Anda di halaman 1dari 1

Hadirnya perusahaan tambang emas di Poboya yang menarik para pendatang dari daerah

lain seperti Manado, Gorontalo, dan Kalimantan Yang membuat budaya lokal mulai tergerus
oleh budaya-budaya luar, yang mana sebagian besar masyarakat poboya bersuku Kaili.

Di antaranya banyak warga asli poboya yang menikah dengan pendatang yang tentunya
berbeda suku dengan warga poboya sehingga mengakibatkan tergerusnya budaya asli
masyarakat kaili di poboya mulai dari bahasa dan kebiasaannya.

Sebelum hadirnya tambang emas di poboya kebiasaan masyarakat yang sekarang sudah
jarang dan bahkan tidak lagi ditemukan ialah kebiasaan seperti melakukan aktifitas mencuci
piring dan pakaian di sungai karena banyaknya aktifitas dari alat-alat tromol di sepanjang
sungai poboya

Solusnya:

Masyarakat poboya harus lebih memahami budaya sendiri mulai dari bangga menggunakan
bahasa kaili,

memasukan bahasa kaili dalam pelajar anak-anak.

Menyelenggarakan pentas seni budaya.

Anda mungkin juga menyukai