Anda di halaman 1dari 4

Bersegera Bertaubat

Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah


Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dimanapun juga kita berada.
Bertakwa ketika bersama orang banyak dan juga ketika kita tengah sendirian. Marilah
kita senantiasa mengingat dan menyadari bahwa Allah SWT menciptakan kita semata-
mata untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya. Menyembah dan beribadah
kepada Nya tetap menjadi kewajiban kita hingga akhir kehidupan kita.
Perhatikan firman Allah SWT di dalam Al Qur’an:

“Dan sembahlah tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakininya (ajal).”(QS AL-
Hijr [15]:99)
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Sering kita mendengar dan mungkin malah kita sering mengucapkan kata dosa.
Tetapi, apakah sebenarnya dosa itu?
Dosa adalah tindakan yang melanggar hukum atau aturan yang telah di tetapkan
Allah SWT. Menerjang larangan agama. Menurut Rasulullah SAW, dosa bermakna
sesuatu yang mengganjal di dalam hati dan enggan diketahui orang lain. Dosa
merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani, sementara perbuatan
yang bertentangan dengan hati nurani itu dinamakan maksiat.
Rasulullah SAW bersabda:
“setiap anak cucu Adam itu melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan adalah orang bertaubat.” (HR. Darimi)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya kamu sekalian tidak berbuat dosa
sama sekali , niscaya Allah akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan
mengganti kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan
memohon ampunan kepada Allah dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka” (HR.
Muslim)
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW, bahwa setiap manusia itu pasti
melakukan kesalahan. Pasti berdosa dan seringkali kita terjebak dalam pemikiran dan
perasaan sendiri serta menganggap remeh dosa-dosa yang kita nilai sendiri sebagai
dosa-dosa kecil. Sering kita beranggapan bahwa selama kita tidak melakukan syirik dan
menyekutukan Allah SWT, tidak berputus asa dari mendapat rahmat dari Allah SWT ,
tidak durhaka kepada kedua orang tua, tidak membunuh, tidak menuduh berzinah
kepada wanita yang baik-baik, tidak memakan riba, tidak memakan harta anak-anak
yatim dan tidak berzina, maka dosa yang kita lakukan masih terbilang dosa yang kecil
lagi ringan.
Anggapan atau pendapat seperti itu sebenarnya anggapan yang keliru,
berbahaya dan menjerumuskan.
Ummul Mukminin Aisyah ra mengatakan, “ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam mengatakan kepadaku:
“Wahai ‘Aisyah, takutlah engkau terhadap dosa-dosa kecil , karena dosa-dosa
kecil itu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. (HR Darimi)
Anas bin Malik ra, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, pernah
mengatakan:
“ Sungguh kalian mengerjakan beberapa amalan yang menurut kalian lebih
remeh temeh daripada seutas rambut, padahal kami dahulu semasa Nabi Shallallahu
alaihi wasallam menganggapnya diantara dosa-dosa besar.” (HR. Bukhari)
Senada dengan ucapan Anas bin Malik, Ubadah bin Qurth juga
mengatakan,”sungguh kalian mengerjakan amalan yang lebih halus dari rambut di mata
kalian, sementara amalan tersebut kami kembalikan ke zaman Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam termasuk hal yang membinasakan.” (HR.Ahmad)
Sungguh, menganggap dosa-dosa kecil sebagai hal yang remeh-temeh adalah
anggapan yang salah besar , berbahaya, dan menjerumuskan. Ulama menjelaskan
bahwa dosa kecil bisa menjadi besar apabila dilakukan terus-menerus,
meremehkannya, bangga dalam mengerjakannya, atau pun terang-terangan
melakukannya.
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Rasulullah Saw menyatakan, bahwa sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan atau
berdosa adalah orang yang bertaubat:
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT juga memerintahkan kepada hamba-hamba Nya
yang beriman untuk bertaubat:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar
kamu beruntung.” (QS. An-Nur [24]:31)
Berkenaan dengan taubat, Allah SWT memberikan tiga kesempatan kepada kita
selaku hamba-hamba-Nya untuk bertaubat:
Pertama, sebelum dosa itu dicatat
“Sesungguhnya malaikat yang berada di sebelah kiri mengangkat pena (tidak
mencatat) selama enam sa’ah ketika seorang hamba muslim melakukan dosa. Jika ia
menyesali perbuatannya dan meminta ampunan Allah, maka dilepaslah pena itu.
Namun jika demikian, maka akan dicatat satu dosa. (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Kedua, setelah tindakan dosa itu dicatat malaikat.
Ketiga, sebelum tiba ajalnya.
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Taubat adalah memohon ampunan kepada Allah SWT dengan lisan dan
penyesalan yang mendalam di dalam hati terhadap suatu kesalahan atau dosa yang
telah dilakukannya dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat untuk tidak
akan mengulanginya.
Firman Allah SWT di dalam Al Quran berikut ini hendaklah menjadi pengingat
kita akan pentingnya segera memohon ampun dan juga bertaubat kepada Allah SWT
dalam (QS Ali ‘Imran [3]: 135-136):
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-
dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah SWT?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahuinya.
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surge yang
dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-
baik pahala orang yang beramal.” (QS Ali ‘Imran [3]: 135-136)
Marilah bersegera untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT.
Jangan pernah menunda-nunda waktu dan kesempatan. Jangan pernah beranggapan
bahwa hidup kita di dunia ini masih akan berlangsung lama. Tidak ada yang bisa
memberikan jaminan di antara kita dan juga tidak ada seorang pun diantara kita yang
bisa mengetahui, apakah kita masih bisa melihat matahari terbit esok hari? Sungguh,
jika Allah SWT menghendaki, kematian masing- masing diantara kita bisa saja terjadi,
kapanpun juga,pada saat inipun juga.
Resapkanlah sungguh-sungguh dalam hati, Firman Allah SWT Berikut ini: (QS.
AL Munafiqun [63]: 11)
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS.
AL Munafiqun [63]: 11)
KHUTBAH KEDUA
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Taubat memang tidak semudah seperti mengucapkannya. Terlebih-lebih taubat
tidak hanya untuk diucapkan saja. Taubat membutuhkan tindakan. Bukan dinamakan
taubat jika lisan memohon ampun, namun hati masih ingin kembali mengulanginya,
apalagi malah kembal melakukannya.
Sebagai penutup khutbah jumat kali ini, saya akan sebutkan ciri-ciri oran yang
telah bertaubat, diantaranya adalah:
1. Hatinya akan merasakan kebahagiaan ketika melakukan suatu ibadah atau amal
kebaikan lainnya
2. Menjauhi perbuatan maksiat, mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik
3. Menjauhi ahli maksiat dan mendekati orang-orang yang taat menjalankan ibadah
4. Selalu merasa kurang puas dalam beramal, karena pikirannya disibukkan
dengan urusan akhirat
5. Lisan selalu terjaga, menahan agar lidahnya tidak mengucapkan sesuatu yang
tidak berguna, seperti mengumpat, memfitnah, atau hal-hal buruk lainnya.
Perhatikan Sungguh-sungguh firman Allah SWT Berikut ini: (QS. AT-Tahrim
[66]:8)
Jama’ah Sholad Jumat Rahimakumullah
Marilah kita berdoa kepada Allah SWT, memohon kepada-Nya dan semoga Allah
Mengabulkan Doa dan permohonan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai