Buatlah sketsa lay out tendon ( cgs ) yang paling sesuai dengan beban yang bekerja pada gelagar
tergambar. Berilah ulasan apakah yang menjadi dasar perencanaan anda. Sebutkan pula system
yang sebaiknya dipergunakan serta alasannya ! Berat sendiri gelagar di abaikan
P
Wq
cgc
800
400
Apabila ada beberapa alternatif kombinasi gaya prategang Ti dan eksentrisitas maksimum e yang
tersedia, alternatif manakah terbaik dari segi ekonomi dan apa alasannya.
Sebuah tiang pancang terbuat dari beton dengan ukuran sebagai berikut (Gambar 1):
50.00
50.00 180.00
Berat sendiri beton adalah 2300 kg/m3 dan karakteristik mekanis beton pada usia 14 hari dan 28
hari terlihat dalam Gambar 2.
Tegangan beton fc (Mpa)
75
Usia 28 hari
40
Usia 14 hari
Regangan beton εc
Gambar 2. Properti beton
Transfer tegangan terjadi pada usia 14 hari. Tentukan penepatan dua (2) kait (hook) yang
diperlukan untuk pengangkatan dan montage (penempatan pada posisi siap pancang) tiang
sedemikian rupa sehingga momen lapangan dan momen tumpuan pada saat pengangkatan sama
besar. Tentukan lay-out tendon sehingga tidak terjadi tegangan tarik pada saat pengangkatan
apabila selimut beton ditentukan sebesar 5 cm. Berapakah gaya prategang awal yang dibutuhkan?
Kehilangan tegangan diambil 20%. Periksalah keamanan tiang pada saat montage di lapangan.
Soal : 3
Suatu gelagar statis tertentu dengan bentang L = 20 m memikul beban hidup 25 kN/m dan beban
mati di luar berat sendiri sebesar 10 kN/m. Apabila digunakan beton prategang dengan sistem
postensioning maka tentukan: T dan layout kabel (e) sedemikian rupa sehingga keadaan akhir dan
kondisi beban penuh seluruh penampang dalam keadaan tertekan.
300 mm
100 mm Yt = 479 mm
R = 0.8
’c = 65 MPa
150 ’ci = 45 MPa
γc = 24 kN/m3
600 mm
Soal 4
Gambarkan bidang momen akibat beban q = 10 kN/m’. Apabila gelagar akan diberikan gaya
prategang awal sebesar 576 kN dan kehilangan tegangan adalah 20%, gambarkan layout dari
tendon agar pada kondisi akhir gelagar rata sempurna. System apa yang digunakan?
q = 10kN/m
cgc 70
35
2m 10 m
Soal : 5
Gambar kan diagram tegangan dan regangan pada tengah-tengah bentang untuk gelagar beton
tak bertulang, bertulang dengan rasio tulangan ρbalance dan beton prategang dengan Full
Prestressing yang optimal.
Diagram Tegangan Diagram Regangan
WDL+LL
CL
cgc
WDL+LL
CL
cgc
tulangan
CL WDL+LL
cgc
cgs
80 𝑇 𝑅𝑇
Tegangan (MPa)
70 𝑓 0.45 𝑓
𝑓 0.60 𝑓
60
𝑓 0.5 𝑓
50
𝑓 0.5 𝑓
40
𝑓
30 𝐸
𝜀
20 𝑓
𝐸
10 𝜀
.
𝐸 𝑤 33 𝑓
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004
Regangan mm/mm
Petunjuk:
Apakah perbedaan dasar elemen tiang pancang prategang dan balok partegang?
Bagaimanakah dampak perbedaan ini pada penentuan keamanan penampang baik pada kondisi
awal maupun akhir?
Bila tiang pancang tekan menjadi tiang pancang tarik, bagaimana dampaknya terhadap bahan baja
dan tendon?