Laporan Kasus
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan 1
Disusun oleh:
IQRO AFI HILMAN
NIM: P337430319082
Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1 atas mahasiswa Jurusan
Semarang.
NIM : P1337430319082
Kelas : 2B
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
Laporan Kasus ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik
Maret 2020 s.d. 24 April 2021 di Instalasi Radiologi RSUD Tugurejo Semarang.
hadapi, baik itu yang datang dari penulis maupun yang datang dari luar. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan kasus ini berkat
bantuan, kecerdasan serta nikmat sehat dari Allah SWT. sehingga kendala-kendala
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dan mendukung dalam pembuatan laporan kasus ini. Terima
iii
2. Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada
penulis.
5. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Semarang.
7. Ibu dr. Zakiyah, Sp.Rad., selaku Kepala Instalasi Radiologi RSUD Tugurejo
Semarang.
Tugurejo Semarang.
9. Ibu Putri Mandasari, S.Tr.Kes., Ibu Maya Susanti, S.ST., dan Ibu Eko
10. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Program Studi Radilogi Purwokerto
11. Seluruh Radiografer dan Seluruh Staf Karyawan Instalasi Radiologi RSUD
Tugurejo Semarang.
iv
12. Teman seperjuangan PKL I.
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan di
masa yang akan datang. Penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................vi
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN....................................................................................3
E. SISTEMATIKA PENULISAN.............................................................................3
BAB II.............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................5
A. ANATOMI ANTEBRACHII..................................................................................5
1.Os.Ulna..............................................................................................................5
2.Os.Radius...........................................................................................................6
B. FRAKTUR............................................................................................................7
1.Definisi Fraktur..................................................................................................7
2.Klasifikasi Fraktur..............................................................................................7
vi
C. PATOFISIOLOGI FRAKTUR............................................................................10
D. TEKNIK PEMERIKSAAN.................................................................................11
E. PROTEKSI RADIASI.........................................................................................16
BAB III..........................................................................................................................18
A. PROFIL KASUS.................................................................................................18
B. PROSEDUR PEMERIKSAAN...........................................................................18
C. HASIL RADIOGRAF.........................................................................................21
E. PEMBAHASAN.................................................................................................23
BAB IV.........................................................................................................................25
PENUTUP.....................................................................................................................25
A. KESIMPULAN...................................................................................................25
B. SARAN...............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................26
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dalam tubuh manusia. Antebrachii terdiri dari dua tulang besar yaitu radius
dan ulna, ujung kedua tulang ini menghubungkan langsung dengan sendi
pergerakan dari tangan dan siku. Tulang ini juga berfungsi sebagai penyusun
kerangka lengan bawah. Seringkali ketika kita akan jatuh tangan kita akan
otomatis mencoba menahan tubuh kita agar tidak jatuh terlebih dahulu tetapi
sebenarnya tidak hanya tangan yang menahan tetapi lengan bawah kita juga
ikut menahan, terkadang hal ini dapat menyebabkan patah pada tulang lengan
bawah kita. Patahnya tulang pada pada lengan bawah atau antebrachii disebut
dengan fraktur.
tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
misalnya benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius
dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu
pada tangan yang menyebabkan tulang radius dan ulna bagian distal patah.
viii
Akibat trauma pada tulang bergantung pada jenis trauma, kekuatan,
dan arahnya. Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat
dapat
disebut patah tulang terbuka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi
dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur
mengenai teknik pemeriksaan dan hasil radiograf pada tulang lengan bawah
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum :
ix
Untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan 1
2. Tujuan khusus :
reposisi
D. MANFAAT PENULISAN
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan
x
meliputi Proyeksi AP(Antero Posterior), Proyeksi Lateral, dan
Proteksi Radiasi.
Radiograf.
xi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI ANTEBRACHII
1. Os.Ulna
Keterangan :
1. Olecranon process
2. Trochlear notch
3. Coronoid process
4. Radial notch
5. Body of ulna
6. Head of ulna
7. Ulnar styloid process
Gambar 2.1
Anatomi Os.Ulna (Merril’s, 2016)
lengan bawah, terletak medial dan merupakan tulang yang lebih panjang
dari dua tulang lengan bawah. Ulna adalah tulang medial Antebrachium.
xii
Processus olecranon menonjol ke atas di sebelah belakang dan
olecranon dan tepat masuk di dalam fossa Coronoid dari Humerus bila
siku dibengkokkan.
2. Os.Radius
Gambar 2.2
Keterangan :
1. Head of radius 4. Body of radius
2. Neck of radius 5. Radial styloid process
3. Radial tuberosity
dari dari dua tulang di lengan bawah. Ujung proksimalnya meliputi caput
xiii
styloideus ulnae dan memanjang jauh ke distal. Hubungan tersebut
B. FRAKTUR
1. Definisi Fraktur
radius dan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik
2. Klasifikasi Fraktur
tulang dengan dunia luar, disebut dengan fraktur bersih (karena kulit
xiv
1.1. Tingkat 0 : fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera
1.2. Tingkat 1 : fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan
jaringan subkutan.
Dikatakan terbuka bila tulang yang patah menembus otot dan kulit
dari luar dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah.
1. Derajat I
2. Derajat II
jelas.
3. Derajat III
xv
a. Fraktur Transversal : Fraktur transversal adalah fraktur yang garis
juga.
C. PATOFISIOLOGI FRAKTUR
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas
untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari
yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
dua minggu sampai empat minggu. Namun waktu penyembuhan pada anak
xvi
Ada beberapa tahapan dalam penyembuhan tulang yaitu: (1) Fase 1:
inflamasi, (2) Fase 2: proliferasi sel, (3) Fase 3: pembentukan dan penulangan
1. Inflamasi
darah putih, dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan
2. Proliferasi Sel
3. Pembentukan Kalus
xvii
dua sampai tiga minggu patah tulang melalui proses penulangan
4. Remodeling
D. TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Persiapan Pasien
2. Persiapan Alat
a) Pesawat sinar-x
b) Kaset ukuran 35 x 43 cm
c) Marker R dan L
xviii
d) Apron
e) Fiksasi
(sandbag)
3. Prosedur Pemeriksaan
a. Posisi Pasien :
b. Posisi Objek :
Gambar 2.3
Posisioning Antebrachii dalam proyeksi AP
(Bontrager’s, 2018)
xix
Turunkan bahu untuk
menempatkan seluruh
sambungan
disertakan (Gunakan
medial dan lateral untuk memastikan jarak yang sama dari IR.
xx
Gambar 2.4
Radiograf Antebrachii dalam proyeksi AP
(Bontrager’s, 2018)
g. Kriteria Radiograf :
batas bawah adalah gambaran Wrist joint dan batas atas Elbow
joint, Caput radius ulna dan collum radius dan ulna saling
2. Proyeksi Lateral
a. Posisi Pasien :
b. Posisi Objek :
xxi
Gambar 2.5
Posisioning Antebrachii dalam proyeksi Lateral
(Bontrager’s, 2018)
tepi ulnaris menempel kaset, gunakan alat fiksasi pada ujung jari
g. Kriteria Radiograf :
batas atas Elbow joint dan batas bawah Wrist joint tampak
xxii
Gambar 2.6
Radiograf Antebrachii dalam
proyeksi Lateral (Bontrager’s,
2018)
E. PROTEKSI RADIASI
1. Proteksi Pasien
xxiii
3. Proteksi Bagi Masyarakat
menggunakan apron
xxiv
BAB III
PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL KASUS
1. Identitas Pasien
a. Nama : M N M A, AN
b. No. RM : 12-67-XX
c. Umur : 14 tahun
2. Riwayat Pasien
Pasien datang dari Ruang Rawat Inap Nusa Indah 4 dengan lengan
B. PROSEDUR PEMERIKSAAN
sebagai berikut :
xxv
1. Persiapan Pasien
2. Persiapan Alat
Yesio
b. Kaset ukuran 35 x 43 cm
d. Apron
e. Sandbag
a. Posisi Pasien :
lengan.
b. Posisi Objek :
xxvi
1.2. Atur Antebrachii ke posisi PA dengan cara menempelkan
d. Faktor Eksposi
4. Proyeksi Lateral
1. Posisi Pasien :
lengan.
2. Posisi Objek :
kaset.
menempel kaset.
xxvii
c. Gunakan alat fiksasi (sandbag) pada jari tangan untuk
4. Faktor Eksposi
C. HASIL RADIOGRAF
jumlah gambaran radiograf ada dua yaitu proyeksi PA dan Lateral. Teknik
objek dan untuk menyatukan kedua radiograf dilakukan saat proses edit
sebelum dicetak.
Dapat dilihat struktur anatomi dengan jelas dan patologi penyakit dapat
di diagnosa yaitu tampak fraktur pada distal tulang radius kiri (di atas
radiograf yang baik. Hal ini ditandai dengan pengambilan gambar tanpa
pengulangan foto.
xxviii
D. EVALUASI HASIL RADIOGRAF
1) Tampak fraktur pada distal tulang radius kiri (di atas Epiphyseal plate
line)
Kesan :
1) Fraktur pada distal tulang radius kiri ( diatas Epiphyseal plate line/
E. PEMBAHASAN
dapat dilihat struktur anatomi dengan jelas dan patologinya tampak jelas.
proyeksi PA.
supine di brankat, meletakkan lengan diatas kaset secara hati-hati agar tidak
xxx
menimbulkan cidera, kemudian dikarenakan pasien tidak mampu posisi AP
ke kaset. Atur kolimasi seluas objek dan pastikan pada Wrist joint tidak
sedikit dinaikan agar daya tembus lebih kuat dikarenakan lengan pasien
Untuk pemeriksaan yang kedua yaitu proyeksi lateral posisi pasien tetap
supine di atas brankat dengan kaset tetap dibawah lengan pasien. Tangan
pasien dibuat lurus karena pasien tidak mampu memfleksikan siku dan atur
agar tangan pasien tegak dengan tepi jari kelingking menempel kaset/meja
pemeriksaan. Beri fiksasi pada jari pasien agar dapar mempertahankan posisi
tegak, atur kolimasi seluas objek dan pastikan pada Wrist joint tidak
xxxi
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
2. Pada proyeksi Lateral digunakan alat fiksasi berupa sandbag pada jari
antebrachii karena letak frakturnya terdapat pada distal tulang radius dan
B. SARAN
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam pemeriksaan ini perlu adanya
pasien dan dokter. Lakukan pemosisian lengan pasien secara hati-hati agar
xxxii
DAFTAR PUSTAKA
Medika.
Aesculapius 2002.
Mycek, M. J., Harvey, R. A., dan Champe, P. C., 2001, Farmakologi Ulasan
WidyaMedika, Jakarta.
xxxiii