PENGANTAR AKUNTANSI 2
Materi:
“Penilaian Persediaan Barang Dagang”
OLEH:
KELOMPOK 6
EVA SUSIANA
o 2191082001
SRI JUMIARNI
o 219108002
ASWIN
o 219108003
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini berjudul “PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG”. Dengan
tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam
pemahaman dari materi ini.
Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepes pula dengan tugas mata kuliah Pengantar
akuntansi 2.
Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Pengertian Persediaan Barang Dagang....................................................2
B. Klasifikasi Persediaan Barang Dagang....................................................3
C. Pencatatan dan Pelaporan Persediaan Barang Dagang............................4
D. Contoh Kasus...........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Persediaan?
2. Klasifikasi Persediaan?
3. KonsepPersediaan?
4. Pencatatan dan Pelaporan Persediaan?
5. Contoh Kasus?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual
kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa
bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.
Persediaan pada perusahaan dagang berupa persediaan barang dagang. Tanpa adanya
persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu
tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya.
Alasan diperlukannya Persediaan
1. dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi dan untuk memindahkan
produk dari suatu tingkat proses ke tingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam
proses dan pemindahan
2. alasan organisasi, untuk memungkinkan suatu unit membuat jadwal operasinya secara
bebas tidak tergantung dari yang lainnya.
Manfaat adanya persediaan
1. menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan.
2. menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
3. mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4. mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus
produksi
5. mencapai penggunaan mesin yang optimal
6. memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar keinginan
pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersedianya
barang jadi tersebut
2
7. membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaannya atau
penjualannya.
B. KLASIFIKASI PERSEDIAAN
3
a. Biaya produk
Product cost adalah biaya yang” melekat” pada persediaan dan di catat dalam akun
persediaan. Biaya-biaya ini berhubungan langsung dengan transfer barang kelokasi bisnis
pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi yang siap di jual. Beban seperti itu
mencakup ongkos pengangkutan barang yang di beli, biaya pembelian langsun lainnya, dan
biaya tenaga kerja serta produksi lain nya yang dikeluarkan dalam memproses barang ketika
dijual
b. Biaya periode
Beban penjualan (selling expenses) dan, dalam kondisi yang biasa, beban umum serta
adminstrasi tidak dianggap berhubungan langsung dengan akuisisi atau produk si brang dan,
karenanya, tidak dianggap sebagai bagian dari persediaan. Biaya semacam itu disebut dengan
biaya periode secara konseptual, beban ini merupakan biaya dari produk eperti halnya harga
beli awal dan ongkos pengangkutan.
Biaya bunga yang berhubungan dengan penyiapanpersediaan agar siap dijual
biasanya di bebankan pada saat dikeluarkan. Arguman penting untuk pendekatan ini adalah
bahwa biaya bunga merupakan biaya pembiayaan.
c. Biaya manufaktur
Barang dalam proses dan brang jadi meliputi bahan, tenaga kerja langsung, da biaya
overhead manufaktur. Biaya overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung,tenaga kerja
tidak langsung da pos-pos seperti penyusutan , pajak,asuransi, pemanas, dan listrik yang
dibutuhkan dalam proses manufaktur.
C. PENCATATAN PERSEDIAAN DAN PELAPORAN
A. Pencatatan Persediaan
Sistem Permanen (Perpetual),
Yaitu melakukan pembukuan atas persediaan secara terus menerus yaitu dengan
membukukan setiap transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem perpetual
ini seringkali digunakan dalam hal persediaan memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui
posisi persediaan pada suatu waktu sehingga perusahaan dapat mengatur pemesanan kembali
persediaan pada saat mencapai jumlah tertentu. Misalnya persediaan alat rumah tangga
elektronik (mesin cuci, kulkas, microwave). Perbedaan penggunaan kedua metode adalah
pada akun yang digunakan untuk mencatat pembelian persediaan. Pada system pencatatan
periodik pembelian persediaan dicatat dengan mendebit akun pembelian sehingga pada kahir
periode akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat harga pokok barang yang dijual dan
melaporkan nilai persediaan pada akhir periode.
4
Jurnal sistem perpetual:
D.CONTOH KASUS
Berikut ini adalah ilustrasi jurnal untuk sistem perpetual dan sistem periodic, namun
belum mencakup seluruh transaksi berkaitan dengan persediaan.
Transaksi Sistem Periodek Sistem Perpetual
Membeli
barang Persediaan
Pembelian
1. dagangan 10.000 Brg Dag 10.000
Hutang 10.000 10.000
secara kredit Hutang
Rp 10.000
Retur Hutang
Hutang
2. pembelian 500 Persediaan 500
Retur Pembelian 500 500
Rp 500 Brg Dag
3. Terdapat Piutang/Kas 4.000 Piutang/Kas 4.000
barang yang Penjualan 4.000 Penjualan 4.000
dijual. Harga HPP 1.500
jual Rp Persediaan 1.500
5
4.000 dan
harga pokok
Brg Dag
barang Rp
1.500
Misalkan
menurut
perhitungan
4. Jika hasil inventarisasi fisik
fisik pada
Ikhtisar L/R tidak sama dengan saldo
akhir tahun 150
Persediaan B.D. 150 rekening persediaan,
saldo
perusahaan perlu membuat
persediaan
Persediaan B.D jurnal, jika sama tidak perlu
Rp 200 dan 200
Ikhtisar L/R 200 membuat jurnal.
pada awal
tahun Rp
150.
6
Tangga Pembelia Penjuala Sald
l n n o
Uni H/U Jumla Uni H/U Jumla Unit H/ Jumla
t h t h U h
1/6 - - - - - - 25 240 6000
5/6 100 250 25000 - - - 100 250 25000
10/6 - - - 25 240 6000 - - -
- - - 50 250 12500 50 250 12500
15/6 150 260 39000 - - - 50 250 12500
- - - - - - 150 260 39000
20/6 - - - 150 250 12500 - - -
- - - 125 250 37500 25 250 6250
25/6 - - - - - - 25 260 6500
- - - - - - 125 275 34375
30/6 - - - 25 260 6500 - - -
- - - 75 275 20625 50 275 13750
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pengertian persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau
7
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Metode Pencatatan persediaan barang dagangan ada dua yaitu metode fisik dan
metode perfektual. Kedua Metode tersebut memiliki perbedaan diantaranya dalam hal
penentuan perhitungan persediaan barang dagangan, dimana saat menggunakan metode fisik
perhitungan persediaan barang dagangan dilakukan setiap ahir periode sedangkan saat
menggunakan metode perfektual perhitungan persediaan barang dagang dilakukan saat terjadi
perubahan persediaan barang dagangan. Perubahan persediaan barang dagang tersebut dapat
terjadi karena adanya pembelian, penjualan dan sebagainya.
B.SARAN
Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan kami mohon maaf, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya, Semoga Makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Hery.2011.Akuntansi.Yogyakarta: PT Gava Media.
Niswonger.werren.reeve.fess.1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi.Jakarta: Erlangga.
8
Sumber Internet:
http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/akuntansi-persediaan.html
http://fadhlanaccounting.wordpress.com/akuntansi-persediaan/
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/04/akuntansi-persediaan-sistim-periodik-vs-
perpetual/