Anda di halaman 1dari 83

GAYA GEOLOGI DAN

STRUKTUR GEOLOGI

Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik


Oleh : Tri Sulistyowati
Permukaan bumi kita mempunyai
bentuk bermacam-macam, ada yang tinggi dan
rendah (relief daratan dan lautan). Proses
relief tersebut dipengaruhi oleh tenaga
endogen dan eksogen.
DEFINISI DAN PENGERTIAN

Gaya-gaya yang bekerja mempengaruhi perubahan muka bumi baik bersifat


membangun (konstruktif) maupun merusak (destruktif).
Gaya-gaya tersebut dapat berasal dari dalam bumi (endogen) atau berasal
dari luar bumi (eksogen) .

Gaya Endogen (Endogene Forces) adalah gaya yang bekerja pada kulit bumi
dan berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat namun
kekuatannya sangat hebat. Gaya ini mengakibatkan perubahan muka bumi
melalui proses orogenesa, vulkanisma dan tektonika.

Gaya Eksogen (Exogene Forces) adalah gaya yang bekerja pada kulit bumi
dan berasal dari luar bumi sebagai akibat adanya aktivitas atmosfer,
hidrosfer dan biosfer. Gaya ini mengakibatkan perusakan/perombakan
muka bumi melalui proses pelapukan, erosi, tanah longsor dan sebagainya.
GAYA ENDOGEN (ENDOGENE FORCES)
A . Orogenesa (Orogenesis)
Proses pembentukan pegunungan akibat pengaruh gaya
endogen berupa tekanan/tumbukan (horisontal) dan
pengangkatan (vertikal) sehingga terbentuk pegunungan lipatan
maupun pegunungan patahan.
 Orogenetik, (Gerak pembentuk pegunungan yang disebabkan
pengangkatan dan penurunan muka bumi yang berlangsung
cepat) terbagi menjadi 2, yaitu:
 Lipatan. Kulit bumi mengalami pengerutan akibat tektonisme.
 Patahan. Tenaga endogen bekerja cepat sehingga kerak bumi
kaku dan tidak dapat membentuk lapisan, melainkan terputus-
putus membentuk patahan.
Contohnya orogenetik adalah terbentuknya deretan pegunungan
sirkum pasifik.
GAYA ENDOGEN (ENDOGENE FORCES)

B. Epirogenetik
 Epirogenetik (Gerak permukaan bumi baik vertikal maupun
horisontal yang lama dan wilayahnya luas), terbagi menjadi 2,
yaitu:
 Epirogenetik positif. Gerak turunnya daratan sehingga
permukaan laut kelihatan naik.
 Epirogenetik negatif. Gerak naiknya daratan sehingga
permukaan laut kelihatan turun.
Contohnya peristiwa pecahnya benua pangea merupakan
epirogenetik.
GAYA ENDOGEN (ENDOGENE FORCES)

C. Vulkanisma (Volcanism)
 Proses penerobosan magma atau keluarnya magma dari dalam
perut bumi menuju ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh
temperatur dan tekanan gas yang tinggi sehingga terbentuk
tubuh gunungapi.
D. Tektonika (Tectonic)
 Proses pergerakan/pergeseran pada kerak bumi (kerak batuan
dan kerak samudera) berupa tumbukan, pemekaran dan
perpapasan yang menimbulkan perubahan muka bumi dan
terjadinya berbagai fenomena geologi seperti gunungapi,
gempabumi, tsunami, dll.
GAYA EKSOGEN (EXOGENE FORCES)

 Gaya Angin (Wind Forces)


Gaya yang bekerja dan berpengaruh terhadap permukaan bumi
disebabkan oleh tenaga angin.
 Gaya Air (Water Forces)
Gaya yang bekerja dan berpengaruh terhadap permukaan bumi
disebabkan oleh tenaga air.
 Gaya Es/Salju (Ice/Snow Forces)
Gaya yang bekerja dan berpengaruh terhadap permukaan bumi
disebabkan oleh tenaga es/salju.
 Erosi (Erosion)
Proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga luar seperti
air, es, dan angin yang membentuk arus/gelombang kuat
sehingga mampu menggerus, mengangkat dan memindahkan
sebagian tanah/batuan.
GAYA EKSOGEN (EXOGENE FORCES)

 Abrasi (Abration)
Proses pengikisan permukaan batuan oleh angin yang
mengandung dan mengangkut hancuran bahan seperti pasir
dengan tenaga yang sangat kuat.
 Exarasi (Exaration)
Proses pengikisan permukaan batuan oleh es/gletser yang
mengangkut hancuran batuan dengan tenaga dan kecepatan
yang sangat besar. Proses ini disebut juga pembajakan glasial.
 Denudasi (Denudation)
Proses perataan pegunungan karena pengaruh pelapukan,
erosi dan transportasi (pengangkutan).
DEFINISI DAN PENGERTIAN
 Bentuk-bentuk geometri yang terdapat pada kulit
bumi terbentuk oleh pengaruh gaya-gaya
endogen, baik berupa tekanan maupun tarikan.
 Para ahli geologi menyebutnya Struktur Geologi,
dan dikenal dengan :
 Kekar ,
 Sesar ,
 Lipatan
 Struktur geologi yang banyak berperan pada
bencana geologi adalah kekar dan sesar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR GEOLOGI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses suatu
pembentukan struktur geologi dari batuan yaitu :
 sifat elastisitas batuan,
 resistivity,
 plastisitas
 viskositas

Faktor-faktor lain seperti :


 pori-pori batuan
 tekstur batuan
GAYA-GAYA YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR GEOLOGI
Suatu struktur geologi dapat terbentuk akibat suatu
gaya-gaya yang terjadi, yaitu :
 Tensi (gaya tarik)
 Kompresi (gaya tekan)
 Kopel (gaya ganda)
 Torsi (gaya Putar)
Gaya berupa kompresi dapat menghasilkan struktur
berupa perlipatan, pensesaran, dan penunjaman.
Sedangkan gaya berupa tensi menghasilkan struktur
berupa patahan.
KEKAR (JOINT)

 Kekar (Joint) adalah rekahan/patahan pada


lapisan batuan yang terjadi akibat pengaruh
gaya-gaya endogen baik tekanan maupun
tarikan, tanpa mengalami perpindahan
tempat.
 Kekar (joint) secara sederhana dikatakan
sebagai rekahan berbentuk teratur pada masa
batuan yang tidak menampakkan (dilihat
dengan mata telanjang ) telah terjadi
pergeseran pada kedua sisi-sisinya.
 Kehadiran kekar pada batuan dapat
meningkatkan porositas batuan, sehingga
mampu menyimpan air (sebagai aquifer)
ataupun hidrokarbon (seabagai reser voir),
sebaliknya juga memperlemah kekuatan
batuan.
 Kehadiran kekar di dekat permukaan juga
dapat mempercepat proses pelapukan batuan.
Jenis-Jenis Kekar (Joint)
Jenis-Jenis Kekar (Joint)

Secara umum kekar (joint) dibedakan menjadi empat (McClay,


1987), yaitu :
1. Kekar Tarik (Tension Joint) adalah Kekar pada batuan yang
terjadi akibat tarikan. Kekar tarik merupakan rekahan yang
membuka akibat gaya ekstensi yang berarah tegak lurus
terhadap arah rekahan,
2. Kekar Gerus (Shear Joint) adalah Kekar pada batuan yang
terjadi akibat tekanan. Kekar gerus biasanya berpasangan
dan merupakan suatu set dan lurus, terdapat pergeseran yang
diakibatkan oleh gaya kompresi,
3. Kekar Hibrid, berkenampakan sebagai kekar gerus yang
membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik ,
4. Kekar Tarik Tak Beraturan, arah kekar tak beraturan, sering
merupakan akibat hydraulic fracturing).
SESAR/PATAHAN (FAULTS)

 Sesar/patahan (faults) adalah


rekahan/patahan pada
lapisan batuan yang terjadi
akibat pengaruh gaya-gaya
endogen baik tekanan
maupun tarikan dan
mengalami perpindahan
tempat / dislokasi /
pergeseran.
 Sesar / patahan (faults) yang
dikenal juga sebagai patahan
adalah rekahan pada masa
batuan yang telah
memperlihatkan gejala
pergeseran pada ke dua belah
sisi bidang rekahan (Simpson,
1968).
Jenis-Jenis Sesar /Patahan (Faults)

 Berdasar kinematikanya, secara garis besar, dibedakan menjadi


sesar turun, sesar naik, dan sesar geser.
 Sesar yang dimaksud adalah pergeseran yang disebabkan oleh
gaya tektonik .
Jenis-Jenis Sesar /Patahan (Faults)

Selain itu, jenis sesar juga dibedakan menjadi :


 Sesar Normal / Turun (Normal / Gravity Fault)
 Sesar Naik (Reverse / Thrust Fault)
 Sesar Mendatar / Geser (Horizontal/Strike-Slip Fault)
 Sembul (Horst)
 Terban (Graben)
Jenis-Jenis Sesar /Patahan (Faults)
Sesar Naik Sesar Mendatar
Jenis-Jenis Sesar /Patahan (Faults)

Jenis sesar berdasarkan aktivitasnya


Berkaitan dengan dinamika kerak bumi dan rentang waktu
geologi yang panjang, kehadiran sesar dapat dibedakan menjadi
sesar mati dan sesar aktif.
1. Sesar mati adalah sesar yang sudah tidak (akan) bergerak
lagi,
2. Sesar aktif adalah sesar yang pernah bergeser selama
11 .000 tahun terakhir dan berpotensi akan bergerak di waktu
yang akan datang (Yeats, Sieh & Allen, 1997).
Sesar aktif dikenal pula sebagai bagian dari peristiwa
gempa bumi.
 Peristiwa gempa bumi bisa menimbulkan sesar di
permukaan (surface faulting) sebagai kemenerusan apa
yang terjadi di dalam kerak bumi (Scholz, 1990) ataupun
tidak menghasilkan sesar di permukaan.
 Hal ini tampak jelas seperti apa yang terjadi pada gempa
bumi di Liwa pada tahun 1994 yang memberikan sesar di
permukaan (Pramumijoyo & Natawidjaja, 1994) dan di
Yogyakarta tahun 2006 yang tidak jelas kenampakannya di
permukaan, yang keduanya merupakan sesar geser.
 Demikian juga peristiwa gempa bumi di Aceh tahun 2004,
telah terjadi pensesaran naik di dasar laut, sehingga
mampu membangkitkan gelombang pasang tsunami yang
mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa dan kehancuran
pemukiman di beberapa kota.
 Panjang, lebar dan pergeseran suatu sesar tektonik saat gempa
bumi sangat bervariasi. Di Amerika dilaporkan bahwa
pergeseran sesar bisa mencapai lebih dari 20 kaki, panjang
pensesaran bisa mencapai lebih dari 200 mil dengan lebar zona
pensesaran bervariasi dari 6 sampai dengan 1000 kaki dan
zona pensesaran ini bisa mencapai jarak 3 mil dari sesar
utamanya (Hays, 1981).
 Saat gempa bumi Liwa 1994, ditemui beberapa kerusakan
rumah akibat tanah longsor sebagai peristiwa penyerta gempa
bumi. Di samping itu dilaporkan bahwa sebuah rumah yang
dilewati suatu rekahan/sesar sepanjang 300 m dengan
pergeseran kurang dari 5 cm, telah roboh, sedangkan bangunan
di sampingnya dengan bahan dan konstruksi serupa yang tidak
dilewati rekahan tidak mengalami kerusakan sama sekali
(Pramumijoyo & Natawidjaja, 1994).
LIPATAN (FOLDS)

Lipatan (Folds) adalah struktur


lapisan batuan sedimen berbentuk
lipatan/ gelombang/ lengkungan
yang terbentuk akibat gaya endogen
berupa tekanan.

JENIS LIPATAN
1. Lipatan Tegak/Setangkup (Upright Fold / Symmetrical Fold)
2. Lipatan Tidak Setangkup (Asymmetrical Fold)
3. Lipatan Miring / Menggantung (Inclined Fold / Overturned Fold)
4. Lipatan Rebah (Recumbent Fold)
5. Antiklin (Anticline)
6. Sinklin (Syncline)
Jenis-Jenis Lipatan (Folds)

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis


sumbu dan bentuknya, sebagai berikut:
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang
tetap;
2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar
dengan sumbu utama;
3. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena
lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
5. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang
planar;
6. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang
disebabkan oleh tekanan yang terus menerus;
Jenis-Jenis Lipatan (Folds)

7. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang


dibatasi oleh permukaan planar;
8. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi
secara simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
9. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak
simetris, membentuk sudut;
10. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring
tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga
bentuknya seperti menggantung;
11. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus
menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan;
12. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja
daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
13. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk
sebagai akibat seretan suatu sesar.
GEMPA BUMI
 Gempa bumi adalah gejala alam, berupa
sentakan alamiah yang terjadi di bumi,
yang bersumber di dalam bumi dan
merambat ke permukaan
 Kekuatan gempa diukur menggunakan
satuan skala Richter
 Alat untuk mengukur gempa yaitu
Seismograf
KLASIFIKASI GEMPA

Tektonik

Vulkanik Runtuhan
(terban)

Gempa
bumi
GEMPA VULKANIK

Gempa bumi yang


disebabkan
gunung meletus
GEMPA TEKTONIK
GEMPA TEKTONIK
 Gempa tektonik terjadi karena adanya
pergeseran kerak bumi
 Pusat gempa tektonik dapat berada di
daratan dan lautan.
Pusat gempa yang berada di lautan dapat
menyebabkan gempa bumi di dasar laut.
Gempa bumi seperti ini dapat
menyebabkan gelombang hebat yang
disebut stunami.
GEMPA RUNTUHAN
 Gempa yang muncul akibat longsoran dan
merupakan gempa kecil.
 Kekuatan gempa mungkin sangat kecil
PETA DAERAH RAWAN BENCANA GEMPA BUMI
DI INDONESIA
TATAAN GEOLOGI DI INDONESIA
PETA JARINGAN STASIUN SEISMIK BMKG
GEMPA BUMI DI PULAU LOMBOK
KONDISI TEKTONIK PULAU LOMBOK
SEBARAN GEMPA DI PULAU LOMBOK
TAHUN 2018
KERUSAKAN AKIBAT GEMPA BUMI
DI PULAU LOMBOK 2018
 71.962 unit rumah rusak, 671 fasilitas pendidikan
rusak, 52 unit fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas
peribadatan dan sarana infrastruktur.
 Sedangkan data korban adalah 460 orang
meninggal dunia, 7.733 korban luka-luka, 417.529
GEMPA LOMBOK TIMUR 17 MARET 2019
GEMPA LOMBOK TIMUR 17 MARET 2019

 Hari Minggu, 17 Maret 2019, pukul 14.07.26 WIB,


wilayah Kabupaten Lombok Timur diguncang
gempabumi tektonik.
 Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal
gempabumi ini berkekuatan M=5,8 yang selanjutnya
dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,4. Episenter
gempabumi terletak pada koordinat 8,47 LS dan 116,55
BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km
arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur,
Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km.
 Dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi
gempabumi susulan dengan M=5,1 pada 8,51 LS dan
116,49 BT dengan kedalaman 10 km.
GEMPA LOMBOK TIMUR 17 MARET 2019

 Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman


hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam
klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal
di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme
sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh
penyesaran turun (normal fault).
 Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah
Lombok Utara IV MMI, Lombok Timur, Lombok Barat,
Lombok Tengah, Mataram, dan Sumbawa III-IV MMI;
Karangasem III-IV MMI, Denpasar III MMI, dan Kuta III
MMI.
 Hingga pukul 15.00 WIB, Hasil monitoring BMKG
menunjukkan adanya 7 aktivitas gempabumi susulan
(aftershock).
TSUNAMI
 Tsunami(Bhs.Jepang),
terdiri dari kata tsu berarti
pelabuhan dan nami
berarti gelombang atau
ombak secara harfiah
berarti "ombak besar di
pelabuhan”.
 Pengertian tsunami adalah
serangkaian gelombang
yang terjadi ketika
sekumpulan air yang
besar, secara cepat
berpindah tempat.
PENYEBAB TSUNAMI

Tsunami dapat terjadi karena adanya gempa


bumi,gempa laut, gunung berapi meletus,
hantaman meteor di laut, pergerakan besar di
atas dan di bawah air, ledakan di bawah air,
pergeseran lempeng kulit bumi,pengujian bom
nuklir.
PENYEBAB TSUNAMI (LANJUTAN ..)
Gempa yang dapat menimbulkan peluang
tsunami:
Gempa dengan Episentrum di dasar laut.
Kekuatan gempa min. 6,5 SR.
Gempa dangkal.
Wilayah gempa relatif luas.
Tsunami karena Tornado
TSUNAMI KARENA LEDAKAN NUKLIR DI
LAUTAN
TSUNAMI KARENA GUNUNG API MELETUS
PENYEBAB TSUNAMI (LANJUTAN ..)
Gerakan vertikal pada kerak bumi,
mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, sehingga terjadi aliran energi
air laut ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
DAERAH RAWAN TSUNAMI
TSUNAMI KARENA TANAH LONGSOR

Tanah longsor di dasar


laut serta runtuhan
gunung api juga dapat
mengakibatkan
gangguan air laut yang
menghasilkan tsunami.
TSUNAMI KARENA HANTAMAN METEOR

Benda kosmis atau meteor yang


jatuh jika ukuran meteor cukup
besar, dapat terjadi megatsunami
yang tingginya mencapai ratusan
meter.
PENYEBAB TSUNAMI
(LANJUTAN ..)
• Tenaga yang ditimbulkan setiap tsunami adalah tetap,
baik ketinggiannya maupun kelajuannya. sehingga
apabila gelombang menghantam pantai, ketinggiannya
meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang
tersebut bergerak pada kelajuan tinggi dan hampir tidak
dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut saat melintasi
air dalam.
TANDA-TANDA TSUNAMI

Gempa bumi yang terjadi di sekitar lautan


dengan ciri tertentu dapat menjadi tanda
tsunami.
Ketinggian permukaan air di pantai turun
drastis. Ini menjadi tanda pasti tsunami.
Tanda lain dari hewan. Hewan mengungsi ke
tempat yang lebih tinggi sebelum tsunami
tiba.
Terdengar suara gemuruh.
TSUNAMI di SRI LANKA
PERISTIWA DAN DAMPAK TSUNAMI

 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu


kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa.
 26 Agustus 1883 - Letusan Gunung Krakatau dan
tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
 26 Desember 2004 - Gempa besar yang menimbulkan
tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia
Selatan, Asia Tenggara dan Afrika.
 17 Juli 2006, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi
di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi 10 meter.
Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang.
Pelabuhan di Banda
Aceh, sebelum tsunami

Pelabuhan di Banda
Aceh, sesudah tsunami
PERINGATAN DINI KEJADIAN TSUNAMI

 Salah satu sistem untuk peringatan dini tsunami, CREST


Project, dipasang di pantai Barat Amerika Serikat, Alaska,
dan Hawai oleh USGS, NOAA, dan Pacific Northwest
Seismograph Network, serta oleh tiga jaringan seismik
universitas.
 Sampai saat ini, sistem prediksi tsunami masih merupakan
pengetahuan yang belum sempurna, yaitu belum dapat
sepenuhnya mendeteksi tsunami. Namun, Episenter dari
sebuah gempa bawah laut dan kemungkinan kejadian tsunami
sudah dapat dihitung.
 Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan
seberapa besar perpindahan massa air yang terjadi. Walaupun
begitu, karena faktor alamiah yang sering tak termodelkan
dan tak terduga, sering terjadi peringatan palsu.
Perangkat
Peringatan Dini
Tsunami
PERINGATAN DINI KEJADIAN TSUNAMI
(LANJUTAN..)

 Perekam tekanan dasar laut menggunakan buoy sebagai


alat komunikasi, digunakan untuk mendeteksi
gelombang yang tidak terlihat oleh pengamat pada laut
dalam. Sistem sederhana pertama kali digunakan untuk
memberikan peringatan awal akan terjadinya tsunami
pernah dicoba di Hawai tahun 1920-an.
 Sistem yang lebih canggih dikembangkan setelah terjadi
tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei
1960.
 Amerika Serikat membuat Pasifik Tsunami Warning
Center tahun 1949, dan menghubungkannya ke jaringan
data dan peringatan internasional pada tahun 1965.
PERINGATAN DINI KEJADIAN
TSUNAMI(LANJUTAN..)
Tsunami tidak dapat dicegah, namun
setidaknya ada usaha untuk memperkecil
kerusakan yang ditimbulkan dan mencegah
korban jiwa.
Banyak kota-kota di sekitar Pasifik, terutama
di Jepang dan juga Hawaii, mempunyai sistem
peringatan tsunami dan prosedur evakuasi
untuk menangani kejadian tsunami.
Tsunami dapat diprediksi oleh berbagai
institusi di berbagai penjuru dunia dan proses
terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui
satelit.
USAHA MENGURANGI KERUSAKAN AKIBAT
TSUNAMI
A. Pra-Tsunami
 Penanaman kembali hutan bakau.
 Menggunakan alat pemantau dini tsunami.
 Membangun ‘tembok tsunami’(Tsunami Wall).
 Membatasi pembangunan gedung-gedung di
dekat pantai.
USAHA
MENANGGULANGI…(LANJUTAN..)
B. Pasca Tsunami
 Menjauh dari garis pantai.
 Mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
 Bila sedang berada dalam kendaraan, segera
mengarahkan ke arah ketinggian.
TSUNAMI WALL
LIKUIFAKSI
 Likuifaksi didefinisikan sebagai transformasi material granular
dari bentuk solid menjadi cair sebagai akibat dari naiknya
tekanan air pori dan kehilangan tegangan efektif (Marcuson,
1978).Naiknya tekanan air pori ini disebabkan oleh
kecenderungan dari material berbutir untuk menjadi padat akibat
cyclic shear deformations.
 Liquifaksi merupakan suatu kondisi pada massa tanah yang
mengalami deformasi secara menerus pada tegangan residual
yang rendah, disebabkan oleh terjadinya tekanan air pori yang
meningkat yang menyebabkan berkurangnya tegangan ef fektif
dan pada kondisi tertentu mencapai nol (Prakash, 1981)
 Likuifaksi adalah fenomena pada suatu massa tanah, dimana
tahanan geser tanah (shear resistance) berkurang karena beban
monotonik , siklik , ataupun beban dinamik yang bekerja pada
kondisi volume yang konstan dengan regangan geser terarah yang
sangat besar (Poulus dan Castro, 1985)
LIKUIFAKSI
LIKUIFAKSI
LIKUIFAKSI
LIKUIFAKSI

Partikel doposit tanah Partikel doposit tanah


sebelum terlikuifaksi setelah terlikuifaksi

Anda mungkin juga menyukai