
a. Jumlah

Hub dgn JK Pendidik


No Nama Status Umur Agama Pekerjaan
KK (L/P) an

1 An. A ANAK BELUM 7 th P ISLAM TK PELAJA


MENIK R
AH

2 An. G ANAK BELUM 9 th L ISLAM SD PELAJA


MENIK R
AH

3 An. Z ANAK BELUM 6 th L ISLAM TK PELAJA


MENIK R
AH

4 An. G ANAK BELUM 9 th L ISLAM SD PELAJA


MENIK R
AH

5 An. A ANAK BELUM 6 th L ISLAM TK PELAJA


MENIK R
AH

b. Distribusi Berdarkan Jenis Kelamin ( bentuk Tabel )


No JenisKelamin Jumlah %
1 Laki-laki 4 80
2 Perempuan 1 20

6
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat


1 orang dengan jenis kelamin perempuan (20%) dan 4 orang
dengan jenis kelamin laki-laki.

c. Distribusi Berdarkan usia


No Usia Jumlah %
1 9 th 2 40
2 7 th 1 20
3 6 th 2 40
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan terdapat 2 orang


anak berusia 6 tahun (40%), 1 anak berusia 7 tahun (20%), dan 2
orang anak berusia 6 tahun (40%).

d. Distribusi Berdarkan Jenis pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah %


1 Pelajar 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpilkan bahwa semua anak


merupakan seorang pelajar, yaitu sebanyak 5 orang (100%).

e. Distribusi Berdasarkan Agama

No Jenis Agama Jumlah %


1 Islam 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas terkait agama semua besar anak


beragama islam yaitu terdapat 5 orang (100%).

7
f. Distribusi Berdasarkan Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah %


1 SD 2 40
2 TK 3 60
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas terkait pendidikan terdapat 3 orang anak


yang merupakan siswa TK (60%), sedangkan terdapat 2 orang
anak yang merupaka siswa SD (40%).

g. Distribusi Berdasarkan Faktor Lingkungan


1) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Jenis Rumah

No Jenis Rumah Jumlah %


1 Rumah Petak 0 0
2 Rumah Tersendiri 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan jenis rumah yang


dimiliki yaitu rumah tersendiri sebanyak 5 orang (100%).

2) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Status Rumah

No Status Rumah Jumlah %


1 Sewa Bulanan 0 0
2 Kontrakan 0 0
3 Milik Sendiri 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai status


rumah yang dimiliki yaitu rumah milik sendiri sebanyak 5 orang
(100%).

8
3) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Jendela/Lubang
Angin
No Terdapat Jendela/ Jumlah %
Lubang Angin
1 Ya 5 100
2 Tidak 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


jendela/lubang angin yang dimiliki sebanyak 5 orang (100%).

4) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Jendela


Yang Tetap Dibuka

No Jendela Tetap Dibuka Jumlah %


1 Ya 2 40
2 Kadang-kadang 3 60
3 Tidak 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


jendela/lubang angin yang tetap dibuka sebanyak 2 orang (40%)
dan yang dibuka kadang-kadang ada 3 orang (60%).

5) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Luas Jendela

No Luas Jendela Jumlah %


1 < 20 % luas lantai 5 100
2 > 20 % luas lantai 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai luas


jendelaa yang dimiliki dengan luas <20% luas lantai sebanyak 5
orang (100%).

9
6) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Pencahayaan

No Cahaya Jumlah %
1 < 25cm dari jarak baca 0 0
2 >25cm dari jarak baca 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


pencahayaan yang dimiliki >25cm dari jarak baca sebanyak 5
orang (100%).

7) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarakan Penerangan

No Penerangan Jumlah %
1 Lampu Tempel 0 0
2 Petromaks 0 0
3 Listrik 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


penerangan yang digunakan yaitu penerangan listrik sebanyak 5
orang (100%).

8) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kebersihan Di


Dalam Rumah

No Kebersihan Di Dalam Jumlah %


Rumah
1 Bersih 5 100
2 Cukup Bersih 0 0
10
3 Tidak Bersih 0 0
Total 5 100
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai
kebersihan di dalam rumah yang dimiliki ialah bersih sebanyak 5
orang (100%).

9) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kebersihan


Halaman Rumah

No Kebersihan Halaman Jumlah %


Rumah
1 Bersih 5 100
2 Tidak Bersih 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


kebersihan halaman rumah yang dimiliki ialah bersih sebanyak 5
orang (100%).

10) Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Binatang Yang


Ada Disekitar Rumah Dan Yang Membahayakan Kesehatan

11
No Binatang Yang Banyak Di Sekitar Jumlah %
Rumah Dan Membahayakan
Kesehatan
1 Lalat 2 13,33
2 Nyamuk 5 33.33
3 Kecoa 4 26,67
4 Anjing 0 0
5 Burung 1 6,67
6 Kucing 2 13,33
7 Tikus 1 6,67
Total 15 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


binatang yang ada disekitar rumah dan yang membahayakan
kesehatan yang tertinggi ialah Kecoa sebanyak 4 (26,67%) dan
yang terendah yaitu hewan Anjing dengan jumlah 0 %.

h. Distribusi Berdasarkan Pertanyaan Kuisioner Tambahan tentang


Pengetahuan Gigi Sehat
1) Distribusi Berdasarkan Berapa Kali Menggosok Gigi Dalam
Sehari

No Berapa Kali Menggosok Jumlah %


Gigi Dalam Sehari
1 Tidak pernah 0 0
2 1 kali 1 20
3 2 kali 4 80
4 3 kali 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai berapa


kali anak-anak menggosok gigi, 1 orang menggisok gigi 1 kali
sehari (20%), dan 4 orang menggosok gigi 2 kali sehari (80%).

12
2) Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Tentang Makanan Yang
Sehat

Pengetahuan Tentang Jumlah %


No
Makanan Yang Sehat
1 Ya 5 100
2 Tidak 0 0
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


pengetahuan tentang makanan yang sehat sebanyak 5 orang
(100%).

3) Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Tentang Makanan Yang


Tidak Sehat

No Pengetahuan Tentang Jumlah %


Makanan Yang Tidak
Sehat
1 Tahu 0 0
2 Tidak Tahu 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


Pengetahuan Tentang Makanan Yang Tidak Sehat sebanyak 5
orang tidak tahu (100%).

4) Distribusi Berdasarkan Pernah Mengalami Sakit Gigi

No Pernah Mengalami Sakit Jumlah %


Gigi
1 Pernah 3 60
2 Tidak pernah 2 40
Total 5 100
13
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai Pernah
Mengalami Sakit Gigi hari sebanyak 3 orang (60%), dan tidak
pernah mengalami sakit gigi sebanyak 2 orang (40%) .

5) Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penyebab Sakit


Gigi

No Pengetahuan Tentang Jumlah %


Penyebab Sakit Gigi
1 Tahu 0 0
2 Tidak tahu 5 100
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai


Pengetahuan Tentang Penyebab Sakit Gigi sebanyak 5 orang
mengatakan tidak tahu (100%).

6) Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Tentang Cara


Menggosok Gigi Yang Benar

No Pengetahuan Tentang Jumlah %


Cara Menggosok Gigi
Yang Benar
1 Tahu 0 0
2 Tidak tahu 5 100
Total 5 100 14
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan mengenai
Pengetahuan Tentang Cara Menggosok Gigi Yang Benar sebanyak
5 orang mengatakan tidak tahu (100%).

II. Diagnosa Keperawatan


1. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1  3 orang anak mengalami Usia, faktor Kurang
sakit gigi pendidikan, Pengetahun

15
 4 orang anak menggosok lingkungan
gigi 2 kali sehari
 1 orang anak menggosok
gigi 1 kali sehari
 5 orang anak tidak Kurangnya
mengetahui penyebab informasi mengenai
sakit gigi kondisi kesehatan

 5 orang anak tidak


mengetahui cara
menggosok gigi yang Kurang
benar pengetahuan

 5 orang anak mengetahui


tentang makanan yang
sehat Anak-anak tidak
 5 orang anak tidak memahami kondisi
mengetahui tentang kesehatan,
makanan yang tidak sehat penyebab sakit gigi,
cara menggosok
gigi yang benar,
serta makanan yang
baik dan tidak baik
dikonsumsi

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai kondisi
kesehatan d/d 3 orang anak mengalami sakit gigi, 4 orang anak
menggosok gigi 2 kali sehari, 1 orang anak menggosok gigi 1 kali

16
sehari, 5 orang anak tidak mengetahui penyebab sakit gigi, 5 orang
anak tidak mengetahui cara menggosok gigi yang benar, 5 orang
anak mengetahui tentang makanan yang sehat, 5 orang anak tidak
mengetahui tentang makanan yang tidak sehat.

III. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan
NO Intervensi
Tupan Tupen
Keperawatan
1 Kurang Setelah dilakukan Anak-anak mampu 1. Berikan

Pengetahuan tindakan memahami dan pendidikan

keperawatan mengetahui kesehatan

selama 2 x 30 tentang : kepada anak-

menit anak-anak 1. Definisi gigi anak tentang gigi

mampu memahmi sehat sehat

tentang gigi yang 2. Komposisi 2. Demonstrasikan

sehat. rongga mulut tentang cara

3. Penyebab sakit menggosok gigi

gigi dan mulut yang benar

4. Akibat dari

tidak

membersihkan

gigi dan mulut

5. Cara

menggosok

gigi yang
17
benar
IV. Implementasi Keperawatan

Hari/Tgl/Ja
No DX Implementasi Respon
m
1. Kurang Selasa , 17 1. Memberikan 1. Anak-anak

Pengetahuan November pendidikan antusias mengikuti

2020 Pukul kesehatan kepada penyuluhan

11.20 - anak-anak tentang 2. Anak-anak lansia

Selesai gigi sehat yang hadir

sebanyak 5 Orang

3. Anak-anak aktif

bertanya

4. Anak-anak mampu

menjawab

pertanyaan yang

diberikan

5. Anak-anak

menyimak dan

memperhatikan

materi yang

diberikan
Rabu, 18 2. Mendemonstrasikan 1. Anak-anak

November tentang cara sikat antusias mengikuti

2020 pukul gigi yang benar demonstrasi yang

10:30 - diberikan

18
selesai 2. Jumlah lansia yang

hadir sebanyak 5

Orang

3. Anak-anak aktif

dalam bertanya

4. Anak-anak mampu

menjawab

pertanyaan yang

diberikan

5. Anak-anak mampu

memparktekkan

cara menggosok

gigi yang benar.

V. Evaluasi
Dari semua kegiatan yang direncanakan, telah dilaksanakan dan
berjalan dengan lancar, baik rencana dalam bentuk penyuluhan maupun
demonstrasi. Dari semua kegiatan yang dilakukan dapat dilihat lihat bahwa
anak-anak yang hadir ikut berpartisipasi dan sangat antusias sehingga
kehadiran sebagian besar untuk semua kegiataan lebih dari 95%, ini
menunjukkan bahwa keinginan anak-anak untuk meningkatkan
pengetahuan dan tarap kesehatan semakin tinggi.

19
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara
umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di
Dusun Karang Duntal Desa Gerimax Indah Kabupaten Lombok Barat oleh
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan Program
Studi D.III Keperawatan Mataram dapat terlaksana sesuai dengan tujuan,
yaitu mampu menerapkan Asuhan Keperawatan Komunitas secara
professional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan antusiasme masyarakat dan respon positif
masyarakat disetiap kegiatan yang dilaksanakan. Secara garis besar
keberhasilan Praktik Kerja Lapangan ini dibuktikan dengan kehadiran anak-
anak yang ada di Dusun Karang Duntal dalam rata-rata jumlah kehadiran
100%.
B. Saran

20
Demi kesuksesasn dan keberlangsungan Praktik Kerja Lapangan keperawatan
komunitas dan perkembangan keperawatan sendiri disarankan:

1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah


bekal tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat
optimalisasi kinerja dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
2. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhani R., Haryanti D.D., Aspriyanto D., & Dewi I.R. 2014. Efektivitas
Menyikat Gigi Metode Horizontal, Vertical, Dan Roll Terhadap Penurunan Plak
Pada Anak Usia 9 11 Tahun. Dentino (Jurnal Kedokteran Gigi). 2(2):151-154

Ariningrum, R. 2000. Beberapa Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan


Mulut. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta Cahyati

Depertemen Kesehatan RI. 1995. Tata Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan


Gigi dan Mulut di Puskesmas. Jakarta

Depertemen Kesehatan RI. 1996. Cara Menyikat Gigi. Jakarta

Fatarina, NF. 2010. Hubungan antara frekuensi menggosok gigi, cara


menggosok gigi, dan bentuk sikat gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut
pada siswa kelas IV dan V SDN Karangroto 04 Kecamatan Genuk Kota
Semarang tahun 2007. Terdapat dalam:
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-nurfaizahf5210-3-bab2.pdf

21
Hidayat, R. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut-Apa yang Sebaiknya Anda
Tahu? Ed.1., Yogyakarta: Andi. Terdapat dalam: respository . unimus. ac.id /1837
/3 /BAB 2011.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai