Anda di halaman 1dari 5

Skala pengukuran variabel merupakan skala atau ukuran dalam menentukan bobot atau

nilai suatu objek. Ada 4 macam skala pengukuran variabel ; skala nominal, skala ordinal,
skala interval dan skala rasio. Coba tentukan skala pengukuran untuk data berikut
(terlampir)

Perhatikan tabel berikut, dan diskusikan :

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada data adalah


Cost ($) : rasio
Operating system : nominal
Display size : rasio
Battery life : interval

*Pada minggu pertama ini kita akan membahas tentang data dan statistika. Statistika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan mengusahakan agar data mempunyai
makna. Menurut fungsinya dibagi menjadi 2, yaitu statistika deskriptif dan Statistika
inferensia.  Coba jelaskan perbedaan dan beri contohnya !
 
Jawab: Statisika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran data. contohnya adalah
penyajian data (tabel, grafik). sedangkan pada statistika inferensia sudah mencakup
analisis sampel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan populasi. contohnya
adalah pendugaan parameter, dan pengujian hipotesis

*Di dalam statistikan kita mengenal istilah variabel. Variabel merupakan karakteristik dari
objek yang diamati. Variabel sendiri dibagi menjadi 2 yaitu variabel kategorik dan
kuantitatif, coba beri penjelasan serta contoh dari kedua jenis variabel tersebut.
 
Jawab:Variabel kategorik merupakan variabel yang datanya bukan berasal dari
pengukuran. Biasanya skala varibelnya adalah nominal dan ordinal. Contoh dari 50
orang siswa, ada 30 orang yang suka pelajaran matematika, 10 orang suka pelajaran
bahasa dan 20 orang menyukai pelajaran olahraga.
Variable kuantitatif merupakan variable dari data numerik. Skala pengukuran yang
digunakan adalah rasio . Contoh : data pengukuran tinggi pohon
*Pada minggu kedua kita akan membahas tentang probability (peluang) dengan sub
topiknya : pengantar peluang, distribusi peluang diskrit dan distribusi peluang
kontinu.Sebagai pangantar dan pengenalan, coba jelaskan dan juga berikan contoh :
1.     Percobaan acak
2.     Permutasi
3.     Kombinasi
4.     Diagram pohon

Selamat sore,
Dari semua tanggapan yang diberikan, hampir semua sudah dapat menjelaskan dan
memberikan contohnya. Berikut pembahasan yang dapat saya berikan
1. Percobaan acak adalah percobaan dimana hasil dari setiap uji coba bersifat tidak pasti dan
berbeda
Contoh : pelontaran sebuah koin, merupakan percobaan acak dengan kemugkinan yang
muncul adalah munculnya sisi angka (A) atau gambar (G).

2. Permutasi merupakan suatu cara pemilihan objek dari sekelompok objek dengan
memperhatikan urutannya. Contoh : banyaknya cara untuk memilih ketua, bendahara dan
sekertasis dari 8 siswa di suatu kelas.

3. Kombinasi merupakan suatu cara pengambilan objek dengan tidak memperhatikan


urutannya. Contoh : cara pengambilan 3 bola dari suatu keranjang yang berisi 5 bola merah
dan 3 bola kuning.

4. Diagram pohon merupakan sebuah diagram yang berbentuk pohon, dimana terdapat
cabang , ranting serta daun yang menggambarkan nilai-nilai peluang.
Contoh : diagram pohon pelontaran 2 koin )contoh terlampir)
1
*Distribusi peluang terbagi menjadi 2, yaitu diskrit dan kontinu. Salah satu bentuk
distribusi peluang diskrit adalah distribusi peluang binom. Misalkan sebuah percobaan
binomial dengan n = 20 dan p = 0.7. maka coba tentukan :
a.     f(12) =
b.     f(16) =
c.     p(x >= 16) =
d.     p(<= 15) =
e.     E(x) = n p =
f.      Var (x) = np(1-p) =

Jawab :
untuk menjawab pertanyaan maka harus ditentukan dulu rumus fungsi distribusi
binomialnya :
𝑓(𝑥)=(𝑛! / 𝑥!(𝑛−𝑥)!) 𝑝^𝑥(1−𝑝)^(𝑛−𝑥)
Jika kita ingin menghitung fungsi dari suatu titik, misal f(12) dengan n=20 dan p=0,7,
maka hanya tinggal memasukkan nilai-nilai tersebut saja kedalam rumus fungsinya.
untuk pertanyaan yang diberikan, berikut pembahasannya :
a. f(12) = 0,114
b. f(16) = 0,13
c. p(x >= 16) = f(16)+f(17)+f(18)+f(19)+f(20)= 0,238
d. p(<= 15) = f(15)+f(14) + ...+f(0) =0,768
e. E(x) = n p = 14
f. Var (x) = np(1-p) = 4,2

*Salah satu distribusi peluang kontinu yang sangat penting adalah distribus
normal. Misalkan z adalah standar variabel normal standar, hitunglah :
a.     P (z <= -1.0) =
b.     P (z >= -1.0) =
c.     P (- 1.5 <= z <= 1.0) =
d.     Nilai z jika luas daerah sebelah kiri z adalah 0.975 =

Jawab:
Dear all,
Salah satu distribusi peluang kontinu yang sangat penting adalah distribus
normal. Misalkan z adalah standar variabel normal standar, hitunglah :
a.     P (z <= -1.0) =
b.     P (z >= -1.0) =
c.     P (- 1.5 <= z <= 1.0) =
d.     Nilai z jika luas daerah sebelah kiri z adalah 0.975 =

*Ada dua bentuk estimasi parameter populasi dalam statistika, yaitu estimasi titik dan
estimasi selang.
Jelaskan perbedaan antara penduga titik dengan penduga selang !
 
1. Pendugaan Titik
Penduga titik adalah suatu nilai angka tertentu sebagai estimasi untuk parameter yang
tidak diketahui
Dua sifat yang harus dimiliki penduga titik:
a.Tak bias
b.nilai harapan penduga titik itu harus sama dengan parameter yang ditaksir
c.Harus mempunyai variansi minimum
d.setiap penduga titik adalah variabel random, jadi penaksir titik harus mempunyai
variansi terkecil dari penaksir titik yang lain

Pendugaan Interval
Penduga interval adalah interval antara dua statistik yang dengan probabilitas tertentu
memuat nilai yang sebenarnya dari parameter itu
Misal:
untuk menduga interval µ harus didapatkan dua nilai statistik L dan N sedemikian
sehingga P(L≤µ≤N) = 1 – α
Interval hasilnya L≤µ≤N dinamakan dugaan interval dengan kepercayaan (1-α) untuk µ
(rataan populasi) yang tidak diketahui
L dan N dinamakan batas kepercayaan atas dan bawah, sedang (1-α) dinamakan
koefisien kepercayaan. Jika α = 0.1, diperoleh selang kepercayaan 90%

*Pendugaan selang merupakan penduga yang salah satu cirinya adalah nilainya berupa
selang / interval. Misalkan sampel acak berukuran 50 diambil dari populasi yang
mempunyai standar deviasi sampel sebesar 6 dan nilai rata-ratanya adalah 32.
Tentukan : Selang kepercayaan sebesar 90% untuk nilai rata-ratanya
 
Note : karena yang diketahui disoal adalah standar deviasi sampel, maka gunakan
rumus uji t
 
σ = 10% = 0,1 ( 1-90%)
n = 50
× = 32
µ=6
µ = × +/- Zσ/2 X σ/√n
= 32 +/- Z0.1/2 X 6 / √50
= 32 +/- Z 0,05 X 6/7,071
= 32 +/- 1,645 X 0,848
= 32 +/- 1, 395
= 30,605 ≤ µ ≤ 33,395

Dugaan titik merupakan satu nilai yang digunakan untuk melihat karakteristik dari suatu
populasi.
Contoh dugaan titik : nilai tengah, ragam, dan juga proporsi.
Misalkan sebuah contoh acak sederhana diambil dari 400 orang dan sebanyak 100
orang memberikan jawaban Ya.
a.     Hitung dugaan titik untuk proporsi menjawab Ya
b.     Tentukan standar deviasi proporsinya
 

Anda mungkin juga menyukai