Jtptunimus GDL Rinolalank 6726 2 Babii
Jtptunimus GDL Rinolalank 6726 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
keadaan sakit maupun sehat dalam kegiatannya untuk mencapai keadaan sehat
dimana bayi tidak dapat bernafas dengan spontan dan teratur segera setelah
lahir keadaan tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea dan
dan ilmu keperawatan. Terdiri dari ilmu Keperawatan maternitas dan ilmu
4
Keadaan ini dikarenakan kurangnya kemampuan fungsi organ bayi
terjadi dimasa kehamilan, persalinan, atau dapt terjadi segera setelah lahir.
hamil. Seperti hipertensi, paru, gangguan kontraksi uterus pada ibu resiko
tinggi. Kehamilan dapat juga terjadi karena faktor plasenta seperti janin dengan
solusis plasenta, atau juga faktor janin itu sendiri, seperti kelainan tali pusat
kehamilan dan kelahiran. Bayi tersebut dalam keadaan resiko tinggi dan ibu
dalam keadaan hamil resiko tinggi. Pada umur kahamilan 30 minggu, paru
dan pada hari- hari pertama kelahiran. Insidensi pada bayi premature kulit putih
lebih tinggi daripada bayi kulit hitam dan lebih sering pada bayi laki- laki
spontan dan teratur segera setelah lahir keadaan tersebut dapat disertai dengan
5
kurangnya kemampuan fungsi organ bayi pengembangan paru-paru. Proses
atau dapt terjadi segera setelah lahir. Banyak faktor menyebabkan diantaranya
adanya penyakit pada ibu waktu hamil. Seperti hipertensi, paru, gangguan
kontraksi uterus pada ibu resiko tinggi. Kehamilan dapat juga terjadi karena
faktor plasenta seperti janin dengan solusis plasenta, atau juga faktor janin itu
sendiri, seperti kelainan tali pusat dengan menumbung atau melilit pada leher.
Apgar Score
Tanda
0 1 2
Frekuensi jantung Tidak ada < 100x / menit >100 x / menit
Usaha bernafas Tidak ada Lambat tak teratur Menangis kuat
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas agak fleksi Gerakan aktif
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan
kuat/melawan
Warna kulit Biru / pucat Tubuh kemerahan, ekstremitas Seluruh tubuh
biru kemerahan
B. ETIOLOGI
6
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya
asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat, dan
a. Faktor ibu
c. Faktor bayi
7
C. PATOFISIOLOGI
pusat pernafasan agar terjadi nafas pertama (primary gasping), yang kemudian
akan berlanjut dengan pernafasan teratur. Sifat asfiksia ini tidak mempunyai
anaerob, sehingga sumber glikogen terutama pada jantung dan hati akan
metabolik.
jantung.
8
Pemakaian sumber glikogen untuk energi dalam metabolisme anaerob,
selama 8 – 15 menit.
mengakibatkan iskemia, bahaya iskemia ini lebih hebat dari hipoksia karena
menit atau lebih sehingga darah tidak dapat mengalir meskipun tekanan
berikut. Alveoli paru janin dalam uterus berisi cairan paru. Pada saat lahir dan
bayi mengambil nafas pertama, udara memasuki alveoli paru dan cairan paru
9
D. Pathways
10
E. Diagnosa keperawatan
hipovolemia.
perfusi ventilasi
hiperventilasi.
F. Komplikasi
serebralis
e. Hematologi DIC
G. Pemeriksaan Diagnostik
4. Pengkajian spesifik
11
Gradasi Hipoksi Iskemia Ensepalopati pada bayi
Derajat 3
Tanda klinis Derajat 1 Derajat 2
Stupor,koma
Tanda kesadaran Iritabel Letargi
Flaksit
Tonus otot Normal Hipotonus
Tidak ada
Reflek tendon/klonus Hiperaktif Hiperaktif
Tidak ada
Reflek moro Kuat Lemah
Deserebrasi
Kejang Tidak ada Sering terjadi
Voltase rendah,
EEG Normal berubah dengan Isoelektrik
kejang
Beberapa minggu
Durasi <24 jam 24 jam – 14 hari
H. Penatalaksanaan
bayi. Semua bayi dengan depresi pernafasan harus mendapat resusitasi yang
Pertahankan suhu tubuh agar bayi tidak kedinginan, karena hal ini akan
12
kehilangan panas yang diikuti oleh penurunan suhu tubuh. Penurunan
(membungkus bayi dengan kain kering dan hangat), Badan bayi harus
gunakan minyak atau baby oil untuk membersihkan tubuh bayi. Kepala
ditutup dengan kain atau topi kepala yang terbuat dari plastik
Saluran nafas atas dibersihkan dari lendir dan cairan amnion dengan
pengisap lendir, tindakan ini dilakukan dengan hati- hati tidak perlu
akan timbul penyulit seperti: spasme laring, kolap paru, kerusakan sel
kardiopulmonal.
yang sensitive dalam mukosa hidung dan faring. Bila cara ini tidak
13
4. Therapi cairan pada bayi baru lahir dengan asfiksi
Keuntungan :
Kerugian :
14
c) Inkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat
tambahan.
dengan asfiksia
Metode Chevron
berikan label.
15
f. Memberikan cairan dengan menggunakan NGT
I. Pengakjian Fisik
1. Sirkulasi
III/IV.
kehidupan.
2. Eliminasi
4. Neurosensori
16
a) Tonus otot : fleksi hipertonik dari semua ekstremitas
hematoma)
5. Pernafasan
6. Keamanan
Suhu rentan 36,5 ºC- 37,5 ºC. Ada vermiks (jumlah dan distribusi
7. Kulit
17
dan mata atau pada nukhal), atau bercak mongolia (terutama punggung
bawah dan bokong) dapat terlihat. Abrasi kulit kepala mungkin ada
J. Fokus Intervensi
mukus banyak.
Intervensi :
mengarah ke atas.
hiperventilasi.
KH :
18
Intervensi :
kebutuhan
penurunan ventilasi.
Intervensi :
10%.
19