Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

BAB V

PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

(Rokok Kretek)

DOSEN PENGAMPU :
apt. Margareta Retno Wulandari, M.Sc
apt. Rizky Ardian Hartanto Sawal,M.Farm
Kelompok 5

Penyusun :
1. Farida Riyanti (1192125)
2. Figo Ardiansyah (1192079)
3. Herlina Rosalinda (1192082)
4. Khofifah Ajeng R. (1192087)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA


SEMARANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2020/2021
BAB V

PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

(ROKOK KRETEK)

Kelompok 5

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat melalukan penetapan kadar nikotin dalam
tembakau kering dengan metode Acidimetri.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam naman perkebunan.
Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan
rokok. Menurut Cahyono (1992), tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai
berikut :
➢ Famillia : Solanaceae
➢ Sub Familia : Nicotinae
➢ Genus : Nicotinae
➢ Spesies : Nicotinae tabacum
Nikotinae tabacum dan Nicotinarustica mempunyai perbedaan yang jelas. Pada
Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai
merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjing
pada ujung runcing , kedudukan daun pada batang tegak merupakan induk
tembakau sigaret dan tingginya sekitar 120cm. Adapun Nicotinarustica daun
mahkota bunganya warna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet
berukuran pendek dan sedikit gelombang. (Cahyono, 1998).
Nikotin adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1 metil-2-pirolidil) piridin.
Nikotin merupakan bahan terpenting yaitu yang terdapat dalam daun tembakau.
Nikotin mempunyai rumus molekul C10H14N. Nikotin merupakan cairan bening
berwarna agak kuning mempunyai kenampakan seperti minyak, larut dalam air dan
juga larut dalam pelarut organik pada umunya, seperti etanol, petroleum eter, dan
kloroform (Sri, 2010).

Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau.
Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20mg nikotin, walaupun tentu saja sangat
bergantung pada merk rokok tersebut. Pada seseorang yang mengkonsumsi rokok
tubuhnya akan menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Kadar
nikotin 4-6mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. (Kudus,R.2011).

III. ALAT DAN BAHAN


➢ ALAT
- Buret putih
- Stop erlenmeyer
- Statif dan klem
- Pipet ukur 5ml
- Water bath
- Beker glass
- Erlenmeyer
- Pipet volume 10,0ml
- Gelas ukur
➢ BAHAN
- Tembakau kering
- NaOH 20%
- Indikator MR 0,1%
Rangkaian alat

(1). Buret putih, (2). Erlenmeyer , (3). Statif dan klem

IV. SKEMA KERJA


Ditimbang sampel rokok kretek 1gram, masukkan stop serlenmeyer ditambah 1ml
NaOH 20% dengan pipet ukur.

Diaduk sampai rata, ditambah 20ml dietil eter dan tutup rapat. (gojok ad homogen
sambil menekan tutup agar tidak terlepas).

Diamkan 1 jam hingga bagian atas menjadi jernih.

Diamkan lapisan dietil eter, pindahkan kedalam erlenmeyer bersih.

Uapkan dietil eter, diatas penangar air sampai kering.

Ditambahkan 10ml aquadest dan 2 tetes indikator metil red 0,1%.

Titrasi dengan hasil 0,01 N hingga warna hijau kekuningan barubah menjadi merah
muda.

V. DATA PENGAMATAN
a. Pembakuan HCl 0,01 N
Baku primer : HCl 0,01 N
Baku Sekunder : Sampel Rokok kretek
Indikator : Metil Red 0,1 %
T.A.T : 0,15 ml

ml Baku Primer ml Baku Sekunder


HCl 0,01 N Sampel rokok kretek 1000mg

b. Penetapan Kadar Nikotin


mg Sampel Tembakau ml HCl 0,01 N
1000 mg 0,15 ml

VI. PERHITUNGAN
a. Normalitas HCl 0,01 N sebenarnya
m grek HCl 0,01 N = m grek baku sekunder
V1. N1 = V2.N2
10ml. N1 = 0,15ml . 0,01 N
10
N = 0,00015 N
b. Kadar Nikotin
1 ml larutan HCl 0,01 N setara dengan 1,6223 mg nikotin

(𝐕.𝐍)𝑯𝑪𝒍𝒙 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒂𝒏
Kadar = 𝐍 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐭𝐚𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐱 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 X 100%
(0,15x0,01)𝑥1,6223
= 0,00015x1000mg
X 100%

= 1,62%
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan untuk penetapan kadar
nikotin dalam tembakau. Selain untuk penetapan kadar nikotin dalam tembakau
percobaan ini bertujuan untuk dapat melakukan penetapan kadar nikotin dalam
tembakau kering dengan metode acidimetri. Acidimetri adalah salah satu meode
penetapan kadar dengan larutan sekunder asam sebagai titrannya. Pada percobaan
kali ini digunakan baku sekunder HCl 0,01 N dan baku primernya Na 2CO3.
Sebelum dilkukan titrasi yang pertama dilakukan yaitu timbang sampel (rokok
kretek) 1 gram dimasukkan dalam stop erlenmeyyer ditambahkan 1ml NaOH 20%
dengan pipet ukur untuk memberikan sifat basa. Setelah itu ditambahkan 20ml
dietil eter didalam erlenmeyer digojok sampai homogen kemudian didiamkan
selama 1jam hingga bagian atas menjadi jernih. Diambil lapisan dietil eter, dan di
pindahkan ke dalam erlenmeyer bersih kemudian diuapkan dietil eter diatas water
bath sampai kering. Dietil eter yang telah diuapkan kemuadian diencerkan dengan
10ml aquadest dan 2 tetes indikator metil red 0,1% kemudian dititrasi dengan HCl
0,01 N pada buret hingga warna hijau kekuningan berubah menjadi merah muda.
Prinsip penetapan kadar nikotin adalah reaksi penetralan asam basa, Nikotin
(C10H14N2) yang merupakan alkaloid bersifat basa lemah bereaksi dengan HCl
akan mengikat satu atom H+ dan melepaskan ion Cl. Reaksi ini terjadi pada kisaran
ph 6,0-6,2 sehingga dipakai indikator metil red titik akhir titrasi diketahui dengan
tebentuknya warna merah yang konstan.

VIII. KESIMPULAN
1. Pada penetapan kadar nikotin dalam tembakau menggunakan metode
Acidimetri.
2. Baku sekunder yang digunakan HCl 0,01N.

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Cahyono, Bambang. 1998. Tembakau, Budidaya dan Analisis Tani kanisius,
Yogyakarta.
2. Suhenry, Sri. 2010. Pengambilan Nikotin dari Batang Tembakau Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
(online) . (10). Bandung.
3. Kudus, R., 2011. Penentuan Kadar nikotin dalam Asap Aliran utama
(mainstream Smoke) dan tembakau pada rokok cerutu dengan Kromatografi
Gas, Universitas Andalan, Padang.

X. LAMPIRAN
SAMPEL ROKOK KRETEK , SAMPEL DIMASUKKAN

PENGAMBILAN LAPISAN DIETIL ETER

Anda mungkin juga menyukai