Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG SALMONELLA TYPHI

Nama kelompok:
1. Lia Nursyifa 201811031
2. Maria Ulfa Soleha 201811033
3. Mawar Sasya Jahiah 201811104
4. Rara Fitri Amalia 201811119
5. Tiara Ananda Cendra Kasih 201811067

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIJAYA HUSADA


KOTA BOGOR
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “salmonella typhi” ini, saya susun untuk memenuhi tugas
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik itu dari segi penulisan, bahasa, maupun kosa kata yang
digunakan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapar berguna bagi kita semua umumnya dan
terlebih bagi kami penulis khususnya.
Banjarbaru

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Definisi....................................................................................................................3
B. Sifat Bakteri Salmonella Thypi...............................................................................3
C. Struktur Antigen......................................................................................................3
D. Factor Virulesi.........................................................................................................4
E. Epidemiologi...........................................................................................................4
F. Penularan.................................................................................................................5
G. Cara Pemeriksaan Lab.............................................................................................5
H. Pengobatan...............................................................................................................6
I. Pencegahan..............................................................................................................7
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8

B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun,
menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi enterica
(disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak
memiliki reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang
sejarah munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah
menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard
Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung.
Epidemi tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000
orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di
Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko munculnya.
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk
tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-
spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella
dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya,
rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama
kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang bagi Salmonella
adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan
mekanisme transmisi kumanSalmonella dan carrier adalah sumber infeksi. Salmonella
typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke
dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak
mencapai dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi
mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran
2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.
Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan
dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan
carrier adalah sumber infeksi.Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah
kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan
sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi
mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif.

1
Salmonella typhy masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi. Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran
darah masuk kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.
Sacara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella
biasa menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah,
sakit tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi atau
sembelit (terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita biasa timbul
bercak kecil kemerahan (rose sport) dibagian bawah dada atau bagian atas perut, yang
biasanya hilang dalam 3-4 hari.
Penyakit ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi utama berupa
perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.
Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan dalam mendiagnosa demam
tifoid adalah isolasi bakteri, uji serelogi dan uji molekuler. Uji serologi demam tifoid
dengan mendeteksi antibody spesifik terhadap komponen antigen Salmonella typhy
maupun mendeteksi antigen itu sendiri. Beberapa uji serologi yang dapat digunakan pada
demam tifoid ini meliputi : uji widal, uji dipstick, tes tubex, uji enzyme-linket
immunosorbent assay (ELISA).

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui struktur antigen salmonella typhi.
2. Mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.
3. Mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.
4. Mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.
5. Mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.
6. Mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella typhi.
7. Mengetahui cara pencegahan dari pada bakteri Salmonella typhi.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui struktur antigen salmonella typhi.
2. Untuk mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.
3. Untuk mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.
4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.
5. Untuk mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.
6. Untuk mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella
typhi.

2
BAB II
Pembahasan

A. Definisi
Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk
basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh
pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu
yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit
infeksi S. typhi dan mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik.
Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena
invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual,
muntah dan kematian S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan
tidak ada inang lain.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci
tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.

B. Sifat bakteri salmonella typhi


Adapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut :
1. bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich,
mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang
menganddung empedu.
2. sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan merupakan
sumber infeksi pada manusia, binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas,
anjing, dan kucing.
3. dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada
bahan makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan hidup 1-2 bulan.

C. Struktur antigen
a. Antigen O
Antigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh kuman. Struktur
kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemenasan
100oC selama 2-5 jam, alcohol dan asam yang encer.
b. Antigen H

3
Antigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau fili
Salmonella typhi dan berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif pada
pemanasan di atas suhu 60oC, dan pemberian alcohol atau asam.
c. Antigen Vi
Antigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonella typhi (kapsul) yang melindungi
kuman dari pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan rusak bila dipanaskan
selama 1 jam pada suhu 60oC, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen
inidigunakan untuk mengetahui adanya karier.
d. Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP Salmonella Typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak
diluar membrane plasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap
ingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu proteinnonporin.

D. Faktor virulensi
Salmonella typhi memiliki kombinasi karakteristik yang menjadikannya patogen
efektif. Spesies ini berisi endotoksin khas dari organisme Gram negatif, serta antigen
Vi yang ini diyakini akan meningkatkan virulensi. Hal ini juga memproduksi dan
mengeluarkannya protein yang dikenal sebagai "invasin" yang memungkinkan sel-sel
non-fagosit untuk mengambil bakteri, di mana ia dapat hidup intrasel. Hal ini juga
mampu menghambat meledak oksidatif leukosit, membuat respons imun bawaan
tidak efektif.

E. Epidemiologi
Pertemuan manusia untuk Salmonella typhi dilakukan melalui rute fecal-oral dari
individu yang terinfeksi kepada orang sehat. Kebersihan miskin pasien shedding
organisme dapat menyebabkan infeksi sekunder, serta konsumsi kerang dari badan air
tercemar. Sumber yang paling umum infeksi, bagaimanapun, adalah minum air
tercemar oleh urin dan kotoran
individu yang terinfeksi. Ukuran inokulum estimasi untuk infeksi adalah 100.000
bakteri. Demam Tifoid juga merupakan infeksi laboratorium kedua yang paling sering
dilaporkan.
Masuknya spesies ini bakteri ke dalam tubuh manusia yang paling sering dicapai
dengan konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi aerosol. Setelah tertelan,
organisme berkembang biak di usus kecil selama periode 1-3 minggu, sungsang
dinding usus, dan menyebar ke sistem organ dan jaringan lain. Pertahanan tuan rumah
bawaan melakukan sedikit untuk mencegah infeksi karena inhibisi lisis oksidatif dan
kemampuan untuk tumbuh intrasel setelah pengambilan.
Transmisi Salmonella typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-oral, sering
dari individu asimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi sebelumnya menjadi
carrier kronis yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi aktif gudang

4
organisme layak mampu menginfeksi orang lain. Sebuah contoh yang terkenal adalah
"Tifus" Maria Mallon, yang adalah seorang penangan makanan bertanggung jawab
untuk menginfeksi sedikitnya 78 orang, menewaskan 5. Pembawa ini sangat menular
menimbulkan risiko besar bagi kesehatan masyarakat karena kurangnya gejala
penyakit terkait.
Kerusakan yang disebabkan oleh demam tifoid adalah reversibel dan terbatas jika
pengobatan dimulai pada awal infeksi. Hal ini menyebabkan angka kematian kurang
dari 1% di antara individu-individu diperlakukan yang memiliki strain antibiotik-
rentan Salmonella typhi, membuat hasil dan prognosis untuk pasien yang positif.

F. Penularan
Adapun cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:
1. Melalalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.
2. Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
3. Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang
matang.
4. Makana dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri
salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.
Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk
waktu cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya
sangat ringan. Makanan penderita dapat juga menjadi karier karena bakteri menetap
dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang berbahaya untuk
penularan adalah feses penderita atau karier.

G. Cara Pemeriksaan Laboratorium


Untuk keakuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan
beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan
Widal dan biakan empedu.
1. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan
di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran
jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat
dan eosinofilia.
2. Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap
kuman tifus. Widal positif kalau titer O (1/160) atau lebih dan atau menunjukkan
kenaikan progresif menggunakan metode “Tube Aglutination Test”.
a. Reaksi Widal
salmonella typhi mempunyai tiga macam antigen yaitu O antigen (somatik
antigen) H antigen (flagellar antigen) dan Vi antigen (virulensi antigen). pada
reaksi aglutinasinya :
1) Aglutinasi O berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang bila di kocok

5
2) Aglutinassi H berbentuk butir-butir yang holang bila dikocok
3) Aglutinsi Vi berbentuk awan.
Reaksi widal adalah suatu reaksi serum(sero-tes)untuk mengetahui ada
tidaknya antibody terhadap salmonella tyhpi, dengan jalan mereaksikan serum
seseorang dengan antigen O, H, dan Vi dari laboratorium. Bila terjadi
aglutinasi, dikatakan reaksi widal posotif yang berarti serum orang tersebut
mempunyai antybody terhadap salmonella tyhpi, baik setelah vaksinasi,
setelah sembuh dari penyakit thypus ataupun sedang menderita thypus. Reaksi
widal negatif artinya tidak memiliki antybody terhadap salmonella thypi.
Reaksi widal dipakai untuk menegakkan diagnosa penyakit thypus
abdominalis. peninggian titer aglutinin O menunjukkan adanya infeksi yang
aktif, peninggian titer aglutinin H menunjukkan disebabakan vaksinasi,
peninggian titer aglutini Vi menunjukkan karier.
3. Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan
ditemukannya kumanSalmonella typhi dalam darah waktu minggu pertama dan
kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces. Sampel darah yang positif
dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali
berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar
sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier). Sedangkan untuk memastikan
apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada
diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan
memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti
Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC
(Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).

H. Pengobatan
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan.
Kadang makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan.
Jika terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai
jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan
pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami
perforasi.
Anti biotika yang sering digunakan:
1. Kloramfenikol : Dosis : 4 x 500mg/hari . Diberikan sampai dengan 7 hari bebas
panas.
2. Tiamfenikol: Dosis ; 4×500 mg.
3. Kotrimoksazol : Dosis : 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung sulfametoksazol 400
mg dan 80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin
: dosis : 50-150 mg/kgBB dan digunakan selama 2 minggu.

6
4. Sefalosporin generasi ketiga : dosis 3-4 gram dalam dektrosa 100 cc diberikan
selama ½ jam perinfus sekali sehari, diberikan selama 3 hingga 5 hari

I. Pencegahan
Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%. Vaksin ini
hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella
typhi dan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium
dan para pelancong). Adapun untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut:
1. Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis.
2. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan.
3. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamis kebersihan dan kesehatannya.
4. Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri
thypus.
5. Jangan menggunakan air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C.
6. Melakukan pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan/jajanan.
7. Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat.
8. Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Jika memahami tentang
penyakit ini, maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan
lingkungannya agar selalu bersih dan sehat.
9. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman. Pengawasan diperlukan agar tidak
lengah terhadap kuman yang dibawa. Sebab, jika lengan, sewaktu-waktu
penyakitnya akan kambuh.
10.Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi.
11.Jangan banyak jajan di luar rumah.
12.Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.

7
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui
makanan (foodborne diseases).
Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ
pencernaan. Salmonella typhibisa berada dalam air, es, debu, sampah kering
yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang
dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infeksi.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan
tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan
mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
B. Saran
Adapun saran dari saya yakni :
1. supaya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar
terhindar dari kontaminasi dengan bakteri salmonella typhi.
2. Agar mewaspadai sejak dini pencegahan dan pengobatan penyakit typhus.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/56325634/MAKALAH_TENTANG_SALMONELLA.
pdf?1523825254=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DMAKALAH_TENTANG_SALMONELLA_TYPHI.pdf&Expires=1616919616&Signa
ture=Sz9RxfDffdWBhjeqGQNBP-
qwyvBN906fYwIXZM6EqcbfK6GgQJWF4la~k3z3HYaQMuLqcDGzvJUYM4m9JSvhpDJf
rQLm--
Sb1XN66iQf3qN9IAmuY0q59MPMMyJE3wqAY5p6uv8i6s6RUeUZ70tlU8K543JKAnHlw
Q1DhKfJMSQF338UzOGN~NFNR3ljutKfjEXWjxAbJh0~djxY4d81D9n2emQKII7loDq3i
j~Qzh~tn6VIDb8-SbMBEXGfZ0X-
c4QNp3REquNKt~F4LKT0iq1CVld9ca2ps9e44eLtIs3mW5b8OdwMbt512IaeFaMV-
Xpih-u-1McYlvJjFi5DNA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

2. https://www.academia.edu/34885295/LAPORAN_PENDAHULUAN_TYPHOID

3. https://www.academia.edu/8199256/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_DENG
AN_THYPOID

Anda mungkin juga menyukai