Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI KEPERAWATAN

KONSEP PSIKOLOGI TENTANG KEPRIBADIAN

DOSEN PEMBIMBING :

Sri Ramadhani. S.Psi,M.Psi.Psikologi


DI SUSUN OLEH :

NAMA : SYIFA SHESING EFNINDA

NIM : 18010029

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEKANBARU
MEDICAL CENTER
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan jiwa ketidakberdayaan Dapat
Diselesaikan.

Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat dan
orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir hayat.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh saya dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual maupun yang datang dari luar. Namun
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya
agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritikannya
supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.

Pekanbaru,04 April 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................................


B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kepribadian..............................................................................................
B. Tipe-tipe kepribadian................................................................................................
C. Cara tiap kepribadian dalam menyelesaikan masalah..............................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

TUGAS KONSEP PSIKOLOGI TENTANG KEPRIBADIAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap
lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta
pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram,
dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-
kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan
bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
 Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi
kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-
teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada
kepribadian setiap individu dapat dihindari.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari kepribadian ?
2. Apa tipe – tipe kepribadian ?
3. Bagaimana cara tiap kepribadian dalam menyelesaikan konflik ?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kepribadian
2. Mahasiswa dapat mengetahui tipe – tipe kepribadian
3. Mahasiswa dapat mengetahuicara tiap kepribadian dalam menyelesaikan konflik

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Istilah “kepribadian” (personality) sesungguhnya memiliki banyak arti. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian, dan
pengukurannya. Kiranya patut diakui bahwa di antara para ahli psikologi belum ada
kesepakatan tentang arti dan definisi kepribadian itu. Boleh dikatakan, jumlah arti dan
definisi adalah sebanyak ahli yang mencoba menafsirkannya.
 Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Kepribaian (personality) yaitu merujuk kepada bagaimana individu tampil dan


menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pengertian kepribadian seperti ini
mudah dimengerti dan karenanya juga mudah dipergunakan. Tetapi sayangnya
pengertian kepribadian yang mudah dan luas dipergunakan ini lemah dan tidak bisa
menerangkan arti kepribadian yang sesungguhnya, sebab pengertian kepribadian
tersebut hanya menunjuk terbatas kepada ciri-ciri yang diamati saja, dan
mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung kepada situasi
keliling. Tambah pula, pengertian kepribadian semacam itu lemah disebabkan oleh
sifatnya yang evaluative (menilai). Bagaimanapun, kepribadian itu pada dasarnya
tidak bisa dinilai ‘baik’ atau ‘buruk’ (netral). Dan para ahli psikologi selalu berusaha
menghindarkan penilaian atas kepribadian.

 Kepribadian menurut Psikologi

Pengertian kepribadian menurut disiplin ilmu psikologi bisa diambil dari


rumusan masalah beberapa teoritis kepribadian yang terkemuka, diantaranya sbb :

1. Browner menyatakan bahwa tingkah laku manusia adalah gerak-gerik suatu badan
sehingga kepribadian dapat dikatakan corak gerak-gerik suatu badan manusia.
Tingkah laku yang disebut kepribadian bersifat sadar dan tidak sadar. Hal itu
dapat dilihat dari sudut diri manusia dan dari sudut lingkungannya.
2. George Kelly bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam
mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.
3. Gordon Allpornt merumuskan kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis
dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran
individu secara khas.
4. Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari
tiga sistem , yakni id, ego, dan superego. Dan tingkah laku tidak lain merupakan
hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

B. TIPE – TIPE KEPRIBADIAN


a). Sanguinis
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain : memiliki
banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat membuat
lingkungannya gembira dan senang. Akan tetapi, tipe ini pun memiliki
kelemahan, antara lain : cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau
keinginannya.
Orang bertipe ini sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya dan
rangsangan dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri atau penguasaan diri
lemah, cenderung mudah jatuh ke dalam percobaan karena godaan dari luar dapat
dengan mudah memikatnya dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya. Jadi,
orang dengan kepribadian Sanguin sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya
dan rangsangan dari luar dirinya dan dia kurang bisa menguasai diri atau
penguasaan diri lemah.
Oleh karena itu, kelompok ini perlu ditingkatkan secara terus-menerus
perkembangan moral kognitifnya melalui tingkat pertimbangan moralnya
sehingga dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain menjadi lebih
menggunakan pikirannya daripada menggunakan perasaan/emosinya. Peningkatan
moral kognitif akan menjadikan pikiran mereka lebih tajam dan lebih kritis dalam
menghadapi persoalan yang berkaitan dengan orang lain.
b). Melancholic
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain : terobsesi
dengan karyanya yang paling bagus atau paling sempurna, mengerti estetika
keindahan hidup, perasaannya sangat kuat, dan angat sensitif.
Orang yang memiliki tipe ini juga memiliki kelemahan antara lain : sangat
mudah dikuasi oleh perasaan dan cenderung perasaan yang mendasari hidupnya
sehari-hari adalah perasaan yang murung. Oleh karena itu, orang yang bertipe ini
tidak mudah untuk terangkat, senang, dan tertawa terbahak-bahak.

Pembentukan kepribadian melalui peningkatan pertimbangan moral,


kiranya dapat membantu kelompok ini dalam mengatasi perasaanya yang kuat dan
sensitivitas yang mereka miliki melalui peningkatan moral kognitifnya. Dengan
demikian, kekuatan emosionalnya dapat berkembang secara seimbang dengan
perkembangan moral kognitifnya.

c). Choleric
Seseorang yang memiliki tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain : cenderung
berorientasi pada pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplin kerja yang sangat
tinggi, mampu melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab atas
tugas yang diembannya.

Orang yang bertipe ini memiliki kelemahan antara lain : kurang mampu
merasakan perasaan orang lain, kurang mampu mengembangkan rasa kasihan
kepada orang yang sedang menderita, dan perasaanya kurang bermain.

Kelompok ini perlu ditingkatkan kepekaan sosialnya melalui


pengembangan emosional yang seimbang dengan moral kognitifnya sehingga
menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain.

d). Phlegmatis
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain : cenderung
tenang, gejolak emosinya tidak tampak, misalnya dalam kondisi sedih atau
senang, sehingga turun naik emosinya tidak terlihat secara jelas. Orang bertipe ini
cenderung dapat menguasai dirinya dengan cukup baik dan lebih introspektif,
memikirkan ke dalam, dan mampu melihat, menatap, dan memikirkan masalah –
masalah yang terjadi di sekitarnya. Mereka seorang pengamat yang kuat,
penonton yang tajam, dan pengkritik yang berbobot.
Akan tetapi orang bertipe seperti ini juga memiliki kelemahan antara lain :
ada kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan tidak mau susah. Dengan
kelemahan ini, mereka kurang mau berkorban demi orang lain dan cenderung
egois.

Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan bimbingan yang mengarahkan


pada meningkatnya pertimbangan moralnya guna peningkatan rasa kasih sayang
sehingga menjadi orang yang lebih bermurah hati.

C. CARA TIAP KEPRIBADIAN DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK


a). Sanguinis
Dalam menghadapi suatu konflik atau masalah tipe ini harus bersikap lebih
tenang dalam berfikir karena terkadang apa yang kita katakan tidak berbanding lurus
dengan perkataan dan perbuatan kita. tipe ini juga harus dapat mengontrol mood serta
emosi agar tetap stabil karena dalam menghadapi suatu masalah kita harus lebih
tenang dan berkepala dingin.
b). Melancholic
Dalam menghadapi masalah atau konflik tipe ini cenderung pesimis dan mudah
menyerah.Tipe ini haus lebih percaya dengan dirinya dan menghilangkan fikiran-
fikiran negative yang ada karena itu hanya akan membuang waktu. Banyak hal positif
yang dapat tipe ini lakukan untuk sekedar melupakan kecurigaan yang ada
dipikirannya

c). Choleric
Dalam menghadapi suatu masalah tipe ini harus mulai berbagi keluh kesahnya
pada orang lain. Coba sesekali memperhatikan orang lain dan tidak mementingkan iri
sendiri karena itu hanya akan membuatmu merasa sendiri dalam menghadapi
masalah, karena terkadang masalah akan terasa ringan jika dilalui bersama.

d). Phlegmatis
Dalam menghadapi suatu masalah atau konflik tipe ini cenderung menghindar
seakan lari dari masalah. Tipe ini harus lebih terbuka atas apa yang ia rasakan atau
apa yang ia tidak suka. Dalam hidup pasti ajan ada perubahan dan konflik pada
kenyataannya kita tidak dapat menghindari itu kita harus hadapi semua masalah yang
ada .
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepribadian bisa dipahami dari dua hal, yang pertama kepribadian menurut
kehidupan sehari-hari (personality) yaitu merujuk kepada bagaimana individu tampil dan
menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Dan yang kedua dari ahli psikologis,
diantaranya pendapat dari George Kelly bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari
individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.

Hanya ada empat tipe kepribadian tapi menggambarkan kepribadian seseorang


tidak hanya terpaku pada satu saja,tetapi bisa saja orang tersebut memiliki campuran dari
dua kepribadian.campuran ini terdiri dari kepribadian primer dan sekunder , seperti
Melankolis Plegmatis atau koleris sanguin. Urutan ini penting campuran melankolis
plegmatis benar-benar berbeda dari tipe plegmatis Menkolis. kepribadian utama
menggambarkan bagiaan yang paling jelas dari kepribadian seseorang.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan kita.
TUGAS PSIKOLOGI KEPERAWATAN

a. Jawaban di makalah psikologi tentang kepribadian


b. Sanguinis, ciri-ciri kepribadian diri sendiri :
Kelebihan :
 Ramah
 Banyak berbicara
 Percaya diri
 Mudah percaya dengan orang lain tetapi sekali merusak kepercaryaan nya tidak
akan percaya lagi
 Responsive
 Antusias
 Impulsif
 Aktif
 Optimis

Kekurangan :

 Emosi tidak stabil


 Tidak disiplin
 Membesar-besar masalah
 Tidak produktif

DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex, Drs, M.Si. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Dr. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Baihaqi, MIF, Drs, M.Si, dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung:
PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai