Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Devi Maulidya

NIM : 2007305

KELAS : MIK 2B

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

• Pengetian pandangan hidup: Pandangan hidup berasal dari bahasa Yunani ialah idea yang
berarti gagasan, konsep, cita- cita, serta penafsiran dasar; dan logos yang berarti ilmu.
Secarala etimologis pandangan hidup bisa dimaksud selaku cita- cita ataupun pemikiran
sesuatu bangsa yang jadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat serta bernegara
(Dosen et al., 2021).
• Penafsiran Pancasila selaku pandangan hidup negeri: Pancasila selaku dasar sistem
penyelenggaraan negeri untuk segala masyarakat negeri Indonesia yang berdasar kepada
cita- cita luhur bangsa (Dosen et al., 2021).
• Pengertian menurut para tokoh :
➢ Martin Seliger : Ideologi sebagai sistem kepercayaan.
➢ Alvin Gouldner : Ideologi sebagai proyek nasional.
➢ Paul Hirst : Ideologi sebagai relasi sosial.
➢ Soerjanto : “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga
jarak dengan dunia kehidupannya.”
➢ Sastrapratedja : “Ideologi adalah seperangkat gagasan / pemikiran yang berorientasi
pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
➢ Mubyarto : “Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol
sekelompok masyarakat suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja
(atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu (Dosen et al.,
2021).
• Sebagai Ideologi Negara | Urgensi Pancasila :
➢ Nilai integratif bangsa dan negara
➢ Cita-cita negara
• Sumber sejarah Pancasila sebagai Ideologi Negara :
➢ Pada masa pemerintahan Soekarno: digunakan selaku perlengkapan pemersatu
bangsa. Periode 1945- 1950 yang memakai sistem pemerintahan presidensil, tetapi
dalam praktek kenegaraan sistem tersebut tidak bisa diwujudkan. Periode 1950- 1959
menggabungkan pandangan hidup Pancasila dengan pandangan hidup liberal,
sehingga mempengaruhi terhadap stabilitas pemerintahan. Priode 1956- 1965 yang
diketahui selaku periode demokrasi terpimpin disebabkan menganut supremasi
Presiden (Dosen et al., 2021).
➢ Pada masa pemerintahan Soeharto : Pemerintah ingin melaksanakan Pancasila dan
juga UUD 1945 secara murni serta konsekuen sebagai kritik kepada Orde Lama yang
menyimpang dari Pancasila melalui program andalannya yaitu P4 (Pedoman
Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila). Adapun nilai dan norma-norma yang
terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa) berdasarkan ketetapan tersebut meliputi 34 butir. Namun sayangnya
pada keberlanjutannya, Pancasila dijadikan sebagai asas Organisasi Politik dan
Organisasi Kemasyarakatan (Dosen et al., 2021).
➢ Pada masa pemerintahan Habibie : Pemerintahan Habibie menghapus P4 dan tidak
menjadikan Pancasila sebagai program prioritas dikarenakan dikarenakan disibukan
dengan ketidakstabilan kehidupan bidang politik baik di dalam dan diluar negeri.
(Nurwardani, dkk : 2017). Penghapusan P4 disertai pula dengan pembubaran BP7
(Badan Penyelenggara Pelaksanaan Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila)
sebagai lembaga yang bertanggungjawab memberikan penataran P4, melalui Keppres
No 27 tahun 1999 tentang pencabutan Keppres No. 10 tahun 1979 (Dosen et al.,
2021).
➢ Pada masa pemerintahan Abdurrachman Wahid : Presiden Abdurachman Wahid
memandang Pancasila dalam dua aspek yaitu Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
falsafah negara berstatus sebagai kerangka berpikir yang harus diikuti oleh undang-
undang dan produk-produk hukum yang ada. pada masa pemerintahan Abdurrahman
Wahid, aliran kepercayaan Kong Hu Cu diakui dan diberikan ruang untuk menjalankan
peribadatannya. Pada masa pemerintahan beliau, diwarnai konflik Gerakan separatis
di Aceh, Maluku, dan Papua (Dosen et al., 2021).
➢ Pada masa pemerintahan Megawati : Menitik beratkan pemerintahannya kepada
masalah ekonomi. Namun Pendidikan Pancasila memiliki posisi lemah dikarenakan
tidak dicantumkan sebagai mata pelajaran wajib di jenjang pesekolahan (Dosen et al.,
2021).
➢ Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono : belum adanya lembaga yang
bertugas untuk mengawal Pancasila seperti yang diamanatkan dalam Keppres No 27
Tahun 1999. Namun SBY menandatangani Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi yang menginstruksikan Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah
wajib di Perguruan Tinggi. (Nurwardani, 2016) (Dosen et al., 2021).
• Aktualisasi lima sila Pancasila, artinya sila-sila dilaksanakan dalam kehidupan bernegara
sebagai berikut:
[1] Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dirumuskan untuk menjamin tidak adanya diskriminasi
atas dasar agama sehingga negara harus menjamin kebebasan beragama dan
pluralisme ekspresi keagamaan.
[2] Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi operasional dalam jaminan
pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu merupakan tolok ukur keberadaban
serta solidaritas suatu bangsa terhadap setiap warga negara.
[3] Sila Persatuan Indonesia menegaskan bahwa rasa cinta pada bangsa Indonesia tidak
dilakukan dengan menutup diri dan menolak mereka yang di luar Indonesia, tetapi
dengan membangun hubungan timbal balik atas dasar kesamaan kedudukan dan
tekad untuk menjalin kerjasama yang menjamin kesejahteraan dan martabat bangsa
Indonesia.
[4] Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan berarti komitmen terhadap demokrasi yang wajib disukseskan.
[5] Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia berarti pengentasan kemiskinan dan
diskriminasi terhadap minoritas dan kelompok-kelompok lemah perlu dihapus dari
bumi Indonesia (Magnis Suseno, 2011: 118--121) (Tinggi, n.d.).

DAFTAR PUSTAKA

Dosen, T., Pancasila, P., Umum, D. P., & Indonesia, U. P. (2021). Pengertian Ideologi.

Tinggi, P. (n.d.). Pendidikan pendidikan pancasila pancasila.


LAMPIRAN REPOSITORY

Anda mungkin juga menyukai