Anda di halaman 1dari 5

Soal : 1

Buatlah sketsa lay out tendon ( cgs ) yang paling sesuai dengan beban yang bekerja pada gelagar
tergambar. Berilah ulasan apakah yang menjadi dasar perencanaan anda. Sebutkan pula system
yang sebaiknya dipergunakan serta alasannya ! Berat sendiri gelagar di abaikan

P
Wq

cgc
800

400

Apabila ada beberapa alternatif kombinasi gaya prategang Ti dan eksentrisitas maksimum e yang
tersedia, alternatif manakah terbaik dari segi ekonomi dan apa alasannya.

Alternative Ti (kN) e (mm)


I 10.000 125
II 5.000 250
III 3.575 350
IV 2.780 450
Soal 2

Sebuah tiang pancang terbuat dari beton dengan ukuran sebagai berikut (Gambar 1):
50.00

50.00 180.00

Gambar 1. Detail tiang pancang (ukiran dalam cm)

Berat sendiri beton adalah 2300 kg/m3 dan karakteristik mekanis beton pada usia 14 hari dan 28
hari terlihat dalam Gambar 2.
Tegangan beton fc (Mpa)

75
Usia 28 hari
40
Usia 14 hari

Regangan beton εc
Gambar 2. Properti beton

Transfer tegangan terjadi pada usia 14 hari. Tentukan penepatan dua (2) kait (hook) yang
diperlukan untuk pengangkatan dan montage (penempatan pada posisi siap pancang) tiang
sedemikian rupa sehingga momen lapangan dan momen tumpuan pada saat pengangkatan sama
besar. Tentukan lay-out tendon sehingga tidak terjadi tegangan tarik pada saat pengangkatan
apabila selimut beton ditentukan sebesar 5 cm. Berapakah gaya prategang awal yang dibutuhkan?
Kehilangan tegangan diambil 20%. Periksalah keamanan tiang pada saat montage di lapangan.
Soal : 3
Suatu gelagar statis tertentu dengan bentang L = 20 m memikul beban hidup 25 kN/m dan beban
mati di luar berat sendiri sebesar 10 kN/m. Apabila digunakan beton prategang dengan sistem
postensioning maka tentukan: T dan layout kabel (e) sedemikian rupa sehingga keadaan akhir dan
kondisi beban penuh seluruh penampang dalam keadaan tertekan.

300 mm

Ix = 1.44 . 1010 mm4


150 Ac = 185 . 103 mm2
Yb = 321 mm
800 mm

100 mm Yt = 479 mm
R = 0.8
’c = 65 MPa
150 ’ci = 45 MPa
γc = 24 kN/m3
600 mm

Soal 4
Gambarkan bidang momen akibat beban q = 10 kN/m’. Apabila gelagar akan diberikan gaya
prategang awal sebesar 576 kN dan kehilangan tegangan adalah 20%, gambarkan layout dari
tendon agar pada kondisi akhir gelagar rata sempurna. System apa yang digunakan?

q = 10kN/m

cgc 70

35
2m 10 m
Soal : 5
Gambar kan diagram tegangan dan regangan pada tengah-tengah bentang untuk gelagar beton
tak bertulang, bertulang dengan rasio tulangan ρbalance dan beton prategang dengan Full
Prestressing yang optimal.
Diagram Tegangan Diagram Regangan
WDL+LL
CL

cgc

Beton tak Betulang

WDL+LL
CL

cgc
tulangan

Beton Bertulang dengan ρbalanced

CL WDL+LL

cgc

cgs

Beton Prategang dengan Full


Prestressing optimal

Lengkapi dengan data-data pendukung serta keterangan gambar. 𝑓 0.5 𝑓


𝑓 0.45𝑓 , 𝑓 65 𝑀𝑃𝑎, 𝑓 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 400 𝑀𝑝𝑎, 𝑓 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑜𝑛 1580 𝑀𝑝𝑎,

𝑓 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑜𝑛 1860 𝑀𝑝𝑎, 𝐸 200.000 𝑀𝑝𝑎, 𝐸 5000 𝑓 , 𝜀 0.003


Soal : 6
Sebuah tiang pancang bulat diameter 300 mm diberi tendon tepat pada titik berat penampang.
Luas tendon As = 2500 mm2. Tendon ditegangkan dengan fsi = 400 MPa. R=0.85. Perilaku
bahan beton tampak pada diagram.
 Apabila pada saat pembebanan tiang berupa tiang tekan dan memikul beban 1270 kN,
hitunglah apakah tiang tersebut aman pada kondisi awal dan akhir (50%).
 Ternyata di lapangan karena kesalahan perencanaan, tiang memikul bukan memikul gaya
normal tekan, tetapi gaya normal tarik sebesar 1130 kN. Apakah tiang masih aman pada
kondisi akhir? (50%).

80 𝑇 𝑅𝑇
Tegangan (MPa)

70 𝑓 0.45 𝑓
𝑓 0.60 𝑓
60
𝑓 0.5 𝑓
50
𝑓 0.5 𝑓
40
𝑓
30 𝐸
𝜀
20 𝑓
𝐸
10 𝜀
.
𝐸 𝑤 33 𝑓
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004
Regangan mm/mm

Petunjuk:
Apakah perbedaan dasar elemen tiang pancang prategang dan balok partegang?
Bagaimanakah dampak perbedaan ini pada penentuan keamanan penampang baik pada kondisi
awal maupun akhir?
Bila tiang pancang tekan menjadi tiang pancang tarik, bagaimana dampaknya terhadap bahan baja
dan tendon?

Anda mungkin juga menyukai