Anda di halaman 1dari 42

MEMBUAT KOMENTAR

PADA TEKS
KULIAH KE-5

Dosen : Kusman Sudarja, M.Pd


Email : kusman.sudarja@uph.edu​​
• "Aku sungguh, sungguh menyesal. Rasa sakit telah menimpaku
hingga bahagia itu takkan ada lagi... tertekan ... tanpa
telepon ... uang sewa ... uang untuk hutang ... uang!!! ...
Aku dihantui oleh ingatan dari pembunuhan dan mayat dan
kemarahan dan kesakitan ... kelaparan atau anak kecil yang
terluka, dari orang gila bersenjata, bahkan polisi, dari
eksekutor hukum mati ... Aku pergi untuk bergabung
dengan Ken kalau aku seberuntung itu."
Pengertian Teks Menurut Teori Intertekstual

• Teks dalam pengertian umum bukan hanya teks


tertulis atau teks lisan,tetapi juga adat-istiadat,
kebudayaan, agama dan bahkan alam semesta
(dunia) iniadalah teks (Pradopo 2003:132).
Sesuatu yang
bisa dikomentari
ialah Teks
Apa itu
Komentar?
Respons atau tanggapan
terstruktur yang bisa
disampaikan secara
tertulis atau secara
lisan.
“TAP THE TV SID”
NO ASPEK PENJELASAN
Poster, artikel, feature, biografi, skenario film, pamflet, selebaran, pengumuman,
Tipe Teks
1 undang-undang, lirik lagu, sari berita TV/radio, iklan, foto.
Sifatnya: formal, semi formal, informal.
Kepada siapa teks ini ditujukan ? Adakah target pembaca bersifat spesifik /
2 Audien
umum ?
3 Purpose ( Tujuan) Untuk keperluan apa teks tersebut diciptakan ?

Pokok pikiran atau gagasan utama apa yang hendak disampaikan melalui teks
4 Theme ( tema)
tersebut ?
Bagaimana perasaan pengarang terhadap pokok permasalahan? Apakah pesimis,
5 Tone ( nada) optimis, khawatir, antusias, acuh, antisipasi, simpati, senang, atau sedih?

Sudut pandang pengisahan apa yang digunakan pengarang ? (orang pertama,


6 Voice ( suara) ketiga, (objektif, maha tahu). Atas dasar apa pemilihan tersebut digunakan ?

7 Struktur Bagaimana gagasan disajikan dalam paragraf ? Kohesivitas, linear, tematik?

8 Sintaksis Tipe kalimat, struktur SPOK.


9 Simbol Natural, universal, kontekstual.
10 Imaji (imagery) Visual, audio, audiovisual, kinestetik, taktil,

Bagaimana pilihan katanya ? apakah selaras dengan tujuan yang hendak dicapai ?
11 Diksi
Wanita India Korban Siram Air
Keras Jadi Bintang Iklan

Senin, 18 Januari 2016 | 07:02 WIB

METRO.CO.UK Laxmi Saa, korban siram air keras di India.


KOMPAS.com -- Laxmi Saa, wanita asal India, baru berusia 15 tahun saat dirinya mengalami sebuah hal tragis dalam
kehidupan seorang wanita.
Wajah Saa saat itu disiram dengan air keras oleh teman kakak laki-lakinya sendiri. Penyebabnya adalah Saa yang masih
remaja menolak lamaran pria berusia 32 tahun tersebut.
"Awalnya aku merasakan dingin di wajahku, lalu merasa panas yang luar biasa. Cairan tersebut meluluhkan kulitku," kenang
Saa.
Kemudian, Sa pun menjadi terisolasi dari lingkungan sosialnya. Pasalnya, masih banyak stigma negatif di India mengenai
korban penyiraman air keras. Allhasil, Saa banyak menghabiskan waktu di rumah hingga kematian ayahnya.
Sepeninggal sang ayah, Saa berusaha untuk mengumpulkan semua kepercayaan diri untuk berani berbicara demi menentang
penjualan air keras yang selama ini dijual bebas di India.
Selain itu, Saa juga mengampanyekan agar diberlakukannya hukuman lebih berat untuk kejahatan yang sudah lazim terjadi
di India tersebut.Aksi berani Saa ini akhirnya menyedot perhatian dari merek label mode ternama India, Viva N Diva.
Saa diminta menjadi bintang iklan dengan tajuk Face of Courage atau wajah dari keberanian, untuk mengubah standar
kecantikan di pentas mode dunia. "Kesempatan mewakili merek busana adalah wadah bagiku uuntuk menjadi contoh bagi
para wanita sepertiku untuk percaya diri dan berani, tanpa terbatas penampilan fisik mereka," ujar Saa saat diwawancara
BBC.
Perhatikan teks ini!
Aspek Tap The TV SID
1. Tipe teks
• Apa tipe teksnya?
• Siapa/apa yang diberitakan ?
• Bagaimana dengan sifat teksnya?
• Media apa yang mempublikasikannya?
• Tanggal penerbitannya?
2. Audien
Siapa audiens teks tersebut?
3. Purpose
• Deskipsikan isi teks!
• Apa tujuan teks tersebut diberitakan?
• Isu atau permasalahan penting apa yang
ingin diangkat?
• Permsalahan budaya apa yang terlibat,
yang menjadi tantanan atau apa inspirasi
penulis.
4. Theme / tema
• Tema teks
• Jawaban dapat lebih dari satu.
5. Tone
• Perasaan apa saja yang tergambar dari berita
tersebut?
• Apa reaksi audien saat membaca teks tersebut?
• Perspektif budaya apakah yang dieksrepsikan
penulisan dalam karangan?
• Apakah nilai-nilai budaya dan estetika budaya
yang menjadi perhatian penulis?
6. Voice / Sudut pandang

• Sudut pandang penceritaan


• Penulis teks sebagai orang ketiga atau orang pertama?
7 - 8 Sintaksis dan struktur

• Bagaimana dengan gramatika dan struktur kalimat yang


digunakan dalam teks?
• Apakah paragrafnya kohesif dan koheren
9. Simbol
• Simbol apa saja yang terihat dalam teks
10. Citraan

• Imageri (citraan)
• visual: Apa yang terlihat pada teks.
• audio: Apa yang terdengar pada teks.
• taktil: Sensasi indra apa dirasakan kulit.
kinestetik: Gerak yang terlihat secara visual.
(melompat, terjatuh, dsb)
11. Diksi

• Diksi
• Kosa kata yang digunakan.
• Apakah bahasanya mudah dipahami?
• Adakah kata-kata yang sulit dimengerti
Laxmi Saa Sang Pahlawan Korban Air Keras
Cerita tentang Laxmi Saa disampaikan dalam format berita.
Media yang mempublikasikannya adalah kompas.com. Karena
disampaikan dalam format berita, maka bahasa yang digunakan teks
tersebut tentu bersifat formal sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Pemberitan tentang Laxmi Saa ditujukan kepada publik secara


luas. Lintas usia, golongan, suku bangsa, dan ras. Namun kalau kita
cermati lebih mendalam, berita ini ditujukan secara khusus kepada
kaum wanita korban ketidakadilan. Cerita inspiratif Laxmi tentu bisa
menjadi motivasi dan inspirasi para wanita untuk tetap tegar
berjuang dalam kehidupan. Pihak lain yang digugah dengan berita ini
adalah para penegak hukum dan pemerintah. Penegak hukum tentu
harus tegas dan berani dalam membela kekerasan yang menimpa
kaum wanita khususnya korban penyiraman air keras. Pihak
pemerintah sebagai regulator dan pembuat aturan di masyarakat
wajib melakukan pengetatan dalam pembelian air keras oleh publik
agar tidak digunakan untuk kejahatan.
Berita ini bertema keberanian, perjuangan, dan kegigihan. ‘Saa
berusaha untuk mengumpulkan semua kepercayaan diri untuk berani
berbicara demi menentang penjualan air keras yang selama ini dijual
bebas di India.‘ Saa berjuang dengan gigih dan berani untuk mengatasi
keterpurukan fisik dan mental yang dialaminya pasca perbuatan keji itu. Ia
tidak hanya berhasil kelaur dari keterpurukannya bahkan ia berani melawan
dan menentang kejahatan yang biasa terjadi di India tersebut. Ia
berkampanye menggalang dukungan agar pemerintah melarang penjualan
bebas air keras di India. Dan perjuangannya berhasil mendapatkan respon
positif dari berbagai pihak . Salah satunya ialah perusahaan mode Viva N Diva
yang menjadikan Saa sebagai bintang iklannya yang bertajuk Face of
Courage atau wajah dari keberanian.
Cerita Laxmi Saa membangkitakan perasaan iba, haru, sedih pada
awalnya karena tenyata motif pelaku hanya didorong rasa sakit hati
lantaran lamarannya ditolak. Apalagi pada teks dituliskan ‘Sa pun
menjadi terisolasi dari lingkungan sosialnya. Pasalnya, masih banyak
stigma negatif di India mengenai korban penyiraman air keras.’ Hal ini
sungguh mengejutkan penulis karena masyarakat seharusnya
mendukung korban penyiraman air keras bukan justru mengucilkan
dan menstigmakan mereke dengan anggapan negatif. Mengetahui
situasi ini, para pembaca tentu marah, kecewa, dan prihatin. Namun di
akhir berita, pembaca menjadi bangga, terinspirasi dan bahagia untuk Saa
karena berhasil keluar dari rasa depresinya dan menjadikan dirinya
simbol perlawanan bagi para wanita India yang menjadi korban kejahatran
air keras.
Visualisasi yang terbangun dari berita Saa adalah seluruh sensasi indra. Rasa
panas, teriakan Saa saat air keras meluluhkan kulitnya, banyangan Saa
meronta kesakitan, pada teks dijelaskan "Awalnya aku merasakan dingin di
wajahku, lalu merasa panas yang luar biasa. Cairan tersebut meluluhkan
kulitku," kenang Saa.

Struktur kalimat berita lugas, jelas, dan sederhana terikat teknik


penulisan jurnalistik untuk menjawab 5W + 1 H. Diksi yang digunakan
pun adalah diksi populer karena ragam berita adalah ragam populer yang
disajikan untuk kepentingan publik. Paragraf dalam berita ringkas dan
juga bervariasi. Penulis berita berhasil menyajikan berita Laxmi Saa
dengan baik, objektif, dan netral. Berita ini sangat inspiratif dan
informatif.
Tugas

• 1. Analisislah teks berikut ini menggunakan panduan TAP THE


TV SID.
• 2. Tulislah esai komentar berdasarkan analisis TAP THE TV SID
sebanyak dua halaman.
• 3. TNR/Arial. 12, spasi 1.5. Dikumpulkan minggu depan.
TEKS 1 - POSTER

http://nafirizaldi.deviantart.com/
Contoh: Komentar Artikel “Macam-Macam
Ketidakadilan Gender”
Pembukaan

Artikel yang berjudul “Macam-Macam Ketidakadilan Gender” ini


ditulis oleh seorang penulis bernama Sofyan Effendi. Teks ini
dipublikasikan di sebuah jejaring sosial WordPress pada tanggal 26 Juli
2011. Artikel ini ditujukan kepada para masyarakat secara
umum, para penegak hukum, kamu perempuan, dan para
pejuang hak-hak perempuan tanah air. Teks ini menjelaskan
bahwa tidak ada manusia yang sempurna, laki-laki maupun perempuan,
dan masing-masing mempunyai peran tergantung kemampuan masing-
masing gender. Analisis berikut ini akan mengomentari contoh-contoh
ketikdakadilan gender.

Isi Pembukaan: judul artikel, penulis, tempat publikasi,


tanggal publikasi, tema artikel, deskripsi
singkat isi teks
Isi / Pembahasan
Komentar ini akan menganalisa bagaimana bahasa, gaya dan
format digunakan di dalam teks untuk menggambarkan ketimpangan
dan ketidakadilan gender, pemahaman terhadap teks, kepentingan
konteks artikel, dan tujuan penulis dari teks tersebut. Bahasa, gaya,
dan format yang digunakan dalam teks di atas ditujukan untuk
menggambarkan ketimpangan dan ketidakadilan gender. Bahasa yang
digunakan dalam artikel ini adalah bahasa semi formal dengan
berbagai macam alasan. Ini bisa dilihat dari penggunaan bahasa
Inggris seperti di kalimat “Sepanjang penghargaan social terhadap
peran domestic dan reproduksi berbeda dengan peran publik dan
reproduksi, sepanjang itu pula ketidakadilan masih berlangsung,”
yang menggunakan kata “domestic” dan “social”.

• Isi memuat hasil analisis unsur kebahasaan dan pemahaman


teks yang disertai kutipan dari teks.
Artikel ini bergaya informatif karena sifatnya yang memberitahu
pembaca sebagaimana tidak adilnya perempuan diperlakukan di
lingkungan kita, juga untuk membujuk kaum laki-laki untuk lebih
bertindak adil kepada lain jenis. Artikel ini tergolong informatif karena
setiap tipe ketidakadilan gender dilengkapi dengan contoh-contoh di
dunia nyata. Artikel dipublikasikan di jejaring sosial sehingga
penyebarannya sangat efektif mengingat saat ini dunia teknologi dan
internet berkembang sangat pesat. Pembaca akan lebih cepat
mengakses dan membaca artikel ini karena bisa ditemukan di internet,
dibandingkan kalau artikel ini diterbitkan di buku atau majalah.

Isi memuat gaya penyajian artikel, tujuan dan deskripsi teks.


Artikel ini menjelaskan bagaimana wanita diperlakukan
dengan tidak adil oleh laki-laki. Ada beberapa tindakan
negatif yang dilakukan kepada wanita seperti marginalisasi,
subordinasi, pelabelan negatif (sterotipe), kekerasan, dan
beban ganda. Artikel ini sangat penting karena dengan tipe-
tipe ketidakadilan wanita dan contohnya, seperti di kutipan
kalimat “Pemukulan, penyiksaan, dan perkosaan yang
mengakibatkan perasaan tersiksa dan tertekan.
Isi memuat puspose, tone, isu penting artikel
Perkosaan juga bisa terjadi dalam rumah tangga karena
konsekuensi tertentu yang dibebankan kepada istri untuk harus melayani
suaminya. Hal ini bisa terjadi karena konstruksi yang melekatinya”,
pembaca bisa mengerti bagaimana isu ini sangat memprihatinkan dan
bahwa pembaca bisa ikut membantu mengurangi isu-isu seperti ini agar
tindakan itu tidak terjadi lagi. Hal ini bisa dilihat jelas dalam kalimat“juga
bertujuan untuk menghilangkan ketidakadilan gender (gender inequality).
Ketidakadilan gender berdampak buruk terutama terhadap perempuan yang
sering dirugikan akibat kesalahpahaman tersebut.” Sifatnya sangat
informatif, dan disampaikan dengan struktur yang sangat jelas yang
membuat artikel ini mudah untuk dimengerti dan dicerna oleh pembaca.

Isi memuat tone, imageri, tujuan teks


Penulis juga menegaskan bahwa pembaca harus mengerti
bahwa isu-isu ini harus dihentikan, yang bisa dilihat di kalimat
berikut, “Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang tuntas
mengenai konsep gender dan sex. Karena konsep gender yang telah
melekat dalam masyarakat dengan proses yang panjang, maka
pelurusan pemahaman juga membutuhkan waktu yang tidak singkat.”

Isi memuat hasil analisis konteks, reaksi dan sikap penulis


terkait isu/permasalahan yang dimuat dalam artikel
Penutup
Secara keseluruhan, artikel ini menggunakan bahasa semi
formal, gaya informatif, dan format artikel untuk menggambarkan
ketimpangan dan ketidakadilan gender. Artikel ini memiliki
kepentingan konteks yang sangat tinggi, dan ini bisa dimengerti jelas
dengan cara penulis memberi contoh-contoh ketidakadilan terhadap
wanita. Sofyan Effendi sukses menyampaikan pesan dari artikel ini,
artikel ini sangat informatif dan akan bisa mengubah perspektif
orang terhadap ketidakadilan gender.

Penutup berisi: rangkuman secara umum, penilaian pada isi artikel


secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai