1 Judul Comparative effects of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) on blood pressure in patients with hypertension 2 Penulis Hisham Aljadhey, Wanzhu Tu, Richard A Hansen, Susan J Blalock, D Craig Brater, and Michael D Murray 3 Sumber http://www.biomedcentral.com/147-2261/12/93 BMC Cardiovascular Disorders 2012, 12:93 4 Abstrak Non steroid anti inflamasi drugs (NSAIDs) digunakan dalam mengatasi nyeri kronis dan inflamasi. NSAIDs menurunkan produksi prostaglandin dan prostasiklin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase 1 dan siklooksigenase 2. Efek samping NSAIDs dapat menyebabkan gangguan di gastrointestinal, penyakit kardiovaskular, dan dapat mengganggu pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi dan meningkatkan risiko morbiditas, mortalitas. 5 Tujuan Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan NSAID dan Penelitian tekanan darah pada pasien hipertensi 6 Latar Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum Belakang di dunia , dan hipertensi yang tidak terkontrol adalah pertanda dari hasil yang buruk tersebut. Tujuh juta kematian di seluruh dunia setiap tahun dikaitkan dengan hipertensi.
Pemberian obat kronis dapat meningkatkan tekanan darah
dianggap sebagai salah satu dari berbagai faktor yang bertanggung jawab atas tekanan darah yang tidak terkontrol dengan baik yang dapat menyebabkan efek kardiovaskular yang merusak.
Studi observasi ini termasuk pengguna insiden NSAID dan
menggunakan skor kecenderungan untuk meminimalkan bias seleksi. Dengan menggunakan metode ini, peneliti bertujuan untuk menentukan efek komparatif pada tekanan darah sistemik NSAID yang umum digunakan dalam perawatan primer. Karena acetaminophen adalah alternatif yang sering digunakan untuk NSAID, kami menentukan efek NSAID relatif terhadap acetaminophen. Tujuan kami adalah untuk: 1. memeriksa hubungan antara NSAID dan tekanan darah dibandingkan dengan asetaminofen pada pasien hipertensi 2. membandingkan efek berbagai NSAID pada tekanan darah pada pasien dengan hipertensi 3. memeriksa perubahan terapi antihipertensi setelah memulai NSAID. 7 Metode Pada review jurnal ini metode yang digunakan yaitu penelusuran Penelitian pustaka melalui akses internet. Pustaka yang digunakan yaitu jurnal internasional. Pustaka berupa jurnal penelitian yang diterbitkan selama 9 tahun terakhir dan berkaitan dengan penggunaan NSAIDs terhadap peningkatan tekanan darah.
Pada Jurnal tersebut Penulis menggunakan metode studi kohort
retrospektif pada pasien hipertensi dewasa untuk menentukan efek resep pertama mereka untuk NSAID pada tekanan darah sistolik dan intensifikasi obat antihipertensi. Data dikumpulkan dari rekam medis elektronik yang melayani praktik kedokteran umum akademis di Indianapolis, Indiana, AS. Menggunakan skor kecenderungan untuk meminimalkan bias, peneliti mencocokkan kelompok 1.340 pengguna NSAID dengan 1.340 pengguna acetaminophen. Model skor kecenderungan termasuk kovariat yang mungkin mempengaruhi tekanan darah atau penggunaan NSAID 8 Hasil Dibandingkan dengan pasien yang menggunakan asetaminofen, Penelitian pengguna NSAID mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 2 mmHg (95% CI, 0,7 hingga 3,3). Ibuprofen dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik 3 mmHg dibandingkan dengan naproxen (95% CI, 0,5 hingga 4,6), dan peningkatan 5 mmHg dibandingkan dengan celecoxib (95% CI, 0,4 hingga 10). Peningkatan tekanan darah sistolik adalah 3 mmHg pada subkelompok pasien yang secara bersamaan diresepkan penghambat enzim pengubah angiotensin atau penghambat saluran kalsium dan 6 mmHg di antara mereka yang diresepkan penghambat beta-adrenergik. Perubahan tekanan darah pada pasien yang diresepkan diuretik atau beberapa antihipertensi tidak signifikan secara statistik. 9 Pembahasan NSAIDs merupakan obat antiiflamasi yang sering digunakan dalam penatalaksanaan nyeri muskuloskeletal, namun memiliki risiko berupa gangguan saluran cerna (ulkus peptikum), pendarahan, dan hipertensi. Selain memiliki efek sebagai antiinflamasi, NSAIDs juga memiliki efek sebagai analgesik dan antipiretik.
NSAIDs bekerja sebagai obat antiinflamasi dengan cara
menghambat enzim cyclooksigenase pada jalur asam arakidonat. Penghambatan tersebut mengakibatkan terjadinya penghambatan sintesis prostaglandin, tromboxan, dan prostasiklin yang merupakan mediator inflamasi. Tidak semua golongan antihipertensi berinteraksi terhadap pemberian NSAIDs sehingga menimbulkan peningkatan tekanan darah dan tidak efektifnya pemberian obat antihipetensi pada pasien. terdapat interaksi antara NSAIDs dengan obat antihipertensi golongan ACE-I atau ARB namun tidak pada pemberian obat antihipertensi golongan lainnya. NSAIDs berinteraksi dengan pemberian obat antihipertensi golongan diuretik, penghambat beta, ACE-I, namun tidak berinteraksi pada pemberian golongan penghambat kanal kalsium (CCB).
Pemberian obat antihipertensi golongan CCB dapat mengontrol
tekanan darah pasien hipertensi yang juga menggunakan terapi NSAIDs bila dibandingkan dengan penggunaan antihipertensi ACE-I dan penghambat beta, selain itu antihipertensi golongan CCB dihidropiridin merupakan obat antihipertensi yang lebih efektif digunakan ketika pasien hipertensi juga menggunakan terapi NSAIDs.
Pengukuran tekanan darah sistolik pertama dan rata-rata setelah
memulai NSAID, termasuk sebagai variabel kontinu, dan perubahan dalam terapi antihipertensi. Tekanan darah sistolik dinilai karena dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas lebih dari tekanan darah diastolik dan ditargetkan dalam pengobatan hipertensi
Pasien dalam kelompok asetaminofen lebih tua dan memiliki
tekanan darah sistolik rata-rata awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok NSAID. Mereka juga lebih mungkin mengalami insufisiensi ginjal, gagal jantung kongestif, diabetes, penyakit arteri koroner atau infark miokard, dan stroke dibandingkan dengan kelompok NSAID. Sebanyak 1.340 pasien yang diresepkan NSAID dicocokkan dengan jumlah pasien yang sama yang telah diresepkan acetaminophen. Pencocokan skor kecenderungan menyeimbangkan semua kovariat antara dua kelompok. 10 Kesimpulan mekanisme kerja NSAIDs mengakibatkan terjadinya efek antagonis terhadap beberapa obat antihipertensi yaitu golongan ACE-I dan ARB karena berhubungan dengan aktifasi sistem renin angiotensin. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan obat antihipertensi golongan CCB mampu mengontrol tekanan darah pasien hipertensi yang juga sedang menggunakan terapi NSAIDs. Penggantian terapi NSAIDs dengan menggunakan acetaminophen atau narkotik jangka pendek dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi nyeri muskuloskeletal pada pasien hipertensi.