BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mulai
yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat
dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa
pilihan lainnya. Efektif bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat mencapai tujuan
maksimal seperti yang diharapkan. Jika kita ingin melakukan suatu hal, maka kita
mengecewakan.
sesuai yang diharapkan, selain itu efektif juga bisa diartikan sebagai salah satu
usaha yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang di inginkan belum tercapai.
Suatu usaha memang perlu dilakukan secara efektif agar usaha yang dilakukan
tidak terbuang sia-sia. Cara yang efektif sangat baik dilakukan supaya untuk
membangun jiwa manusia untuk tidak mudah menyerah. Untuk itu usaha yang
efektif sangat diperlukan dalam setiap manusia. Efektifitas bisa juga diartikan
ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-
10
cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif
(Djamarah, 1994:16).
dan kita berikan kepada anak-anak kita. Belajar adalah suatu aktifitas yang
dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sebuah kesan dari bahan yang telah
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah
hasil belajar. Kegiatan belajar merupakan suatu proses yang sangat fundamental
atau paling pokok pada setiap jenjang pendidikan. Kegiatan itu akan maksimal
apabila pelaku pendidikan memahami makna belajar itu sendiri supaya mampu
Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
Dengan demikian belajar adalah proses perubahan pola pikir yang berorientasi
pada perubahan tingkah laku yang baru berkat adanya pengalaman. Proses belajar
tersebut bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi bisa dimanapun, di rumah, atau
11
saja.
Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Perubahan yang ingin
dicapai melalui proses pendidikan pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku,
sebagaimana yang dikemukan oleh Slamet (1995:2) bahwa belajar adalah suatu
proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman atau hasil yang diperkuat. Belajar akibat dari
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar jika
seseorang telah dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam teori ini yang
paling penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada
perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk
dan sebainya”.
suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif atau belajar merupakan
12
hubungan antar stimulus dan respon yag tercipta melalui proses tingkah laku
Secara umum belajar adalah proses yang dilakukan setiap individu untuk
maupun sikap sebagai bentuk kesan dari pengalaman dari bahan yang telah
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh pembelajar itu sendiri yang
Bertitik tolak dari definisi-definisi yang para ahli di atas, dapat diambil
overt behavior atau insert behavior. Karena itu perubahan tersebut mencakup
b. Perubahan perilaku itu dapat aktual, yaitu yang menampak, tetapi juga dapat
bersifat potensial, yang tidak menampak pada saat itu, tetapi akan nampak
dilain kesempatan.
c. Perubahan yang disebabkan karena belajar itu bersifat relatif lama, tetapi
dipihak lain perubahan itu tidak akan menetap terus, sehingga pada suatu
d. Perubahan perilaku, baik yang aktual maupun yang potensial yang merupakan
e. Perubahan perilaku sebagai akibat belajar disebabkan oleh adanya usaha dari
umumnya para ahli melihat belajar sebagai suatu proses. Prosesnya sendiri tidak
nampak, yang nampak adalah hasil dari proses tersebut. Karena belajar
merupakan suatu proses, maka dalam belajar terdapat masukan, yaitu sesuatu
yang terjadi dalam diri individu yang disebabkan karena pengalaman atau latihan,
dan hal ini menimbulkan perubahan dalam perilaku. Ini berarti bahwa proes
Karena belajar merupakan suatu proses, maka banyak faktor yang akan
berpengaruh dalam proses pembelajaran tersebut. Ini berarti bahwa hasil belajar
akan ditentukan oleh banyak faktor yang saling kait mengkait satu dengan yang
lain.
siswa yang mencapai ketentuan KKM dari 80%, semakin aktif siswa maka
Memaknai efektivitas setiap orang memberi arti yang berbeda sesuai sudut
pengarunhnya dan kesannya, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil”, jadi
efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melakukan tugas, dengan
seberapa jauh tujuan tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya
ceramah, karena sejak dahulu metode ini sudah digunakan sebagai alat lisan
15
antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan
cara ini, peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas
dan melaksanakan tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa.
Yang sering digunakan pada model konvensional antara lain metode ceramah,
siswa dijadiklan sebagai obyek. Tidak pernah ada dialog, yang ada hanya
monolog sehingga tidak muncul kreatifitas siswa yang ada hanya hafalan, tidak
ada orisinilitas yang ada hanya bajakan dan peniruan (Harefa, 2015:28).
banyak dilakukan oleh guru, siswa secara pasif hanya menerima informasi,
pembelajaran sangat abstrak dan teoritis serta tidak berdasar pada realitas
cenderung fokus pada bidang tertentu, waktu belajar siswa sebagian besar
digunakan untuk mengerjakan tugas, mendengar guru dan mengisi latihan (kerja
individual).
siswa menjadi pasif karena tidak berkesempatan menemukan sendiri konsep yang
16
diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan: 3)
dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa. Metode pengajaran secara
konvensional selama ini lebih ditekankan pada tugas guru untuk memberikan
mengajar yaitu : 1). keterampilan dan kebiasaan, 2). pengetahuan dan pengarahan,
kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah
mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa.
Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk
17
memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.
Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya
belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar
kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa
a. Tahap Orientasi.
yang penting, termasuk cara-cara penalaran yang khas untuk bidang studi
harus menyampaikan isi dan struktur mata pelajaran kepada siswa, hubungan mata
pelajaran tersebut dengan mata pelajaran lain dalam kerangka kurikulum dan
proses belajar mengajar ini guru biasanya menggunakan metode ceramah yang
memunculkannya ke dalam otak secara mudah dan cepat dengan asosiasi (Ismail,
2003:7). Hal ini berarti, metafora digunakan untuk menganalogkan suatu konsep
baru melalui suatu konsep atau gagasan yang sebelumnya telah dikenal siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seorang guru bisa menyuruh dua
orang siswa maju ke depan untuk memperagakan jual beli sebelum menjelaskan
suatu konsep, maka dari suatu konsep yang abstrak itu akan berubah menjadi
konkrit sehingga mudah dimengerti. Di sini guru harus bisa menciptakan sebuah
contoh visual ketika dia menjelaskan konsep baru pada siswa, misal guru
memperagakan jual beli di dalam kelas. Guru membeli pensil dengan harga Rp.
1500/buah, kemudian guru menjualnya lagi ke salah satu siswa dengan harga Rp.
2000/buah, dari contoh tersebut siswa dapat memahami tentang konsep laba.
dalam menyerap suatu informasi baru secara cepat dan menyimpannya sebagai
pengaturan ruang kelas dan gaya penyampaian. Sebagai contoh, guru yang gaya
menangkap informasi dari pada suara guru yang suaranya kecil dan lamban.
tergantung pada tingkat pengertian yang dikehendaki. Latihan akan lebih berhasil
baik kalau siswa didampingi oleh guru. Pada tahap latihan siswa ditugaskan
membahas soal-soal agar siswa itu mengerti materi pelajaran yang diberikan dan
Pada tahap latihan guru berperan sebagai fasilitator. Guru tidak hanya
duduk dikursinya, tetapi juga berjalan-jalan melihat setiap kelompok. Guru juga
siap memberikan penjelasan seperlunya bila ada siswa yang menanyakan sesuatu
yang berkaitan dengan soal atau tugasnya. Pada tahap ini soal-soal ada pada LKS
yang dibuat sendiri dan telah dikonsultasikan dengan guru bidang studi
Umpan balik berisi informasi tentang hal yang dikerjakan selama latihan,
selama melakukan latihan. Umpan balik ini dapat berupa lisan atau tulisan. Dalam
umpan balik ini siswa diharapkan dapat mengutarakan pikirannya secara nyata
(verbal dan tertulis). Pelaksanaan umpan balik dapat dilakukan selama latihan
20
maupun sesudah latihan. Umpan balik selama latihan dapat berupa penyelesaian
Dalam penelitian ini umpan balik dilakukan selama latihan dan sesudah
kelas. Jika terdapat jawaban yang salah, siswa lain akan membenarkannya.
Selama umpan balik, guru hanya sebagai fasilitator yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana bahan yang telah dipelajari dapat dimengerti oleh siswa.
Kegiatan umpan balik tersebut dimanfaatkan oleh guru untuk menarik kesimpulan
d. Tahap Lanjutan
balik. Pada tahap lanjutan ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
demikian tahap lanjutan dapat dikatakan sebagai proses ulang, tetapi yang diulang
hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu yang belum jelas. Dengan tahap
pembelajaran siswa diharapkan ikut mengalami aktivitas belajar itu sendiri. Jadi
yang diberikan oleh guru. Akan tetapi siswa diberikan kesempatan juga untuk
1. Menyadarkan anak didik bahwa ada masalah yang dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan dan bukan satu jalan atau satu jawaban saja.
secara teratur dan dalam bentuk yang dapat diterima orang lain.
5. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan
itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
kecepatan pelaksanaan.
panjang
22
menonjolkan diri.
4. Siswa merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
5. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab
6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
monthhaenein atau mathemata yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”
(things that are learned).dalam bahasa balanda disbut wiskunde atau ilmu
pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh siswa sejak diri
SD/MI hingga SMA/MA dan bahkan juga diperguruan tinggi. Dari berbagai
bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang
dianggap paling sulit oleh siswa. Menurut Johnson dan Myklebust (1967:244)
penggunaan cara berpikir deduktif, tapi juga merupakan cara bernalar induktif.
dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-
mengajar didasarkan pada sifat pelajaran, alat- alat yang tersedia, besar kecilnya
kelas, tempat dan lingkungan, kesanggupan guru, banyak sedikitnya bahan dan
tujuan pelajaran.
bila menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin
pengeluaran biaya, dan waktu minimum atau semakin kecil tenaga, usaha, biaya,
siswa adalah pembelajaran metode Gal’perin. Dalam hal ini penerapan mtode
dalam empat tahap yaitu 1). Orientasi, 2). Latihan, 3). Umpan balik, 4). Lanjutan.
Dengan penerapan ini siswa lebih aktif dan dapat mengembangkan mental siswa
faktorisasi bentuk aljabar dengan memberikan latihan- latihan dan umpan balik
yang memberikan siswa kesempatan untuk bertanya hal- hal yang kurang
siswa tidak aktif dalam dalam proses pembelajaran, hal ini menyebabkan
guru dapat mengontrol dan mengatur urutan kegiatan pembelajaran dan kebebasan
secara mandiri, siswa kurang aktif dan siswa lebih banyak mendengarkan
penjelasan dari guru sehingga siswa kurang antusias dalam belajar matematika.
Karena mata pelajaran matematika yang dialaksanakan oleh guru saat ini
Adalah sebuah model pembelajaran yang saat ini populer dengan Metode
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
baru sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Dengan model CTL siswa harus
untuk memecahkan masalah. Dengan metode ini, siswa terlibat sangat intensif
konvensional.