BAB V
(Rokok Kretek)
DOSEN PENGAMPU :
apt. Margareta Retno Wulandari, M.Sc
apt. Rizky Ardian Hartanto Sawal,M.Farm
Kelompok 5
Penyusun :
1. Farida Riyanti (1192125)
2. Figo Ardiansyah (1192079)
3. Herlina Rosalinda (1192082)
4. Khofifah Ajeng R. (1192087)
(ROKOK KRETEK)
Kelompok 5
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat melalukan penetapan kadar nikotin dalam
tembakau kering dengan metode Acidimetri.
Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau.
Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20mg nikotin, walaupun tentu saja sangat
bergantung pada merk rokok tersebut. Pada seseorang yang mengkonsumsi rokok
tubuhnya akan menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Kadar
nikotin 4-6mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. (Kudus,R.2011).
Diaduk sampai rata, ditambah 20ml dietil eter dan tutup rapat. (gojok ad homogen
sambil menekan tutup agar tidak terlepas).
Titrasi dengan hasil 0,01 N hingga warna hijau kekuningan barubah menjadi merah
muda.
V. DATA PENGAMATAN
a. Pembakuan HCl 0,01 N
Baku primer : HCl 0,01 N
Baku Sekunder : Sampel Rokok kretek
Indikator : Metil Red 0,1 %
T.A.T : 0,15 ml
VI. PERHITUNGAN
a. Normalitas HCl 0,01 N sebenarnya
m grek HCl 0,01 N = m grek baku sekunder
V1. N1 = V2.N2
10ml. N1 = 0,15ml . 0,01 N
10
N = 0,00015 N
b. Kadar Nikotin
1 ml larutan HCl 0,01 N setara dengan 1,6223 mg nikotin
(𝐕.𝐍)𝑯𝑪𝒍𝒙 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒂𝒏
Kadar = 𝐍 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐭𝐚𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐱 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 X 100%
(0,15x0,01)𝑥1,6223
= 0,00015x1000mg
X 100%
= 1,62%
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan untuk penetapan kadar
nikotin dalam tembakau. Selain untuk penetapan kadar nikotin dalam tembakau
percobaan ini bertujuan untuk dapat melakukan penetapan kadar nikotin dalam
tembakau kering dengan metode acidimetri. Acidimetri adalah salah satu meode
penetapan kadar dengan larutan sekunder asam sebagai titrannya. Pada percobaan
kali ini digunakan baku sekunder HCl 0,01 N dan baku primernya Na 2CO3.
Sebelum dilkukan titrasi yang pertama dilakukan yaitu timbang sampel (rokok
kretek) 1 gram dimasukkan dalam stop erlenmeyyer ditambahkan 1ml NaOH 20%
dengan pipet ukur untuk memberikan sifat basa. Setelah itu ditambahkan 20ml
dietil eter didalam erlenmeyer digojok sampai homogen kemudian didiamkan
selama 1jam hingga bagian atas menjadi jernih. Diambil lapisan dietil eter, dan di
pindahkan ke dalam erlenmeyer bersih kemudian diuapkan dietil eter diatas water
bath sampai kering. Dietil eter yang telah diuapkan kemuadian diencerkan dengan
10ml aquadest dan 2 tetes indikator metil red 0,1% kemudian dititrasi dengan HCl
0,01 N pada buret hingga warna hijau kekuningan berubah menjadi merah muda.
Prinsip penetapan kadar nikotin adalah reaksi penetralan asam basa, Nikotin
(C10H14N2) yang merupakan alkaloid bersifat basa lemah bereaksi dengan HCl
akan mengikat satu atom H+ dan melepaskan ion Cl. Reaksi ini terjadi pada kisaran
ph 6,0-6,2 sehingga dipakai indikator metil red titik akhir titrasi diketahui dengan
tebentuknya warna merah yang konstan.
VIII. KESIMPULAN
1. Pada penetapan kadar nikotin dalam tembakau menggunakan metode
Acidimetri.
2. Baku sekunder yang digunakan HCl 0,01N.
X. LAMPIRAN
SAMPEL ROKOK KRETEK , SAMPEL DIMASUKKAN