Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia di dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat
menyampaikan gagasan, pikiran, maupun perasaan kepada lawan bicara, karena
itu bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan
dalam Listening Skill dalam bahasa Inggris sebagai bahasa asing juga memainkan
peran penting dalam proses pembelajaran keterampilan komunikasi. Sebagai
mana kita ketahui bahwa komunikasi merupakan bagian dari kegiatan sehari-
hari manusia. Melalui komunikasi dengan menggunakan bahasa, kita bisa berbagi
ide dan pikiran dengan orang lain. merupakan media elektronik paling tua
daripada media lainnya, apalagi film telah berhasil mempertunjukkan gambar-
gambar hidup yang seolah- olah memindahkan realitas ke atas layar besar.
Keberadaan film telah diciptakan sebagai salah satu media komunikasi massa
yang benar – benar disukai bahkan sampai sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir
ini film telah memasuki kehidupan umat manusia yang sangat luas lagi beraneka
ragam (lliliweri, 1991: 153).
Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto
bergerak, merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada
layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi
optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek
yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Film sebagai komunikasi massa
merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman
suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik
(Effendy, 2000: 211 – 216). Hampir semua orang gemar menonton film.
Bagaimana tidak, kamu bisa melupakan sejenak masalah-masalahmu dan dibawa
ke dalam dunia baru yang berbeda darimu. Belum lagi kamu akan disuguhkan
dengan aktor atau aktris favoritmu. Tapi biasanya tiap orang punya seleranya
masing-masing dalam menonton film.
Ada yang suka film horor, komedi, atau romantis. Pemutaran film di
bioskop untuk pertama kalinya dilakukan pada awal abad 20, hingga industri film
Hollywood yang pertama kali, bahkan hingga saat ini merajai industri perfilman
populer secara global. Pada tahun 1927 teknologi sudah cukup mumpuni untuk
memproduksi film bicara yang dialognya dapat didengar secara langsung, tetapi
masih hitam-putih. Hingga pada 1937 teknologi film sudah mampu memproduksi
film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan alur cerita yang mulai
populer. Pada tahun1970-an, film sudah bisa direkam dalam jumlah massal
dengan menggunakan videotape yang kemudian dijual. Tahun 1980an ditemukan
teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul teknologi DVD. Hingga
saat ini digital movie yang lebih praktis banyak digemari sehingga semakin
menjadikan popularitas film meningkat dan film menjadi semakin dekat dengan
keserarian masyarakat modern. Lalu, bagaimana seseorang belajar dari film yang
mereka tonton? Entah isi dalam film tersebut, ataupun sesuatu dalam film tersebut
yang terasa menyinggung si penonton. Sehingga tergugah dan termotivasi untuk
melakukan sesuatu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka dapat diambil beberapa
pokok permasalahan yang dapat dirumuskan, yaitu:
1. Bagaimana seseorang belajar dari film yang mereka tonton?
2. Apa manfaat setelah kita menonton suatu film?
3. Film manakah yang layak untuk ditonton sesuai urutan usianya?
4. Bagaimana caranya menerapkan hal yang telah kita pelajari dalam film ke diri
sendiri di kehidupan sehari – hari?

C. Tujuan Penelitian
Pada penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai
dari penulis, antara lain:
1. Memahami seseorang belajar dari film yang mereka tonton.
2. Memahami manfaat setelah kita menonton suatu film.
3. Memahami dan memilah film yang layak untuk ditonton sesuai urutan
usianya.
4. Memahami dan menerapkan hal yang telah kita pelajari dalam film ke diri
sendiri di kehidupan sehari – hari.

Anda mungkin juga menyukai