KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun
Oleh
Faiz Gilang Ramadhan
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2017).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi
tubuh dari serangan penyakit. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi
energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan
tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak,
2018).
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu
:
1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot
3) Mengatur proses tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut
dengan nutrien. Nutrienadalah sejenis zat kimia organik atau anorganik
yang terdapat dalam makanan dandibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsinya, setiap nutrien memiliki komposisikimia tertentu yang akan
menampilkan sekurang-
kurangnya satu fungsi khusus pada saatmakanan dicerna dan diserap oleh
tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial
(kelompok nutrien) yang seimbang.
B. ANATOMI FISIOLOGI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan
(faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
a) MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air
pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan
bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di
anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ
perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana,
terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf
olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam
bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus
bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
b) TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung,
faring, dan laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel )
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut
dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan
rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari:
- Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga
- Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
- Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
c) KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses
peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso
– “membawa”, dan phagus – “memakan”). Esofagus bertemu dengan
faring pada ruas ke- 6 tulang belakang. Menurut histologi. Esofagus
dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
d) LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti
kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu
- Kardia.
- Fundus.
- Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim- enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan
3 zat penting :
1. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan
kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.
2. Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara
membunuh berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
g) PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim
proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan
oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan
aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
h) HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia
dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan
dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam
metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile,
yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan
dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani
untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan
darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh- pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat- zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum.
i) KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia,
panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati
dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2
fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh,
terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel
darah merah dan kelebihan kolesterol.
a) Makronutrien
Makronutrien sendiri memiliki fungsi yaitu:
- Sumber energi
Bentuk energi: ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi tinggi.
Fungsi: transport dan kerja mekanik.
- Sintesis
Sintesis bahan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pertahanan sel dan jaringan.
- Simpanan
Jika asupan lebih dari kebutuhan untuk energi dan sintesis, maka
akan disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini menyediakan
energi saat puasa.
b) Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan sedikit tetapi herus di suplai
dalam diet. Vitamin larut air (B & C) & vitamin larut lemak (A,D, E, K.
) Berperan penting dalam metabolisme yaitu dimana vitamin larut air sebagai
prekursor koenzim dan vitamin larut lemak sebagai koenzim, hormon, &
antioksidan.
c) Mineral
Elemen anorganik yang penting untuk pembentuk struktur & fungsi tubuh
Ada 2 kelompok:
1. Mineral utama: kebutuhan > 100mg/hari
2. Trace elements: kebutuhan < 100mg/hari
Mineral utama yaitu Ca, P, Mg, Na, K, Cl, & S. Dan jika mengalami
kekurangan dapat mengganggu fungsi tubuh
Obesitas/Overweight
2) Obesitas .
- DEWASA: BMI> 30 kg / m2
- ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
- ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk
usia dan jenis kelamin
3) Risiko Overweight .
- DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2
- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk
jenis kelamin dan usia
- CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil
- ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg
/ m2 (mana yang lebih kecil)
- Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas
- Anak-anak dengan BMI tinggi persentil
- Konsumsi gula pasir minuman
- Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan,
ekstrim pengendalian berat)
- Persepsi makan yang tidak teratur
- Makan sebagai respons terhadap eksternal
- Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa
lapar (misalnya, kecemasan)
- Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa
Distribusi, energi Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis
lipid, Lipolisis)
- Frekuensi makan makanan gorengan tinggi
- Ibu Hamil dnegan DM
Obesitas
- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk
jenis kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman
- perilaku makan yang tidak teratur
- persepsi makan yang tidak teratur
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
- Susu formula atau bayi campuran
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi,
energi pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid,
lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
- Diabetes mellitus ibu hamil
- Ibu hamil perokok
- Kegemukan pada masa bayi
- Parental obesity
- Ukuran porsi cenderung besar
Risiko Overweight
- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman
- perilaku makan yang tidak teratur
- persepsi makan yang tidak teratur
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
- Susu formula atau bayi campuran
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
- Diabetes mellitus ibu hamil
- Ibu hamil perokok
- Kegemukan pada masa bayi
- Parental obesity
- Ukuran porsi cenderung
DAFTAR PUSTAKA
Coffee, (2018). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.
Jakarta: Salemba Medika
Kozier, (2017).Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta : EGC
Mubarak,( 2018). Nursing InterventionsClassifcation (NIC) 6th edition America, Mosby
Elsevier
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (7 ed.). (P. E. Karyuni, D.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2017) Nursing
Outcomes Classsifcation (NOC) (6th edition). United States of America: Mosby
Elsevier
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2018) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC
NANDA International. (2015-2017). Panduan Diagnosa keperawatan: Definisi
dan Klasifikasi edisi 10. Jakarta: EGC
Potter, P. A. & Perry A. G. (2013). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Russel. R. Pate. (2015). Phsycal Activity and public health. A recommendation from the
center for disease control and prevention and the American College
Sherwood, L. (2017). Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.
Sloane, E. (2013). Anatomi dan Fisiologi. (P. Widyastuti, Trans.) Jakrta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. (2014) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC Sport Medicine. Wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000391.asp. (Diakses pada
01
April 2018).
Yulianti, Y. Yuningsih, A. Lusyana, & W. Eka, Trans.) Jakarta: EGC.