KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Penyakit jantung rematik (RHD) adalah suatu proses peradangan yang
mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian,
jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus hemolitic-b
grup A (Pusdiknakes, 1993).
Mitral stenosis adalah penyakit jantung yang ditandai adanya
kerusakan pada katup jantung sebagai akibat infeksi streptococcus
beta hemolitik grup A (Pratanu Sunoto, 1990).
2. Etiologi
Secara pasti etiologi dari demam rematik ini belum diketahui. Namun
Stretococcus B-hemolitik grup A diyakini sebagai agen pencetus yang
menyebabkan terjadinya demam rematik akut (Behrman, kliegman &
Arvin, 1999).
Faktor predisposisi:
a. Herediter : dikatakan bahwa kembar monozigot
beresiko lebih besar mengalami demam rematik dibandingkan
dengan yang heterozigot.
b. Umur : lebih sering terjadi direntang usia 5-15 tahun.
c. Keadaan social ekonomi rendah.
d. Musim : terjadi di musim dingin dan permulaan musim
semi.
e. Serangan dahulu : penderita yang pernah diserang
streptococcus memiliki peluang terkenan demam rematik.
(Wahab, 2003)
3. WOC (terlampir)
4. Manifestasi Klinis
Tabel kriteria Jones terhadap diagnosa demam rematik:
Manifestasi mayor Manifestasi minor
Cardistis (tidak Demam
berfungsinya katup mitral Althralgia
dan aorta, pulse meningkat Demam rematik atau
waktu istirahat dan tidur). penyakit
Polyarthritis (panas, jantung rematik
merah, bengkak pada LED meningkat
persendian). C-reative protein (CRP) ++
Erytema marginatum Antistretolysin O meningkat
(kemerahan pada batang Anemia
tubuh dan telapak tangan) Leukositosis.
Nodula subcutaneous Perubahan rekaman ECG
(terdapat pada permukaan (PR memanjang, interval
ekstensor persendian). QT).
Khorea (kelainan
neurologis akibat
perubahan vaskular SSP)
Dengan adanya riwayat infeksi stretococcus.
5. Komplikasi
Menurut Suriadi & Yulianni (2006), komplikasi dari demam rematik
antara lain : karditis, penyakit jantung rematik, gagal jantung.
6. Pemeriksaan Laboratorium
a. Uji untuk diagnosis infeksi streptococcus
Bukti adanya faringitis akibat streptococcus beta hemolyticus
group A (SGA) sebelumnya, diperlukan untuk konfirmasi diagnosis
demam rematik akut. Diagnosis infeksi selama masa akut
biasanya dilakukan dengan biakan, tetapi pada 2/3 kasus biakan
menunjukkan hasil yang negatif, sehingga analisis antibody
terhadap antigen streptococcus dalam serum penderita
merupakan metode yang lebih dapat dipercaya untuk
mendapatkan bukti adanya infeksi sebelumnya. Uji yang paling
sering digunakan adalah uji antistreptolisin 0 (AST0) dan uji ini
secara umum dipakai untuk uji antibody terhadap streptococcus.
b. Reaksi fase akut
Uji yang sering digunakan adalah leukosit darah perifer, laju endap
darah (LED) dan protein c reaktif (CRP). Ketiga uji ini merupakan
indikator adanya radang nonspesifik jaringan. Uji ini abnormal
selama fase akut demam rematik, juga abnormal pada beberapa
infeksi bakteri dan penyakit kolagen.
c. Bukti adanya keterlibatan jantung.
d. Gambaran radiologis
Berguna untuk menilai besar jantung. Tetapi gambaran radiologis
normal tidak mengesampingkan adanya karditis. Pemeriksaan
radiologis secara seri berguna untuk menentukan prognosis dan
kemungkinan adanya perikarditis.
e. Gambaran elektrokardiografi
Gambaran elektrokardiografi : Hioertropi atrium kanan atau kiri
(ataupun keduanya), interval PR memanjang (akan kembali normal
dengan pemberian atropin), T rata atau T inversi, elevasi ST
(Wahab, 2003).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah
keperawatan telah teratasi, tidak teratasi atau teratasi sebagian
dengan mengacu pada kriteria hasil yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Behrman,K & Arvin. (1999), Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, Volume 2. Buku
Nelson (1993), Ilmu Kesehatan Anak: Textbook of Pediatrics Edisi 12, Buku
dipublikasikan, Surabaya
Suriadi & Yulianni. (2006), Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 2. Sagung
Seto, Jakarta.
Jakarta.
Reaksi hipersentivitas/autoimun
Intoleran aktifitas
Mukosa
lambung
Iritasi
lambung
LAEDP
Mengahalangi masuknya aliran ke LA dari vena pulmonalis
Peningkatan PCP