BAB 1 Revisi 11
BAB 1 Revisi 11
PENDAHULUAN
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (Kemenkes
RI, 2018 : 165). Stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS di masyarakat
HIV/AIDS. Upaya ini harus didukung dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku
tersebut. Kondisi ini diperlukan terutama ketika merawat pasien dan mendampingi
(Budiarti, 2016). Sikap dan empati keluarga pada pasien HIV/AIDS selama
besar pasien HIV/AIDS yang sedang berobat tidak ditemani oleh anggota
menjalani pengobatan.
1
2
laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2012, menyatakan hingga tahun 2011
diperkirakan ada sebanyak 34 juta orang hidup dengan HIV/ AIDS, sebanyak 2,5
juta kasus baru terinfeksi HIV, dan 1,7 juta kematian disebabkan AIDS. Negara
yang memiliki penduduk yang positif HIV/ AIDS adalah region Sub Sahara,
diikuti Asia pada peringkat kedua yakni 4,8 juta kasus. Indonesia menempati
posisi ke lima dari seluruh negara di Asia setelah India, Myanmar, Nepal, dan
Thailand (Budiarti, 2016). Menurut data Ditjen P2P Kemenkes RI, jumlah kasus
AIDS di Indoensia sampai dengan tahun 2017 sebesar 102.667 kasus (Kemenkes
RI, 2018 : 166). Menurut jenis kelamin, persentase kasus baru HIV positif dan
AIDS tahun 2017 pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Penderita
HIV positif pada laki-laki sebesar 63,6% dan pada perempuan sebesar 36,4%.
Sedangkan penderita AIDS pada laki-laki sebesar 68,0% dan pada perempuan
sebesar 31,9% (Kemenkes RI, 2018 : 167). Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan
provinsi lainnya, yaitu DKI Jakarta, Papua, Bali, Riau dan Jawa Barat (Dinkes
Propinsi Jawa Timar, 2018 : 50), sampai dengan tahun 2017, jumlah ODHA
tertinggi kedua propinsi Papua yang berjumlah 19.729 kasus (Kemenkes RI,
kasus baru AIDS yang terdiri dari 84 orang laki-laki dan 70 perempuan dengan
pelaporan Tahun 2016 tidak ada yang meninggal dunia. Sementara itu untuk kasus
HIV ditemukan 12 kasus selama Tahun 2016 dengan rincian (6 laki-laki dan 6
3
pemberi layanan ART (DinKes Kabupaten Bojonegoro, 2017 : 25). Data dari
sebanyak…..pasien.
anggota keluarga yang mengalami HIV/AIDS (Donsu, J.D.T., 2017 : 164). Ada 3
factors (factor pemudah) yang meliputi pengetahuan dan sikap seseorang, faktor
pemungkin (enabling factors), yang meliputi saran, prasarana dan fasilitas yang
positif dan faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi
seseorang untuk mengubah perilaku seperti keluarga, teman sebaya, dan tokoh
masyarakat (Notoatmodjo, 2014 : 53). Keluarga adalah mereka yang hidup dalam
satu rumah yang mempunyai ikatan pertalian darah. Anggota keluarga yang
merawat kesehatan (Indriyani dan Asmuji, 2014 : 48). Sikap keluarga yang
Selain itu adanya faktor-faktor lain yang dapat membentuk sikap seseorang, yaitu
4
sikap individu terhadap berbagai masalah (Azwar S, 2016 : 35-37). HIV adalah
dengan kematian dalam waktu 5-10 tahun kemudian jika tanpa pengobatan yang
cukup (Najmah, 2016 : 149). Sikap negatif keluarga dalam merawat anggota
keluarga dapat tertular virus HIV/AIDS. Hal ini disebabkan karena anggota
seperti menggunakan peralatan makan atau sikat gigi yang dapat menjadi media
penularan HIV dari ibu ke anak, semua donor darah harus diuji antibodi HIV-nya,
(Najmah, 2016 : 160). Masih banyaknya keluarga yang belum paham betul
sekolah dan masyarakat mengenai perilaku risiko tinggi yang dapat menularkan
Bojonegoro.
HIV/AIDS.
1. Bagi Pasien
hidupnya.
HIV/AIDS.
7
4. Bagi Perawat